AREA DATARAN TINGGI DAN KERIBUTAN BESAR
(Translater : Hikari)

Suara benturan keras logam terdengar di penjuru bengkel. Percikan-percikan bunga-bunga api bertebaran bersamaan dengan palu yang diayunkan turun.
Aku menuangkan logam yang telah meleleh dari perapian ke dalam cetakan, kemudian menyesuaikan logam dalam cetakan itu dengan memukulinya menggunakan palu saat logam tersebut mendingin.
Aku membuat Iron Ingot biasa, Fine Iron Ingot, dan Silver Ingot.
"Fyuuh…kupikir aku akan melakukannya dengan mudah begitu aku memasang Magical Furnace, tapi levelku lebih rendah daripada yang kubayangkan."
________________________________________
Possessed SP25
Bow Lv44 Longbow Lv18 Sky Eyes Lv11 Swiftness Lv5 See-Through Lv19 Sorcery Lv4 Enchant Arts Lv33 Earth Element Talent Lv24 Dosing Lv35 Cook Lv6
Unequipped:
Alchemy Lv37 Synthesis Lv38 Crafting Knowledge Lv39 Taming Lv12 Engraving Lv12 Swimming Lv13 Linguistics Lv23 Climbing Lv11
________________________________________
Bahkan Sense Craftmanship yang lebih tinggi, Engraving langsung meningkat drastis begitu aku menggunakannya untuk pekerjaan besar-besaran mengubah bijih logam menjadi batangan logam.
Awalnya, aku mencoba mengubah Black Iron Ore menjadi batangan logam, tapi karena levelku rendah dan DEX yang berkaitan dalam pembuatan tidak cukup, aku pun terus-terusan gagal. Karena itulah, aku perlahan meningkatkan EXP dengan bekerja secara bertahap.
"Aku sudah mendapatkan 12 Iron biasa, 10 Fine Iron, dan 18 Silver. Yah, kurasa itu cukup. Tetap saja, ini panas."
Berkata demikian, aku menyimpan bijih-bijih logam ke dalam item box dan bergerak menjauh dari Magical Furnace yang baru dipasang.
Meskipun ada dinding perlindungan magis, ada udara panas yang menguar dari sekitar perapian tersebut. Aku mundur selangkah dari dinding perlindungan dan memasuki bagian dingin dari bengkel lalu menghela napas.
"Ahh, segarnya. Aku jadi capek karena rasanya panas sekali di depan perapian."
Aku menyeka keringat dan menaruh secangkir teh dingin yang telah kusiapkan sebelumnya ke keningku dan leher sebelum meminumnya dalam sekali teguk.
Fyuuh, begitu aku tenang, aku menatapi gunungan bijih logam yang diterangi cahaya yang muncul dari Magical Furnace yang masih menyala-nyala dengan kobaran besar api yang ditenagai MP.
Sebagian besar yang tersisa adalah Black Iron Ore dan Blurite Ore yang tidak bisa kuproses.
"Mereka ini benar-benar keras kepala."
Sebelumnya, aku mengatakan sesuatu yang parah pada Taku dan mulai mengayunkan palu untuk melupakan rasa benci pada diriku sendiri, tapi sebelum aku menyadarinya, aku melupakan Taku dan menghanyutkan diri dalam pekerjaan mengubah batangan-batangan logam.
"Black Iron Ore terlalu keras dan aku malah jadi terus membeli palu baru. Dan Blurite Ore juga gagal karena level dan stats yang terlalu rendah atau kurangnya kekuatan api."
Aku mencoba membuatnya dengan palu yang dijual oleh NPC, tapi Black Iron Ore menghabiskan daya tahan palu karena tingkat kekerasannya yang luar biasa. Blurite Ore tidak meleleh dengan baik meskipun aku telah mengerahkan MP ke dalam perapian tersebut hingga ke batasnya.
"Aku bisa menggunakan item untuk menaikkan temperature perapiannya, tapi pertama-tama aku harus mengubah Iron Hammer rapuh ini menjadi yang lain."
Meskipun aku memang memikirkan beberapa poin yang harus dikerjakan, saat ini orang yang bisa kutanyai, Magi-san, pastinya sedang berkonsentrasi untuk membuat Blurite Ore menjadi batangan logam.
"Dasar, Magi-san benar-benar bisa diandalkan."
Aku menghela napas saat Blurite Ore yang memiliki semburat warna biru saat aku mengubah sudut pandang ketika melihatnya.
Karena aku tidak bisa mengubahnya menjadi batangan logam untuk saat ini, barang ini tidak berguna untukku.
"Ayo serahkan saja Blurite Ore yang tersisa pada Magi-san nanti."
Setelah bergumam pelan begitu, aku melihat jam yang ada di menu.
Sudah hampir pukul dua siang. Aku tidak ingin pergi, kataku dan menghela napas.
"Aku harus menunjukkan wajah seperti apa saat hanya kami berdua saja yang melakukan pencarian?"
Memikirkannya lagi sekarang, itu bukanlah sesuatu yang bisa memicu amarah. Tapi tetap saja, adalah sebuah kenyataan ketika ditunjukkan perbedaan kejantanan kami, itu memperburuk suasana hatiku.
"Haa, kenapa aku tadi begitu marah?"
Merasa itu adalah karena alasan remeh, aku merasa penyesalan dan perasaan benci pada diri sendiri menjadi beban bagi diriku.
"Mau bagaimana lagi. Ayo pergi!"
Menampar pipiku sendiri dengan kedua tangan dan menggunakan mini-portal yang terpasang di bengkel, aku memulai perpindahan ke portal yang terdaftar di area dataran tinggi.
Tujuan perpindahanku adalah portal yang berada di depan tebing utara tempat kami memanjat sebelumnya.
Kali ini, aku memiliki jadwal untuk bertemu Taku di situ, tapi ada juga orang lain yang menunggu di sana.
"Mohon bantuannya hari ini, Yun-kun."
"E-Emily-san?! Kenapa kau ada di sini?! Malah, bagaimana caranya kau bisa sampai sejauh ini?"
Ini adalah portal yang ada di puncak tebing. Karena kami secara bertahap mendapatkan dan mempelajari Sense Climbing, aku terkejut dengan Emily-san yang telah memanjati tebing dan tiba di sini.
"Yun, kau sudah datang."
"Kenapa Emily-san di sini?"
"Apa ada masalah kalau dia di sini?"
"Tidak…tidak ada, tapi kau seharusnya mengatakan kalau dia akan datang."
"Yah, aku tidak yakin ada apa sebenarnya, tapi sepertinya aku telah membuatmu marah, Yun. Setiap kali aku mencoba untuk bicara denganmu, kau menghindariku jadi tidak ada kesempatan untuk mengatakannya."
Maaf soal itu, katanya, tapi akulah yang sebenarnya bersalah di sini.
Haa~, aku menghela napas panjang. Betapa kurang ajarnya aku pada Taku. Sekali lagi aku merasa telah merepotkannya.
"Aku yang salah. Aku merasa frustrasi dan malah melampiaskannya padamu. Maaf."
"Sudahlah, aku tidak memikirkannya. Ayo, kita pergi!"
Taku tersenyum cerah padaku, yang terus-terusan merasa tertekan karena rasa benci pada diri sendiri dan mulai berjalan ke dataran tinggi.
Meskipun aku sudah berbaikan dengan Taku, aku tidak melupakan keberadaan Emily-san.
"Aku mengerti kalau tidak ada kesempatan untuk bicara, tapi bagaimana caranya kau sampai di sini, Emily-san? Apa kau mengambil Sense Climbing dan memanjat ke mari?"
"Salah. Aku mengendarai monster terbang sintetis untuk naik ke sini."
"Uuuh, kedengarannya tidak adil."
"Memang benar jadi mudah naik ke sini, tapi monster tersebut sekali pakai. Juga, aku tidak mendapatkan Sense permanen."
"Memang benar sih, tapi…"
"Dan…aku ingin melihat bagaimana keadaan kalian berdua, jadi aku memaksakan diri ke sini."
Meskipun dia di dalam game tidak ingin terlalu terlibat dengan orang-orang yang dia kenal di dunia nyata, tapi dia menyadari bahwa kami bertingkah aneh dan telah dipaksa untuk ikut serta dalam petualangan hari ini.
"Yah, kekhawatiranku tidak diperlukan ternyata."
"Terima kasih, Emily-san karena telah mengkhawatirkan kami."
"Sepertinya ekspresimu yang biasa sudah kembali, Yun-kun."
Emily-san tersenyum lega, tapi karena aku tidak mengerti ekspresi macam apa yang kumiliki saat ini, aku meraba-raba seluruh wajahku untuk mengeceknya.
"Yun, Emily, kalian sedang mengobrolkan apa?"
"Tentang bagaimana tidak adilnya aku memanjat ke atas sini dengan terbang menggunakan monster terbang sintetis."
"Ohh, itu."
Taku memperlihatkan ekspresi paham dan ikut dalam percakapan.
"Kau seharusnya mengenakan biaya pada player yang ingin ke sini secepat mungkin sebesar 100kG per orangnya dan mendapatkan uang dengan cara itu."
"Membawa lima puluh player yang berkumpul di bawah tebing itu terlalu merepotkan, jadi aku lewat saja."
"Tapi, suatu hari nanti akan ada seseorang yang memulai bisnis mengantarkan player ke atas sini. Mungkin hanya saat ini sajalah kesempatanmu mendapatkan untung sebanyak-banyaknya, Emily."
"Aku tidak mau melakukannya. Tujuan utamaku adalah menjadi Pedagang Material. Kalau aku tidak bisa mendapatkan untung dari situ, yang kulakukan adalah mencari cara menaikkan level Sense Synthesis dan Alchemy.
Percakapan Taku dan Emily-san terdengar sangat menarik dan seulas senyuman muncul di wajahku.
"Kupikir kalian tidak begitu akrab, tapi sepertinya itu tidak benar."
"Bukannya aku tidak menyukai Emily. Hanya saja kami jarang sekali melakukan kontak."
"Aku juga tidak mencoba untuk terlibat secara aktif. Maksudku, repot rasanya melakukan itu dengan seseorang yang kau kenal di dunia nyata."
Sementara itu, kami telah mencapai area dataran tinggi.
Pemandangannya tidak seperti saat fajar pagi hari yang berkabut dan saat ini memungkinkan untuk mengamati dataran tinggi tersebut.
Ada sebuah bukit kecil di depan dataran tinggi dan di bagian terdalam puncak bukit, berbaring di sana beberapa kuda yang ukurannya beberapa kali lipat dibanding Ryui.
Selain daripada itu, ada monster-monster tipe ternak yang tersebar, juga sekawanan monster tipe kambing dengan tanduk-tanduk yang membengkok menakutkan. Dekat dengan gunung berbatu yang berada di tengah-tengah padang, terdapat monster tipe ayam yang gemuk-padat berterbangan di langit.
Melihat sosok ayam yang seperti mainan itu terbang di langit mengabaikan hukum fisika, aku meledak tertawa terbahak-bahak.
"Fantasi, ya. Pemandangan ini."
"Kau benar. Baiklah kalau begitu, ayo kalahkan beberapa monster untuk mengecek kekuatan dan drop item mereka."
Dengan Taku di bagian depan, kami mendekati lawan yang menarik perhatian kami dan mulai bertarung.
Monster ternak, Steel Cow yang sebagai ganti tanduk-tanduknya yang tidak berkembang, kepalanya ditutupi lapisan armor yang memanjang hingga ke punggungnya, menyerang kami sendirian.
Meskipun serangan sapi itu mirip dengan Big Boar, bagian di mana dia dapat mengubah arahnya saat berlari itu berbeda. Karena itulah, sangat penting untuk menarik perhatiannya agar bisa menyerang balik.
Sapi itu menyerbu ke arah Taku dan Emily-san yang ada di garis depan. Melihat mereka berdua berpencar ke arah yang berbeda, dia mengincar Taku tanpa ragu-ragu.
Meskipun dia langsung lari ke arah Taku, pemuda itu lebih baik dalam memprediksi arah lawan.
"Enchant ——Speed!"
Saat aku menggunakan enchant dari belakang untuk menaikkan kecepatan Taku, dia mengelak dari kejaran si sapi dan tiba-tiba menyerang balik bagian bawah rusuk dengan sebuah Art.
"Terima ini! —— Power Buster!"
Dua pedang yang diayunkan sekuat mungkin itu pun memotong bagian bawah rusuk sapi, menghasilkan damage yang sangat besar. Setelah menerima damage tersebut, monster tersebut mencoba untuk menyerang Taku lagi, tapi sesuatu menjerat kaki-kaki belakangnya dan dia pun terjatuh.
"—— Whip Bite!"
"—— Mud Pool!"
Pedang bersambung Emily-san menahan kaki-kaki belakang si sapi dan aku, memanfaatkan sihir tanah dan berat badang si sapi, membuatnya terjebak di lumpur.
"Sekali lagi! —— Power Buster!"
Art yang Taku gunakan sekali lagi bersarang di bawah rusuk si sapi, membuatnya memekik dan ambruk ke samping.
Setelah memastikan si sapi telah berubah menjadi partikel-partikel cahaya dan menghilang, semuanya menurunkan senjata.
"Yah, kurasa adalah hal yang mungkin untuk merobohkan mereka dengan tenaga saja."
"Tidak, itu hanya kau saja, Taku. Kurasa seranganku dan Emily-san kurang memadai untuk itu."
Saat aku mengatakannya, Emily-san mengangguk menyetujui.
Steel Cow yang memiliki kekuatan dan daya tahan yang tinggi akan sulit dilawan secara solo untuk saat ini.
Monster kambing yang kami hadapi berikutnya, Mage Goat, adalah sekumpulan kambing yang menggunakan sihir.
Sihir mereka terbatas pada sihir elemen api, tapi mereka lebih banyak menggunakan sihir yang menyebabkan status buruk Sleep dan Stun. Keseluruhan kawanan menghujani kami dengan sihir, tapi mereka rentan terhadap serangan fisik, jadi Taku dan Emily-san masuk ke antara mereka dan menaklukkan mereka satu persatu.
Pada akhirnya, monster burung bulat, Cockatrice——
"Yang satu ini sepertinya lebih cocok dengan Yun."
"Kau benar. Yun-kun satu-satunya orang yang bisa menyerang dari jarak jauh bagaimanapun juga."
Metode serangan Cockatrice ada serangan kejutan dari langit dalam kawanan.
Dan, serangan normal mereka memiliki kemungkinan rendah menyebabkan bad status Paralysis. Juga, meskipun lemah, mereka mampu menggunakan sihir penahan jenis angin.
Akan tetapi, aku terus menembak jatuh Cokckatrice itu satu demi satu dari jarak yang sangat jauh menggunakan long bowku.
"Yup. Kelihatannya kita menumbangkan sebagian besar lawan di area ini. Yang tersisa adalah monster tipe kuda yang ada di bukit."
Setelah memastikan bahwa tidak ada lagi Cockatrice di sekeliling dengan Sense Sky Eyes, aku mengarahkan pandanganku ke puncak bukit.
"Nama bossnya Lightning Horse, ya. Aku penasaran apa kita bisa mengalahkan dia."
"Musuh-musuh di area ini cukup tangguh, jadi bossnya pun juga pasti kuat, 'kan."
"Betul. Ayo menyerah saja tentang menghadapinya tanpa perencanaan."
Menanggapi gumamanku, sepertinya Taku dan Emily-san berhati-hati tentang menghadapi monster itu.
Karena makhluk itu adalah boss yang tidak pernah dilawan siapapun sebelumnya, kekuatannya belum diketahui.
"Yah, tidak ada gunanya memikirkan itu di sini. Ayo berkeliling dan dapat beberapa item drop dan mengumpulkan beberapa item."
Emily-san dan aku setuju dengan Taku. Kami mengelilingi dataran tinggi itu untuk mengalahkan monster-monster yang menarik perhatian kami dan mendapatkan beberapa drop item.
Steel Cows menjatuhkan Steel Cow's Hard Leather dan Beef Tenderloin.
Mage Goat menjatuhkan Mage Goat's Horn dan Mage Goat's Milk.
Cockatrice menjatuhkan Cockatrice Feathers dan Cockatrice Blood.
Dari antara semua ini, Steel Cow's Hard Leather bisa digunakan untuk membuat armor kulit, Beef Tenderloin dan Mage Goat's Milk bisa digunakan untuk memasak. Juga, tanduk Mage Goat's termasuk cukup kuat untuk digunakan sebagai ujung tombak begitu diproses.
Dan, Cockatrice Feather bisa digunakan dengan cara——
"Feathers bisa digunakan untuk membuat panah dengan menggunakan Synthesis, dan kurasa darahnya bisa digunakan untuk membuat potion?"
"Kalau untukku, aku bisa memakai darahnya sebagai sumber informasi untuk membuat monster sintetis. Juga, aku penasaran apa itu bisa dibuat ulang menjadi material lain dengan menggunakan Alchemy."
Setelah mengeluarkan material yang kami dapatkan, Emily-san dan aku memikirkan metode penggunaan barang-barang tersebut.
"Kalian berdua, kita sedang di tempat terbuka, jadi pikirkan itu nanti saja."
"Maaf. Kami cuma penasaran."
Aku mencoba menutupinya dengan seulas senyuman, tapi Taku menghela napas.
"Yah, karena kalian hanya akan terus teralihkan kalau bertarung dalam keadaan seperti itu, ayo berhenti dulu."
"Memangnya tidak apa-apa? Kita masih belum memeriksa gunung berbatu itu."
"Sekarang hal itu bisa berbahaya, mengingat kalian sedang tidak fokus. Begitu selesai istirahat, kita akan pergi ke gunung itu dan aku akan memintamu untuk menambang."
"Serahkan padaku. Aku sendiri juga membutuhkan bijih logam."
Emily-san menjawab dia dengan bangga. Untuk sementara waktu, kami memutuskan untuk kembali ke area aman terdekat.
Selain itu, aku penasaran apakah hanya imajinasiku saja kalau area dataran tinggi ini terlalu luas untuk begitu sedikit monster. Mungkin jumlahnya dibuat sedikit supaya sesuai untuk sejumlah kecil player yang baru saja tiba di sini.
·
Begitu aku kembali ke area aman, aku mengeluarkan peralatan mencampur untuk Mixing di lapangan, kemudian menghancurkan Mage Goat's Horn untuk memudahkan saat menggunakannya untuk membuat potion.
Di sisi lain, Emily-san menggunakan Konversi Tingkat Tinggi Alchemy pada material pilihannya atau menggunakan Synthesis dengan memanfaatkan berbagai kombinasi material, tapi akulah yang pertama kali mendapatkan hasilnya.
"Emily-san, hasilnya bagaimana?"
"Coba kulihat. Dengan menggunakan Alchemy pada Steel Cow's Hard Leather membuatnya menjadi Large Hard Leather. Sedangkan untuk yang lainnya, yah, baik Synthesis maupun Alchemy semuanya gagal. Selain kulit, kurasa tidak ada pilihan lain kecuali menggunakannya sebagai inti nukelus monster. Dan apa yang sedang kau lakukan, Yun-kun?"
"Aku menghancurkan Mage Goat's Horn supaya mudah larut dalam krim dasar."
Tepat setelah aku berhasil menghancurkan tanduk tersebut, aku memasukkan bubuk itu ke dalam air dan melumerkannya, membuat airnya menjadi berwarna merah.
Dan untuk sisa bubuknya, aku mengeluarkan wadah untuk sebagian kecil krim dasar yang kubuat kemarin dan memasukkan campuran bubuk ke dalamnya. Aku menambahkannya sedikit demi sedikit dan krim tersebut bercampur rata saat aku terus mengaduknya dengan alat pengaduk.
"Yun, itu yang kau buat kemarin?"
"Ya. Aku mencampurkan krim dasar yang kubuat dengan minyak Double Camellia, Water of Life dan Beeswax dengan material yang dijatuhkan monster. Hasilnya adalah krim yang memberikan kekebalan elemen—— Element Cream."
"Jadi itu bukan cuma item kosmetik."
Aku sedikit mengabaikan gumaman Taku. Kalau aku mencampurkan semua bubuknya sekaligus, krim yang sudah teremulsi dan stabil akan kembali ke bentuk cairnya, jadi aku mencampurkannya dengan hati-hati dengan memasukkan bubuknya sedikit demi sedikit.
Setelah beberapa saat, ketika krim dasar yang berwarna putih susu itu berubah menjadi merah pucat, aku berhenti mengaduknya dan mengembalikannya ke wadah asalnya.
"Baiklah, sudah selesai."
Aku melihat stats dari item buatanku itu dan memastikan hasil akhirnya untuk sementara waktu.

Resistance Cream Consumable
Fire Element Resistance (small)

"Hmm. Seperti yang kuduga, efeknya rendah karena aku tidak menggunakan perlengkapan yang ada di bengkelku untuk membuatnya."
"Yun-kun, item seperti apa itu?"
Emily-san berkata padaku sementara aku hanyut dalam pikiranku sendiri. Ngomong-ngomong, aku belum menjelaskan efek dari item ini.
"Ini adalah item yang memberikan kekebalan terhadap dampak serangan elemen. Kurasa Mage Goat's Horn memberikan kekebalan pada elemen api."
Setelah berkata begitu, aku menjejerkan wadah berisi krim yang sudah selesai. Ada yang berwarna biru terang, hijau pucat, putih susu dan coklat kelabu.
"Aku mencampurkan elemen air dari Blue Gelatin di yang satu ini, yang coklat itu adalah elemen tanah yang dibuat dengan Goblin's Horn. Yang berwarna hijau adalah elemen angin yang dibuat dengan Aero Snake's Scales, yang putih susu berhubungan dengan elemen cahaya dan dibuat dengan bubuk dari Phosporus Soul Crystal, yang coklat kelabu untuk elemen kegelapan dan dibuat dengan Magical Organism's Catalyst Metal yang dijatuhkan Darkman."
Dan yang barusan kubuat dengan menggunakan bubuk Mage Goat's Horn, berwarna merah pucat dan berhubungan dengan elemen api.
Dengan begini, semuanya ada enam jenis, kataku dan menunjukkannya pada mereka, yang mana membuatku mendapatkan tanggapan positif.
"Heee, item yang meningkatkan pertahanan terhadap elemen. Tapi, material-material ini sangat langka, jadi tidak terlalu bagus."
Memang benar, walaupun sebenarnya Blue Gelatin dan Goblin's Horn dijatuhkan Slime dan Goblin, jadi cukup mudah mendapatkannya.
Dan, Phosporous Soul Crystal yang dijatuhkan Wisp juga relative mudah didapatkan dengan menggunakan metode yang sedikit spesial. Lalu berikutnya ada boss monster Darkman.
"Tidak bisakah kau membuatnya dengan material yang lebih murah?"
Taku ada benarnya juga. Tapi ada alasan untuk semua ini.
"Sebenarnya, aku mencoba mencampurkan Mold Slime's Strongly Acidic Jelly, bubuk perut yang dikeringkan dari Moor Frog, darah dari Bat's Poison Blood, Acid Dozer's Acid Fluids dan yang lainnya, tapi hasilnya——"
"Hasilnya?"
"——Ada yang memiliki efek status buruk dan yang terus memberikan damage pada pemakainya, jadi tidak bisa dipakai."
Saat aku menjawab demikian, aku mengerti, Taku dan Emily-san berkata dan berekspresi rumit.
"Juga, efek kekebalannya berhubungan semakin tinggi dengan semakin langkanya material. Meskipun begitu, Aero Snake's Scales sepertinya dianggap setara dengan Cockatrice's Blood."
Aku mencampurkan Cockatrice's Blood ke dalam krim dasar Beeswax, hasil akhirnya adalah krim warna hijau dengan cara ini. Dari darah merah menjadi warna hijau elemen angin, ini benar-benar fantasi.
Taku menatapi Element Cream seakan-akan dia mencoba untuk menentukan nilainya dan Emily-san menggeliat penasaran sebagai seorang player yang sangat suka memastikan banyak hal.
"Kalau begitu, Yun-kun. Apa kau bisa menggandakan efek yang digunakan? Apa yang terjadi kalau Element Enchantmu digunakan pada armor yang memiliki kekebalan elemen?"
"Dalam hal itu, antara kekebalan terhadap satu elemen tertentu bisa diperkuat atau bisa ditambahkan kekebalan terhadap elemen lain."
Taku ikut dalam percakapan dan lapangan berubah menjadi tempat di mana kami memverifikasi efek Element Cream.
"Pertama, ayo cek apakah efek elemen yang sama akan bertumpuk. Aku akan menggunakan krimnya, kemudian Yun akan menggunakan Element Enchant. Bagaimana?"
Setelah berkata begitu, Taku melapisi tipis-tipis lengannya dengan krim dengan kekebalan terhadap elemen air.
"Oh, efeknya muncul dengan baik di status. Yun, aku siap."
"Oke. Baiklah, aku mulai. Element Enchant ——Armour."
Aku mengeluarkan Water Element Stone Tingkat 4 dan menggunakannya. Aku memasangkan enchant elemen air pada armor Taku.
Saat ini, Taku mempunyai kekebalan air Water Resistance (minimal) dari krim padanya, tapi bagaimana Water Resistance (small) akan berpengaruh padanya. Dan hasilnya adalah——
"Ini berubah sekarang. efeknya tertimpa dan berubah menjadi Water Resistance (small)."
"Dengan kata lain, Element Enchant>. Yun-kun dan Element Cream memiliki efek yang sama. Karena itulah efeknya tertimpa."
Melanjutkan, saat kami mencoba krim elemen yang berbeda, hasilnya adalah kekebalan elemen sementara tersebut ditimpa ulang.
"Sekarang, yang tersisa adalah melihat apakah efek tersebut dapat bertumpukkan dengan equipment yang memiliki efek kekebalan yang permanen."
Berkata demikian, Taku mengeluarkan equipment dan aksesoris yang memiliki efek kekebalan dan memeriksa statusnya.
"Oh, berhasil."
"Kata 'berhasil'mu terdengar sangat enteng."
"Bukannya bagus kalau efeknya bertumpuk?"
Sementara Taku dengan santainya memberitahukan hasilnya, aku secara tidak sadar menyahutinya dan Emily-san pun tersenyum simpul.
"Baiklah kalau begitu, kesimpulannya adalah kalau kau menggunakan efek sementara dari hasil penggandaan efek yang permanen, kau mendapatkan cukup banyak kekebalan elemen."
"Enchant normalku dan krim kekebalan tidak bertumpuk. Jadi kurasa aku akan menjual krim ini satu set dengan Enchant Stone."
Meskipun kami telah menyimpulkan hasil dari pengecek Element Cream, aku masih merasa tidak puas.
"Entah kenapa, aku merasa aku tidak akan benar-benar menggunakan Element Cream karena Element Enchantku bertumpukkan dengan hal itu."
"Tapi mau bagaimana lagi, 'kan? Meskipun aku tidak bisa memastikannya, tapi mungkin ada perbedaan dalam jangka waktu efek dan semacamnya."
"Begitulah. Juga ada masalah apakah aku bisa membuat krim dari semua elemen secra terus menerus."
Sementara di Atelier aku bisa dengan mudah menggunakan item yang tersedia dengan harga rendah, aku juga menjual iteim dengan efektivitas tinggi, jadi memiliki performa item yang bervariasi membuatku merasa tidak nyaman.
"Aku penasaran apakah aku bisa mendapatkan item dengan jumlah kekebalan yang tetap."
"…hei, Yun-kun. Kalau Element Enchant dan Element Cream memiliki efek penguat yang sama, bukankah Element Stone bisa dipakai? Mereka dibagi berdasarkan tingkatanya dari Grade 5, jadi mudah untuk membaginya berdasarkan efektivitasnya."
"…iya juga, ya. Aku tidak terpikir itu."
Aku segera mencoba apa yang Emily-san katakan.
Setelah menghancurkan Element Stone Grade elemen tanah, aku mencampurkannya dengan krim dasar, membuat Element Cream.

Resistance Cream Consumable
Earth Element Resistance (small)

"Terima kasih, Emily-san. Ini berhasil.
"Sama-sama. Dengan begini, permintaan untuk Element Stone akan semakin bertambah."
Saat dia tersenyum dengan riangnya, dia benar-benar punya bakat dagang, pikirku sambil tersenyum getir.
"Baiklah kalau begitu, sekarang dengan menghilangnya kegelisahan kalian, kita lanjutkan pencarian dan verifikasi kita?"
Untuk pencarian, Taku bermaksud memastikan item apa yang bisa ditambang dari gunung berbatu besar di area dataran tingg ini. Dan untuk verifikasi, maksudnya adalah memastikan perbedaan antara Element Enchant dan Element Cream.
Melakukan keduanya sekaligus ada untungnya juga.
"Taku akan menggunakan Fire Resistance Cream. Sedangkan untuk Emily-san, aku akan memakaikan enchant kekebalan pada elemen api."
"Baiklah."
"Ayo mulai. Element Enchant ——Armour."
Aku memberikan krim yang kubuat dengan Mage Goat's Horn pada Taku dan menggunakan Element Stone Grade 4 untuk memberikan enchant kekebalan elemen api pada Emily-san.
Keduanya sama-sama mempunyai efek Fire Element Resistance (small), tapi berapa lama itu akan bertahan, aku penasaran.
"Baiklah! Ayo lanjutkan pencarian! Kita akan menuju gunung berbatu itu."
Taku mulai berjalan mendahului, menuju ke gunung tersebut.
Kami menghampirinya sambil melewati musuh-musuh yang kami temui di perjalanan. Karena di pertengahan kami menemukan sekumpulan herba, kemajuan kami jadi sedikit melambat.
Meskipun aku tidak bisa mengetahui dengan tepat ukurannya dari jauh, saat kami mendekati gunung itu, di puncaknya aku melihat apa yang nampak seperti seekor sarang Cockatrice di mana para ayam-ayam montok itu sesekali terbang.
"Ayam, sapi dan kambing membuat tempat ini bersuasana peternakan."
"Karena semua lawan yang kita temui adalah tipe agresif saat ditemui, kita selalu terlibat pertarungan dan tidak punya waktu untuk beristirahat, membuatnya cukup berat."
Emily-san dan aku merasa kecewa dengan bagian itu saat kami menuju ke gunung.
Dan, Taku dengan cepat menyadari hal yang aneh di gunung berbatu itu.
"Yun, Emily. Ada yang aneh. siapkan senjata kalian."
"Eeh? Taku?"
"Tidak ada waktu. Cepat!"
"Cepat katamu? Kyaahh?!"
Sementara kami berdiri bingung, keanehan yang Taku rasakan muncul dalam bentuk guncangan. Meskipun Emily-san dan aku kesulitan untuk berdiri, Taku sendirian menarik kedua long swordsnya dan mendongak ke gunung berbatu besar itu.
"——Gunungnya bergerak!"
Diliha dari samping, sepertinya wajah Taku mengejang dan gunung di depan matanya mulai bergetar.
Saat gunung itu bergetar, kaki tangan yang pendek serta cakar-cakar muncul dari bagian bawah gunung, begitu pula sebentuk ekor pendek dan keras juga kepala kura-kura dengan dagu lancip.
Terkejut dengan kenyataan bahwa gunung berbatu itu adalah seekor monster, aku mendongak.
Makhluk itu cukup besar untuk melampaui boss-boss besar yang telah kami kalahkan sebelumnya seperti Great Eater of Mythical Beast, Garm Phantom dan Cannibal Plant.
Sungguh, sebuah sosok yang mirip dengan sebuah gunung.
"Monster kura-kura darat kelas super dreadnought[1] ——Grand Rock, ya."
Aku mendengar gumaman Taku dan detik berikutnya, Grand Rock meraung.
" VVUUOOOOOOOOO——"
Seakan udara bergetar, aku memegangi telingaku untuk menahan raungannya dan pada saat yang sama, monster-monster di sekitar pun mulai ribut.
Semua monster di area dataran tinggi ini mendapatkan status buruk Anger.
"Ini gawat. Ayo kabur sekarang!"
"Taku! Kabur? Tapi ke mana?!"
"Ke mana saja, lari! Kalau begini, kita akan dikepung dan dilumatkan!"
Monster-monster yang telah kulihat mulai mengamuk di sekeliling dataran tinggi tanpa terkecuali, membiarkan dirinya dikuasai sepenuhnya oleh Anger.
Juga, Steel Cow yang sebelumnya berjalan ke sana ke mari sendirian, kini mulai berlari secara bergerombol. Kawanan Mage Goat juga semakin bertambah jumlahnya.
Monster sapi, kambing, dan ayam mulai bermunculan di dataran tinggi, datang dari hutan yang jauh dan monster-monster mulai perlahan menjadi semakin padat di area dataran tinggi yang luas.
"Memang benar, ini kelihatannya gawat. Taku-kun, punya ide lari ke mana?"
"Kita hanya bisa lari keluar area ini atau mendekati Grand Rock supaya kita tidak didekati monster."
Tempat kami berada kini hampir di tengah-tengah antara pintu keluar area dan Grand Rock. Kami tidak punya waktu untuk berpikir apakah kami akan kembali atau terus maju.
"Lihat, sekawanan sapi datang ke arah kita!"
Para sapi menyerbu langsung ke arah kami. Ada satu yang memiliki bentuk fisik yang berbeda dan tubuhnya berwarna merah gelap, tapi sekarang bukan waktunya untuk memikirkan hal itu.
Bersama-sama dengan Taku dan Emily-san, kami entah bagaimana menghindari rombongan itu dan mulai berlari keluar dari tersebut.
Dibandingkan dengan arah Grand Rock berada, kawanan sapi bergerak dalam garis lurus, tapi mereka seperti sebuah tsunami. Tertelan oleh kumpulan itu maka tidak ada yang menolongmu.
"Kalau kau menghindari mereka, menyingkirlah ke samping! Sama sekali jangan melarikan diri ke arah yang mereka tuju!"
"Aku tahu! Kali ini mereka datang dari kiri!"
Saat aku menghindari serangan yang datang dari kawanan sapi, begitu aku menggunakan Sky Eyes untuk menghindar, aku melihat monster sapi merah itu lagi.
Dia sama sekali berbeda dibandingkan dengan Steel Cow dan aku memastikan bahwa dia adalah boss monster yang disebut Iron Cow.
Aku memeriksa sekitar saat aku berlari dan di kejauhan, aku melihat seekor Mage Goat dengan tanduk besar melingkar dan seekor Cockatrice yang berada di atas Grand Rock  yang berukuran sepuluh kali lebih besar dari monster yang biasa.
"Apa yang sedang terjadi!"
"Yun! Ada lebih banyak sapi lagi yang datang!"
"——?‼"
Saat aku berlari sambil memperhatikan sekitarku sambil menyerapah, sebelum aku menyadarinya, sebuah jarak muncul di antara aku dan mereka berdua. Walaupun aku melompat sisi seberang sekumpulan sapi yang muncul dan dapat mencegah diriku tertelan gerombolan itu, aku terpisah dari Taku dan Emily-san.
"Taku! Emily-san!"
"Yun, larilah! Panjati Grand Rock!"
"Taku-kun, sekumpulan Mage Goats! Yun-kun, kalau kau selamat setelah ini, ayo bertemu di depan portal nanti!"
Begitu Emily-san memperingatkan, sebuah dinding api yang besar muncul di antara diriku dan mereka.
Aku tidak bisa tetap tinggal di satu tempat di tengah-tengah serangan gencar monster ini selamanya.
Aku mulai berlari ke Grand Rock yang berada di arah yang berlawanan dari arah yang dituju Taku dan Emily-san, di balik dinding api.
·
——Mendaki Grand Rock.
Aku percaya kata-kata Taku dan berlari ke arah kura-kura raksasa itu.
Akan tetapi, seakan menghalang-halangiku, musuh menyerang dari jauh, baik dari langit maupun dari darat.
"Cih, Enchant ——Speed!"
Meningkatkan kecepatanku dengan enchant, aku memastikan rentetan sihir yang dilancarkan padaku oleh Mage Goat dari kejauhan.
Aku terus menghindar dalam waktu yang diperpanjang oleh Sky Eyes, tapi mendapat serangan dari sabit angin yang dilepaskan oleh Cockatrice di belakangku, terhempas ke depan oleh dampaknya. Tepat setelah itu, aku melihat api Mage Goat yang muncul di tempatku beberapa saat sebelumnya.
"Oww, hampir saja. Sama sekali tidak menghindari yang satu itu."
Sementara aku berlari dengan kecepatan konstan, Steel Cow yang pergerakkannya menjadi monoton karena Anger, telah menyerbu ke arahku.
"Monster-monster di level ini memprediksikan pergerakan sebelum menyerang, ya."
Kalau begitu, pikirku, dan dengan sengaja memperlambat sedikit.
Dan terus menghindar secara monoton, aku mempersempit prediksi musuh, membuat lawan mengkonsentrasikan serangan mereka pada satu titik.
"…pertahankan langkah, kemudian mempercepat saat itu juga!"
Seakan sedang merapal, aku mempertahankan tujuh puluh persen kecepatan maksimal dan memperhatikan pergerakan musuh dengan Sky Eyes.
Saat musuh memasuki tahapan untuk menyerang, menyelaraskan dengan masa perpanjangan waktu Sky Eyes, aku memasuki kecepatan puncak dan bergerak melintas saat musuh lengah.
Begitu aku menyelinap melewati serangan-serangan Mage Goat, berikutnya aku menemukan sekawanan Steel Cow.
Steel Cow menghambur ke arahku dengan lebih ganas daripada biasanya. Aku tidak percaya diri untuk mengenyahkan mereka saat mereka datang ke arahku dengan kecepatan luar biasa, dan kalau aku tertahan di tempat, Cockatrice dan Mage Goat yang kutinggal di belakang akan menyusul.
"Kalau kau menambahkan monster-monster di belakang dengan yang ini, kurasa aku tidak akan bisa kabur."
Bahkan sekarang, jumlah musuh yang bisa kuhadapi terbatas untukku sendiri saja. Tentu saja, dengan mempertimbangkan keselamatan hidup sebagai tujuan daripada mengalahkan mereka.
Sudah jelas kalau aku menghindari serangan Steel Cow dengan buruk, aku akan segera dilindas.
"Dan karena itu, kabur adalah kemenangan!"
Steel Cow datang dari sebelah kanan seakan memblokir jalanku. Kecuali aku menyelinap lewat, aku tidak akan mencapai Grand Rock. Aku harus melewatinya tidak peduli bagaimana caranya.
Karena aku mengatur langkahku, aku memulihkan kecepatanku dan menelan sebutir Boost Tablet peningkat kecepatan, menggenggam Magic Gems di kedua tangan dan mulai berlari dengan kecepatan maksimal.
Aku berlari melintasinya sebelum sekawanan Steel Cow dapat menghalangi jalanku, tapi karena aku tidak bisa melakukannya tepat waktu, kuputuskan untuk melompat maju dengan kecepatan tinggi.
"—— Clay Shield!"
Aku menciptakan sebuah dinding tanah di bawah kaki dan menggunakannya sebagai pijakan, aku melompat tinggi ke udara.
Kawanan Steel Cow menyerbu di bawahku, Cockatrice dan Mage Goat mengejarku dari belakang.
Karena jarakku terbang tidak cukup, aku hampir terjatuh ke kawanan sapi itu, tapi dengan menggenggam Magic Gem di kedua tangan, aku mengucapkan kata kuncinya.
"—— Bomb"!
Mendapatkan hempasan dari ledakan Magic Gem di belakangku, aku berakselerasi di tengah udara.
Mengulangi lagi lompatan besar yang kulakukan sebelumnya, aku menambah jarak terbangku.
"Dan, aku dapat mendarat dengan aman."
Meskipun aku kehilangan keseimbangan dan harus menopang diriku sendiri dengan sebelah tangan, entah bagaimana aku berhasil tetap lari.
Melirik sekilas ke belakang dan melihat sekumpulan Steel Cow yang tidak dapat mengubah arah, mereka pun menghalangi Mage Goat yang mengejarku.
Memandang ke udara dengan Sky Eyes, aku melihat sekumpulan Cockatrice yang bergerombol dan mencoba untuk menyerang lagi
"Meledaklah! ——Zone Bomb!"
Sihir yang jangkauannya telah diperluas dengan Sky Eyes itu menghempaskan Cockatrice yang terbang dalam formasi.
Karena mereka terbang dengan formasi yang padat itu, mereka mendapatkan serangan berantai dari setiap sihir yang diaktifkan. Berkat hal itu, aku dapat mengenyahkan apapun yang dapat mencegahku untuk memanjati Grand Rock.
"Baiklah, sukses! Yang tersisa adalah lari ke tempat Grand Rock berada."
Tinggal sedikit lagi dan aku akan mencapai si kura-kura raksasa itu. Dan saat itulah para monster yang tadinya menyerangku secara acak mulai menarik diri satu demi satu.
"…monsternya mundur?"
Sementara musuh tidak mendekat sama sekali ke dekat Grand Rock, kura-kura raksasa itu menimbulkan suara keras dan awan pasir di belakangnya.
Karena aku takut akan dilumat oleh kaki-kaki atau ekornya kalau aku mendekat dengan gegabah, aku menjaga jarak dengan Grand Rock dan mengamatinya terlebih dulu.
Pada titik ini, hanya Cockatrice yang tetap berada di atasku, tapi mereka tidak tertarik padaku sedikit pun dan hanya kembali ke sarang yang berada di puncak Grand Rock.
Tepat saat itulah, aku merasa melihat satu individu besar yang terlihat begitu kentara di antara Cokcatrice di atas, tapi dia dengan segera bersembunyi di balik tebing.
"Sepuluh kali lebih besar daripada Cockatrice normal? Aku sudah melihatnya barusan dari jauh, tapi sepertinya aku tidak salah."
Aku menatap lagi, tapi tidak lagi bisa melihatnya. Juga, aku harus memutuskan apa yang ada di depanku sebelum membuat diriku khawatir dengan hal itu.
"Apa yang harus kulakukan? haruskah aku terus berlari seperti ini sampai akhir?"
Itu saja sudah merepotkan, pikirku dan ketika aku mendongakkan kepala dengan begitu tinggi sampai leherku pun mulai terasa sakit dan melihat jalan gunung yang sempit dan berliku-liku di seluruh gunung berbatu itu ternyata adalah punggung Grand Rock.
Pijakannya sedikit tidak stabil, tapi ini adalah area aman.
Aku menguatkan tekadku dan melompat ke atas Grand Rock.
Meskipun sepertinya aku akan jatuh begitu aku lompat setelah berlari secara parallel dengan makhluk itu, entah bagaimana aku berhasil bergelantungan pada Grand Rock dan menaikinya ternyata secara mengejutkan tidaklah begitu buruk.
"Di luar dugaan ini kokoh."
Aku mencengkram batu terdekat dan supaya tidak terguncang oleh getaran yang disebakan pergerakkan Grand Rock, aku memanjati gunung itu secara perlahan.
Untuk sementara waktu, aku menggunakan Sense Climbing dan peralatan keamanan. Berpegangan erat pada gunung berbatu itu, aku terus maju dengan perlahan.
Saat aku memanjat sekitar sepuluh persen dari ketinggian gunung itu, sebuah jalan sempit di gunung pun terlihat, yang mana memberikan cukup tempat bagi sebuah party enam orang untuk istirahat.
"Aku bisa tenang kalau selebar ini. Seperti aku tidak akan jatuh dengan mudah. Walau begitu, aku benar-benar penasaran apa yang sebenarnya sedang terjadi."
Aku menepuk-nepuk permukaan berbatu di dekatku dan mendongak menatap puncak gunung.
Dilihat dari jauh, itu seperti gunung, tapi kenyataannya itu adalah monster superdreadnought-class dan monster-monster di lapangan mulai mengamuk seiring dengan pergerakannya.
"Ya ampun, aku ingin info lebih dulu."
Aku menghela napas sambil menaiki Grand Rock, tapi setelah berbicara, pemikiran lain muncul di kepalaku.
Mereka yang disebut sebagai player garis depan raider memasuki area baru tanpa informasi apapun, sama seperti ini. Dengan demikian, adalah hal yang normal kalau tidak ada informasi soal saat ini. Artinya sekarang adalah giliran kami.
"Tetap saja, berapa lama lagi keributan ini berlangsung?"
Aku mengamati sekeliling dengan penglihatan jarak jauh Sky Eyes, tapi keributan monster di dataran tinggi itu sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda akan mereda.
Saat ini, monster-monster di dataran tinggi mengamuk setelah mendapat status buruk Anger.
Itu adalah status buruk yang menurunkan statistik pertahanan DEF dan MIND, dan sebagai gantinya menaikkan ATK dan INT sekaligus kondisi mental yang menggila.
Dan tidak ada tanda-tanda monster-monster ini pulih seiring berlalunya waktu.
"Yah, tidak ada gunanya memikirkan ini. Ayo menjelajah area ini sebentar."
Meskipun aku seharusnya memeriksa tempat ini bersama Taku dan Emily-san, aku akan melakukan apa yang kubisa sendirian.
"Sekarang, aku penasaran akan dapat apa."
Aku mengembalikan pisau dapur ke sarungnya di sabuk peralatan mendaki dan mengeluarkan beliung untuk menambang.
Dan aku mulai bergerak di atas Grand Rock ke tempat yang mirip dengan jalan di gunung dengan mencengkeram bebatuan di punggungnya.
Karena tidak ada monster yang menyerangku dan tidak ada guncangan yang sesekali muncul, aku beristirahat sedikit saat memeriksa tempat terbuka di sekelilingku.
Melihat sekilas, aku menemukan beberapa jalur berbentuk spiral untuk memanjati Grand Rock dan di bagian permukaan serta tempat beristirahat yang jauh dari jalan terdapat beberapa titik penambangan.
"Kalau aku memanjat terlalu tinggi, aku akan kesulitan untuk kembali dan aku takut terlalu dekat dengan sarang Cockatrice. Ayo kumpulkan beberapa sampel di dekat sini."
Aku kembali ke tempat istirahat yang lebar dan berdiri di depan sebuah titik penambangan.
Ada pijakan yang membuat penambangannya lumayan mudah dan luas untuk mengayunkan beliung yang lebih besar.
"Baiklah, ayo. ——?‼"
Meskipun aku mengayunkan beliung itu ke titik penambangan seperti biasa, beliung itu memantul.
"Keras sekali, tanganku sampai kebas."
Karena tanganku yang gemetar kebas sama sekali, aku melepaskan beliung itu untuk sebentar dan mengibas-ngibaskannya.
Dan kali ini, dengan berhati-hati agar tidak mematahkan beliungnya, aku mengayunkannya kuat-kuat untuk menggali bijih logam.
Aku mendapatkan lima belas buah bijih logam dengan cara yang sangat tidak efisien sebelum beliungnya patah.
"Woah, Iron Pickaxe-nya patah…dan itu adalah beliung terbaik yang dijual di NPC."
Setelah itu, aku menggunakan beliung kecil yang dipakai sebagai peralatan bertani dan mendapatkan total dua puluh tujuh bijih logam.
Sementara itu, jeda antara tiap getaran Grand Rock perlahan meningkat dan amukan para monster di bawah perlahan berkurang.
Monster-monster yang baru muncul di dataran tinggi telah kembali ke hutan di luar sana dan di atasku, kumpulan massa berwarna putih dari Cockatrice telah kembali ke sarangnya yang berada dekat dengan puncak Grand Rock.
Saat itulah sebuah friend call dari Taku muncul.
"Yun, kau selamat?"
"Yah, entah bagaimana aku berhasil mencapai Grand Rock. Bagaimana dengan kalian berdua?"
"Kami berhasil dengan aman ke pintu keluar area dataran tinggi. Amukan monster telah mereda jadi kau sebaiknya juga kembali, Yun."
"Baik. Aku akan segera kembali."
Aku menuruni punggung Grand Rock yang telah berhenti bergerak dan menuju ke portal yang ada di dekat pintu keluar-masuk area dataran tinggi.
Di sana, Taku dan Emily-san telah menungguku. Aku meningkatkan langkahku untuk memastikan mereka berdua baik-baik saja.
"Syukurlah kalian berdua baik-baik saja."
"Tentu, aku tidak apa-apa."
"Bisa-bisanya kau berkata begitu setelah bersenang-senang sendirian."
Taku menyambutku dengan seulas senyuman, tapi Emily-san menatapinya lekat-lekat menanggapi. Sepertinya sesuatu telah terjadi saat aku tidak bersama mereka.
"Ada apa?"
"Saat aku sedang melarikan diri, jangka waktu Elemental Enchant api Yun-kun habis, tapi karena durasi Resistance Cream Taku bertahan lebih lama, dia menghadapi para monster di pinggiran area dataran tinggi, mengurangi jumlah mereka."
"Karena aku mempunyai kekebalan terhadap elemen api, aku bisa mengalahkan Mage Goat dengan mudah! Aku juga menaklukkan seekor boss monster, mendapatkan material penguat dan item drop!"
"Boss monster apa? Dasar, bukannya itu bahaya!"
Meskipun dia mengatakannya dengan sangat bangga, aku sangat terkejut karena dia mengambil resiko semacam itu sementara para monster mengamuk berbahaya dengan status buruk Anger.
"Ngomong-ngomong soal boss monster, ada seekor sapi yang memiliki nama yang berbeda. Kalau aku tidak salah, itu Iron Cow."
"Itu benar. Mungkin adalah bos monster yang muncul untuk waktu yang terbatas, tidak seperti monster yang biasanya. Iron Cow adalah boss Steel Cow. Warlock Goat adalah bos dari monster Mage Goat. Aku tidak memastikan apakah ada boss monster untuk Cockatrice, tapi seharusnya ada."
"Kalau ada boss monster Cockatrice, kurasa ada di sana."
Di arah pandanganku, terdapat sarang Cockatrice di puncak punggung Grand Rock yang tidak bergerak. Saat aku mendekati Grand Rock, rasanya aku pernah melihat bayangan Cockatrice yang berukuran besar. Mungkin itu bukan imajinasiku saja.
"Jadi, Yun. Apa kau menemukan sesuatu di gunung itu?"
"Aku bahkan tidak sampai mendaki ke tengah bukit, tapi aku menemukan sebuah jalur jalan gunung dan titik-titik penambangan di sana. Walaupun aku mendapat beberapa bijih logam yang tidak kukenal, titik penambangannya sangat keras sampai beliungku patah."
Saat aku berkata demikian dan menunjukkan kepada mereka sebuah beliung dengan ujung yang rusak, Taku dan Emily-san membelalakkan mata mereka dengan terkejut.
"Kurasa beliung normal tidak lagi cukup. Aku harus berkonsultasi pada Magi-san mengenai masalah ini."
"Kalau kau akan ke Open Sesame, maka aku akan ikut denganmu. Aku ingin tahu bijih logam seperti apa yang kau dapatkan. Bagaimana denganmu, Emily?"
"Aku lewat. Hari ini aku ingin membuat monster sintetis dengan kapasitas terbang yang lebih baik, jadi aku ingin menyelidiki sintesis sedikit lagi. Kalau aku punya kemampuan terbang untuk sampai ke gunung itu, akan lebih mudah bagiku untuk menambangn bijih logam. Untungnya, aku mendapat cukup banyak Cockatrice Feathers dan Blood."
Emily-san menanggapi dengan senangnya. Mereka mungkin menemui banyak monster di perjalanan pulang.
"Sudah diputuskan kalau begitu. Ayo istirahat dan pergi ke Open Sesame sore ini."
"Kurasa aku akan kembali ke Atelier sekarang."
Setelah berkata demikian, kami berpisah dengan Emily-san. Bersama dengan Taku, aku kembali ke Atelier dan log out untuk istirahat sebelum bertemu lagi di sore nanti.






[1]  Sejenis kapal tempur yang diperkenalkan pada abad 10, lebih besar dan cepat daripada pendahulunya dan diperlengkapi sepenuhnya dengan meriam-meriam besar