CHAPTER 3

(Translater : Orion)

Bagian 1
---[Kouenpar, Kota para Pengrajin], Bagian utara dari Distrik Bengkel.
Tempat dimana terjadinya “Kamikakushi” dikerumuni oleh banyak orang.
Terletak di salah satu ruang tamu dari Penginapan tertentu di Distrik Bengkel dimana bangunan tersebut adalah bengkel yang disewakan kepada orang luar.
Pasukan polisi militer telah menutup area tersebut sedangkan Mandra, penasihat dari [Salamandra], berdiri di depan sambil berteriak memberikan perintah.
Dan ia mengerutkan wajahnya dan mendesah, setelah melihat Izayoi berada di sekitar kerumunan.
“.....Kenapa kau kemari? Tidak ada satupun yang menarik di sini.”
“Itu tidak benar. Aku benar – benar melihat sesuatu yang menarik di sini. Bukankah “Kamikakushi” baru saja terjadi?”
Izayoi tertawa terbahak – bahak sambil melewati pembatas yang digunakan untuk menutupi daerah itu.
Ekspresi wajah dari para pasukan polisi militer terlihat kesal namun tidak ada satupun yang menghentikannya.
Mereka sudah merasakan kekuatan dari Izayoi selama beberapa hari terakhir dan itu membuat mereka sangat kesal dan muak kalau mereka mengingatnya lagi. Bahkan jika mereka menghentikannya sekarang, balasannya akan jauh lebih mengerikan.
“Kalau begitu, apakah  kalian sudah menemukan petunjuk tentang pelakunya?”
“Tidak. Kasus ini dilakukan dengan cara yang sama tapi masih belum ada petunjuk tentang identitas pelakunya.”
“.....Cara yang sama? Maksudmu kejadian “Kamikakushi” ini terus menerus dilakukan oleh orang yang sama?”
“Ya. Aku bisa membawamu ke tempat kejadian perkara, tapi pastikan jangan menyentuh apapun.”
Mandra yang akhirnya belajar bagaimana mengatasi Izayoi, menuntunnya masuk ke dalam Penginapan.
Meskipun itu adalah tempat kejadian, bagian dalam Penginapan itu tampak biasa saja dan tidak terlihat seperti jejak keributan, tampak seperti Penginapan biasa di hari yang biasa.
Setelah sampai di lantai ketiga dari Penginapan itu, Mandra menghentikan langkahnya di depan pintu,
“Dan ini adalah ruangan tempat terjadinya “Kamikakushi”, memasuki ruangan itu dengan Izayoi mengikuti di belakangnya.
Benar saja, bagian dalam ruangan ini sama saja seperti barang – barang lain yang ada di gedung ini, tidak ada jejak keributan, tapi jejak kehadiran dari seseorang yang tinggal di dalam kamar ini memang masih sedikit terasa.
Suasana ruangan yang terasa begitu tenang membuatnya sulit mempercayai bahwa ruangan ini menjadi tempat penculikan.
“......”
Kecuali untuk huruf “” (Hùn) dan sebuah pesan yang tertulis di anak panah.
“ ‘ ’(Yóushǒuhàoxián) ...... dan huruf “” (Hùn). Mereka adalah huruf China kan?”
“Ah iia, atau itu mungkin saja nama dari cara atau semacam pesan. Tapi apapun itu, huruf yang sama juga ditemukan di tempat kejadian dari dua kasus yang sebelumnya. Makanya kami mengira bahwa ini adalah perbuatan dari seorang spell master yang sama.”
“Oh? Dan terlihat seperti apa yang lainnya?
Izayoi dipenuhi oleh rasa keingintahuan.
Menurut Mandra, rangkaian kasus “Kamikakushi” ini memiliki tiga baris huruf tertulis yang tampak seperti huruf Cina.
·         游手好 (Yóushǒuhàoxián)
·         虚度光阴 (Xūdù guāngyīn)
·         一事无成 (Yīshìwúchéng)
Dan itu adalah tiga baris huruf yang di tinggalkan di tempat kejadian.
Izayoi memikirkan huruf – huruf tersebut sambil mengerutkan wajahnya.
“.......Apa hanya itu saja petunjuknya?”
“Ini adalah orang ketiga yang diculik.”
“Oh..... Lalu apa ada kesamaan dengan korban sebelumnya?”
“Ya, tidak ada yang aneh tentang mereka.....Tapi, tunggu, ada satu kesamaan. Para korban yang menghilang adalah anak kecil semua.”
Mendengar Mandra yang biasa saja mengucapkannya, Izayoi mendecakkan lidahnya karena kesal.
“......Orang ini benar – benar penjahat yang menyebalkan.”
“Oh? Kau kesal dengan hal itu?”
“Ya, tentu saja. Sebenarnya, bukan hanya membuatku kesal tapi hal ini sangat menjengkelkan.”
Meski dengan sikap yang bercanda ketika mengatakan hal tersebut, tapi nada bicaranya jelas – jelas seperti orang yang marah.
Awalnya yang hanya tertarik dengan kejadian ‘Kamikakushi’ ini, Izayoi sekarang dipenuhi dengna kebencian terhadap pelaku kejadian ini.
Terkejut dengan sikap Izayoi yang berubah tiba – tiba, Mandra bertanya dengan santai:
“Meskipun hal ini mungkin terdengar sedikit lancang bagiku, tapi aku tidak pernah mengira kau adalah orang yang tertarik dengan hal – hal seperti ini.”
“Kau benar tentang itu. Bukan gayaku yang harus bersimpati atau menilai mereka buruk atau baik---Tapi, bahkan akupun, aku juga punya peraturan yang tidak boleh dilanggar. Dan orang ini baru saja melanggar aturan pertamaku. Apakah kau mengira kalau aku hanya akan berdiam diri dan melihat hal ini terjadi begitu saja?”
Kata – kata Izayoi memperjelas keberpihakannya dalam masalah ini---tidak peduli apa yang harus dilakukan, Izayoi sangat ingin menggunakan kedua tangannya untuk menghukum penjahat ini.
Dan itu membuat Mandra semakin terkejut.
“......Peraturan yang kau sebut... Mungkinkah itu karena pelakunya mengincar anak – anak?”
“Tidak. Aku selalu berpegang pada satu aturan ini; Kekuatan yang kuat seharusnya hanya digunakan untuk melawan musuh yang kuat.”
Tatapannya yang tajam terlihat mematikan saat ia mengatakan aturan yang sangat ia pegang.
Baik itu fisik atau mental mereka, anak – anak adalah kelompok yang paling lemah di dalam sebuah masyarakat.
Dan karena hal itu Izayoi tidak bisa memaafkan orang – orang kuat yang menyerang anak kecil.
Bagi Izayoi yang terlahir dengan kekuatan istimewa sejak lahir, ini adalah salah satu aturan yang paling penting baginya. Dan tatapannya saat ini seperti seorang yang berani untuk menantang siapapun di sekitarnya.
“Tentang kasus “Kamikakushi” ini, kurang lebih aku sudah paham tentang situasinya. Jika aku bertemu dengan seseorag yang terlihat seperti pelakunya, aku akan menggunakan berbagai cara untuk menangkap orang itu. Jadi kalian bisa terus mengamankan daerah untuk pembukaan Pertemuan untuk saat ini.
“.....Hmph. Lalu, ingatlah untuk menyebutkan namaku ketika kau melapor dan menyerahkan pelakunya. Pasukan polisi militer harusnya akan mengerti dengan begitu.
Izayoi mengangkat tangannya saat ia pergi tanda mengerti. Entah kenapa kalu menggunakan tangga akan merepotkan, Izayoi bersiap melompat dari jendela.
Saat itu, sesuatu yang ada di atas gedung di sebelah bengkel menarik perhatiannya.
Tidak peduli bagaimana kau melihatnya, asap berwaarna – warni yang keluar dari cerobong asap di bengkel tampak seperti ritual mencurigakan yang sedang dilakukan. Asap hijau kekuningan yang membubung tinggi ke langit tanpa ada awan di sekitarnya.
Tapi bukan itu intinya.
Sesuatu yang ditatap Izayoi dengan teliti adalah---orang asing yang mengenakan jubah berkerudung dengan huruf “” (Hùn) di belakangnya.
“......Oi, Mandra.”
“Kenapa? Mungkinkah kau membutuhkan bantuan kami setelah berkata seperti itu?”
“Yah, maaf tentang sebelumnya tapi aku memang membutuhkan bantuan----Tolong kelilingi area ini. ‘Kamikakushi’ telah muncul.”
Setelah berkata begitu, Izayoi melompat keluar dari jendela seperti peluru yang ditembakkan dari tempatnya.
Berlari dengan kecepatan yang bisa meninggalkan bayang – bayangnya, Izayoi segera mendekati jarak antara dirinya dengan pria berjubah dengan huruf ”” (Hùn) dibelakangnya. Namun, ia yang sedang menunggu Izayoi mendekat, orang itu tiba – tiba terbang di saat akan ditangkap.
Sosok misterius itu memutar tubuhnya dan menghindari serangan dari Izayoi.
Melihat bagaimana lawannya bisa menghindar dengan sangat lihai seperti burung walet di udara, hal itu membuat Izayoi meningkatkan kewaspadaannya,
(Orang ini...... ia bukan ‘Kamikakushi’ biasa?)
Izayoi bersiap dengan posisi bertarungnya di atap bata.
Pada saat yang sama, Mandra yang mencondongkan tubuhnya keluar dari jendela berteriak kepadanya: “Oi, dimana ia? Dimana pelaku utama dari ‘Kamikakushi’?”
“Hah? Apa yang kau katakan? Orang ini yang memiliki huruf ”” (Hùn) di jubahnya sedang berdiri tepat di depanku---“
Setelah berkata begitu, ia menutup mlutnya. Karena sekarang ia pasti menyadari tatapan aneh di wajah Mandra saat ia terus melihat ke sekitar mencari orang yang disebut dan tidak melihat orang yang berdiri di depan Izayoi.
Melihat perilaku yang aneh seperti itu, Izayoi mendecakkan lidahnya karena kesal.
“Mungkinkah...... ia tidak bisa melihat orang ini?”
“Oh, kau punya intuisi yang bagus huh? Kau pasti orang baru yang sedang banyak dibicarakn di jalan?”
Sosok dari ‘Kamikakushi’ itu tiba – tiba berbicara dan tertawa dari balik jubah itu. Tampaknya orang ini adalah sejenis hantu yang memiliki kecerdasan.
Izayoi sedikit cemas saat ia berbalik melihat ke arah lawannya dan akhirnya ia mengerti.
Meski ia tidak tahu Gift seperti apa itu, tapi penjahat dengan huruf ”” (Hùn) di jubahnya bisa menyembunyikan dirinya dari yang lain. Dan jika tidak ada cara untuk mengatasinya, akan sangat susah bagi yang lain untuk menemukan penjahatnya.
Izayoi tertawa tanpa rasa takut saat ia menggunakan jari telunjukknya untuk mengejek lawannya.
“Yah, aku tidak tau jalan atau lingkungan mana yang kau maksud, tapi jika kau sangat peduli dengan rumor itu, kau bisa dengan senang hati mengujinya sendiri.---Ayo!!!, kau ‘Kamikakushi’. Dan lihatlah bagaimana aku menghancurkan trik – trik busukmu.”
“Heheh, kau cukup sombong! Harus kukatakan kalau aku kagum dengan kesombonganmu, tapi bocah, kuterima tawaranmu!”
Mengambil sebuah gulungan dari jubahnya yang berhuruf ”” (Hùn), orang itu melepaskan segel benang untuk menampilkan huruf dari ”虚度光阴 (Xūdù guāngyīn)”.

Apakah itu wujud asli dari ‘Kamikakushi’? Hanya dengan membuka gulungan, [Kota Kouen] yang penuh dengan warna tiba – tiba berubah menjadi tak berwarna, putih dan abu – abu dan warna di sekitarnya hilang dengan gulungan itu.
Situasi yang tiba – tiba berubah membuat Izayoi menjadi sangat waspada.
(Ini......Menghilangkan warna dari Kota ini?!)
Jika harus mendeskripsikan pemandangan itu, mungkin sama dengan tinta yang disemprotkan ke Kota ini.
Namun, pemandangan aneh ini tidak berakhir sampai situ. Apa yang direnggut dari [Kota Kouen] bukanlah warna dari kota-nya namun gerakan dari para penduduk-pun juga terhenti.
“Heaheheheh! Sekarang gimana, bocah?! Jangan hanya berdiri kebingungan di sana! Aku sedikit berhati – hati dengan keberadaanmu setelah mendengar bahwa kau berhasil menghibur Saurian Demon King itu tapi tampaknya kau tetaplah seorang bocah kecil! Tidak, sebenarnya aku sangat beruntung bisa menemukan mainan yang menarik!!”
Orang itu tertawa terbahak – bahak. Kalau dilihat dari kata – kata dan tindakannya, seharusnya jurusnya menghentikan gerakan Izayoi. Dan Izayoi hanya berpura – pura sambil menduga – duga cara apa yang dipakainya.
(Aku mengerti. Dunia yang dipenuhi oleh warna hitam dan putih ini adalah hasil dari “虚度光阴” (Xūdù guāngyīn) ......?)
虚度光阴“ (Xūdù guāngyīn) adalah idiom China yang mempunya arti ‘menghabiskan waktu dengan bermalas – malasan dan tidak akan menghasilkan apa – apa akhirnya’. Dari segi makna, kata – kata itu lebih malas daripada pepatah Jepang ‘Waktu berlalu seperti anak panah yang terbang’. Dan di China, huruf dari ”” (Hùn) juga mempunyai arti yang sama.
Huruf ”” (Hùn) di Jepang biasanya digunakan bersamaan dengan huruf 混合 yang artinya mencampur dan menggabungkan. Tapi di China, ungkapan seperti itu juga bisa bermakna ‘Tidak melakukan apapun dan berganti hari seperti seharusnya’.”
Menyusun semua informasi ini, Izayoi mulai mengerti dengan pemandangan hitam dan putih yang ada di hadapannya.
(Kalau benar ia merenggut warna kota ini---fenomena yang merenggut bagian dari spektru cahaya, kita bisa berasumsi bahwa ia menggunakan semacam cara yang menyebabkan waktu terhenti. Tapi dari bagaimana hal ini terjadi, kiasan dari kejadian ini juga harus dipertimbangkan.)
Berdiam diri sambil mengira – ngira waktu yang telah terlewat untuk mempertimbangkan situasinya dari sudut pandang yang berbeda. Apa yang menguntungkan adalah musuh masih tertawa terbahak – bahak.
(Pepatah yang berbunyi ‘Waktu berlalu seperti anak panah yang terbang’ digunakan untuk mengekspresikan waktu yang berlalu di antara mereka. Jika ‘merenggut warna – warna’ adalah wujud dari ‘menghabiskan waktu seharian tanpa melakukan apa –apa’--- lalu “虚度光阴” (Xūdù guāngyīn) akan menjadi Gift yang akan menghentikan waktu dari musuhnya? Ha, terdengar seperti Gift yang cocok untuk seorang ‘Kamikakushi’.)
Dan karena Gift ini sekuat itu, harusnya ada persyaratan yang harus dipenuhi untuk menggunakannya. Jika persyaratan itu dipenuhi dengan menculik anak – anak, hal itu akan menjelaskan serangkaian kasus ‘Kamikakushi’ ini.
Tapi, Gift sekuat itu hanya digunakan ke anak kecil? Kesimpulan itu membuat Izayoi marah.
“---Ha. Sebagai seorang ‘Kamikakushi’, Kurasa kau memang mempunyai jurus yang cukup menarik......Tapi jika aku harus katakan, itu adalah kemampuan yang terburuk.”
“......Heah.....Hah?”
Tawa-nya yang terbahak – bahak itu berhenti.
Orang dengan huruf ”” (Hùn) di jubahnya akhirnya menyadari bahwa jurusnya tidak bekerja pada Izayoi dan tawanya yang tadi berubah menjadi rasa terkejut saat ia mundur tiga langkah sambil berkata:
“Tunggu, tunggu sebentar! Kenapa kau masih bisa bergerak?! Kau bisa melihatku kan?! Jika itu masalahnya, kenapa jurusku tidak bekerja?!”
“Oh?” Izayoi menanggapi kata – kata yang tak terduga itu.
Setelah itu, senyum jahat muncul di wajah Izayoi bersamaan dengan tatapan jahatnya.
“Kau juga baru saja mengatakan sesuatu yang sangat menarik.”
“......Uu.....!!
“Tampaknya Gift-mu ini terkait dengan orang yang ‘melihatmu’ lalu berujung pada ‘apakah jurusmu ini berhasil;....... Hmph. Aku sudah bisa menebak dirimu yang sebenarnya, dasar kau Raja Iblis rendahan!”
“Apa...... Kau, kau?!”
“Kalau begitu, yang tersisa tinggal menilai kekuatan spiritualmu. Dari kekuatan ‘Kamikakushi’, menjadi seekor Dewa Kera memang cukup bagus. Tapi yah, sayang sekali, memanggilmu dengan sebutan dewa adalah penghinaan bagi para Dewa tidak peduli bagaimanapun kau melihatnya, kau hanyalah roh dari kera. Jika ada yang salah dari dugaanku ini, akan kudengarkan, kau tahu? [Raja Iblis Kekacauan]-sama.”
Berbeda dengan kata – katanya yang sombong, nada bicaara Izayoi dipenuhi dengan kebosanan. Namun, bagi orang yang mengenakan juba itu---yang disebut sebagai [Raja Iblis Kekacauan]. Informasi semacam itu setara dengan pukulan telak baginya.
“Kau... Dasar bocah sialan.......!! Otakmu bekerja sangat cepat eh?!”
Raja Iblis Kekacauan mulai mundur secara diam – diam seolah ia ketakutan.
Ia pasti tidak mengira seseorang dapat mengira identitasnya dengan hanya kata – kata yang ia ucapkan.
(Psh......tampaknya rumor tentangnya yang setara dengan Saurian Demon King itu benar adanya. Dan akan lebih baik bagiku untuk bersembunyi karena jurus andalanku sudah diketahui.)
Memusatkan kekuatan di kakinya untuk berlari ke arah balkon, Raja Iblis Kekacauan bersiap untuk melompat ketika Izayoi menyerangnya:
“Persiapkan dirimu. Karena aku akan menyingkirkanmu sebelum ‘Kamikakushi’ yang asli terjadi---!!”
Serangan awal yang tampak seperti ledakan menyebabkan pijakan yang ada di bawahnya hancur ketika Izayoi maju menyerangnya.
Dikejar dengan begit cepat dari belakang yang menutup jarak di antara mereka berdua dengan cepat, Raja Iblis Kekacauan hanya bisa menghindar dengan putus asa. Meskipun ia adalah salah satu yang dibuang, tapi ia masih seorang Raja Iblis dan gerakannya cukup lihai dan cekatan.
Tidak diketahui apakah karena Izayoi yang terus menyerangnya menyebabkan jurus dari “虚度光阴“ (Xūdù guāngyīn) memudar, karena situasinya menjadi seperti biasa kembali.
“Kau.... Kau pasti bercanda! Kau ini sebenarnya apa?! Bukankah kau hanya bocah kecil sialan?!”
“Kasarnya! Aku manusia asli, 100% asli kau tahu?!”
“Jangan membodohiku! Bagaimana bisa ada manusia yang sepertimu?!”
*Yeah. Itu benar.* Entah mengapa, Izayoi merasa banyak orang yang bertanya seperti itu dan pertanyaan mereka terngiang – ngiang di telinganya.
Raja Iblis Kekacauan yang sekarang berfokus untuk melarikan diri dari pengejarnya dengan cepat berlari di atap menuju ke pusat kota.
Dengan sengaja melarikan diri di tempat yang banyak orang, ia mungkin mencari mangsa berikutnya. Jika memang begitu, ia harus ditangkap sesegera mungkin.
Izayoi tersenyum sedikit.
(Ini Menarik. Kejar – kejaran dengan ‘Kamikakushi’? Tampaknya aku harus tetap waspada...!)
Izayoi terus mengejar Raja Iblis Kekacauan dengan penuh semangat.
Dan karena memudarnya jurus “虚度光阴“ (Xūdù guāngyīn), Mandra yang akhirnya tersadar kembali, hanya bisa melihat mereka dengan wajah yang kebingungan.

Bagian 2
---[Gua ruby], Pemandian bawah tanah
Sementara Izayoi dan Raja Iblis Kekacauan bermain kejar – kejaran di sekitar kota---
Lima bocah laki – laki dan perempuan yang ada di Konyokuburo sekarang sedang berendam di sentō dengan tubuh mereka yang tertutupi oleh handuk, setelah menerima paksaan dari Jin dan Percher untuk ‘menutupi semua bagian yang harus ditutupi’.
Mungkin hal ini karena sesuatu yang tumbuh selama masa muda mereka atau karena lingkungan dimana mereka dibesarkan, rasa malu Jin yang mulai tumbuh dan Percher yang masih bersikap biasa saja ketika membiarkan tubuh telanjangnya terlihat, mereka berdua telah mencapai kesepakatan akan hal ini.
“……Mungkin aneh jika aku yang mengatakannya, tapi hal ini menjadi hubungan yang rumit antara tuan dan pelayannya.”
“Berhenti mengatakan hal seperti itu, jika kau punya sesuatu untuk dikatakan, keluarkan.”
Percher duduk di tepi kolam pemandian sambil menyilangkan kakinya. Meski dari sudut ini tampak sedikit berbahaya, tapi bagian yang harus ditutupi tertutupi dengan baik. Kulit yang seputih salju dengan tubuhnya yang langsing itu bisa membuat orang lain membayangkan kecantikannya. Sayangnya, kelima orang ini belum cukup dewasa untuk mengerti pemikiran seperti itu.
Setelah berhenti berbicara dengan Percher, Jin bertanya ke Sandora:
“Oh iia. Sandora, masalah seperti apa yang ingin kau selidiki? Apakah ada hubungannya dengan mereka berdua?”
“Hmm. Kurasa kita harus mempersilakan mereka mengenalkan diri terlebih dahulu.”
Sandora memandangi mereka setelah mempersilahkan mereka.
Rin dan Yang Mulia mengangguk bersamaan.
“Kami dari Komunitas Pedagang. Aku Rind an ini Yang Mulia.”
“Biasanya di situasi semacam ini, kami harusnya mengatakan nama dari Komunitas kami…… Tapi, sayangnya, karena peraturan dari Komunitas kami, kami tidak bisa memberitahunya kepada orang lain.”
“Bagaimana maksudnya?”
“Um. Kalau boleh jujur, kami sebenarnya khusus dalam memperdagangkan barang yang sangat berbahaya. Jadi kami hanya akan berbisnis dengaan pelanggan yang mengetahui nama Komunitas kami. Jika Jin ingein mengetahui lebih lanjut tentang kami, kami berharap kau bisa mengetahui nama Komunitas kami dengan menebaknya sendiri.”
“Oh, aku mengerti.” Jin mengerti dengan hal itu sambil merasa sedikit terkesan.
Pada saat yang sama,Percher juga terkesan.
(Aku mengerti. Kalau memang begitu, berarti tidak ada keharusan untuk menyebutkan nama Komunitas mereka. Nama panggilan dari [Yang Mulia] pasti juga digunakan untuk menutupi nama aslinya.)
Sungguh taktik yang pintar.
Meski tujuan dari kedua orang ini masih belum diketahui, Percher merasa kalau semua ini juga menjadi bagian dari tipuan mereka.
“Sudah dua tahun sejak kita terakhir kali bertemu Sandora-chan. Waktu itu sedang ada perselisihan internal di Komunitas untuk menjadi penerus. Dan juga pada waktu ini [Salamandra] turun ke Lima digit kan?”
“Ya, kau benar tentang hal itu. Dikarenakan dari kepergian penerus yang terpilih, Sala, hal itu menjadi masalah dan menyebabkan keributan. Komunitas kami juga menyediakan layanan tentara bayaran dan seseorang yang ditugaskan adalah kami berdua.”
“Eh?” Jin tidak bisa menahan keterkejutannya. Tapi hal itu wajar.
Dua orang yang ada di depannya terlihat masih seperti anak – anak yang berusia sepuluh tahun. Dengan asumsi kalau mereka seumuran dengan Jin, yang berusia sebelas tahun, dan mereka telah ikut dalam permasalahan interntal dua tahun lalu, jika dihitung – hitung berarti mereka berusia Sembilan tahun apada saat hal itu terjadi.
“Kalian berdua sudah mengikuti Gift Game pada saat itu?”
“Yep….. Ini bukan hal yang aneh, kan? Di Little Garden, tidak mengikuti Gift Game berarti akhir dari kelangsungan hidup kita, kan?”
“Meski bukan hal yang nyaman untuk dilakukan, tapi akan lebih sulit untuk bertahan hidup tanpa terlibat dalam pertempuran. Gift Game yang diadakan di Kota dipenuhi dengan perang proksi [Komunitas kecil yang membantu Komunitas besar dalam pertandingan Gift Game (Contohnya: Seperti [No Name] yang membantu Komunitas [One Horn] melawan [Two Wings] di volume 5)]. Ada juga perang ekonomi, perang sumber daya dan bahkan ada juga perang agama atau kepercayaan. Selama orang itu diakui memiliki kekuatan, dan berkontribusi cukup bagi Komunitas, umur bukanlah penghalang ketika memilih orang yang akan berpartisipasi dalam Gift Game.”
Kedua orang itu menanggapi masalah ini dengan cukup wajar dan Jin mengangguk, tampak bersimpati dengan keadaan mereka berdua.
“Mungkinkah kalian berdua sudah mengikuti Gift Game bahakn sebelum hal itu terjadi?”
“Tidak. Gift Game pertama kami dua tahun yang lalu.”
“…….begitukah? Itu bagus.”
“ “?” “
Rind an Yang Mulia saling memandang satu sama lain sambil memiringkan kepala mereka ke satu sisi.
Tapi Jin mengabaikan kelakuan mereka dan kembali ke topik pembicaraan.
“Lalu kali berdua berada di sini, Kuanggap kalau Sandora telah menyewa kalian?”
“Itu benar. Kalau untuk ringkasan kejadiannya…..mendengarnya langsung dari Sandora-chan mungkin akan lebih cepat kan?”
“Mhm.”
Melihat Rin menatapnya, Sandola mengangguk setuju dengan hal itu.
“Ada serangkaian kasus hilangnya anak – anak yang terjadi di [Kota Kouen] baru – baru ini.”
“Hilangnya anak – anak?”
Jin mengulang kata – katanya karena terkejut. Karena untuk kasus semacam ini sebenarnya tidak membutuhkan [Floor Master], Sandora sendiri, untuk ikut campur. Selain itu, kasus – kasus penghilangan semacam itu cukup biasa terjadi di Daerah Utara.
Sandora mungkin mengerti apa yang dipikirkan oleh Jin namun dia menggelengkan kepalanya untuk melanjutkan penjelasannya:
“Ya, Aku tahu apa yang sedang kau pikirkan sekarang dan apa yang ingin kau katakan tapi kasus seperti ini berkemungkinan besar terjadi karena ulah Iblis atau semacam Hantu dan Aku hamper 80-90% yakin……kalau ini adalah salah satu ‘Kamikakushi’.”
“Lalu kasus seperti ini harusnya diserahkan pada para professional. [Salamandra] juga punya yang seperti itu kan”
“Tentu saja. Mereka benar – benar para professional yang bisa menyelesaikan kasus – kasus normal semacam ini dengan mudah……Tapi situasinya kali ini berbeda. Mereka tidak bisa mengetahui aturan dari ‘Kamikakushi’ ini.”
Penjelasan yang berputar – putar membuat Jin menjadi ragu ---- Tapi ketika ia mendengar kata ‘aturan’, ia langsung memikirkannya.
Memiliki kata ‘aturan’, berarti kalah hal ini adalah bagian dari sebuah ‘Game’.
Ketika sebuah Game yang memerlukan seorang [Floor Master] untuk turun tangan, hanya ada satu kemungkinana yang terjadi.
“Mungkinkah….. ini adalah sebuah ‘Kamikakushi’ yang berhubungan dengan Raja Iblis?”
“Mhm. Meski masih belum dikonfirmasi, tapi jika bisa diselesaikan lebih awal, kami mungkin masih bisa mencegah terjadinya kerugian yang besar.”
Jin mengangguk setuju. Jika ada kemungkinan bahwa serangkaian kasus kehilangan ini berhubungan dengan Raja Iblis, maka akan menjadi masalah serius yang tidak bisa dibiarkan begitu saja. Terutama ketika sebuah ‘Kamikakushi’ dari Raja Iblis, yang biasa disertaia dengan kutukan kuat atau kekuatan yang mampu mendominasi orang lain.
Game yang diadakan oleh Percher sebelumnya, [SANG SERULING HAMELIN] juga merupakan Game yang meniru legenda dari ‘Kamikakushi’.
Jin menatap ke Percher sembari ia bertanya.
“Percher, Game dari [Seruling Hamelin] juga salah satu yang menggunakan ‘Kamikakushi’. Apakah kau mempunyai petunjuk mengenai ini?”
Percher mulai memikirkannya.
“……Apakah kau sudah menemukan [Geass Roll]-nya?”
“Tidak. Tapi ada beberapa huruf yang tertulis di tempat kejadian.”
“Huruf? Seperti apa?”
Ketika selesai bertanya, Sandora telah menuliskan ketiga baris huruf di udara dengan apinya.
·         游手好 (Yóushǒuhàoxián)
·         虚度光阴 (Xūdù guāngyīn)
·         一事无成 (Yīshìwúchéng)
Percher membacakan kata – kata itu dengan nyaring tapi dia memiringkan kepalanya karena kebingungan tidak dapat mengerti artinya.
“……Jin, apa maksudnya itu?”
“Itu…..Singkatnya---itu berarti ‘menghabiskan waktu dengan bermalas – malasan dan tidak akan menghasilkan apa – apa akhirnya’. Dan semua kata – kata itu memiliki arti yang sama. Lalu, apakah hanya itu petunjuk yang kita punya?”
“Tidak, masih ada satu lagi. Ada juga huruf ” (Hùn) tertulis di dinding tempat kasus ini terjadi.”
Rin menggaruk kepalanya sambil mengingat – ingat lagi, dan dia menambahkan:
“ Huruf ” (Hùn) ini yang menjadi masalah kami. Ada juga surat tantangan yang mirip dengan ini dikirim ke Pertemuan [Floor Master].”
“Surat tantangan?”
“Mhm. Karena isi suratnya sangat kasar, Aku akan meringkasnya. Maksud dari surat itu adalah untuk menyerang [Floor Master].”
Jin terkejut.
Sifat sombong yang ingin menyerang [Floor Master] seperti itu sudah pasti perbuatan Raja Iblis.
“Aku mengerti……itu artinya, surat itu mungkin sebuah peringatan sebelum serangan Raja Iblis.”
“Yah, hanya Raja Iblis saja yang tahu [Floor Master] mana yang akan ia serang.”
Jin menyilangkan tangannya dan mengangguk saat ia mencerna informasi yang diberkan kepadanya oleh kedua orang yang ada di depannya.
“Hmm, mari kita satukan semua informasi yang kita miliki saat ini:
Satu, kasus hilangnya anak – anak.
Dua, adanya pesan dengan huruf “游手好 (Yóushǒuhàoxián), “虚度光阴 (Xūdù guāngyīn), dan “一事无成 (Yīshìwúchéng) yang tertulis di tempat kejadian.
Tiga, di salah satu tempat kejadian, terdapa pesan misterius dengan huruf ” (Hùn) yang tertulis di dinding.
Empat, adanya surat peringatan akan serangan kepada [Floor Master] yang juga ditandai dengan huruf ” (Hùn).
Sudah semuanya kah?”
“Mhm.” Sandora mengangguk.
Setelah mendengarkan semua hal itu, Percher yang duduk di sebelah Jin merasakan suatu firasat. Alasannya tidak lain dan tidak bukan adalah kedua orang itu. Lagipula, dalang dibalik serangan Raja Iblis sebelumnya sedang berendam dengan santai di depannya.
Pelaku dari kasus ini juga kemungkinan besar mereka berdua.
(……Benar – benar deh, apa yang mereka rencanakan sekarang?)
Percher mencuri pandang melihat kearah Rind dan Yang Mulia dengan menyipitkan matanya. Kedua orang itu dengan santainya berendam sambil mengawasi situasinya. Sudah pasti kalau ketenangan mereka berasal dari perbedaan kekuatan yang begitu besar.
Masalahnya meskipun mereka sedang bersantai, mereka masih belum mengungkapkan sifat mereka yang sebenarnya.
Baik dalam melarikan diri atau bertarung, akan sangat berbeda jika seseorang meenyerang pertama kali untuk menentukan kemenangan atau kekalahan. Tapi fakta bahwa dua orang itu tidak akan menurunkan penjagaannya bahkan untuk sesaat.
(……Lupakan saja, jika kami beruntung, kami mungkin bisa bertemua dengan kelinci gila atau bocah gila itu di jalanan.)
Percher merendam tubuhnya ke dalam kolam sambil mencoba berharap untuk keluar dari situasi ini dengan beruntung.
Dengan kata lain, dia telah menyerah.
Membentuk pistol air dengan tangannya, dia menyemprotkan air panas ke wajah Jin sambil melirik Sandora:
“Kalau dipikir lagi, apakah surat peringatan itu benar – benar dikirim oleh Raja Iblis? Jika seperti penyerangan sebelumnya dimana mereka mencoba untuk menyerang satu [Floor Master] di setiap daerah, hal itu akan masuk akal. Tapi ini adalah Pertemuan dimana semua [Floor Master] berkumpul, bukankah kau pikir ada alasan lainnya dari ancaman tersebut?”
“Alasan lain?”
“Ya, Contohnya, seseorang mungkin akan mencuri Gift berharga yang ditampilkan di [Kota Kouen] dan [Tablet of Sea of Stars]. Mungkin itu adalah tipuan kalau mereka akan menyerang [Floor Master] dan tujuan mereka sebenarnya adalah sesuatu yang lain?”
Menyadari bahwa dugaan Percher juga masuk akal, Sandora memikirkannya sambil terdiam.
“Surat peringatan itu hanyalah tipuan sedangkan tujuan sebenarnya dari mereka untuk hal yang lain? Tapi kita tidak memiliki barang penting seperti itu……”
“Yah… ada satu.”
Ketiganya berbalik melihat kearah Rin dalam sekejap.
Rin yang semulai dia tersenyum dengan manis saat dia meletakkan tangannya di dadanya.
“Ada Raja Iblis yang tersegel dan berdiam diri di [Kota Kouen] ini. Dan bukan hanya Raja Iblis biasa. Ia adalah Raja Iblis yang hanya membutuhkan lima belas menit untuk menghancurkan kota [Bangsawan Little Garden], dan bisa bertarung setara dengan Juniten.”
Mendengar kata – kata yang tidak sesuai seperti senyum manisnya, Jin dan Percher tidak bisa menahan keterkejutan mereka.
“Menghancurkan [Bangsawan Little Garden] …… Mungkinkah yang dimaksud itu kampong halaman dari Kuro Usagi?”
“Dan bukankah Juniten Dewa Perang terkuat? Sulit dipercaya kalau Raja Iblis sekuat itu, yang bisa bertarung setara dengan mereka, tersegel di Kota ini……”
Keduanya melihat ke Sandora ketika mereka menyuarakan keterkejutannya.
Sandora mengangguk pelan saat dia ditempatkan di situasi yang canggung.
“Yah… Se… Sebenarnya aku baru pertama kali mendengar hal ini setelah menjadi [Floor Master]. Hanya saja ayahku bilang kalau itu hal yang sangat rahasia hingga tidak boleh diceritakan ke siapapun…… Rin, bagaimana kau mengetahui tentang hal ini?”
“Tentu saja itu adalah rumor yang beredar di kalangan pedagang. Kau tahu kalau hal semacam itu menyebar dengan cara yang menakutkan kan? Ini adalah salah satu rumor yang kurang dapat dipercaya. Raja Iblis yang setara dengan Juniten pasti jenis yang terkuat. Dan tidak ada satupun yang akan percaya dengan rumor monster seperti itu yang tersegel di kota ini, apa aku benar?”
Rin tersenyum sambil menghindari pertanyaan itu.
Sandora masih tidak yakin dan khawatir tapi dia segera termenung saat dia memikirkannya dengan serius.
“…….Seharusnya tidak akan menjadi masalah kan? Kunci untuk membuka segel itu telah hilang sejak tiga tahun lalu.”
“Kunci?”
“Tidak, bukan apa – apa---Yang lebih penting, percakapan yang baru saja terjadi tidak boleh bocor. Mengenai rumor tersebut, Aku akan menggunakan kekuasaanku sebagai Master untuk menyelidikinya. Informasi semacam itu tidak boleh sampai bocor tidak peduli apa yang terjadi. Kupikir kalian sudah tahu kalau membocorkan informasi semacam itu aka nada hukumannya. Terutama Jin dan Yang Mulia, menjadi perwakilan dari Komunitas kalian, kalian harus sangat berhati – hati.”
Keduanya mengangguk bersamaan. Percher yang tahu kalau Yang Mulia adalah salah satu dari anggota Aliansi Raja Iblis baru saja terkejut, tapi dia tidak bisa mengatakannya. Jadi dia hanya bisa diam sambil terus menyemprotkan air kearah Jin.
Jin yang awalnya mengabaikan hal ini akhirnya menghentikan Percher.
“Percher, apakah sangat menyenangkan melakukan hal ini?”
“Melihat kau yang begitu terganggu dengan ini, memang sangat menarik.”
“Yeah, Aku tahu itu. Haiz……” Jin menghela napas dan Percher menggunakan kesempatan itu untuk menyemprotkan air ke mulut Jin.
…….Tampaknya dia sangat senang. Padahal orang yang dimaksud mungkin tidak menyadarinya, tapi setiap kali dia menyemprotkan air, tapi bibirnya akan melengkung ke atas.
Jin terbatuk kecil sebelum berdiri untuk meringkas percakapan sebelumnya:
“Kalau begitu, Aku sudah mengerti situasinya. Kami akan mulai mencari ‘Kamikakushi’ dan jika kami menemukan sesuatu, kami akan memanggil polisi militer [Salamandra] untuk meminta bantuan. Begitu tidak apa – apa kan?”
“Kau bilang mencari….. mungkinkah kau sudah menebak siapa pelakunya?”
“Mhm. Ah, tapi ada kemungkinana kalau Aku salah. Tidak bisa dibilang kalau aku yakin akan hal ini……”
Jin tampaknya memiliki sesuatu yang ingin dikatakan, tapi ia terdiam karena ragu akan hal ini. Melihat keraguannya, Yang Mulia menegurnya:
“Jin, Aku tidak setuju dengan sikapmu yang seperti itu. Hal itu hanya akan menciptakan lebih banyak masalah bagi orang – orang di sekitarmu. Menjadi pemimpin dari sebuah Komunitas, berarti kau harus benar – benar bisa mengungkapkan apa yang kau pikirkan dengan jelas.”
Jin menepuk pipinya karena tersadar sebelum meminta semuanya untuk keluar dari pemandian.
“Kita keluar terlebih dahulu dan memastikan kejadian di tempat yang disebutkan. Lalu kita akan membuat pertemuan dengan Kouryuu-san untuk bertemu dengannya besok.”
“Kouryuu……. Saurian Demon King?”
Percher bertanya dengan heran.
Jin tampak terdiam karena kurang yakin, tapi setelah mengingat perkataan Yang Mulia, ia dengan yakin mengumumkan:
“Aku yakin bahwa target musuh bukanlah [Floor Master[----melainkan Kouryuu-san yang sekarang menjadi Master pengganti.”
“……Apa?”
“ ‘游手好 (Yóushǒuhàoxián), ‘虚度光阴 (Xūdù guāngyīn), dan ‘一事无成 (Yīshìwúchéng). Ketiga idiom China ini mempunyai arti yang sama: ‘menghabiskan waktu dengan bermalas – malasan dan tidak akan menghasilkan apa – apa akhirnya’. Jika semua itu tidak berkaitan dengan teknik dari pelaku namun sebuah pesan yang ditinggalkan untuk seorang [Floor Master], satu – satunya yang cocok dihina oleh pesan – pesan itu adalah Kouryuu-san yang disebut sebagai ‘Pengembara yang tak tentu arah’. Bukankah pesan ini menjadi protes terhadap dirinya yang menjadi [Floor Master] pengganti?”
“Be… Benar juga. Hal itu sangat masuk akal…….”
“Wow, menakjubkan, sangat menakjubkan! Jin berkualifikasi menjadi Game creator!”
Sandora dan Rin bertepuk tangan dengan riang.
Tapi Percher yang sedang duduk di samping melihat Rin dengan terkejut. Jika ini adalah perangkap yang mereka gunakan, dugaan Jin akan menjadi halangan bagi mereka.
(Mungkinkah ini hanya untuk mengecoh…….)
Rin adalah salah satu Game creator dari Aliansi Raja Iblis. Dia pasti tidak akan membuat Game yang akan bertentangan dengan keinginannya dan pasti ada hal yang aneh mengenai ini.
Tapi keraguan Percher tidak ditanggapi karena Jin telah keluar dari kolam untuk memulai rencananya.
“Waktu paling cepat bagi Kouryuu-san tiba di [Kota Kouen] adalah besok pagi. Dan sebelum itu, mari kita lihat ke tempat kejadian dengan mencari petunjuk lagi. Sandora, apakah kau tahu dimana kejadian itu terjadi?”
“Tentu saja”, kata Sandora saat dia juga keluar dari kolam untuk menuju ke tempat kejadian.
“ ‘Kamikakushi’ yang pertama kali terjadi berada di [Tablet of Sea of Stars] --- tempat dimana berlangsung.”

Bagian 3
---[Kouen,Kota Para Pengrajin], Distrik Bengkel----Bengkel nomor 88.
Pria yang masuk dengan menendang pintu –Laius-- menatap Asuka dan Kuro Usagi dengan tatapan yang mengancam,
“[No Name] sialan!..... Kalian masih berani menunjukan wajah kalian di depanku…”
“Siapa yang memberimu izin untuk menghancurkan pintu belakang itu HAAAAAAAAAAAAAAAAH?!”
Sebelum diterbangkan oleh Jack yang marah dengan pukulan. Menerima pukulan mematikan dari pukulan, yang berukuran dua kali lebih besar dari tengkoraknya, terhubung hingga ke punggungnya, Lius diterbangkan dan berputar tiga setengah kali sebelum menabrak dinding.
Kepala Labu Jack menyala merah karena marah saat ia menyipitkan matanya sambil berteriak:

“Sheesh. Benar – benar deh…… Berapa kali harus kukatakan hingga tertanam di otakmu ini? TEMPAT INI SUDAH DISEWA! Aku akan mengumpulkan biaya perbaikan untuk pintu dan lubang di dinding itu dari kalian!”
“Tu…Tunggu sebentar, Jack-dono! Lubang di dinding itu disebabkan olehmu, kan?!”
Anggota dari [Perseus] dengan putus asa mempertimbangkan kembali keputusan Jack. Meski Kuro Usagi dan Asuka dengan hal yang dikatakan oleh Jack.
Pemimpin dari [Perseus] –Laius—mengeluarkan dirinya yang tersangkut di dinding bengkel dan ia berteriak balik meskipun darah masih mengalir turun dari mulut dan hidungnya.
“Sakit tau….. Jangan bercanda sekarang, dasar kau Labu kampungan…!!! Coba begitu sekali lagi dan akan kuhancurkan kepalamu yang kosong itu!!!”
“Hey, lain kali ketika berbicara seperti itu, setidaknya ingat dengan benar sudah berapa kali kau kuterbangkan seperti itu, mengerti? Bahkan jika aku menggunakan semua jari di kedua tanganku, itu masih tidak akan cukup untuk menghitung semuanya kau tahu…..Dan sadar dirilah, Aku bukanlah Labu kampungan. Kuperingatkan kau. Jika kau mengatakan itu sekali lagi, kali ini akan kubuat kepalamu menjadi seperti melon yang terbelah dua.”
“Oh betapa menakutkannya~ Coba saja kalau begitu, dasar kau Labu kampung busuk!”
“Siapa yang kau sebut Labu kampung busuk, eh? Bocah sialan!”
“Tolong hentikan itu, Laius-sama! Jack-dono!”
Anggota dari [Perseus] yang panic mencoba melerai mereka. Mereka tidak lagi mengenakan baju besi untuk kesatria tetapi berpakaian biasa seperti orang pandai besi dengan satu set sarung tangan yang tebal.
Kuro Usagi dan Asuka saling pandang dengan wajah kebingungan sebelum mengangkat tangan untuk menyela mereka:
“Sudah, Sudah. Tolong, kalian berdua harus tenang dulu.”
“Itu benar. Jack, kau tidak perlu merendahkan diri untuk berbicara dengan seseorang seperti ia, hal itu hanya akan mengotori mulutmu.”
“Oi. Kau jangan bersikap seperti penengah dan menghinaku secara bersamaan! Kalau dipikir lagi: kenapa sebuah [No Name] bisa mempunyai Besi Suci Langka dan Bijih Besi Berlian, yang merupakan logam tingkat tinggi? Tidak peduli bagaimana kau melihatnya, harta karun yang sia – sia saja! Lagi pula orang yang membuat Deen hingga rusak parah seperti itu pasti dia kan?!”
“Kau… Kau… Apa yang kau katakan?!”
Asuka terpancing dengan kata – katanya karena dia tidak mengira kalau ia akan mengucapkan kata tersebut dengan disengaja.
Asuka, dengan pembulu darahnya yang muncul di pelipisnya, berdiri dengan memegang pinggangnya---
“Oke, Aku terima! Aku bersedia melawanmu!”
“Tu… Tunggu sebentar, Asuka-san?!”
“Bagus, Asuka akan melawanmu! Pastikan kau menghajarnya hingga kepalanya terbelah seperti semangka!”
“Bahkan…Jack-san juga?”
“APaaaaaaaa? [No Name] ingin menantangku?!! Kupikir kau terlalu percaya diri dengan kemampuanmu. Kau hanya gadis menyebalkan yang bodoh dan kampungan. Waktunya telah tiba bagimu untuk terjatuh dari ketinggian itu mati dengan mengerikan! Kau ingin menantangku?! Mari, kita pindah tempat! Aku akan menunjukan padamu bagaimana Aku akan mengalahkan kali bertiga secara bersamaan!”
“Oi! Semuanya tunggu sebentarrrrrrrrrr!!!!!!!!!!!” Suara guntur yang terdengar bersama teriakan Kuro Usagi.
Dan jendela dari bengkel No. 88 yang disewa hancur berkeping – keping oleh amukan petir dan gelombang kejut setelahnya, menyebabkan lampu gantung yang hancur menjadi serpihan dan gelombang kedua yang mirip seperti bencana alam dari sebuah gempa susulan.


Bagian 4
“Uu Uu….. [Replika dari senjata Vajra] yang tadinya setengah hancur sekarang malah benar – benar hancur.”
Telinga kelinci Kuro Usagi terkulai dan dia menundukkan kepalanya sambil bersedih.
[Replika Vajra], yang diambil kembali olehnya setelah pertempuran di [Underwood], yang sudah setengah hancur karena tidak mampu menahan panas dan kekuatan yang dikeluarkan dari bentuk aslinya.
Kuro Usagi telah mengeluarkan Kesucian yang dimiliki oleh senjata itu untuk digunakan sebagai [Tombak Indra Vajra]. Tapi senjata itu juga hancur dikarenakan tidak mampu menahan kekuatan yang diberikan kepadanya.
Merasa malu karena sudah bersikap kekanak – kanakan, Jack pelan - pelan menepuk bahu Kuro Usagi.
“Aku… Aku benar – benar minta maaf tentang hal itu, Kuro Usagi-dono. Bergembiralah. Jika waktunya memungkinkan, tolong biarkan aku memperbaikinya untukmu.”
“Be…Benarkah?”
“Yeah. Aku bahkan juga akan memberikan harga yang murah karena hubungan kita sebagai rekan dalam Aliansi♪”
Wajah Kuro Usagi tiba – tiba kembali bersemangat saat dia mula menggoyangkan kedua telinga kelincinya dengan riang gembira.
Tapi dua orang yang ada di belakangnya masih saling bertatapan dan berada dalam suasana yang saling bermusuhan. Meski mereka terlihat lebih tenang setelah Kuro Usagi melerai mereka dengan paksa, tampaknya tidak ada satupun dari mereka yang mau mengalah. Suasana yang tidak begitu bagus untuk membicarakan tentang pembentukan Aliansi.
Asuka menghela napas saat dia menggaruk kepalanya sambil mengekspresikan ketidaksukaannya: “…. Ini sangat tidak terduga. Tidak pernah terpikir olehku kalau [Perseus] akan menjadi Komunitas terakhir yang akan bergabung dengan Aliansi.”
“Seharusnya itu kata – kataku. Dari semua orang yang dipilih, kami harus bekerja sama dengan [No Name] itu? Hah, jangan bercanda. Bergabung dengan para perampok dan penjahat masih lebih baik daripada ini.”
“Ararara. Lalu bagi [Perseus], yang kalah dengan [No Name], hingga disingkirkan oleh [Thousand Eyes] dan turun ke Enam digit, KOMUNITAS KELAS ATAS apa itu?”
“Diam kau! Wanita sialan……”
Sebuah percikan terjadi di antara kedua yang saling memiliki rasa benci dengan satu sama lain. Mungkin karena terpikir dengan keadaan menyedihkkan dari yang terjadi di pihak lain, yang pertama kali menyerah adalah Asuka.
Asuka menghela napas saat dia mengalihkan tatapannya ke Kuro Usagi.
“Kuro Usagi, kau tidak keberatan?”
“Eh?”
“Yang menjadi rekan dalam Aliansi kita kali ini. Berbagai tindakan kasar dan upaya sebelumnya untuk melelang Leticia, tidakkah kau sedikit terganggu dengan itu atau bahkan merasa marah?”
Untuk sesaat, Kuro Usagi kebingungan dengan perkataan Asuka. Dia pasti menyinggung tentang berbagai penghinaan yang ditujukkan ke mereka di masa lalu. Jika melihat semua kejadian yang terjadi di masa lalu, sudah pasti tidak mungkin bagi mereka untuk bersekutu di bawah Aliansi yang sama sekarang.
Tapi setelah memikirkannya lagi, Kuro Usagi mengalihkan pandangannya ke arah Laius.
“Kuro Usagi juga punya pendapat tentang kandidat Aliansi untuk kali ini…… Tapi kau menyebutkan sesuatu yang tidak bisa Kuro Usagi abaikan, jadi Kuro Usagi merasa kalau kita tidak boleh begitu saja menolaknya.”
Asuka juga kesal, setelah mendengar itu. Kalau dipikir kembali, dia juga cukup khawatir tentang hal itu.
Laius berteriak dengan kencang sebelumnya mengatakan telah memperbaiki Deen sendirian…… Jika itu benar – bahkan jika proposal Aliansinya dibatalkan-mereka ingin menyelesaikan masalah ini dengan cara yang benar.
“Yah. Karena Kuro Usagi berkata begitu, aku juga akan membiarkannya. Tapi apa yang kau maksud tadi? Benarkah kau sendiri yang memperbaiki Deen?”
“…..Hmph. Sebuah tugas yang mudah untukku. Kami dari [Perseus] telah diberkati dengan Gift Suci dari salah satu [Dua belas Dewa Olimpus], [Dewa Pandai Besi, Hephaestus] sendiri. Menggunakan Gift itu memungkinkan kami bekerja denga bijih yang memiliki kekuatan spiritual. Dan itu adalah keahlian khusus Komunitas kami.”
Laius tersenyum dengan bangganya. Meski sikapnya sangat menyebalkan, kebenaran dari perkataannya sangat penting dan tidak bisa dianggap sebagai perkataan tidak masuk akal yang keluar dari mulutnya.
Kuro Usagi menyilangkan tangannya untuk memikirkan hal itu sejenak sebelum akhirnya menghela napas setelah menerima kenyataan dari hal itu.
“…..Bagian dari baju pelindung bersayap berasal dari Dewa Perdagangan, Helm tembus pandang dari Hades, diberkati dengan perisai Dewi dengan kepala Gorgon yang melekat padanya dan Harpa yang bisa membunuh Dewa – Tidak, seharusnya sekarang sudah menjadi Harpa yang bisa membunuh makhluk surgawi kan?......Dan karena tidak adanya perisai yang muncul dalam Game terakhir yang kita mainkan, hal itu pasti telah menjadi persembahan untuk Dewa Pandai Besi kan?”
[Dewa Pandai Besi, Hephaestus] adalah Dewa Yunani di antara Dewa Olimpus yang telah banyak menciptakan senjata dan baju pelindung. Ia adalah Dewa yang mewakili Api dan Penemuan.
Ia juga Dewa yang membuat [Petir Zeus] dan [Tripod Automatons] diantara banyaknya prestasi lain diantara para Dewa. Menjadi satu – satunya Dewa yang menjadi tulang punggung dari mitologi Yunani.
Namun Asuka, yang berdiri di samping Kuro Usagi, tampaknya tidak mengerti akan topik yang dibicarakan saat dia memiringkan kepalanya sambil bertanya:
“Hm, jadi apa artinya itu?”
“Berarti setelah [Perseus] mengalahkan Gorgon, ia diberkati oleh peralatan yang terdiri dari [Helm], [Sepatu berlapis], [Perisai] dan [Harpa]. Tapi [Perisai] telah dikembalikan ke Dewi……Dikatakan di legenda bahwa [Perisai]-nya telah disatukan dengan kepala dari Gorgon ketika dikembalikan. Dan itulah yang sekarang menjadi bentuk perisai di konstelasi, [Perseus], tinggal dan kebenaran dibalik [Raja Iblis Algol]. Dan untuk seseorang yang bisa memberikan Teknik penyatuan seperti itu…..hanyalah Dewa Pandai Besi sendiri kan?”
Kuro Usagi menceritakan kisah [Perseus] dengan begitu lancar sedangkan Laius mulai tersenyum dengan sombongnya.
Tapi Asuka terus memiringkan kepalanya karena kebingungan.
“……?? Hm, berarti tuan muda ini sebenarnya keturunan dari Pahlawan yang Hebat?”
“YES! LELUHURNYA adalah orang yang hebat!”
“Yahoho! LELUHURNYA benar – benar hebat!”
“Baiklah kalau begitu~, ikut aku keluar sekarang! Dan tarik kembali pemikiran kalian semua sebelumnya! Kali ini Algol dan aku…..”
“ “ “Sungguh tuan muda yang nakal.” “ “
“ALGOLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL!!!!!!!”
“Hentikan, Laius-sama! Memanggil makhluk surgawi di tengah – tengah kota itu tidak lucu” Beberapa kstariadalam pakaian kerja mereka telah menerkam Laius untuk menghentikannya.
Asuka menggunakan kesempatan ini untuk mencerna informasi tentang peninggalan [Perseus].
“Aku mengerti sekarang. Jadi Gift Suci dari Dewa Pandai Besi juga salah satu hadiah setelah mengalahkan Gorgon kan?”
“YES! Tapi kemungkinan besar bukan Kesucian itu sendiri dan hanya peralatan Suci yang bisa memperkuat kemampuan untuk diberikan kepada Gift. Dan karenanya, hal itu mungkin saja bisa memperbaiki bijih tingkat tinggi dari Deen atau seperti Bijih Besi Berlian.
“Hmph, sesuatu seperti itu tidak perlu dikatakan lagi! Selama aku yang mengerjakannya, hal kecil seperti itu bahkan tidak perlu bersusah payah…..”
“Laius-sama, kau tidak perlu berpura – pura seperti itu. Jika bukan karena Jack-dono, kita bahkan tidak tahu darimana harus mulai mengerjakan hal itu,”
Bawahannya mencoba menenangkan Laius.
Dan Laius menatapnya dengan marah dan mendecakkan lidahnya, tanpa memukulnya.
Membiarkan hal itu, setelahnya dia membayangkan jalan yang akan mereka lewati untuk membentuk Aliansi, Kuro Usagi tiba – tiba teringat sesuatu dan menoleh ke arah Jack:
“Ada sesuatu yang membuat Kuro Usagi penasaran…… Apa hubungan antara [Will-O’-Wisp] dengan [Perseus]? Kalau dari yang aku lihat, kalian seperti bermusuhan.”
“Yahoho…… Mhm, bisa dikatakan kalau kami berhutang budi. Aku mungkin sebelumnya pernah menyebutkan kalau kami [Will-O’-Wisp] telah diserang berkali – kali oleh [Raja Iblis Maxwell].”
“YES. Kami sudah mendengarnya sebelumnya. Perseteruan antara Komunitasmu dan Lima Digit Raja Iblis—”
“Tidak, dulu memang seperti itu.”
“Eh?” Kuro Usagi memiringkan telinga kelincinya kesamping karena terkejut.
Jack terus berbicara dengan gugup.
“Orang itu sudah bukan Lima Digit lagi. Faktanya selama kita pergi ke [Underwood] – [Raja Iblis Maxwell] telah naik ke Empat Digit.”
“Empat… EMPAT DIGIT?!”
Kuro Usagi berteriak dengan perasaan terkejut.
Disampingnya, Asuka juga sangat terkejut sehingga ekspresi serius terpampang di wajahnya.
Di Little Garden, Enam dan Tujuh Digit disebut sebagai tingkat bawah sedangkan Lima Digit berada di tengah – tengah dan dari Empat Digit dan seterusnya, siebut sebagai Tingkat atas. Meski Lima Digit disebut sebagai Tingkat menengah, perbedaan kekuatan diantara mereka dan tingkat selanjutnya seperti perbedaan antara Langit dan Bumi. Dan itulah fakta yang terjadi di dunia ini.
Dengan kata lain, Raja Iblis tingkat atas dari Lima Digit seharusnya tidak dapat dengan mudah naik ke Empat Digit.
Jika karena dukungan dari [Floor Master], yang biasanya adalah ras terkuat, mungkin masih dapat diterima. Tapi sangat jarang melihat Raja Iblis naik tingkat dengan kekuatannya sendiri.
Kuro Usagi memiringkan telinga kelincinya ke satu sisi:
“Empat…Digit? Seorang yang bisa naik ke Empat Digit, sudah dapat dikatakan sebagai salah satu yang terkuat……tapi hal itu membutuhkan banyak usaha bagi seseorang yang bukan [Floor Master] untuk naik ke Empat Digit, bukan begitu? Atau jangan – jangan……”
---ia telah menjadi kekuatan spiritual penting yang mengakibatkan sebuah [Pergeseran Paradigma]? Tapi Kuro Usagi sudah berhenti sebelum menyelesaikan kalimatnya karena hal itu terlalu konyol untuk dikatakan.
Meskipun ini hanya dugaan sementara, tapi gelar dari [Raja Iblis Maxwell] kemungkinan besar muncul dari iblis yang diduga berada dalam Ideologi Termodinamika, yang mana merupakan cabang di dalam Fisika --- [Iblis Maxwell].
Iblis khayalan ini lahir setelah tahun 1860, yang mana terjadi di abad ke-19.
Tapi menurut pengetahuan umum dari Sejarah Little Garden, jaman keemas an dari [Pergeseran Paradigma] yang memungkinkan seseorang untuk naik ke tingkat atas telah terjadi sebelum abad ke-17.
Dan terutama setelah abad ke-19, sejarahnya berasa dari mereka, yang mulai terbagi menjadi banyak kemungkinan dan kemungkinan itu tumbuh hingga tidak bisa dikendalikan atau direkam seperti sebelumnya. Lalu tibalah abad ke-20 dimana konvergensi dan kelahiran dari Dewa dan Iblis terbatasi hingga semuanya menghilang secara bersamaan. Bahkan jika ada catatan tentang hal itu, past hanya akan dianggap sebagai legendary urban. [Pergeseran Paradigma] yang telah memberkati Gift dan kekuatan spiritual ke banyak orang telah digantikan oleh Kepercayaan di Agama yang lebih kuat dan itulah situasi dunia saat ini.
---Mari kita gunakan ini sebagai contoh.
[Perseus] adalah seorang Kesatria yang tercatat dalam mitologi Yunani, hidup selama era BC. Jika tingkat spiritual dari [Perseus] memudar, hal itu mungkin akan mempengaruhi dampak mitologi Yunani yang melemah terhadap generasi masa depan. Dan skenario terburuknya adalah kemungkinan akan sepenuhnya dihancurkan dan dilupakan.
Namun, karena berbagai pengaruh mitologi Yunani dalam Filsafat, Agama dan Politik, hal itu membuka banyak kemungkinan bagi mereka untuk membuat skala besar [Pergeseran Paradigma] dari pengaruh mereka. Baik itu cerita asli atau cerita dari mitos, mereka akan terus muncul di semua garis waktu DALAM SUATU BENTUK ATAU HAL LAINNYA.
Karenanya mereka yang mempunyai status sebagai Dewa setelah mengumpulkan pengikut tidak bisa dengan mudahnya dibunuh dengan cara biasa. Karena Dewa adalah tonggak dari planet ini, tingkat spiritual dan kekuatan dari seseorang akan memberikan kekuatan untuk menghidupkan diri mereka kembali menurut deskripsi dari generasi yang mereka datangi.
Dan hanya ada dua cara untuk membunuh Dewa: Mempersiapkan suatau cara untuk menghapus mereka dari sejarah yang mereka pilih untuk membangun pengikut mereka – atau menggunakan serangan berskala besar yang mempunyai kekuatan untuk menghancurkan Sejarah Umat Manusia.
Jika Mahluk Surgawi adalah ras terkuat yang mengendalikan ruanga angkasa dan zat dengan kekuatan spiritual mereka.
Dewa adalah ras terkuat yang mengendalikan ideologi dan masa dimana mereka berada dengan kekuatan spiritual mereka.
(Namun, ada juga kasus seperti yang memiliki hak untuk menyebarkan hal semaacam itu ke dunia di luar Little Garden. Jika seseorang ingin menggunakan [Pergeseran Paradigma] untuk mendapatkan banyak Kekuatan Spiritual, satu – satunya cara adalah dengan berdiri sejajar dengan para Dewa. Wabah Hitam (Percher) adalah contoh langka yang tidak akan terjadi lagi semudah sebelumnya……)
“Kuro Usagi-san. Aku tahu apa yang kau pikirkan tapi orang itu bukanlah Iblis biasa yang bisa diprediksi oleh akal sehat.”
“Apa maksudmu?” Kuro Usagi berhenti berpikir saat dia memiringkan telinga kelincinya ke samping.
Api yang ada di dalam kepala Jack berubah seperti api kesedihan kala itu.
“Meskipun hal ini mungkin terdengar tidak dapat dipercaya… Sebenarnya [Raja Iblis Maxwell] tampaknya telah memicu [Pergeseran Paradigma] setelah tahun 2120AD.”
“2…2120AD?” telinga kelinci Kuro Usagi berdiri terkejut etelah mendengar hal itu.
“Tu…Tunggu sebentar! Kuro Usagi tidak pernah mendengar tentang titik konvergensi di waktu itu sebelumnya! Memiliki sejarah yang panjang dalam peradaban Manusia, hal itu sudah setara dengan peradaban yang menyembah para Dewa! Bisa loncat ke titik konvergensi yang terjadi di dunia Paralel di era itu adalah hal yang tidak mungkin! Bahkan jika hal itu terjadi, itu hanya akan terjadi di generasi selanjutnya dari Manu…..”
“Tidak, hal itu mungkin dilakukan. Aku juga berpikir seperti itu sebelumnya dan ragu sebelum melihat kekuatannya dengan kedua mataku sendiri…..tapi setelah melihatnya, aku menerima hal itu terjadi… Orang itu sudah setara dengan Raja Iblis  dari ras terkuat.”
Rasa gelisah terlihat dari cahaya yang ada di dalam kepala labu Jack dan tampaknya Jack tidak berpura – pura sama sekali.
Asuka yang mengetahui kekuatan Jack juga merasa gelisah saat dia menghela napas.
“……Begitukah? Tidak heran kalau kalian memilih untuk bekerja sama dengan [Perseus]. Selain fakta bahwa ia adalah tuan muda yang masih kekanak – kannakan, tak salah lagi kalau ia memiliki kekuatan untuk mengendalikan Mahluk surgawi.”
“Oi, siapa yang kau panggil anak – anak?”
“Ya, itulah yang terjadi.”
“Setidaknya bantah hal itu!!! Bukannya kita ini berasal dari Aliansi yang sama?!”
Asuka dan Jack saling memandang satu sama lain dan menganggukkan kepala mereka. Sedangkan Laius mengeluh, dan keduanya hanya mengabaikannya.
---[Perseus] dapat memanggil Roh Langit Algol.
Meski dia telah dikalahkan oleh Izayoi sebelumnya, kekuatannya masih salah satu yang terkuat. Jika seseorang bisa meminjam kekuatan semacam itu, mereka pasti akan bersedia untuk mengabaikan ketidaksukaan mereka.
“……Yah, Kurasa hal itu bisa jadi pertimbangan dan aku mungkin aka memberikan semacam pertimbangan dalam membentuk Aliansi.”
“Benarkah itu, Asuka-san?”
“Mhm. Tapi……”
Dalam sekejap, terlihat ekspresi marah di wajahnya sekali lagi.
“Syaratnya adalah Pemimpin dari [Perseus] untuk meminta maaf atas semua kelakuan tidak sopan yang ditujukan kepada [No Name] sebelumnya.”
“Ha…Haaah? Kenapa aku harus melakukan sesuatu semacam itu?!”
“Lalu kita akhiri saja. Kami akan menemukan Komunitas lain untuk bersekutu. Selamat tinggal!”
Asuka melambaikan tangannya untuk mengucap perpisahan dan ekpresi wajah Laius tiba – tiba langsung serius.
Menyadari ekspresinya, Asuka dalam hati mulai tertawa dengan sombongnya.
(Seperti yang kuduga, ada maksud dibalik ini semua.)
Mempertimbangkan sifat dari pria ini –Laius-- ia pasti tidak akan setuju dengan Aliansi ini jika tidak ada hal yang menguntungkannya.
Selain fakta bahwa [Raja Iblis Maxwell] yang naik ke Empat Digit, atau hal lainnya. Tanpa keuntungan yang tinggi dibandingkan dengan resiko yang tinggi juga, ia pasti tidak akan menerima Aliansi semacam ini.
Dan dari yang Asuka lihat, hubungan antara dua Komunitas itu tampak seperti Jack yang mengendalikan Laius. Dan dia menduga [Perseus]  pasti sudah dijanjikan sesuatu yang setara sebagai balasannya.
Dengan memikirkan hal seperti itu, Asuka mengumumkannya dengan sombongnya:
“Kalau begitu, jadi bagaimana? Mengenai perlakuan kasar terhadap [No Name]…..Okay, kita mulai dengan menundukkan kepalamu sebagai permintaan maaf untuk Kuro Usagi dan Leticia.”
Asuka dengan anggun mengibaskan rambutnya saat dia mengejek Laius, Jika ia adalah Laius yand dia kenal, ia pasti akan membalas ejekan itu dengan marah.
Namun, Laius menunjukkan sebuah hal yang tak terduga saat ia membalasnya dengan nada yang masih sedikit marah:
“……Itu… Baiklah. Aku akan menerima syarat itu.”
“Ara, sungguh mengejutkan. Komunitasnya mungkin telah runtuh tapi kau telah bersikap sedikit dewasa juga. Lalu, apa yang kau tunggu…..”
“Tapi aku juga mempunya sebuah syarat!”
Menghadapi tantangan Laius, Asuka mempersiapkan dirinya.
“Nada bicaramu tampak sedikit memaksa. Apakah kau piker kau mempunya hak untuk berbicara seperti itu?”
“Bagaimanapun juga, aku akan mengatakan syarat ini tidak peduli apa yang akan terjadi nanti! Jika tidak kedua pihak yang merasakan, tidak ada artinya membentuk sebuah Aliansi! Jika aku tidak menguji apakah [No Name] mempunyai kekuatan yang diperlukan untuk bergabung dengan Aliansi, bagaimana kau mengharapkanku untuk menyetujui syarat yang kau buat?”
Laius berdiri dengan kesal saat ia menunjuk ke arah Deen:
“Menggunakan ketiga senjata termasuk Deen, dan menangkan . Jika kau tidak bisa melakukan itu---Ketiga senjata ini akan jadi milikku!”