CHAPTER 1
(Translater : Orion)

Part 1
Markas [No Name], Aula Depan.
Setelah itu, kelompok senior yang telah makan siang dan kelompok pelayan berkumpul di Aula Depan dari Markas. Dua orang yang juga kelelahan dari Game Pelayan yang dibuat oleh Leticia juga berkumpul di sana.
Setelah memastikan kehadiran dari semuanya, Jin melangkah maju untuk mengumumkan hal – hal yang akan terjadi nantinya.
“Kurasa kalian semua sudah mendengar bahwa.....Percher dan Aku akan pergi ke Gerbang Luar nomor 54545 yang di pimpin oleh [Salamandra].”
“Dan yang tertulis di undangan yang dikirimkan ke kita adalah: ‘Bergabunglah dalam ‘Pertemuan’ para [Floor Master]. Di mana hal tersebut belum pernah terjadi sebelumnya kepada kita, [No Name].”
Mendengar perkataan Leticia, anak – anak dari kelompok senior terlihat sangat senang.
Pertemuannya akan diadakan jauh di Daerah Utara tapi orang – orang yang menghadiri pertemuan ini akan sedikit berbeda daripada pertemuan sebelumnya.
Floor Master terkuat, Shiroyasha sudah mengundurkan diri dari gelarnya sebagai Floor Master dua bulan yang lalu.
Motif dari musuh misterius yang dikenal sebagai Aliansi Raja Iblis masih belum diketahui dan tampaknya rumor tentang hal tersebut telah tersebar. Oleh karena itu, untuk menentukan hal apa yang akan dilakukan berikutnya, para Floor Master dari berbagai sektor memutuskan untuk mengadakan pertemuan ini. Dan karena [No Name] sudah berhadapan dengan Aliansi Raja Iblis sampai dua kali dan juga mengalahkan kedua Raja Iblis yang berhadapan dengan mereka, mereka juga akan diundang untuk menghadiri pertemuannya.
“Tiga hari yang lalu, Izayoi-san dan yang lainnya sudah pergi menuju Gerbang Luar nomor 54545. Dan kami berencana untuk bertemu mereka nanti. Kepergian kali ini mungkin akan menjadi yang terlama dan kuharap bahwa semuanya siap untuk melindungi Komunitas kita.”
“ “ “ Mengerti ! ! ! “ “ “
Setelah mendengar tanggapan yang begitu bersemangat, kelompok senior ribut – ribut memulai mengerjakan tugas mereka untuk hari itu. Melihat begitu bersemangatnya anak – anak tersebut, hal itu membuat mereka sedikit lega ketika mereka pergi. Ketika Jin dan Percher melihat bayangan terakhir dari anak – anak yang mulai mengerjakan tugas, mereka berbalik menemui Leticia dan Shirayuki-hime yang juga bertugas menjaga tempat ini.
“Leticia-san, Shirayuki-sama, kami memintamu untuk menjaga tempat ini.”
“Mengerti.....Tapi dengan adanya Shirayuki-san menemaniku, tampaknya tidak akan menjadi masalah kalau ada banyak musuh yang menyerang kan?”
“Yaaa, aku tidak yakin dengan itu. Lagi pula dengan mengikuti pertemuan ini, kita dari [No Name] kemungkinan besar akan diserang oleh Raja Iblis. Setidaknya sampai Gry-sama yang sedang menjalankan misi kembali, tolong jangan lengah.”
Keduanya dari kelompok pelayan saling pandan dan masing – masing mengangguk setuju.
Merasa lebih lega karena mereka yang menjaganya, Jin berbalik menghadap Percher
“Kalau begitu, sudah waktunya kita pergi.”
“......Ayo cepat pergi. Gerbang Astral hampir tertutup dan akan ada kerumunan jika kita tiba pada saat – saat terakhir.”
Percher yang tidak menyukai keramaian mendesak Jin untuk bergegas saat dia mulai berjalan pergi.
Sedangkan Jin yang mengikuti di belakang dengan senyum masam di wajahnya ketika mereka meninggalkan Wilayah Komunitas mereka.
Part 2
---Little Garden, Gerbang Luar nomor 54545, [Kouen, Kota Para Pengrajin]
Setelah sampai di sini menggunakan Gerbang Astral di Daerah Timur, mereka merasakan angin hangat yang mengenai mereka.
Lampu gantung besar yang tergantung di pusat kota bergoyang – goyang saat angin panas yang dihasilkan dari kilang – kilang besi yang berhembus dari bawah.
Lampu gantung besar, yang berdiameter lima puluh meter, menetralkan dingin yang berhembus dari Daerah Utara dan menjaganya agar tetap hangat sambil menerangi seluruh kota dengan cahaya hangat yang dipancarkannya.
“Hal itu tidak pernah gagal membuatku terpukau tidak peduli sudah berapa kali aku melihatnya. Hanya dengan lampu gantung itu, dapat menghalau dingin yang memasuki kota.”
“......Yeah, terbuat dari apa hal itu?”
Sebuah suara menggema di pikirannya dari belakang.
Dia yang pernah bertarung melawan pasukan [Salamandra] dapat menginjakkan kaki di wilayah [Salamandra] sekali lagi, adalah berkat hasil yang dicapai oleh [No Name].
“Saurian Demon King dari Daerah Timur tampaknya akan menghadiri Pertemuan besok. Jadi apa yang akan kita lakukan selama kita menunggu?” Percher sedikit meregangkan dirinya saat dia bertanya kepada Tuannya untuk memastikan hal yang harus dilakukan esoknya.
“Yah, tidak ada banyak yang bisa dilakukan saat ini dan besok masih persiapan. Dan waktu bagi para Floor Master dari wilayah lain berkumpul masih seminggu lagi, jadi tidak apa – apa jika ingin bersantai dulu.”
Baru saja mendengar tentang hal ini pertama kalinya, Percher memiringkan kepalannya dengan perasaan tidak senang.
“.....Kurasa aku juga akan diperiksa secara menyeluruh. Menggangu saja.” Dia menghela napas saat dia mulai menatap langit senja.
“Itu tak bisa dihindari. Hanya kau yang mengetahui informasi musuh dan menjadi sumber dari informasi yang penting, kami membutuhkanmu untuk bekerja sama.”
“......”
*Hmph* Percher mangalihkan pandangannya. Dengan hal yang tak terduga seperti, dia tidak lagi menyesal atau ragu membocorkan informasi sekutu lamanya.....tapi adala alasan lain yang membuatnya tidak bisa mengatakan yang sejujurnya.
(Kesampingkan Aura dan Rin untuk saat ini.......aku harus tetap menjaga keberadaan Yang Mulia tetap menjadi rahasia.)
Percher mengeluh dengan lesu.
Remaja berambut putihi dengan mata keemasan adalah pemimpin dari Rin dan Aura dan orang yang dipanggil oleh para anggota Aliansi Raja Iblis sebagai ‘Yang Mulia’. Untuk ambisinya sendiri, Percher tidak ingin mengungkap idenitasnya.
Meskipun begitu, jika dia diperintah untuk mengatakan semuanya oleh Tuannya, dia akan berkata sejujurnya. Kontrak itu sendiri hanya berupa kutukan jahat.
Jin sebagai Tuannya tersenyum dengan masam sekali lagi saat ia melihat ke arah lampu gantung.
Bagi Daerah utara yang selalu diterpa oleh badai dingin sangatlah disayangkan karena tanahnya tidak cocok untuk bertanam, namun berkat lampu gantung yang setara dengan Matahari jadi memungkinkan.
Dan itu bukanlah suatu pujian yang berlebihan jika dibilang kalau Gift dari lampu gantung itu menggambarkan Floor Master Daerah Utara, [Salamandra] yang menjadi Komunitas yang mampu menciptakan monumen sebesar untuk melindungi Daerahnya dengan Gift tersebut.
“Seperti yang diharapkan dari Komunitas yang aslinya meruppakan empat digit. Bisa membuat monumen sebesar ini, Kurasa bahkan Jack dan yang lainnya tidak akan bisa menciptakan sesuatu seperti ini kan?”
“Yahoho? Aku tidak yakin dengan hal itu.”
Muncul dari api obor yang tergantung di sepanjang koridor di luar Gerbang Luar adalah bola api besar. Iblis Kepala Labu----Jack o’ Lantern tertawa ceria saat ia muncul di hadapan Jin.
Dan yang duduk di kepalanya adalah pemimpin dari [Salamandra], Sandora Doltrake. Sandora dengan rambut merahnya yang indah bergoyang – goyang mengikuti gerakan Jack, lalu segera ceria begitu melihat Jin.
“Jin, sudah lama tidak bertemu! Aku tahu kau pasti akan datang di saat – saat ini!”
“Mhm, sudah lama tidak bertemu juga, Sandora. Dan Jack. Apa yang kalian berdua lakukan?”
“Kami baru saja dari Bengkel setelah mendengarkan saran dalam pengembangan Gift yang baru.”
“Yahoho! Kami baru saja setelah berdiskusi ketika kami melihat Jin-dono! Karena sifatku yang begini, kurasa Aku harus menyapa kalian!”
Jack dengan riang tertawa *Yahoho!*.
Namun yang terjadi selanjutnya, wajah Jack menjadi serius saat ia melanjutkan kata – katanya,
“Dibandingkan dengan itu.....Jin Russel-dono. Menghina Bendera Api Azure sama seperti menghinaku! Teknik dari Komunitas kami cukup terampil hingga bisa membuat Gift yang lebih besar dari lampu gantung itu!”
“Be...Benarkah?”lu
“Yahohoho! Jika aku bohong, kami bahkan bisa membuatkan satu untukmu......Yah...tapi masalahnya adalah biaya produksinya yang membuatkan tidak melakukan hal itu.” Ketika mengakhiri kata – katanya, Jack memalingkan kepala labunya. Tidak diketahui apakah ia menyesal atau menyembunyikan rasa malunya tapi cukup bisa membuat Jin menyadari bahwa Jack percaya diri dengan karya buatannya.
Sandora juga tertawa gembira namun senyuman itu tiba – tiba enghilang dari wajahnya.
Tatapannya tertuju kepada mantan musuhnya---Percher, dan dia mencoba untuk menyapanya.
“.....Oh, iia. Kau datang juga, [Raja Iblis Kematian Hitam].”
“Uu, Mhm. Dalam dua bulan terakhir, Percher menemani kami sebagai penjaga.....”
“Oh, Sandora. Sudah lama tidak bertemu. Kekuatanmu tampaknya telah berkembang sedikit sejak saat itu huh?” Percher tersenyum santai sedangkan Sandora membalas dengan tatapan tajam.
Ekspresi kekanak – kanakan yang ada di wajahnya telah menghilang dan digantikan dengan ekspresi yang layak sebagai Pemimpin Komunitas.
“Di Daerah lain, kekuatanmu juga tampaknya telah berkurang. Sangat lemah hingga tidak bisa debandingkan dengan dirimu yang sebelumnya. ---Hanya dengan satu serangan, Aku yakin bisa membuatmu yang sekarang menjadi tumpukan abu.”
“.....Yah, coba saja? Terdengar seperti omong kosong besar buatku.”
Percher dengan mudah menyindir kembali Sandora yang mencoba menunjukan kuasanya dengan nada merendahkan itu. Tapi sebenarnya, dirinya saat ini tidak mempunyai hak untuk berkata seperti itu.
Kata – kata yang dia katakan sebelumnya bukanlah basa – basi belaka---Kekuatan Sandora memang benar meningkat sejak terakhir kali dia bertarung melawan Percher.
(Hmph, dapat mengalahkan dua Raja Iblis, tidak heran kalau kekuatannya meningkat sebanyak ini.)
Beberapa bulan yang lalu, ada Raja Iblis yang muncul berkali – kali di Daerah Timur, Utara dan Selatan.
[Salamandra] juga ikut berpartisipasi dalam pertempuran itu. Dengan kata lain, [Salamandra] lah yang mengalahkan Raja Iblis itu dengan kekuatannya sendiri.
Tanduk Naga dari Raja Naga Bintang dan Lautan memancarkan cahaya merah dan poDaerahnya yang tampak megah di kepala Sandora tampak tidak sesuai dengan ukuran tubuhnya. Tanduk Naga yang paling kuat sekarang sudah menjadi miliknya. Tidak diketahui cobaan apa yang harus Sandora lewati untuk mendapatkannya tapi dapata dipastikan kalau kekuatannya meningkat sangat jauh.
Suasana yang begitu berat ini memungkinkan satu percikan saja sudah cukup agar menjadi pertarungan.
Jin dengan panik berdiri di antara mereka.
“Tu...Tunggu sebentar! Ini akan menjadi masalah jika kalian berdua bertarung di sini.....”
“ “ JIN! DIAM SAJA!” “
Dua suara yang datang dari arah yang berbeda. Jin hanya bisa terdiam saat ia mendengar perintah tersebut.
Tapi usahanya tidaklah sia – sia karena Sandora segera menghilangkan niat bertarungnya selagi dia memandang sekilas ke arah Percher dan Jin.
“.....Kurasa kalian berdua sudah tahu dengan membuat kontrak dengan Raja Iblis dan memanggilnya kembali, untuk menebus dosa – dosa yang telah dilakukannya. Dan sebelum dia bisa menebusnya, Aku tidak akan pernah mengakuinya. Kalau tidak---Kelima reakan yang telah kau bunuh tidak akan pernah bisa beristirahat dengan tenang.”
“......Begitukah? Aku akan mengingat kata – kata tersebut.”
Dalam sekejap, terlihat ekspresi Sandora yang masih bersedih namun dia segera berbalik. Dan itu pasti alasan kenapa dia sangat membenci Percher.
Melihat figur Sandora yang mulai pergi dari kejauhan, tidak ada seorangpun yang tahu bagaimana memecahkan suasana yang hening itu.
Dan yang pertama kali berbicara dalam suasanya yang canggung itu adalah Jack dengan suara yang cerianya.
“Yahoho! Dia benar. Sebenarnya, Jack juga tidak layak karena aku juga pernah banyak melakukan kejahatan dalam hidupku.”
“Ja...Jack juga?”
“Itu benar. Untuk menebus dosa – dosaku, Aku mengadopsi roh – roh muda yang mati di [Will O’ Wisp].”
“......”
Percher memalingkan wajah untuk menghindari pandangan mereka terhadap topik pembicaraan yang sangat sulit baginya untuk dibahas.
Tapi Jack hanya menepuk – nepuk kepala Labunya saat ia terus tersenyum, seakan mengatakannya dengan sengaja agar dia menyadari kata – katanya.
“Pada akhirnya, semuanya sama bagi mereka yang disebut sebagai Raja Iblis. Baik itu Shiroyasha-sama atau Saurian Demon King-sama......dan ada juga Indra. Mereka yang memiliki kekuatan seperti itu hanya perlu masuk ke suatu agama agar mendapat pencerahan menjadi roh sekelas Dewa. Yah... jika kau memiliki keingin untuk menebus dosa – dosamu, Aku kenal dengan orang suci yang bisa membantumu.....”
“Tidak perlu. Aku punya rencanaku sendiri---Dan Jack. Tolong jangan pernah berbicara tenang Orang suci dan Dewa yang bahkan tidak bisa memecahkan masalah seperti kelaparan di depan kami lagi. Jika kau melakukannya lagi, Aku tidak akan memberikan peringatan seperti ini lagi.”
(Note: Kami di sini mengacu kepada 8 Juta orang yang mati akibat kelaparan selama Wabah Hitam berlangsung.)
Tatapan marah percher yang terlihat sesaat tetapi dia segera memalingkan wajahnya lagi. Tampaknya Jack telah menginjak ladang ranjau.
Jin tertawa pahit sebelum memperlihatkan ekspresi serius di wajahnya.
“Jack,  kita simpan masalah Sandora dan Percher untuk lain waktu. Saat ini, apa yang terpenting adalah......Komunitas yang bergabung denga Aliansi kita. Apakah mereka akan ikut dalam Pertemuan besar ini?”
“Kau bisa bersantai tentang hal itu! Aku sudah bertanya kepada Kouryuu-sama sebelum itu agar membantuku mengirim surat undangan kepada mereka. Willa juga akhirnya setuju untuk datang ke sini. Dengan ini, mereka semua pasti akan hadir di hadapan [No Name].”
*Doink Doink* Jack memiringkan kepalanya.
Willa Ignis Fatuss adalah Iblis terkuat dan terkenal dari Daerah Utara dan wujud aslinya masih menjadi misteri. Menurut rumor yang beredar, sangat jarang kalau dia akan segera bergegas menuju [Kota Kouen] untuk mengadakan Game.
Semua yang Jin tahu tentang Willa hanyalah fakta kalau Willa adalah Iblis yang mengendalikan perbatasan antara hidup dan mati......Dan dari tanggapan Jack, tampaknya pemimpin dari [Will O’ Wisp] juga merupakan anak yang cukup bermasalah.
“Aku mengerti.....Tapi karena Willa-san akan datang, Aku akan pergi dan bertemu dengan yang lain terlebih dulu. Jika memungkinkan, Aku juga berharap menggunakan kesempatan ini untuk memberi tahu mereka tentang situasi dari Komunitas terakhir yang beraliansi dengan kita.”
*Hai* Jin mendesah muram.
Ada tiga anak bermasalah yang juga ada di Komunitasnya dan situasinya lebih merepotkan.
“Mungkinkah kau tidak memberi tahu para anggota dari [No Name] tentang Komunitas lain yang beraliansi dengan kita?”
“Tidak bukan begitu. Yang tahu tentang hal ini hanyalah Izayoi-san dan Leticia. Lagi pula komunitas ini punya hubungan yang buruk dengan [No Name] sebelumnya.....Jika Aku tidak mengatakannya saat waktunya tepat, pasti mereka akan menentang rencana tersebut.”
“.....Lalu Jin-dono, apa yang kau pikirkan tentang Aliansi ini?”
“Aku tidak berpikir buruk tentang hal ini. Bahkan jika mereka turun ke tingkat yang lebih rendah, Komunitas mereka masih memiliki tipe Gift terkuat. Selama pembicaraannya berjalan dengan lancar, keduanya akan saling menguntungkan.”
Jack menganggukan kepala labunya.
“.....Yahoho. Keduanya saling mendapat untuh, huh? Maksudmu menjalin hubungan yang setara dengan mereka?”
Mhm. Selama komunitas itu tidak mencoba untuk menyinggung kami, kami juga akan bersikap biasa – biasa saja.”
Jin menyatakan niatnya dengan jelas dan Jack mengangguk puas dengan itu.
Di Daerah lain, Percher yang selama ini diam mendengarkan pembicaraannya memiringkan kepalanya dengan kebingungan saat dia bertanya keheranan:
“Oi, Jin. Siapa yang menjadi kandidat terakhir untuk beraliansi? Apakah itu komunitas yang dikenal oleh bocah aneh dan Asuka?”
“Hm, Kurasa lebih dari sekedar tahu tapi tetap saja sebagai orang asing? Dia adalah Komunitas yang pernah bertarung dengan [No Name] sebelumnya.....”
---*Terkejut* Jin tidak dapat melanjutkan kata – katanya karena ekpresinya tiba – tiba menjadi kaku.
Terheran – heran apa yang menyebabkannya menjadi seperti ini, Percher mengikuti pandangan Jin untuk melihat apa yang dilihatnya.
Mata Jin terpaku kepada sesuatu yang tinggi di langit.
Simbol bangunan dari [Kota Kouen], lampu gantung yang semua orang tahu---Tiga sosok dari Sakamaki Izayoi, Kudou Asuka dan Kasukabe Yō berdiri di atasnya.

“Oh Ho! Pemandangan dari atas sini jauh lebih bagus daripada yang kukira!”
“Benar sekali. Jalan – jalan yang diaspal dengan api dan kaca tampak seperti kotak perhiasan yang terbuka”
“Nn. Pemandangan di sini begitu berbeda dari [Underwood].”
Mereka yang sedang bersantai itu adalah ketiga anak bermasalah yang telah menaiki lampu gantung tanpa izin. Dan setelah dilihat baik – baik, mereka bahkan membawa mulai mengeluarkan bekal yang mereka bawa.
Tidak peduli bagaimana kau melihatnya, ini merupakan pelanggaran.
“Kenapa....Kenapa Izayoi-san dan yang lainnya berada di lampu gantung itu?!”
Jin menangis dengan panik. Tapi bisa dimengerti. Karena memang, lampu gantung itu adalah simbol Wewenang dan Kuasa dari [Salamandra].
Berada di sana tanpa izin dan mulai memakan bekal mereka di sana, bukanlah hukuman yang setimpal bahkan jika mereka di usir dari Pertemuan ini. Dan kemungkinan bahwa reputasi dari [No Name] akan dipertanyakan.
“Po...pokoknya, Percher! Ambil kesempatan ini sekarang karena orang–orang belum menyadari, bawa turun mereka sekarang bahkan jika kau harus menggunakan kekerasan untuk melakukannya.....”
Sayangnya, sudah terlambat.
“Sialan KALIANNNNNNNNNNNNNN! SIAPA YANG MENGIZINKAN KALIAN NAIK KE SINI?!”
Polisi militer [Salamandra] sudah melihat mereka dan mulai berkumpul.
Jin memegang kepalanya yang kesakitan karena masalah ini dan berbicara:
“.....Percher...”
“Ada apa?”
“Apakah kau bisa membuat mereka pingsan untuk sementara waktu?”
Jin mengucapkan sesuatu yang mengerikan dengan nada bicara yang tenang.
Bahkan sampai bisa membuat kebaikan yang ada di dirinya menjadi kejahatan, Percher diam–diam mengagumi sifat seperti ini yang seperti serigala berbulu domba.
“Yah, bukan berarti aku tidak bisa melakukan itu. Hanya saja ketika mereka terbangun, bukankah hidupmu akan jadi dalam bahaya?”
Percher menahan keinginannya untuk tertawa.
“Lalu jangan mendesakku melakukannya. Aku masih ingin belum pergi dari dunia ini.” Pemimpin Komunitas yang masih muda itu menghela napas pelan sebelum mengeluarkan pena dan kertas yang ia tuliskan sesuatu.”
“Tidak ada jalan lain. Tampaknya kita hanya bisa menyerahkan ini kepada yang ahli untuk menyelesaikannya.”
“Aku tidak keberatan dengan itu.”
“Dia harusnya berada di di asrama tepat di ujung koridor ini.”
“Terima kasih infonya. Percher, tolong sekarang pergi dan berikan ini kepadanya.”
“Yeah Yeah~mengerti.” Dengan pakaian pelayannya yang berkibar, Percher pergi menggunakan pusaran angin hitam.
Part 3
---Di Daerah lain, para anak – anak bermasalah.
Menyeliputi angin puyuh di sekitarnya, Kasukabe Yō menaiki angin panas yang keluar dari cerobong asap pandai besi untuk pergi ke lampu gantung yang ada di langit – langit. Dan karena dampak dari pendaratannya yang sedikit kasar, tampaknya ada sedikit keretakan pada lampu gantungnya namun kau bisa mengabaikannya jika kau tidak keberatan.
Sakamaki Izayoi dan Kudou Asuka yang juga diangkut oleh angin puyuhnya juga melihat ke [Kota Kouen] dari lampu gantung dan mereka tidak bisa menahan rasa kekaguman mereka.
“Oh Ho! Pemandangan dari atas sini jauh lebih bagus daripada yang kukira!”
“Benar sekali. Jalan – jalan yang diaspal dengan api dan kaca tampak seperti kotak perhiasan yang terbuka”
“Nn. Pemandangan di sini begitu berbeda dari [Underwood].”
Ketiganya duduk di Daerah lampu gantung besar saat mereka melihat ke kota yang ada di bawah mereka.
Dari kejauhan di bawah mereka, Mandora, penasihat dari [Salamandra] bergabung dengan polisi militer dan memarahi mereka:
“Lelucon macam apa yang kalian sedang lakukan?! Memanya kalian pikir lampu gantung itu apa huh?! Turun sekarang juga, dasar anak – anak nakal!”
Mandora tidak bisa menahan amarahnya tapi mereka bertiga menganggap enteng hal itu.
Karena mereka sedang tidak bercanda. Mereka hanya......benar – benar menggoda orang – orang yang ada di bawah.
“Nah, Sekarang saatnya kita makan siang.”
Izayoi dan yang lainnya sudah mengeluarkan bekal yang mereka bawa dari bawah dan mulai berbincang – bincang dengan santainya.
Sambil memakan Onigiri plum, Izayoi tampaknya mengingat sesuatu saat ia melihat ke arah Yō sambil bertanya.
“Oh iia, Kasukabe, Jika kuingat – ingat lagi, kau mendaftar kedalam Gift game yang pernah kau ikuti dulu kan? Gift game apa itu?”
“Itu adalah <> yang di selenggarakan pada saat Festival [Kebangkita Naga Api]. Kali ini aku harus membalaskan dendamku.”
“Hoho, Aku akan mendukungmu kalau begitu.”
Yō mengangguk sedikit saat dia menelan onigiri rumput laut,  salmon dan onigiri rumput laut lainnya.
Wajahnya yang sangat gembira terlihat penuh karena pipinya membengkak dengan semua makanan yang ada di dalam mulutnya. Selama perbincangan tersebut, Mandora tampak terus memberi mereka peringatan. Tapi ia masih tetap diabaikan.
“Izayoi, apa rencanamu?”
“Aku? Aku tidak punya rencana apa – apa. Aku hanya ingin berjalan – jalan hari ini dan mendampingi Ojou-sama ke beberapa tempat jadi Aku tidak merencanakan apa – apa selain itu.”
“Oh benarkah? Tapi aku terkejut. Biasanya kau penuh dengan jadwal yang harus di lakukan.”
“Begitukah?”
“Mhm. Tapi, bersantai seperti ini sesekali juga bagus untukmu. Kupikir Izayoi yang biasanya terus khawatir sepanjang waktu. Aku sangat berharap bahwa kau dapat menyesuaikan dirimu dengan yang lainnya.”
“Permintaan seperti itu terlalu berlebihan untukku Ojou-sama, karena Aku sudah mencoba menyesuaikan diriku dengan yang lainnya.”
Izayoi tersenyum pahit ketika ia menjawabnya.
Ketiga anak bermasalah yang sudah selesai dengan makanan mereka melihat satu sama lain saat mereka sudah menetapkan jadwal mereka untuk hari itu.
“Ojou-sama dan Aku akan bertemu dengan Jack dan yang lainnya. Ochibi-sama akan bertanggung jawab dalam menyapa penyelenggara Pertemuan ini sedangkan Kasukabe akan mengikuti Gift Game.”
“Ara? Jack juga ada di sini?”
“Yeap. Ia berkata kalau ia akan memperkenalkan Komunitas terakhir yang akan bergabung dengan Aliansi kita, dan.....ada juga hadiah yang dipersiapkan untuk Ojou-sama.”
Izayoi tersenyum dengan mencurigakan.
Mendengar hal ini untuk pertama kalinya, Asuka terdiam.
Dan pada saat itu, Kuro Usagi yang marah berdiri di belakang mereka bertiga seperti Niō. (TL Notes: Niō = Penjaga Pintu Gerbang Buddha)
Tapi mereka terus mengabaikannya.
Izayoi mengambil onigiri kentang goreng dan memakannya sebelum berdiri dengan tiba – tiba.
“Kalau begitu, mari kita pergi dari sini.”
“.....Yeah. Apa rencanamu, Asuka?”
“Apa maksudmu dengan rencanaku? Aku tidak mungkin turun sendiri dari sini. Aku hanya bisa mengandalkan salah satu dari kalian untuk menurunkan.....”
“Maka biarkan Kuro Usagi membantu kalian dengan hal itu. Dasar kumpulan ANAK – ANAK BERMASALAAAAAAAAAAHHHH AAAAAHHHHHHHH!”
*Swish~Pak! Pak! Pak!* Kipas kertas dengan kecepatan yang luar biasa mengarah ke mereka.
Dengan begitu, ketiganya dipukul jatuh dari lampu gantung.
Jin dan Jack yang melihat seluruh kejadian itu hanya terdiam dan berwajah pucat.
Part 4
--- [Kouen, Kota para Pengrajin], Bengkel tempat bekerja.
Setelah kejadian itu, Izayoi dan yang lainnya diundang dalam game kejar – kejaran dengan Mandora, yang sangat marah, dan polisi militer [Salamandra] ketika mereka menembakan api ke segala tempat.
“.....Jadi bagaimana rasanya setelah dikejar oleh Naga yang lebih kecil dalam kejar – kejaran huh?” Kuro Usagi bertanya dengan dingin.
Ketiganya telah sampai di Bengkel yang Jack dan yang lainnya menunggu meski Kuro Usagi terus mengganggu mereka dengan kata – kata yang digin seperti di atas.
Yō memisahkan dirinya dari mereka di perjalanan dan sekarang tinggal mereka bertiga sejak saat itu.
Berjalan di sepanjang koridor yang diterangi oleh lampu yang terang, Kuro Usagi menggembungkan pipinya saat dia terus mengeluh:
“Benar – benar deh, kenapa kalian harus terus – terusan berbuat jahil......Kuro Usagi sedang berlibur saat ini kau tahu? Dan ingat, siapa yang harus disalahkan atas hal ini, yaitu Jin-bocchan dan Kuro Usagi sebagai pengawasnya!”
“ “Bukankah itu bagus?” “
“Benar sekali----tidak tunggu, itu tidak bagus sama sekali!”
Kuro Usagi mengangkat telinga kelincinya karena marah.
Pertemuan yang memanggil semua Floor Master untuk hadir kali ini adalah pertemuan yang sangat penting untuk menentukan nasib Little Garden dari sekarang. Dan dia pikir kalau Izayoi dan yang lainnya akan bersikap lebih dewasa dalam acara seperti ini.
Tapi pikirannya terlalu naif. Benar – benar sangat naif.
Selama tiga hari setelah mereka tiba di lokasi Pertemuan, hasil yang disebabkan oleh anak – anak bermasalah membuat Kuro Usagi, sebagai penjaga mereka berlarian kesana kemari karena mereka terus menang dalam Gift Game kecil. Dan karena itu, menyebabkan sebagian Gift Game melarang mereka untuk berpartisipasi sebagai peserta. Bagi anak – anak bermasalah itu, itu hanya kelakuan mereka yang ingin mengikuti Gift Game menarik yang di selenggarakan di tempat yang belum pernah mereka kunjungi sebelumnya. Tapi siapa yang mengira kalau perbedaan kekuatan mereka begitu jauh hingga tidak sengaja menang terlalu banyak.
Karena mereka sadar kalau mereka harus merenungkan tindakan mereka selama ini... ketiganya mulai menjelajah ke puncak dari bangunan yang menarik dan memutukan untuk menaiki bangunan terbesar dari seluruh kota ini.
“Omong – omong, Kuro Usagi, Kudengar katanya ada daerah untuk bengkel alkimia di ujung koridor ini. Benarkah begitu?”
Izayoi tertawa terbahak – bahak sambil bertanya dengan rasa penasaran yang begitu besar.
Kuro Usagi menyerah, tampak telah dikalahkan oleh senyuman saat dia mengangguk.
“YES. Lebih lengkapnya lagi setelah kau sampai ke sana.”
Kuro Usagi menjawabnya dengan sedikit rasa marah yang masih tersisa darinya.
Saat dia mengakhiri perkataannya, sebuah kilatan cahaya dan gelombang panas yang tiba – tiba terpancar dari benkel di ujung daerah ini menyebabkan udaranya berubah. Izayoi dan Asuka saling pandang saat mereka mulai berlari dengan cepat penuh dengan keingintahuaan.
“Tu......!”
Nyala api yang tiba – tiba keluar dari pilar api yang menjalar ke langit membuat Asuka sedikit terkejut. Dan itu juga bukan api biasa.
Berputar di ujung daerah itu, mereka disambut oleh taman yang berhiaskan lilin menyala dengan Api merah dan biru yang tersusun dengan rapih.
“Ooh......! Aku mendapat kesan kalau hanya ada satu warna saja yang menyelimuti seluruh kota dengan warna senja. Tapi tampaknya kesanku telah salah setelah mendatangi tempat ini.”
“Yeah. Ini sangat indah sampai tidak memberikan kesan seperti tempat yang memproduksi besi dan.....”
Keduanya menatap api yang menari di halaman depan dengan penuh rasa kekaguman di dalam diri mereka.
Ada juga lilin yang menyala dengan warna pelangi yang digantung di pohon disamping Distrik tersebut dan ada juga peri kecil yang berkumpul di samping nyala api. Hanya melihat pemandangan ini saja, seseorang pasti akan berasumsi kalau ini adalah tempat hangat tidak seperti kenyataannya yang berlokasi di daerah yang sangat dingin.
Matahari belum terbenam dan karenanya pemandangan di sekitarnya masih bewarna senja. Tapi ketika malam tiba, lilin berwarna pelangi tersebut yang menghiasi halaman ini pasti akan mewarnai koridor dengan pancaran warna yang indah.
Berdiri di samping Izayoi, Asuka sangat bersemangat saat dia mulai berjalan dengan langkah kecil sambil menikmati pemandangan di sekitarnya dan berkata dengan suara pelan:
“Api, kaca, dan produk pandai besi lainnya. Pemandangan seperi ini benar – benar berbeda dari [Underwood].......bahkan Ras Peri-nya sangat berbeda dari apa yang ditemukan di sana.”
“YES! Ini karena distrik bengkel ini tidak hanya khusus dalam mengolah produk besi mereka yang terbaik, ini juga tempat dimana mereka secara khusus membuat kaca yang bisa menjadi medium dari Pemanggilan.”
*Hah?* Asuka memiringkan kepalanya dengan bingung saat dia bertanya:
“......Medium? Pemanggilan?”
“YES! Mudahnya, metode untuk memproduksi tempat lilin yang berjalan seperti itu. Memberi bentuk kepada roh api atau bumi dengan tingkat spiritual yang rendah dan memungkinkan mereka untuk memasuki medium tersebut. Bahkan jika mediumnya rusak, itu tidak akan melukai roh – roh tersebut. Oleh karena itu bisa menjadi kontrak yang sangat bagus bagi para roh yang ingin meningkatkan tingkat spiritual mereka.”
“......Uh? Hanya dengan mendiami medium seperti itu, tingkat spiritual akan meningkat?”
Asuka memiringkan kepalanya karena dia tidak tahu cara kerjanya.
Izayoi lalu melihatnya seperti ia melihat orang bodoh yang berdiri di depannya.
“OiOi, Ojou-sama, coba kau pikirkan lagi dan kau pasti akan menemukan jawabannya? Massa dan panas yang dapat di konversi kedalam tingkat spiritual. Ketika membandingkan roh danau dengan laut, sudah pasti bahawa roh laut akan lebih kuat kan?”
*Pak!* Asuka menepuk tangannya saat dia akhirnya mengerti teori di balikhal itu. Dan itu memang benar untuk menghitung tingkat spiritual.
Membentuk gunung dari bebatuan, membentuk daritan dari bukit.
Membentuk danau dari genangan air, membentuk lautan dari danau.
Kumpulan dari semua itu dalam sekala besar akhirnya akan membentuk sebuah planet.
Dan itu salah satu alasan kenapa tingkat spiritual yang diwujudkan oleh Roh Dewa akan disebut sebagai tipe terkuat.
“Be...benar sekali. Hanya saja aku tidak mengira kalau akan semudah itu.”
“Yah, faktornya bukan hanya itu saja. Perhitungan yang tepat dari tingkat kepadatan spiritual yang ada juga harus dihitung dengan kepadatan waktu ketika memasukinya.”
“......Apa?” Keduanya terkejut dalam waktu yang bersamaan. Namun Kuro Usagi tampaknya tidak mendengar mereka karena dia berjalan di depan mereka sambil menggunakan telinga kelincinya untuk menunjukkan jalan.
“Kalau begitu, mari kita pergi. Pemimpin dari [Will-O’-Wisp] dan Komunitas terakhir yang bergabung dengan Aliansi kita juga akan datang hari ini. Membuat mereka menunggu akan meninggalkan kesan yang buruk tentang kita.”
“Nn.... Kurasa ada benarnya juga.”
Kuro Usagi memeriksa waktu yang tersisa. Masih ada beberapa menit sebelum matahari terbenam. Tidak peduli siapa yang kandidat terakhir dari Aliansi, membiarkan mereka berbuat seenaknya dalam bernegosiasi dalam pertemuan pertama bukanlah hal yang bagus.
Melihat – lihat ke distrik yang jalannya diaspal dengan batu – bata, mereka melewati kerumunan untuk berjalan menuju ke distrik utama. Kemudian---
“---‘Kamikakushi’! ‘Kamikakushi terjadi lagi!”
“Cepat hubungi regu polisi militer di semua daerah! Cepat!”
“Tutup Dinding luar dan dinding Istana yang mengarah ke Istana kedua! Kita harus segera  menangkap pria itu kali ini!”
Izayoi tiba – tiba menghentikan langkahnya. Kuro Usagi dan Asuka juga berhenti di belakangnya.
“...... ‘Kamikakushi’?”
“YES, sepertinya begitu. Namun di Daerah Utara di mana banyak roh jahat dan Raksasa berada, hal semacam ini bukanlah hal yang langka terjadi......tapi kepanikan mereka terlihat sangat tidak wajar.”
“Bagaimana begitu?”
“Karena Daerah Utara telah mengambil tindakan terhadap kasus ‘Kamikakushi’. Ada sebuah organisasi yang ahli dalam berurusan denganroh jahat yang merasuki tubuh, kejahilan dari Roh Angin sampai penculikan oleh Iblis dan bahkan kasus perdagangan manusia. Selama mereka menangani hal seperti itu, kebanyakan kasus ‘Kamikakushi’ dapat diselesaikan dalam waktu dua atau tiga hari kedepan. Tapi......”
Kuro Usagi menghentikan penjelasannya.
---‘Kamikakushi’ adalah istilah yang cukup sederhana di Little Garden di mana banyak Dewa berada, tipe dari ‘Kamikakushi’ juga sangat beragam. Penculikan dan Hilangnya seseorang adalah tindakan yang biasa terjadi dan tak perlu dibesar – besarkan. Ada juga membunuh seseorang hanya untuk menjaga organisasi rahasia tersembunyi dari dunia luar. Mereka adalah beberapa Komunitas yang ada di daerah terpencil yang di ciptakan untuk ‘Kamikakushi’ juga. Karenanya jenis kasus dimana ‘Seseorang tiba – tiba menghilang’ secara umum akan disebut sebagai ‘Kamikakushi’ di Little Garden.
Izayoi mencerna perkataan Kuro Usagi sebelum tertawa jahat.
“Dengan kata lain, keributan ini----adalah kasus dari ‘Kamikakushi’ yang bahkan ahlinya tidak dapat memecahkan kasus ini?
Izayoi mempertanyakan kembali kasus ini yang menarik perhatiannya. Wajah yang ditunjukkannya seperti anak nakal yang sudah menemukan mainan baru. Kuro Usagi menyerah memarahinya saat dia menebak hal yang akan dilakukan oleh Izayoi.
“Baiklah, Kuro Usagi tidak akan menghentikan tapi tolong kembali saat mmalam tiba, okay?”
“Setuju. Jika aku belum kembali malam ini---Anggap saja aku juga ‘Diculik’.”
Izayoi tertawa dengan keras saat dia berlari, menuju ke arah keributan terjadi.
Part 5
Jin mengusap dadanya karena merasa lega ketika ia melihat datangnya Kuro Usagi ke tempat mereka.
“Sekarang sudah beres. Dengan adanya Kuro Usagi, tidak perlu khawatir lagi bahkan jika dia menghadapi ratusan anak – anak bermasalah sendirian.”
“......Aku tidak keberatan kalau kau tidak khawatir lagi. Tapi bukankah lebih baik belajar bagaimana cara bergantung dengan kemampuanmu sendiri untuk menyelesaikan masalah?”
Percher yang telah kembali dari tugasnya bertanya kepada Jin.
Ekpresi Jin berubah menjati ketakutan untuk sesaat sebelum ia membulatkan tekadnya.
“Kau benar. Aku tidak bisa terus bergantung kepada Kuro Usagi.......Aku harus berusaha lebih keras.”
“......Yep. Kau bisa membalaskan dendammu setelah seratus tahun dan beristirahat dengan damai setelah itu.”
Cara bicaranya yang seenaknya itu membuat Jin tersenyum kecil sambil mengabaikannya.
“Mari pergi, kita juga harus bergerak.”
“Kemana?”
“Untuk menyapa mereka, tentu saja. Komunitas yang akan mengikuti Pertemuan ini bukan hanya Pemimpinnya saja. Banyak juga Komunitas yang datang untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai keputusan dari Pertemuan ini, jadi kita harus menggunakan kesempatan ini untuk memperluas reputasi kita.”
“Oh, Aku mengerti sekarang.”
Percher yang telah mengerti dengan situasinya, berjalan bersama Jin menuju Wilayah dari [Salamandra]----di mana ada Istana berdiri di sana.

---Little Garden, Gerbang Luar Nomor 54545, [Kouen, Kota para Pengrajin] dikelilingi oleh tiga dinding luar dan itu adalah metode yang digunakan untuk membagi area Perumahan dengan yang lain.
Dinding Luar adalah markas dari para pasukan elit yang terdiri dari Naga kecil.
Dinding kedua terdiri dari area perumahan, panggung dan juga distrik bengkel.
Sedangkan di dinding ketiga terdapat asrama sebagai kamar dari para tamu yang penting dan juga fasilitas yang seperti hotel.
Dan di tengah – tengah dari dinding yang paling dalam berdiri Istana dari Komunitas dengan deretan dari pegunungan di belakangnya.
Jumlah orang yang memiliki bakat di [Salamandra] hanya sedikit namun mereka adalah klan yang berhasil mempererat hubungan dan kekuatan mereka dengan mempertahankan garis keturunan naga-nya.
Kekuatan utama yang mempunyai kemampuan untuk terbang---Naga Kecil Bersayap yang jumlahnya sebanyak empat ribu.
Jumlah dari Naga Humanoid Salamander dengan mudah melampaui jumlah dari Naga Kecil hingga sepuluh kali lipatnya. Meskipun dengan jumlah dan kekuatan dari para prajuritnya, Aliansi [Draco Grief] yang setara dalam hal [Floor Master], tidak akan sebanding dengan mereka.
Biasanya para prajurit akan ditugaskan ke berbagai sektor untuk bertindak sebagai partahanan melawan Raja Iblis namun dengan adanya Pertemuan dari para [Floor Master] yang akan berlangsung, dua ratus ribu empat ratus Naga Bersayap berjajar di sepanjang kedua dinding bagian dalam.
Prajurit dari Pasukan Naga Bersayap memiliki sisik vermillion yang setara dengan kekuatan dari besi dan tubuh mereka yang besar juga tidak kalah dari Eudemon.
Mereka lebih menggunakan jumlah untuk mempertahankan daerah mereka sedangkan [No Name] bergantung dengan beberapa anggota elit.
Jin mengamati wujud dari Naga bersayap itu dengan tatapan yang tajam.
(Mereka memang memiliki kekuatan sebanyak ini. Tapi hanya beberapa dari mereka yang muncul di festival [Kebangkitan Naga Api]. Tentu saja,hal itu dapat dimengerti karena mungkin mereka sedikit ceroboh dengan adanya Shiroyasha-sama mengawasi jalannyafestival.....)
Tapi, kemungkinan bahwa [Salamandra] menghubungi Aliansi Raja Iblis akan membuat situasinya sesuai.
Hanya saja... ini hal yang sulit dipercaya oleh Jin.
(Seperti yang kuduga, Aku harus mendiksukina masalah ini dengan Sandora dan Percher---)
“Jin, awas.”
“Eh?” Mendengar suara Percher, Jin melihat ke atas.
Seseorang yang menyembunyikan wajahnya dengan tudung jatuh menimpa kepala Jin dari halaman istana.
“Hey...Tunggu...Apa yang terjad....!?”
Jin akhirnya terjatuh ke tanah tanpa tahu apa yang terjadi.
*Ka Cha!* Tampaknya lehernya mengeluarkan suara retakan yang fatal. Dan Percher berjalan dengan santai untuk melihat keadaan Jin.
“.......Tch!”
“Mendecakkan lidah?! Kenapa kau harus mendecakkan lidahmu?!”
“Mendecakkan lidahku untuk mengekpresikan kekesalan karena tidak bisa menjaga keselamatan seorang tuannya, bukankah itu hal yang normal untuk dilakukan?”
Percher menjawabnya, bahkan tidak sedikitpun tersindir oleh pertanyaannya.
Meskipun Jin ingin memarahinya, orang yang terjatuh mengenainya menyelanya.
“......Jin?! Aku...aku benar – benar minta maaf! Apakah kau terluka?!”
Orang yang menggunakan jubah bertudung itu segera menghampiri Jin. Benturan itu membuat bagian kepala Jin mengenai batu besar yang ada di pinggir jalan, tapi ia tidak punya waktu untuk peduli tentang hal itu sekarang.
Memegang bagian belakang kepalanya yang kesakitan, Jin berteriak:
“San...Sandora! Kau...Kenapa berpakaian seperti ini?”
“Aku pergi untuk menyelidiki sesuatu dan harus menyamar untuk keluar dari istana.Jin, mau ikut?”
Rambut merah Sandora yang indah bergoyang saat dia memiringkan kepalanya sambil bertanya kepada Jin dengan tatapan yang polos.
Jin terus memgang kepalanya.
“Sandora. Kau adalah [Floor Master] dari Daerah Utara, kau seharusnya tidak keluar dengan diam – diam seperti ini. Apalagi, Pertemuan untuk para Pemimpin akan segera diadakan, kau tahu?”
“Nn. Itu sebabnya kami bertiga memutuskan untuk menyelesaikan masalah ini sebelum Pertemuannya dimulai.”
“Tidak, bukan itu yang kumaksud......”
----kalian bertiga? Jin memiringkan kepalanya saat ia menutup mulutnya dengan tiba – tiba.
Kalau ia ingat – ingat lagi, memang terdengar suara dari tiga orang yang mendarat. Perhatian Jin berganti dari Sandora ke arah dua orang yang sejak tadi terdiam di belakang Sandora.
“Apakah kalian berdua anggota dari [Salamandra]?”
“......”
Dua orang yang mengenakan jubah bertudung tetap diam. Tinggi mereka hanya sedikit lebih tinggi dari Jin.
(Anak – anak....usianya setara dengan kami juga?)
Jin mengamati kedua orang itu dengan terkejut.
Sandora dengan panik berdiri di depan mereka.
“Mereka... Mereka berdua bukanlah orang yang mencurigakan! Kami sudah saling kenal satu sama lain sejak lama......Yah, Aku juga ingin memperkenalkan mereka kepada Jin......!”
Sandora melambaikan tangannya dengan cepat saat ia mencoba menjelaskannya.
Mungkin karena mereka tidak bisa melihat sandora yang begitu panik, salah satu dari kedua orang itu maju sambil berbicara dengan nada yang terdengar seperti suara lonceng angin.
“Tidak perlu panik begitu, Sandora-chan. Pelayan yang ada di sana----Percher kenal dengan kami.”
Dalam sekejap, Percher langsung terkejut.
Dua orang yang mengenakan jubah----dengan tinggi yang sama seperti remaja pada umumnya, saling bertukar pandang sebelum membuka tudung mereka.
“Apa......?!”
Setelah melihat wajah mereka dengan jelas untuk pertama kalinya, Percher langsung terdiam. Kedua orang yang mengenakan jubah ternyata sepasang remaja laki – laki dan perempuan.
Dengan wajah cantik yang tersenyum tampak seperti bunga yang sedang mekar, rambut hitam mengkilap yang panjanganya sampai ke pinggang; dan pisau tajam yang tergantung di sekitar pinggangnya, penampilannya seperti mawar yang indah dengan duri yang ada pada batangnya. Dia menggunakan rok mini lucu dan atasan tanpa lengan yang mengisyaratkan untuk memudahkan gerakannya, dan dia tampaknya seperti gadis normal pada umumnya.
“Aku Rin dan pria yang ada di sampingku adalah Yang Mulia. Senang bertemu denganmu,Jin.”
Rin berkata dengan suara yang lembut sambil tersenyum.
“.......Senang bertemu denganmu. Karena ada beberapa alasan Aku tidak bisa memberi tahu namaku yang sebenarnya, panggil saja Aku sesukamu.”
Remaja laki – laki berambut putih dengan mata yang keemasan melihat sekilas dari belakang Rin. Pakaiannya yang rapi dan formal tidak sesuai dengannya tampak memberikannya kesan dewasa.
Dilihat dari penampilannya, ia seharusnya berumur sekitar dua belas tahun.
Ketika kedua orang tersebut memperkenalkan diri, Percher yang berdiri di belakang untuk menunggu berkeringat dingin dan tubuhnya mulai bergetar.
(Rin dan ......Yang Mulia? Tidak mungkin kan? Kenapa mereka ada di Istana [Salamandra].......)
Dia menggertakkan giginya untuk menyembunyikan perasaan gelisan dan paniknya.
Hubungan yang dia miliki dengan mereka tidak hanya sekedar kenal satu sama lain. Kedua orang itu adalah rekan yang beraksi bersamanya ketika dia memimpin Komunitas [Grim Grimoire Hamelin].
Dan mereka adalah kekuatan utama dari grup yang sementara bernama [Aliansi Raja Iblis].
(Ini buruk! Jika hanya Graiya atau Aura, mungkin tidak apa – apa......kenapa harus kedua orang itu.....)
Percher sangat tahu kalau Gift yang dimiliki oleh Rin bukanlah sesuatu yang bisa dihindari.
Dia juga tahu kekuatan sebenarnya dari pria berambut putih yang berdiri di samping Rin.
Punggung Percher dipenuhi oleh keringat dingin namun dia terus menyembunyikan kegelisahan dihatinya sambil bersikap normal menyapa mereka kembali. Tapi Rin tampaknya menyadar kegelisahannya dan menggenggam tangannya sambil tersenyum lebar.
“Ara, Aku sangat merindukanmu Percher-chan! Aku tidak mengira kalau kita akan bertemu di sini, kan~?!”
“Mhm, Ya......lama tak bertemu, Rin. Dan Yang Mulia.”
“Nn. Kau tampak baik – baik saja. Aku ikut senang juga.”
“Tentu saja. Tapi aku tidak mengira dapat bertemu lagi di Wilayah [Salamandra], dan pada saat seperti ini juga.”
Mengucapkan kata – kata yang sedikit menyindir, Percher menutup mulutnya rapat – rapat.
Nada bicara Rin cukup santai tapi matanya tidak sama dengan senyumannya. Tatapannya benar – benar dipenuhi dengan niat membunuh sebelumnya. Dengan kata lain, keduanya telah siaga sejak tadi dan bisa bertarung kapan saja.
(.......ini benar – benar waktu yang sangat buruk untuk bertemu kembali.)
Kenapa mereka berdua berada di Istana [Salamandra]?
Kenapa mereka bersama Sandora dan mencoba melarikan diri dari Istana?
Meski ada banyak pertanyaan yang perlu di jawab, tapi yang paling penting sekarang adalah caranya untuk melarikan diri. Dia hanya memikirkan rencana untuk keluar dari siituasi tersebut sebelum akhirnya dia mendengar teriakan penjaga Isatana.
“Oi, ini buruk! Kita tidak bisa menemukan Sandora-sama di manapun!
“Apa katamu? Mungkinkah dia kabur lagi?”
“Ini.. Ini buruk! Cepat cari dia selagi Mandora-sama masih di luar!”
Sekelompok penjaga bergegas keluar dari Istana untuk mencari Sandora. Dan rencana untuk menyamar keluar dari Istana akan ketahuan.
Sandora dengan panik melihat ke arah mereka.
“Ba...Bagaimanapun juga,berdiam di tempat seperti ini akan membuat kita tertangkap oleh penjaga istana! Semuanya, ikuti aku!”
“Eh......Eeeehhh?!”
Sandora menarik tangan Jin dan mulai berlari.
Ketiga orang yang tertinggal di belakang mereka melihat mereka berlari lalu---
“Okay, mari kita pergi juga. Tentu saja, Percher juga akan ikut.”
“......”
“Ah, jangan mencoba untuk kabur oh~! Aku benar–benar ingin bertemu denganmu! Karena jika kau kabur dari sini.....kau tidak akan mempunyai kesempatan untuk berbincang-bincang dengan kita lagi.”
Kata–kata Rin yang polos itu mengekang pilihan Percher,
Kata–kata Rin bukanlah sebuah kiasan belaka,
Jika Percher benar–benar kabur dari tempat ini---mereka benar–benar tidak akan mendapatkan kesempatan untuk berbicara satu sama lain.
(......Uu.)
Rin dan Yang Mulia memang merencanakan sesuatu namun dia hanya bisa terdiam dan melihat bagaimana yang akan terjadi selanjutnya.
Percher mengangguk setuju sebelum meninggalkan Istana.