ELITE PARTY
(Translater : Zerard; Editor : )


Kami kembali ke pusat pembinaan. Aku menggunakan kapur untuk menggambar sebuah garis di tanah di depan pusat pembinaan dan aku meminta mereka untuk menggali lubang di tempat yang sudah ditentukan. Aku meminta mereka untuk menggali lubang dengan ukuran panjang satu meter, kedalaman dua meter, dan lebar lima meter dengan jarak satu meter dari pintu utama.
Ini adalah sebuah parit yang simpel.
Tidak perlu untuk menyembunyikan lubang ini, karena rumput yang ada disini sangatlah sedikit, tanahnya juga kering, jadi jika kita menggunakan rumput untuk menyembunyikannya, maka akan dengan mudah ketahuan.
Tujuan dari perangkap ini adalah untuk menghentikan pergerakan Orc, membuat bertahan menjadi lebih mudah.
“Walaupun kalian semua menjaga pintu utama, jika jumlah Orc terlalu banyak maka akan sulit sekali untuk bertahan. Setelah menggali lubang ini, para Orc hanya akan bisa menyerang dari sisi kiri dan kanan. Jadi walaupun jumlah kita sedikit, akan mudah bagi kita untuk bertahan.”
“Jika kita melakukan gerakan yang mencolok di depan pusat pembinaan seperti ini, maka berita tentang kita menggunakan pusat pembinaan sebagai markas akan tersebar.”
“Karena cepat atahu lambat markas kita akan diketahui, kita harus membuat persiapan lebih awal.”
Mendengar perkataanku Shiki-san mengangguk.
“Jika kalian melempar sesuatu dari lantai 2 atahu 3, akan sangat mudah untuk mengenai sasaran kita.”
“Oh—benar parit ini mungkin akan sangat berguna untuk Throwing Skill.”
“Baguslah kalau begitu. Oke semuanya, ayo kita bekerja keras menggali lubang lain.”
Shiki-san menyemangati para anak SMP yang kelelahan, dan mengambil sebuah sekop dan mulai menggali.
Ah, gerakan pinggulnya bagus sekali. Jika dia mendapatkan pengalaman lagi maka dia akan menjadi ahli menggali lubang yang hebat.
Oke, seharusnya tidak akan ada masalah mempercayakan penggalian kepada mereka. Arisu, Tamaki, Mia, dan aku mengganti baju olahraga kami yang penuh keringat. Kami menggunakan handuk basah untuk membasuh keringat di tubuh kami, dan mengganti dengan baju baru di gudang. Kami tidak tahu seberapa bagus indra penciuman para Orc, karena itu kami harus lebih ekstra hati-hati.
Kemudian kami berempat membentuk Elite Party. Sebuah lingkaran merah muncul di jari tangan kanan Tamaki dan Mia.
“Kalian berdua harus cepat naik level, kemudian kita bisa pergi ke ruang putih untuk diskusi.”
“Oke—Roger—!”
Tamaki melakukan gerakan hormat dengan bercanda, sedangkan Mia hanya mengganguk.
“Anu..... Kazu-senpai.”
“..... apa, kenapa Tamaki?”
“Apa aku boleh pakai kapak besar itu?”
Tamaki menunjuk kapak besar yang ada di ruang tunggu pusat pembinaan. Itu adalah senjata yang di gunakan Elite Orc kemarin.
“Kau benar-benar mau memakainya?”
“Di jaman dulu, seseorang yang bijak mengatakan kekuatan adalah POWER!”
“Bahasa Inggrismu payah sekali.”
Hmm—selama dia menggunakan kapak itu, para Orc tidak akan mudah mendekati. Walaupun aku ingin Tamaki lebih kalem, tapi selama dia berpasangan dengan Mia, aku rasa dia tidak akan ceroboh.
“Kau harus lindungi Mia, adik kelasmu”
“Serahkan padaku, aku ini perempuan yang serba bisa.”
Dia sepertinya tahu cara menjaga orang lain, jadi aku putuskan untuk percaya dengan perkataannya.
Kami berempat berjalan melewati hutan, menuju ke lapangan tennis yang di sebut Arisu.
Seperti yang di katakan Arisu, terdengar suara dengkuran nyaring dari dalam gudang.
“Tamaki, Mia, kalian berdua tunggu disini dan tunggu perintahku. Mia, jika ada Orc yang melarikan diri—”
“Aku akan gunakan Earth Bounduntuk menghentikan mereka?”
“Ya, aku percayakan itu padamu.”
Pemahaman Mia sangat kuat, yang membuatku sangat senang. Aku mengirim si gagak untuk memantahu situasi di dalam gudang.
“Empat Orc sedang tidur.”
Si gagak menggunakan suara yang hanya bisa di dengar olehku.
“Manusia?”
“Tidak ada.”
Aku memberi sinyal kepada Arisu, ia mengambil tombaknya dan menerjang menuju gudang sendirian.
30 detik kemudian, Arisu berjalan keluar seolah-olah tidak terjadi apa-apa.
“Oh~ sudah mengalahkan mereka? Hebat sekali.”
Tamaki kagum, Arisu mengeluarkan empat permata yang berasal dari Orc sebagai bukti.
“Ada, ada mayat di dalam.”
“Untuk sementara ini jangan kita hiraukan dulu mayatnya ok?”
Arisu sedikit ragu, tetapi dia tetap mengangguk. Walaupun aku merasa iba pada sang korban, tapi saat ini kami benar-benar tidak punya waktu untuk mengubur mereka satu persatu.
“Kita harus masih membunuh empat Orc lagi, kemudian Tamaki dan Mia akan naik level.”
Karena kami telah membentuk party empat orang, maka orc yang dibutuhkan untuk naik level pun meningkat dua kali lipat. Namun, mengingat ini untuk situasi di masa depan, ini sangatlah pantas.
 “Selanjutnya kita akan kemana?”
“Ada ruang ganti di dekat sini, tapi aku tidak tahu apa ada orc di sana.....”
Dari hasilnya, terdapat Orc di ruang ganti, dengan jumlah yang sama dengan sebelumnya.
Para Orc yang ada di sana sudah terbangun. Oleh karena itu, selain Arisu, aku juga mengirim dua puppet golem bersamanya. Tapi sepertinya Orc tersebut benar-benar terbantai oleh Arisu. Salah saru dari Orc tersebut berusaha melarikan diri, namun terperangkap oleh Earth Bound yang digunakan Mia, yang akhirnya dibunuh oleh Tamaki.
“Ah, naik level.”
Mia menggumam sendiri. Arisu, Tamaki, Mia, dan aku terkirim ke ruang putih.
Di ruang putih.
Hal pertama yang di lakukan Tamaki, adalah mengintip layar monitor Arisu.
“ Wah, wah—ini detil lengkap Arisu! Wa~ Arisu memang benar level 5!, kuat sekali!”
Arisu melihatku seperti ingin mengatakan sesuatu.
Ya, apa yang Tamaki lakukan sama persis dengan yang aku lakukan kemarin. Arisu ingin mengatakan, bahwa kelakuan Tamaki dan diriku benar-benar mirip. Aku tahu, maaf.
“Selanjutnya Kazu-senpai, wah~ kamu juga memang benar level 5!”
Argh, yang terpenting komputer ini tidak ada menunjukkan catatan burukku, jadi tidak ada yang perlu di khawatirkan walaupun dilihat, jadi aku tidak keberatan.
“Walaupun empat orang bersamaan, di sini masih tidak ada apa-apa.”
“Ya.”
“Bagaimana rasanya ya bercinta di tempat yang terang seperti ini?”
Aku menatap ke Arisu
“Maaf... ini ,Karena dia sudah menanyaiku yang nggak-nggak.”
Arisu berkata sambil tersipu dan pada saat yang sama sedikit menjauh, seolah-olah dia sudah menyesal dari lubuk hatinya.
Aku melihat Mia.
“Aku sudah belajar banyak.”
“Aku harap kamu melupakan ini.”
“Jika memungkinkan, aku ingin belajar dari praktek.”
Mia melihatku dengan ekspresi kepengen.
“Aku ingin mengumpulkan pengalaman.”
“Kau tidak perlu pengalaman seperti itu.”
“Perawan mesum, memangnya kenapa?”
Aku hanya bisa menelan air liurku.
Arisu menatapku dengan matanya yang berkaca-kaca, dan aku dengan cepat mengangkat kedua tanganku untuk menyerah.
“Kazu-senpai suka melirik perempuan lain, tapi apa boleh buat. Selama dia laki-laki normal, tentu saja dia akan melakukan hal itu. Aku sarankan kamu menyerah saja.”
Tamaki memberikan sarannya seperti orang sok tahu.
Haha, perempuan ini. Aku menyiapkan tanganku untuk menjitak kepalanya, dan kemudian Tamaki berlari sembunyi di belakang Arisu.
Tetapi Arisu memegang pundak Tamaki, dan mendorongnya ke arahku layaknya sebuah persembahan.
“Silahkan Kazu-senpai.”
“Wah Arisu, kamu pengkhianat.”
Aku memuji Arisu “Kerja bagus!” , dan memukul ringan kepala Tamaki.
“Ummm, ummmmmm— tapi menurut pengamatanku, Kazu-senpai sangat suka dada yang besar, jadi Arisu pasti tetap menang.”
“Kau masih ingin lanjut?”
“Aku tidak akan menyerah pada kekerasan yang tak beralasan!”
Tamaki mengangkat jempolnya.
Aku menghela napas. Argh, setidaknya ini lebih baik daripada kehilangan semangat setelah melihat mayat.
Benar, tadi terdapat mayat laki-laki di dalam ruang ganti. Dadanya telah hancur, dan lehernya terputar ke arah yang tidak seharusnya. Alasan kenapa Tamaki bersikap seperti ini, mungkin untuk mengalihkan perhatian kami.
Karena itu.
“Ah—, menurutku ini saatnya kita mulai rapat strategi?”
Aku menepuk tanganku untuk mendapat perhatian mereka.
Sudah saatnya untuk memberi mereka naluri bahaya, terutama karena hasil rapat ini menentukan nyawa kami, jadi mereka harus sedikit gugup.
“Sekarang kalian berdua sudah naik jadi level 2.”
“Tapi aku tidak melakukan apa-apa”
Tamaki berkata dengan sarkasme.
“Aku benar-benar mengandalkan Kazu-senpai dan Arisu.”
“Selanjutnya giliran kami yang akan mengandalkanmu, jadi tidak usah dipikirkan.”
“Hmmm—maaf, aku tidak seharusnya mengeluh, jadi aku hanya perlu menaikkan sword skill ke tingkat 2?”
“Aku menaikkan earth magic ke tingkat 2.”
Aku mengganguk menyetujui perkataan Tamaki dan Mia.
“Apa tidak apa-apa masuk ke asrama perempuan dengan kita berempat saja?”
Ketiga perempuan menjawab bersamaan “Ya.”
“Jalan masuk asrama perempuan hanya lewat pintu depan dan pintu belakang?”
“Wah Kazu-senpai tahu banyak. Jangan-jangan Kazu-senpai pernah ke sini sebelumnya untuk mencuri celana dalam?”
“Karena jika dilihat dari luar, aku merasa bangunan asrama perempuan seharusnya sama dengan asrama laki-laki anak SMA.”
“O,h jadi begitu.”
Selain itu, tempat asrama perempuan yang baru saja diinvestigasi oleh si gagak, memiliki interior yang sama dengan asrama laki-laki. Dengan begitu walaupun aku belum pernah masuk ke asrama perempuan, aku tidak akan tersesat. Ini bagus sekali.
Menyelinap ke asrama perempuan.
Ah tidak, kalimat ini terdengar salah. Aku menggelengkan kepalaku.
“Ah, kamu pasti memikirkan sesuatu yang mesum ya—”
Tamaki memandangiku.
“Ah, kamu ini mau apa sih—”
“Kenapa kamu kelihatan senang gitu?”
Ah, lupakan saja. Aku mengangkat bahuku, dan kembali ke topik utama.
“Kita akan menggunakan cara bertarung yang sederhana. Aku dan Arisu akan membuat pengalihan di pintu utama, kemudian dengan kesempatan itu Tamaki dan Mia akan pergi menuju pintu belakang, dan jika Orc muncul, kalahkan saja mereka satu persatu. Sebelum memasuki asrama, aku ingin mengurangi jumlah Orc sebanyak mungkin, dan jika ada Orc yang berusaha kabur, maka kalian harus menghentikannya sebisa kalian.”
Dari pengalaman sebelumnya, sepertinya tidak ada Orc yang akan kabur tanpa perlawanan.
“Bagaimana kalau Elite Orc muncul?”
Tamaki bertanya.
“Jika dia muncul dari pintu utama, maka Arisu dan aku akan menanganinya. Kemudian aku akan memanggil kalian,dan saat itu juga kalian harus datang. Jika Elite Orc muncul dari pintu belakang, maka kalian segera hentikan apa yang sedang kalian lakukan dan kabur secepat mungkin.”
“Apa aku perlu menggunakan Earth Bound untuk menghentikannya?”
“Kurasa lebih baik jangan. Walaupun kita tidak tahu aturan main dari magic yang kita arahkan ke musuh, jika di lihat dari sudut pandang game, musuh yang lebih kuat kemungkinan dapat me-resist nya.”
Resist?”
Arisu berkata sambil memiringkan kepalanya. Ah—ini istilah dalam game.
“Itu adalah kemungkinan musuh memiliki kekebalan terhadap magic.”
“Ah, Kazu-senpai, apa ada magic yang bisa meningkatkan kekebalan seperti itu?”
Tamaki bertanya.
“Hmm—. Di tingkat 1 dari support magic, terdapat magic yang bernama Clear Mind.”
Mia mengeluarkan suara “mu”
“ Clear Mind..... synchro tuner?”
“Apa itu?”
Mia berkata “Tidak jadi.” Dan menggelengkan kepalanya menyesal. Aku tidak terlalu mengerti apa yang dia maksud, tapi mungkin itu ada hubungannya dengan anime, game, atau manga. Lupakan saja.
“Tunggu sebentar, biar kucek.”
Setelah Mia selesai berkata, dia duduk di komputernya dan mengetik. Dia memasukkan banyak pertanyaan, dan menjawabnya dengan cepat. Pada saat ini kami hanya berbicara basa-basi.
“Hmmm, kurang lebih aku mengerti. Dalam beberapa situasi ini, magic tidak akan efektif.”
Mia mengkategorikan attack magic dari skill sistem ini sebagai berikut:
Ketika menggunakan magic pada satu musuh, sang pengguna harus memiliki sasaran. Dengan kata lain, jika sang pengguna tidak dapat melihat musuh, maka dia tidak akan bisa menggunakan magic.
Jika itu adalah magic tipe misil, maka magic itu akan terbang lurus menuju musuh. Ini bukanlah serangan yang mengejar musuh secara otomatis. Jika musuh bergerak dengan cepat, ada kemungkinan serangan ini akan meleset. Jika terdapat halangan di antaranya maka serangan ini akan mengenai halangan itu.
Sedangkan serangan tipe langsung, jarak bukanlah masalah. Serangan ini akan aktif dalam seketika, karena itu musuh tidak akan dapat menghindarinya.
Tipe misil dan tipe langsung, adalah nama yang aku buat untuk sementara. Untuk sekarang, adalah proses dari aktifasi magic sampai mengenai musuh. Berikutnya, untuk melihat apakah musuh tersebut memiliki kekebalan terhadap magic ini.
Tipe magic yang berbeda memiliki persyaratan kekebalan yang berbeda juga. Sebagai contoh, ketika menggunakan magic tanah tingkat 1 Earth Bound, jika musuh mengangkat kakinya di saat tumbuhan di bawah kakinya mulai bergerak karena magic, maka dia tidak akan terikat. (TL Note : no shit sherlock. Itu bukan kekebalan tapi logika). Karena itu magic ini tidak 100% efektif, Mia terlihat kecewa.
Clear Mind dapat meningkatkan kekebalan terhadap serangan mind magic yang dapat mempengaruhi mental seseorang. Yang di sebut mind magic ini juga termasuk magic angin tingkat 1 Sleeping Song dan lain-lain. Ada pula magic yang dapat membuat keraguan di hati seseorang. Selain itu, katanya terdapat monster yang memiliki magic-magic yang seperti ini, mengerikan sekali.
Clear mind juga dapat menghilangkan rasa takut seseorang.
Berdasarkan kata Mia, kemarin, hanya dengan mendengar rauman Elite Orc sudah membuat mereka gemetar ketakutan.
Alasan kenapa aku dan Arisu masih dapat bergerak bebas, mungkin dikarenakan keberuntungan. Atau karena kami sudah berada cukup lama di medan tempur, jadi kami tidak merasa takut.
Bahkan walaupun efek magic ini aktif, Elite Orc tersebut dapat menggunakan cara yang lebih kasar untuk lepas dari efek magic nya.
Sebagai contoh Earth Bound, jika musuhnya adalah Hercules, dia dapat menarik paksa akar tumbuhan yang mengikatnya hingga terbebas. Sepertinya Earth Boundtidak akan berguna untuk Elite Orc.
Hmmm, jadi begitu, kurang lebih aku sudah mengerti.
Tapi, jika kamu sudah memikirkan segala kemungkinan kekebalan magic mereka, maka keuntungan Heat Metal akan semakin jelas.
Berdasarkan pertanyaan Mia, sangatlah sulit untuk meningkatkan kekebalan terhadap magic seperti Heat Metalyang di arahkan ke sebuah benda. Tapi, Heat Metal adalah magic tipe misil yang memiliki jejak garis cahaya, jadi masih sangat mungkin untuk di hindari.
Tidak peduli seberapa kuatnya Elite Orc, akan sangatlah sulit baginya untuk memegang kapaknya yang panas dan bertarung. Walaupun dia tidak melempar kapaknya, gerakan dia pasti akan melambat.
Ah, tapi—
“Aku baru sadar. Mia, bagaimana jika musuhnya memegang senjata dengan gagang kayu....”
Mia dan aku mengeluarkan suara “Ah” dan saling menatap. Karena kapak yang digunakan Orc kemarin gagangnya terbuat dari metal, jadi aku melupakan hal itu....
“Jika gagang senjatanya terbuat dari kayu, maka Heat Metalakan tidak berguna.”
Mia terlihat kecewa.
“Kita hanya bisa berharap semoga saja senjata mereka terbuat dari metal.”
Ya—kami berdua menghela napas.
“Harusnya aku tahu.”
“Tidak, harusnya akulah yang mengetahuinya.”
Ah, setelah apa yang terjadi kemarin, aku rasa masih belum ada perkembangan.
Tamaki : Level-2 sword skill level-1>2/ physical-1 skill point-0
Mia : Level-2 earth magic level 1>2 / wind magic-1 skill point-0