PEKERJAAN SEPERTI-PETUALANG
(Translater : Hikari; Editor : Hirosuke Nagato)

Menggunakan kereta kuda, jarak antara Kota Brook dan Kota Komersial Netral Fhuren adalah sektiar enam hari perjalanan.
Mereka bergerak sebelum matahari terbit dan bersiap untuk berkemah sebelum matahari terbenam. Ini sudah diulangi selama tiga hari. Hajime dan grupnya berjarak tiga hari dari Fhuren. Hanya tinggal setengah jalan lagi yang tersisa. Sejauh ini tidak ada peristiwa yang terjadi selama perjalanan mereka. Meskipun Hajime dan grupnya bertugas di bagian belakang, ini benar-benar damai.
Bahkan hari ini tidak ada hal spesial yang terjadi saat mereka bersiap untuk berkemah. Mengenai makanannya, para petualang makan sendiri-sendiri. Mereka harus makan sambil mengawasi sekeliling mereka, karena itulah, sebagai pengawal mereka tidak dapat santai saat makan bersama. Kelihatannya juga merupakan sebuah aturan untuk makan makanan mereka sendiri tanpa adanya suatu obrolan santai. Sebagai tambahan, saat berada dalam sebuah misi, para petualang hanya makan hidangan sederhana yang menyedihkan. Bagaimanapun, menyiapkan makanan enak hanya akan meningkatkan barang bawaan mereka, dan akan mengganggu mereka dalam situasi darurat. Karena itulah hal tersebut menjadi teori bahwa setelah mereka sampai di kota, mereka akan makan makanan enak sampai perut mereka kenyang sebagai hadiah mereka.
Kisah itu adalah sesuatu yang Hajime dan grupnya dengar dari para petualang saat mereka makan di hari kedua. Hajime dan grupnya telah mempersiapkan roti hangat yang dicelup dalam mock stew1 mewah untuk dimakan.
"Gah—, enak! Ini benar-benar nikmat~, seperti yang diharapkan dari Shia-chan! Mou, aku tidak lagi peduli apakah kau demi-human, jadi maukah kau menjadi isteriku?"
"Gluk gluk gulp, fuhaaah, hei brengsek, jangan berkata seenaknya! Shia-chan adalah isteriku!"
"Hah, memangnya apa yang pria yang mirip babi kotor sepertimu ini mau katakan? Sadari posisimu sendiri. Ngomong-ngomong Shia-chan, bagaimana kalau makan denganku setelah kita tiba di kota? Tentu saja, aku yang akan mentraktir."
"Ka-kalau begitu, aku akan mengajak Yue-chan! Yue-chan, makanlah denganku!"
"Sendok Yue-chan…… Haa, haa."
Para petualang terus memakan mock stew buatan Shia, mengatakan bahwa itu enak. Di hari pertama, pria-pria ini makan daging yang dikeringkan dengan sesuatu yang mirip dengan barang perkemahan saat Hajime dan grupnya mulai masak di sebelah mereka, menggunakan bahan dan perlengkapan makan yang dikeluarkan dari "Kotak Harta" seperti biasa. Para petualang ini tertarik oleh aroma lezat yang tertiup angin. Melihat ke sekeliling, mereka melihat Hajime dan grupnya sedang makan hidangan panas saat meniupnya, di dekat mereka. Itu menjadi sebuah situasi di mana semua petualang lainnya menatap mereka dengan mata memerah dan mulut berliur. Shia yang merasa bahwa mereka sangatlah menyedihkan, mengusulkan untuk membagikan makanan mereka, yang menyebabkan situasi saat ini.
Awalnya, bahkan di hadapan anjing yang kelaparan, Hajime terus melahap dengan tenang makanannya. Biasanya, dia tidak berniat untuk berbagi sama sekali. Akan tetapi, karena Shia mengambil alih tugas untuk menyiapkan makanan saat mereka berkemah, dia harus mengandalkan Shia untuk membuat hidangan lezat. Bukan karena Hajime dan Yue tidak mampu untuk memasak apapun, tapi rasanya akan hambar. Hajime hanya dapat membuat hidangan ala pria sementara Yue tidak berpengalaman karena tadinya adalah seorang bangsawan. Karena itulah, bukan hal yang mudah bagi Hajime untuk menolak usulan Shia, yang dapat membuat masakan lezat untuk berbagi.
Sejak saat itu, meskipun awalnya para petualang yang berkerumun seperti anjing hutan saat makan merasa bersyukur, mereka mulai terbawa suasana dan dengan bercanda mencoba untuk membujuk Shia dan Yue.
Terhadap para petualang yang membuat keributan semacam itu, Hajime dalam diam menggunakan "Pressure". Meskipun tubuh mereka seharusnya sudah dihangatkan oleh mock stew, mendadak mereka merasakan hawa dingin dan hanya dapat berdiri diam dengan ekspresi pucat. Hajime menelan daging di dalam mulutnya dan melirik mock stew sambil berbisik pelan. Meski begitu, suaranya dapat terdengar jelas oleh semuanya.
"Jadi? Setelah mengisi perutmu, siapa orang yang ingin dilempar?"
""""""Maaf karena terbawa suasana."""""
Para petualang meminta maaf sambil bersujud serempak bersamaan. Meskipun mereka adalah petualang senior dan veteran dibanding Hajime, mereka sama sekali tidak punya martabat. Meskipun juga ada "Pressure" yang digunakan Hajime, mereka bukannya akan menantang Hajime, karena mereka tahu apa yang terjadi di kota Brook.
"Mou, Hajime-san. Karena sekarang akhirnya waktu untuk makan, sedikit ribut tidaklah masalah. Ju-juga, tidak peduli apa yang mereka katakan, a-ku adalah milik Hajime, kau tahu?"
"Aku tidak pernah peduli soal itu."
"Hau!?"
Walaupun Shia mencoba untu mendekati Hajime dengan santai sambil merasa malu, Hajime memotong kata-katanya dengan sebuah kalimat."
"……Hajime."
"Nn? ……Ada apa, Yue?"
Karena tatapan mengkritik Yue, Hajime sedikit tersentak. Yue menudingkan telunjuknya dan berkata, "……nakal!". Pendeknya, ini adalah tentang janji yang sebelumnya untuk bersikap lebih baik pada Shia. Hajime yang tidak memiliki perasaan cinta pada Shia hingga saat ini, berpikir sudah cukup untuk memperlakukannya sebagai seorang saudara……akan tetapi ini sepertinya tidak seperti yang diinginkan Yue.
"Hajime-san! Kalau kau terus bersikap seperti itu, aku tidak akan memberimu sate daging matang ini!"
Meski begitu, akhir-akhir Shia tidak mudah berkecil hati. Dia bahkan tidak berjengit terhadap balasan ketus Hajime. Meskipun dia merasa sangat kaget, dia dengan segera bangkit dan mengulangi pendekatan kuat dan positifnya.
"……Sudah kubilang, bagaimana kau bisa tahu cara it—……tidak, bukan apa-apa. Aku mengerti, jadi cepat berikan sate itu."
"Fufu, apa kau mau memakannya? Ka-kalau begitu, a~ng."
"……"
Sambil bersemu merah, Shia menyodorkan sate daging yang matang itu ke depan mulut Hajime. Pemuda itu terlihat benar-benar ingin memakannya. Karena itulah Hajime melirik Yue sekilas. Yue segera mengangguk di sampingnya dengan sate daging di tangannya. Mungkin, dia akan mengikuti tindakan "A-ng" Shia.
Sambil merasakan tatapan para petualang, Hajime menghela napas kemudian membuka mulutnya ke arah Shia. Ekspresi Shia terlihat begitu bahagia.
"A~ng.."
"……"
Hajime menggigit kemudian mengunyah daging yang disodorkan dalam diam. Ekspresi Shia benar-benar bahagia saat dia melihat Hajime. Kemudian kali ini sate daging yang lain disodorkan dari sisi yang lain.
"……A~ng."
"……"
Dia sekali lagi mengambil satu suapan. Mengunyahnya dalam diam. Sekali lagi, dia mengambil satu gigitan saat Shia dari sisinya yang lain berkata "A~ng". Dia menggigit lagi saat Yue berkata "A~ng".
Kesampingkan aktivitas mereka, suara-suara dari hati para pria yang secara objektif melihat pemandangan ini secara mengagumkan bersatu. Di dalam pikiran mereka, "Kami mohon pada Anda, tolong meledaklah saja‼". Mereka hanya dapat menggunakan bahasa formal di dalam pikiran, karena dengan jelas menunjukkan bahwa mereka tidak dapat melakukan apapun di hadapan kekuatan Hajime.
Dua hari telah berlalu sejak itu. Jaraknya hanya tinggal sehari perjalanan lagi, akhirnya seseorang muncul untuk menghalangi perjalanan mereka secara kasar dan menyerang mereka.
Shialah yang pertama kali menyadarinya. Telinga kelincinya, pik pik, bergerak sambil menunjuk ke arah hutan di sebelah jalan utama, ekspresi tak pedulinya tiba-tiba mengeras dan dia memperingatkan yang lain.
"Musuh datang! Jumlahnya lebih dari 100! Mereka akan datang dari hutan!"
Saat mereka mendengar peringatannya, ketegangan di antara para petualang dengan segera meningkat. Jalan utama yang sedang mereka jalani ini tidak dikenal sebagai tempat berbahaya karena hutan terdekatnya. Lagipula, ini adalah satu-satunya rute menunju Kota Perdagangan Netral di benua ini. Jalan utamanya aman, itu telah dijamin. Karena itulah, meskipun ada kisah tentang menghadapi monster buas, hanya ada 20 ekor paling banyak. Bahkan sekalipun ada banyak, 40 adalah batasnya.
"Sial, ada lebih dari 100 katamu? Akhir-akhir ini, aku tidak mendengar cerita tentang penyerangan, apakah mereka menyimpan kekuatan mereka demi saat ini? Sial, padahal aku sudah memeriksa tentang peristiwa-peristiwa di sepanjang jalan utama ini!"
Pemimpin para pengawal, Galitima, menyerapah dengan ekspresi getir. Para pengawal dari rombongan pedagang berjumlah 15. Jika Yue dan Shia termasuk, mereka menjadi 17 orang. Memperhitungkan jumlah orangnya, akan sulit untuk mempertahankan rombongan pedagang ini dengan mulus tanpa cacat. Itu sudah jelas karena mereka kewalahan dalam jumlah.
Ngomong-ngomong, mengapa mereka memperhitungkan Shia sebagai tenaga tempur meskipun mengetahui sifat lembut suku Manusia Kelinci adalah karena ada satu waktu di mana Shia kehilangan kesabarannya oleh tindakan ekstrim "Grup Kami Ingin Menjadi Budak Shia-chan". Dia menghempaskan orang-orang mesum itu sekaligus, yang membuatnya menjadi terkenal bagi para petualang dan membuat mereka kagum.
Begitu Galitima mulai berpikir untuk membiarkan sebagian besar para pengawal untuk tetap di tempat dan setidaknya membuat rombongan pedagang  itu melarikan diri, sebuah usulan terdengar dan mengganggu pikirannya.
"Kalau kau kebingungan, haruskah kita membunuh mereka?"
"Eh?"
Hal tersebut dikatakan dengan nada ringan, seakan dia hanya akan pergi untuk berbelanja sedikit. Usulan yang tidak dapat dipercaya itu tidak lain berasal dari Hajime. Galitima memahami pentingnya usulan Hajime, dan secara spontan balik bertanya dengan suara yang terdengar bodoh.
"Seperti yang kukatakan, apakah kita akan memusnahkan mereka?"
"Y-yah, itu sudah pasti, karena akan menjadi hal yang sulit untuk secara sempurna melindungi rombongan pedagang kalau terus seperti ini……umm, bisakah kau melakukannya? Meskipun tidak ada monster yang kuat di sekitar di sini, jumlah mereka…"
"Tidak ada masalah dengan jumlahnya. Ini akan segera berakhir. Dengan Yue tentunya."
Hajime berkata demikian dan segera menaruh tangannya di bahu Yue yang bergerak ke sebelahnya. Yue terlihat sangat menginginkannya, dan seakan itu akan menjadi pekerjaan yang sangat mudah baginya, dia membalas dengan "Nn…".
Galitima merasa sedikit ragu. Setidaknya dia telah mendengar rumor tentang Yue yang merupakan seorang pengguna sihir langka. Dengan demikian, walaupun dia tidak dapat memusnahkan mereka sepenuhnya, dari sikap Hajime dan grupnya, mereka seharusnya dapat menguranginya cukup banyak. Karena itulah, daripada membiarkan rombongan pedagang  melarikan diri lebih dulu dengan menggunakan beberapa potensi tempur mereka, dia dengan mantap memikirkan strategi lain.
"Aku mengerti. Aku akan mempercayakan serangan pertama pada Yue. Meskipun nantinya kau tidak dapat sepenuhnya memusnahkan mereka, itu tidak akan masalah selama jumlah mereka berkurang cukup banyak. Kemudian, kami hanya perlu mengurangi mereka lebih jauh dengan sihir kami, dan mengalahkan yang tersisa dari mereka secara langsung. Semuanya, kalian mengerti!?"
"""""Baik!"""""
Para petualang lainnya membalas keputusan Galitima dengan suara yang dipenuhi dengan semangat. Kelihatannya, mereka tidak dapat percaya bahwa Yue dapat memusnahkan mereka sendirian. Hajime berpikir dalam hati, "Tidak perlu begitu khawatir seperti itu~", tapi karena itu bukanlah hal yang masuk akal untuk seorang pengguna sihir dapat memusnahkan lebih dari seratus monster, dia merasa penilaian mereka tidak bisa diapa-apakan lagi saat dia mengangkat bahu.
Para petualang bersatu membentuk sebuah barisan di depan rombongan pedagang. Meskipun ketegangan terasa di udara, wajah mereka terlihat penuh tekad. Tidak ada lagi tersisa suasana bercanda, seperti saat waktu makan. Di perjalanan, meskipun mereka telah mendengar beragam kisah dari para petualang veteran, hanya dengan melihat penampilan mereka saat ini, tentunya, mereka dapat mengangguk dan mengakui mereka sebagai veteran. Orang-orang dari  rombongan pedagang merasa ketakutan saat mereka mendengar sejumlah besar monster, sekarang mereka mengintip dari dalam bayangan kereta-kereta kayu.
Hajime dan grupnya berada di atas atap kereta rombongan pedagang.
"Yue, untuk saat ini, mulailah merapal mantera. Kalau tidak, itu akan merepotkan."
"……Mantera……mantera……?"
"……Apa kau tidak tahu satu pun?"
"……Jangan khawatir, tidak ada masalah."
"Yah, soal itu…… Bukan apa-apa."
"Kontak dalam 10 detik."
Karena akan merepotkan kalau orang lain menanyakan soal ini, Hajime meminta Yue untuk menggunakan mantera, tapi Yue yang pada dasarnya tidak memerlukan mantera hanya dapat mengapungkan tanda "?" di atas kepalanya. Meski demikian, itu tidak masalah selama dia membuat yang lainnya menyimpulkan bahwa Yue sedang merapalkan mantera dengan berbisik. Meskipun seharusnya tidak ada masalah besar, balasan Yue entah kenapa membuat Hajime merasa cemas.
Sementara memikirkan itu, laporan Shia terdengar. Yue, syuut, berbalik dan mengulurkan tangan kanannya ke arah hutan, kemudian suara rapalan manteranya mulai terdengar.
"Kau yang adalah sosok yang membawa cahaya merah menyala ke dalam kegelapan abadi, hancurkanlah penjara tua ini, sosok yang bertatap muka sebagai pihak yang sebanding, gunakanlah kekuatan dari pecahan yang terkuat, bersama dengannya, jadilah cahaya yang mampu untuk menelan langit, "Thunder Dragon"."
Dengan berakhirnya rapalan mantera Yue, dia menarik pemicu sihir. Pada saat itu, sesosok naga terbentuk dari halilintar muncul dari awan hitam seperti yang dirapalkan olehnya. Penampilannya mengingatkan orang pada seekor ular yang mirip dengan naga oriental.
"A-apa itu…"
Tidak diketahui siapa yang menggumamkan itu. Bahkan dengan kerumunan monster jahat di hadapan mata mereka, semua tatapan terpaku pada langit, pada naga halilintar aneh yang mengeluarkan kilatan cahaya listrik biru. Semua yang berpengalaman dalam sihir di barisan belakang, hanya dapat membuka dan menutup mulut mereka terhadap sihir yang tidak pernah mereka lihat ataupun dengar sebelumnya.
Kemudian, seakan sosok itu bukanlah kawan siapapun. Para monster buas yang datang dengan niat membunuh mangsa mereka dari dalam hutan, membeku di antara rombongan pedagang dan hutan, ditatapi oleh naga petir raksasa, seakan mereka adalah katak-katak yang menjadi kaku karena tatapan ular.
Kemudian, seakan itu adalah hukuman langit, Yue menjentikkan jari ramping dan indahnya, menyebabkan naga halilintar itu membuka rahangnya yang bahkan dapat melahap langit dan menyerang para monster buas tersebut.
GOoGAaAAA‼!
"Uwah!?"
"Guaakh!?"
"Kyaaaaa!?"
Naga halilintar itu mengeluarkan suara raungang menggelegar dari mulutnya yang terbuka lebar, dan beberapa monster dengan sukarela melompat ke dalam rahang yang terbuka itu. Kemudian, mereka dihabisi oleh rahang petir tersebut dan menghilang tanpa perlawanan.
Lebih jauh lagi, seperti yang diperintahkan oleh Yue, naga petir itu bergelung di sekitar monster-monster tersebut untuk mengepung mereka. Para monster yang berada di tengah-tengah usaha melarikan diri, menembus dinding halilintar dan berubah menjadi debu di depan mata mereka. Sekali lagi, di atas monster yang kehilangan jalur untuk meloloskan diri, naga petir itu membuka rahangnya dengan raungan menggelegar, dan monster-monster itu melompat ke dalamnya seakan mereka memilih untuk mati. Tanpa waktu sedikit pun untuk menderita kesakitan, tubuh mereka berubah menjadi debu yang dibarengi dengan penampilan megah sang naga yang terkesan khidmat. Setelah menelan semua monster tersebut, naga halilintar itu mengeluarkan raungan membahana untuk terakhir kalinya kemudian menghilang.
Setiap petualang yang berada dalam formasinya dan rombongan pedagang, karena kilatan-kilatan yang disertai dengan suara menggelegar, dan diikuti dengan gempa bumi hebat, tanpa sengaja berteriak dan merunduk. Akhirnya, rasa takut terhadap serangan yang mengancam nyawa dan guncangan meninggalkan mereka, dan saat mereka membuka mata mereka sedikit untuk melihat apa yang terjadi di depan mereka……tidak ada apapun sama sekali. Hanya ada permukaan tanah yang terbakar hangus dalam bentuk melingkar. Itu adalah bukti bahwa pemandangan tidak nyata barusan benar-benar terjadi.
"……Nn, aku berlebihan melakukannya."
"Oioi, sihir itu, aku bahkan tidak tahu apapun soal itu……"
"Itu adalah sihir orisinil Yue, 'kan? Sepertinya itu adalah kombinasi antara sihir yang digunakan dalam kisah-kisah naga dari Hajime sebagai referensinya."
"Membuat sesuatu seperti ini saat aku mengunci diriku di dalam guild…… Ngomong-ngomong, Yue, mantera barusan……"
"Nn……Sebuah lagu tentang pertemuan dan masa depan."
Yue melihat Hajime dengan tanpa ekspersi yang memberi kesan, "Bagaimana menurutmu!". Dia mungkin merasa bangga karena itu adalah sesuatu yang dia buat sendiri. Hajime dalam diam menggunakan tangannya untuk mengelus rambut Yue dengan lembut sambil menyunggingkan senyuman geli. Membiarkan dia menyelesaikan manteranya untuk menghindari masalah, meskipun itu sama sekali tidak ada artinya, rasa was-was Hajime menghilang begitu dia melihat Yue membanggakan dirinya sendiri.
Itu adalah sihir orisinil Yue; "Thunder Dragon". Itu adalah sihir gabungan yang menggunakan sihir tingka tinggi; "Thunder Hammer" yang menciptakan awan mendung yang kemudian menjatuhkan sejumlah besar halilintar, dan Sihir Gravitasi. Petir yang seharusnya hanya jatuh begitu saja, dengan sesuka hati dikendalikan menggunakan Sihir Gravitasi. Sengaja membuatnya berbentuk seperti naga dari kisah Hajime adalah sesuatu yang dibuat dengan sihir yang menggunakan pengertian Yue. Naga halilitar ini dipenuhi dengan sihir gravitasi di bagian mulutnya, karena itulah objek-objek akan tertarik masuk ke situ saat rahangnya terbuka. Karena inilah para monster terlihat seakan mereka secara sukarela melompat ke arahnya. Membandingkan kekuatan sihirnya, ini berada di level yang tertinggi bahkan di antara sihir tingkat tinggi. Karena itulah hanya dengan melihat ekspresi Yue, siapapun dapat melhat itu adalah permata dari rasa bangganya.
Dan, para petualang yang melihat dengan tercengang pada tanah yang gosong, mulai mendapatkan kesadaran mereka kembali. Setelah itu, mereka dengan penuh semangat berbalik untuk melihat Hajime dan grupnya, kemudian mulai membuat keributan.
"Oioioioioi, apa-apaan itu? Apa, ITU!"
"Se-sekor monster aneh......dari langit……dari langit…… ah, ini adalah mimpi."
"Hehe, aku, begitu kita sampai di kota, aku akan menikah."
"Aku tahu seberapa terguncangnya kau, tapi tenanglah. Ingat kau bahkan tidak memiliki seorang kekasih, bahkan seorang teman perempuan."
"Itu bisa dibuat dengan sihir! Bahkan tidak aneh untuk membuat monster aneh seperti itu! Karena itulah aku tidak salah!"
"Yah, tidak ada sihir yang berkaitan dengan siklus kehidupan dan kematian, kau tahu? Karena itulah ini adalah situasi yang abnormal, mengerti?"
"Apa!? Brengsek, kau bilang Yue-chan abnormal?! Hah!?"
"Semuanya, tenang! Dengar, Yue-chan adalah seorang dewi, itu menjelaskan semuanya!"
"""""Benar!"""""
Mungkin karena sihir Yue meninggalkan begitu banyak dampak, para petualang menjadi sedikit terguncang. Mau bagaimana lagi. Bagaimanapun, tidak ada sihir yang dapat membuat bentuk makhluk hidup. Terlebih lagi, itu bahkan mustahil untuk digunakan oleh pengguna sihir yang dipekerjakan oleh negara. Bisa dikatakan bahwa itu adalah sihir bertipe petir; "Thunder Hammer", yang hanya dapat digunakan oleh pengguna sihir ultra-kelas-satu.
Di dalam diri para petualang yang terguncang dan berteriak, "Hormat bagi Yue-sama!", seseorang yang berada di barisan adalah satu-satunya orang yang waras; Galitima sang ketua, yang hanya dapat menghela napas setelah melihat rekan-rekannya dan mendekati Hajime beserta grupnya.
"Haa, pertama-tama, terima kasih. Berkat Yue-chan, kita dapat melewatinya dengan tanpa cedera."
"Kami adalah bawahan. Tidak perlu berterima kasih pada kami. Ya 'kan?"
"……Nn, aku hanya melakukan tugasku."
"Haha, aku mengerti……jadi, begini. Apa sebenarnya yang barusan itu?"
Galitima bertanya tanpa bisa menyembunyikan rasa penasarannya.
"……Orisinil."
"O-Orisinil!? Maksudmu sihir yang kau ciptakan sendiri? Sihir tingkat atas, tidak, bahkan sihir tingkat tertinggi?"
"……Aku tidak menciptakannya. Itu adalah sihir gabungan."
"Sihir gabungan? Tapi, kombinasi apa untuk membuat itu…"
"……Itu rahasia."
"Ugh……itu, yah, memang harus begitu. Tidak ada petualang yang akan begitu saja memperlihatkan kartu andalan mereka bagaimanapun juga……"
Diikuti dengan helaan nafas besar, Galitima menyerah mendesak lebih jauh. Dia kelihatannya sensitif terhadap aturan tidak tertulis para petualang veteran. Sambil mengangkat bahu, Hajime mengembalikan perhatiannya pada rekan-rekannya yang terguncang. "Mereka akan melahirkan sebuah agama baru bernama "Keyakinan Yue" kalau seperti ini terus, karena itulah Galitima harus bekerja keras.", itulah yang Hajime pikirkan sebagai seorang pria.
Sementara menerima tatapan dari semua orang di rombongan pedagang yang bercampur dengan kekaguman dan rasa hormat, rombongan mereka melanjutkan perjalanan.
* * *
Sejak Yue menghilangkan keberanian dari setiap anggota rombongan pedagang dan petualang, sama sekali tidak ada yang dia lakukan, dan grup mereka akhirnya tiba di Kota Perdagangan Netral, Fhuren.
Ada enam meja penerima tamu di gerbang timur Fhuren, barang-barang yang dibawa akan diperiksa di sini. Hajime dan grupnya mengantri dalam satu barisan. Ini akan sedikit memakan waktu sampai giliran mereka tiba.
Di atap kereta, Mottou mendekati Hajime yang sedang berbaring dan menaruh kepalanya di pangkuan Yue, sementara dia disambut oleh Shia. Sepertinya ada sesuatu yang ingin dia katakan, Mottou memandang Hajime dengan tatapan cukup takjub, kemudian Hajime mengangguk ringan dan melompat turun dari atap.
"Ya ampun, kau begitu terang-terangan. Apakah kau tidak menyadari tatapan sekitarmu?"
Seperti yang Mottou katakan, tatapan di sekitar mereka adalah tatapan yang seperti biasa dan tidak asing yang mengandung perasaan cemburu dan iri hati terhadap Hajime, diikuti dengan tatapan mata penasaran dan kebencian terhadap Yue dan Shia. Sebagai tambahan, saat ini tatapan yang menaksir nilai jual Shia telah meningkat. Seperti yang diduga dari gerbang masuk kota besar. Di tempat di mana berbagai pria berkumpul, terdapat tidak hanya mereka yang sekedar melirik Yue dan Shia dengan pikiran kotor, tapi juga ada mereka yang melihat kedua gadis itu sebagai sebuah sumber keuntungan.
"Yah, walaupun mereka menyebalkan, aku tidak bisa berbuat apapun tentang hal tersebut. Jadi, sia-sia mengkhawatirkan itu."
Hajime berkata demikian sambil mengangkat bahu dan Mottou hanya dapat mengulas senyum simpul.
"Akan ada lebih banyak masalah begitu kau memasuki Fhuren. Seperti yang diduga, menjualnya…"
Meskipun Mottou mencoba secara santai mengajukan penawaran untuk menjual Shia, "Bukankah percakapan itu sudah berakhir?", adalah yang diekspresikan oleh kebungkaman Hajime, dan Mottou hanya dapat mengangkat sebelah tangannya sebagai tanda menyerah.
"Kau tidak memanggilku untuk pembicaraan semacam ini, bukan? Urusan apa yang kau inginkan?"
"Yah, ini adalah sesuatu semacam itu. Aku mengajukan penawaran negoisasi dagang. Ini tentang artifak yang kau bawa. Apa kau mau menjualnya? Saat kita tiba di perusahaanku, di bawah kesaksian notaris, aku akan membayar sejumlah uang yang bisa membuat seseorang menjalani seluruh hidupnya tanpa bekerja. Artifakmu, terutama "Treasure Box" adalah sesuatu yang akan membuat para pedagang mati-matian mencoba untuk mendapatkannya bagaimanapun juga."
Bersama dengan kata "mati-matian", mata Mottou yang tidak tersenyum dengan sempurna mengekpresikan "bahkan meskipun aku harus membunuh". Itu karena "Treasure Box" akan dapat menyelesaikan masalah rendahnya biaya dan keamanan membawa barang dagangan dalam jumlah besar, yang selalu menjadi perhatian di dalam kepala para pedagang. Karena itulah, hal ini bisa dimengerti.
Saat dia melihat beragam barang dikeluarkan dari "Treasure Box" sambil berkemah, ekspresi Mottu terlihat seperti seseorang yang berkelana ke mana-mana selama sepuluh hari di padang gurun dan akhirnya menemukan sebuah oasis saat berada di ambang kematian. Karena dia mati-matian mencoba untuk bernegoisasi, Hajime mengeluarkan sedikit rasa haus darah dan mungkin karena intuisinya sebagai seorang pedagang mengatakan sebuah peringatan bahaya, Mottou mundur dengan kesal.
Akan tetapi, dia sama sekali tidak dapat menyerah. Di depan Donner-Schlag, dia entah bagaimana dapat mendekati Hajime dan mengajukan tawaran negoisasi lainnya.
"Aku akan mengatakannya lagi dan lagi, aku tidak akan menjual apapun. Menyerah sajalah."
"Tapi, artifak-artifak itu terlalu berguna untuk dibawa seorang individu saja. Bukankah lebih masuk akal kalau benda-benda itu digunakan oleh seseorang yang mengetahui nilainya? Kalau tidak, itu akan sangat merepotkan……contohnya, kedua gadis itu akan——!?"
Mottou, untuk sekilas, melirik Shia dan Yue yang ada di atas atap dengan tatapan marah dan mengancam, dan pada saat itu juga, kaching, sesuatu yang dingin dan keras ditekankan ke dahinya. Benda itu diikuti dengan rasa haus darah yang tidak kentara. Tidak ada seorang pun di sekeliling mereka menyadarinya. Salah satu alasannya adalah karena mereka berada di bawah bayangan kereta dan juga karena Hajime menujukan rasa haus darahnya pada Mottou.
"Itu, bisakah aku menganggapnya sebagai sebuah deklarasi perang?"
Itu dikatakan dalam nada yang tenang. Akan tetapi, suara yang sedingin es itu membuat Mottou membeku dan mata Hajime yang memandang tajam ke dalam mata Mottou terlihat seperti kegelapan pekat. Seluruh tubuh Mottou basah kuyup oleh keringat dingin dan dia mati-matian mengeluarkan suaranya.
"Bu-bukan begitu. Entah kenapa……ugh……aku tidak……dapat menyembunyikan tentang dirimu……karena itulah, aku mengatakan……hal tersebut. Hanya itu saja……uh."
Seperti yang Mottou katakan, Hajime tidak berniat secara serius menyembunyikan artifak dan kemampuan benda-benda itu. Karena dia sudah memikirkannya sedikit untuk menghindari hal-hal yang merepotkan, ada masalah tentang rapalan mantera Yue, tapi itu terbalik. Ini lebih daripada "sedikit", dia tidak berniat untuk menyembunyikannya. Hajime sudah memutuskan "untuk tidak menahan diri" melawan dunia ini. Dia akan membabat habis semua musuhnya. Dia memiliki ketetapan hati untuk melakukannya.
"Aku mengerti, kalau begitu jangan bahas lagi."
Berkata demikian, Hajime menyingkirkan Donner dan melenyapkan rasa haus darahnya. Mottou ambruk di tempat. Sambil bercucuran keringat, dia terengah-engah.
"Yah, terserah apa yang ingin kau lakukan. Sebagai contoh, sekalipun kau menyebarkannya pada orang lain, dan orang-orang itu mengambil tindakan, aku tidak peduli soal itu. Akan tetapi, kalau kau menjadi musuh yang mencoba menghalangiku……Apakah kau pikir kau bisa selamat? Aku tidak peduli meskipun itu melibatkan negara atau bahkan dunia. Aku hanya akan menenggelamkan segalanya ke dalam lautan darah."
"……Haa, haa, benar. Itu akan menjadi bisnis yang tidak menguntungkan……"
Meskipun wajahnya masih pucat, Mottou yang mampu untuk membalas dengan tegas, adalah seorang pedagang yang luar biasa. Bahkan dari interaksi dengan anggota rombongan pedagang lainnya, dia kelihatan sangat disegani. Biasanya, adalah hal yang mustahil baginya untuk berpostur tubuh mantap bahkan untuk saat ini. Hal yang mempesonakan dan membuatnya menggila adalah artifak-artifak Hajime.
"Yah, kali ini aku akan mengabaikannya. Tapi, tidak akan ada lain kali, mengerti?"
"……Demi kasih sang dewa. Akulah orang yang telah menjadi kurang waras. Karena aku menendang bokong seekor naga di depan mataku…"
"Menendang bokong seekor naga" adalah sebuah pepatah di dunia ini. Ini berkaitan dengan ras Ryuujin (TL : Manusia Naga) dan para naga. Mereka menyombongkan kekuatan pertahanan mereka sebagai pertahanan yang tidak dapat ditembus karena seluruh tubuh mereka ditutupi oleh sisik-sisik, kecuali mata dan mulut mereka, lubang bokongnya yang tidak ditutupi oleh sisik adalah satu-satunya kelemahan mereka. Dengan pertahanan tingkat tinggi mereka, karena mereka adalah sosok yang suka tidur lelap, mereka tidak akan terbangun begitu mereka tertidur, tapi mereka akan bangun begitu bokong mereka yang merupakan titik kelemahannya mendapatkan stimulus, dan menjadi murka seperti kobaran api. Jauh di masa lalu, tidak diketahui kenapa hal itu dilakukan, tapi si bodoh itu benar-benar dihancurkan. Sejak saat itu, hal tersebut bermakna seseorang yang begitu bodoh karena dengan sengaja mengganggu seseorang yang tadinya tidak berbahaya selama mereka tidak diganggu.
Ngomong-ngomong, ras Ryuujin dianggap telah musnah lebih dari 500 yang lalu. Meskipun alasannya tidak pasti, anggota ras ini memiliki karakteristik sihir yang disebut "Dragon Form" yang membuat mereka berada di perbatasan antara seorang manusia dan seekor monster. Ada banyak pendapat bahwa mereka hidup mengasingkan diri karena discriminasi dan mereka dimusnahkan oleh para dewa sebagai ras yang tidak sempurna.
"Berbicara tentang itu sekarang, sihir Yue saat itu meniru bentuk naga. Meskipun aku akan meminta maaf kalau itu benar-benar adalah seekor naga, tapi baguslah kalau tidak ada seorang pun yang mengetahui apa pun soal itu. Bagaimanapun, aku juga tidak pernah mendengar hal-hal mengenai ras Ryuujin. Yah, kurasa itu akan baik-baik saja karena itu terlihat lebih mirip seekor ular daripada seekor naga."
Mottou yang sepertinya cukup pulih, berhasil untuk berdiri dan menasehati Hajime sambil membersihkan pakaiannya. Dia adalah orang yang cukup berani. Meskipun dia baru saja hampir dibunuh, dapat berbicara santai dengan Hajime membuktikan bahwa nyalinya bukanlah rata-rata.
"Benarkah?"
"Ee, mereka adalah makhluk tidak sempurna antara manusia dan monster. Meski demikian, mereka amat sangat kuat. Sebagai tambahan, mereka adalah para kafir yang tidak percaya pada dewa manapun. Karena itulah, aku hanya dapat mengiyakan bahwa mereka adalah keberadaan aneh untuk otoriter gereja."
"Aku mengerti. Malahan, kau sama sekali tidak masalah dengan itu. Apakah kau adalah salah satu orang kafir itu?"
"Aku punya seorang dewa yang kupercayai. Dewa yang di mana kekuatannya tidak dipegang oleh "orang-orang". Orang adalah "pelanggan" bagaimanapun juga."
"……Entah bagaimana, aku bisa menghubungkannya dengan apa yang barusan kau katakan. Pasti karena kau terlahir sebagai seorang pedagang. Melihat itu, aku hanya dapat mengakui kesembronoanmu."
Dikatakan seperti itu, terhadap Hajime yang memain-mainkan cincin di tangannya, Mottou menunjukkan campuran permintaan maaf dan harga diri, benar-benar ekspresi yang rumit. Sikapnya sebagai pedagang barusan tidak lagi bisa terlihat. Rasa haus darah Hajime membuatnya merasa seperti mandi air dingin.
"Meskipun aku telah membuat sebuah kekeliruan, kalau kau memiliki permintaan, silakan datang ke perusahaanku. Kau adalah orang yang berbeda daripada petualang lainnya bagaimanapun juga. Karena aku ingin memiliki hubungan dengan orang aneh semacam dirimu, aku akan memberimu diskon."
"……Dasar, benar-benar semangat bisnis yang tangguh."
Sambil ditatap Hajime dengan pandangan keheranan, setelah berkata, "Baiklah kalau begitu, aku permisi dulu", Mottou berbalik pada tumitnya dan kembali ke depan.
Yue dan Shia, bahkan saat ini, tidak, bahkan mengumpulkan tatapan yang lebih kuat. Kalau kau mengejar Mottou, segera akan ada orang-orang yang seperti pedagang yang sedang berbicara sambil menunjuk pada Yue dan Shia. Meskipun ini seharusnya adalah perjalanan santai menuju Fhuren, Hajime hanya dapat berpikir bahwa ada lebih banyak lagi masalah yang sedang menunggu di hadapannya.
 Catatan penerjemah :
1.         Mock stew : Sejenis sup dari Britania Raya yang diciptakan di pertengahan abad ke-18 sebagai imitasi lebih murah dari sup penyu hijau yang merupakan makanan mewah pada saat itu. Biasanya ini menggunakan otak dan daging jeroan seperti kepala atau kaki anak sapi untuk meniru tekstur dan rasa dari daging penyu yang asli.