SEKALI LAGI, DI KOTA BROOK
(Translater : Hikari)

"Fufu, orang-orang bodoh, perlihatkan sepenuhnya seberapa lengketnya kalian hari ini!"
Bulan sabit yang terkadang tersembunyi oleh awan, menyinari kegelapan malam. Bahkan saat ini, wajah bercahaya itu mengintip dari atas awan yang digerakkan oleh angin. Cahaya itu menyinari sebuah bangunan tertentu di permukaan tanah. Lebih tepatnya, seutas tali bergantung dari atap bangunan itu, yang disinari adalah seorang gadis yang memperlihatkan kemampuan menuruni dinding dengan tali, seperti pasukan khusus dari suatu tempat.
Sret, sret, sret, saat dia turun ke sudut jendela kamar tertentu di lantai tiga, dia berputar. Dalam keadaan jungkir balik, wajahnya mencari-cari dari bagian atas jendela.
"Demi hari ini, aku telah meminta Crystabel-san mengajariku tekhnik Mendakinya! Aku tidak pernah berpikir untuk menggunakanya di tempat ini, khukhukhu. Nah sekarang, permainan abnormal seperti apa yang akan kalian lakukan, aku pasti akan memastikannya!"
"Haa, haa.," suara napas yang kasar muncul dari gadis yang begitu bersemangat itu saat dia fokus pada kegiatan mengintipnya ke dalam kamar di hadapannya. Menyembunyikan dirinya, gadis ini tidak lain adalah Souna-chan; gadis penginapan dari "Penginapan Masaka" di Kota Brook. Ceria dan bersemangat, dapat berbicara tanpa merasa ragu, dan bekerja keras setiap saat. Meskipun dia tidak bisa dikatakan cantik, gadis penginapan ini sangat manis seperti bunga yang mekar di sebuah padang berumput. Ada cukup banyak pria lajang yang mengincar dirinya di kota ini.
Gadis ini sedang menggunakan semua teknik yang dia ketahui untuk "mengintip" tamu tertentu dengan segenap kekuatannya. Kalau ekspresinya terlihat oleh pria yang jatuh cinta padanya, pasti akan membuat dalam sekejap merasa seakan mereka dikecewakan……Dia terlihat seakan dia adalah seorang pria tua yang mesum.
"Ugh, ternyata di dalam gelap. Aku tidak bisa melihat apapun. Seandainya sudutnya diubah sedikit lagi…"
"Seperti ini?"
"Itu benar, kalau dari sudut ini……Meski begitu, bukannya terlalu tenang? Padahal kukira aku akan mendengar lebih banyak suara erangan…"
"Mungkin saja menggunakan sihir untuk menghalangi suara?"
"Hah?! Ada jurus seperti itu juga! Uuh, liciknya! Tapi aku tidak akan menyerah! Meskipun itu hanyalah kekonyolan mereka, aku akan melihatnya lekat-lekat dengan mataku…"
Perlu dikatakan sekali lagi, di sini adalah jendela dari lantai tiga. Sekalipun Souna adalah orang yang benar-benar bodoh, dia tidak bisa percaya kalau dia mendengar sebuah suara dari dekatnya. Souna saat itu juga berkeringat deras seperti air terjun, dan ngikngikngik, berbalik dengan gerakan canggung seperti sebuah mesin yang lupa diminyaki. Di sana terdapat…
Hajime berdiri di langit seperti patung Niou, dengan seulas senyuman dingin yang tersungging di wajahnya.
"I-ini tidak seperti yang Anda pikirkan, Anda tahu? Pelanggang yang terhormat. Ini, itu, ummm, ah ya! Ini adalah perawatan rutin penginapan!"
"Hou~, di tengah malam?"
"I-itu benar~. Lihat, kalau saya tidak melakukannya di saat tengah malam, misalnya saat di siang hari, pekerjaan perbaikannya akan terlihat. Karena ini adalah sebuah penginapan, maka akan ada reaksi yang tidak bagus, ya 'kan?"
"Aku mengerti, bukankah reputasi adalah yang penting?"
"I-itu benar! Reputasi adalah hal yang penting!"
"Ngomong-ngomong, sepertinya ada seorang pengintip di penginapan ini. Apa kau tahu sesuatu mengenai hal itu?"
"I-itu situasi yang serius! M-mengintip, i-itu tidak bisa dimaafkan, bukan?"
"Aa, seperti yang kau katakan. Bukankah mengintip adalah hal yang tidak bisa dimaafkan?"
"E, ee, itu tidak bisa dimaafkan, saya rasa…"
Hajime dan Souna menatap wajah satu sama lain dan "Hahaha:, "Fufufu", tertawa bersama. Akan tetapi, mata Hajime tidak tertawa, dan meskipun Souna tertawa, dia sedikit gemetar dengan keringat yang terus menetes.
"Mati."
"Hii—, Saya minta ma~af."
Hajime tiba-tiba kembali ke penampilan seriusnya dan mencengkeram erat wajah Souna. Krekkrek, suara terdengar dari jemari Hajime. Souna yang hanya bisa melambai-lambai di tengah udara, memekik dan mati-matian meminta ampun. Souna adalah seorang gadis biasa. Karena itulah Hajime menyesuaikan kekuatannya ke tingkat di mana dia tidak berlebihan menghukumnya. Kalau ini adalah pelanggarannya yang pertama, maka dia akan lebih melunak. Tapi di hari setelah dia kembali dari Dungeon Besar Raisen, dan setiap malam sejak mereka menyewa kamar penginapan, dia terus mencoba untuk mengintip dengan berbagai metode. Karena itulah kemurahan hatinya memudar. Ngomong-ngomong, alasan kenapa mereka masih menginap di penginapan ini adalah karena makanannya enak.
Hajime hanya bisa menghela napas dan membawa Souna, yang sekarang hanya bisa mengejang, di lengannya. Souna akhirnya dapat menghela napas lega saat wajahnya dilepaskan. Tapi, saat dia melihat ke bawah……ada iblis-iblis. Meskipun ada senyuman di wajah mereka, keduanya adalah orang tuanya yang terlihat seperti iblis yang matanya tidak tersenyum, sama seperti Hajime.
"Hii!"
Mereka menyadari bahwa Souna telah melihat mereka. Dia perlahan turun sementara orang tuanya mengangkat tangan mereka untuk menerimanya. Ini seperti sebuah undangan menuju ke neraka.
"Kali ini, mungkin baru dimaafkan setelah bokongmu dipukul seratus kali."
"Iyaaa—!"
Terhadap perkataan Hajime, Souna teringat dengan hukumannya hingga saat ini, dan berteriak. Tentu saja, saat sarapan keesokan harinya, dia akan melihat Souna menggosok bokongnya yang membengkak dengan mata berair. Setiap malam dan setiap pagi, Hajime hanya bisa menghela napas karena pemandangan itu.
* * *
Setelah menyerahkan Souna pada orang tuanya, Hajime kembali ke kamarnya dan ambruk ke atas ranjangnya.
"……Terima kasih atas kerja kerasmu."
"Selamat datang kembali."
Yang menyambut Hajime sudah pasti adalah Yue dan Shia. Kamar itu diterangi oleh cahaya bulan yang bersinar melewati jendela, dan sepasang sosok yang bergerak cepat dapat terlihat. Gadis-gadis itu sedang duduk di seberang ranjang di mana Yue dan Shia sedang duduk tanpa rasa malu. hanya mengenakan pakaian tidur, penampilan mereka cukup merangsang. Dibarengi dengan wajah yang cantik, kalau mereka digambar pada sebuah lukisan, itu bisa digambarkan sebagai mahakarya bahkan oleh penulis kelas dua.
"Ou. Meski begitu, apa yang sebenarnya mendorong anak itu……untuk bahkan memanjat turun dari atap, itu tidak normal, 'kan? Seperti yang diduga, tidak peduli seberapa enak makanannya, kita sebaiknya mencari penginapan yang lain."
Hajime berbicara dengan nada keheranan. Berdiri, Shia tertawa dan duduk di ranjang Hajime. Yue juga berdiri dengan mantap dan bergerak ke ranjang Hajime, kemudian dia menaruh lutut-lututnya di bawah kepala Hajime. Dengan begitu, kedua lutut itu menjadi bantal pangkuan.
"Tentu saja, hubungan kita telah menyalakan api di dalam pikiran gadis seperti Souna itu. Mau bagaimana lagi kalau dia menjadi penasaran tentang kita. Bukankah itu imut?"
"……tapi, dia sampai menjadi semakin dan semakin ahli……itu membuatku khawatir."
"Kemarin, dia menggunakan tabung penyelam buatan sendiri untuk bersembunyi di bagian bawah bak mandi. Saat aku melihat tatapan dan matanya yang berkilauan, itu membuatku merinding."
"U~n, memang benar, itu adalah sikap yang buruk untuk seorang putri pemilik penginapan…… Untuk saat ini, hal ini hanya terarah pada kita, tapi……"
Sementara mereka mengobrol tentang tindakan eksentrik Souna, Shia diam-diam mendekatkan tubuhya pada Hajime. Dia secara alamiah mengulurkan tangannya, kemudian menuntun tangan Hajime ke arah dadanya. Wajah Shia menjadi merah padam, dan dia merasa gugup dengan apa yang mungkin akan terjadi dari situasi ini.
Hajime dengan lembut menggenggam belakang tangan Shia. Gyuut, dia mengerahkan lebih banyak tenaga sehingga membuat tubuh Shia merespon dengan sedikit mengejang. Karena dia merasa senang, Shia juga mengerahkan kekuatannya ke dalam genggamannya. Hajime melanjutkan dengan menaruh lebih banyak kekuatan pada genggamannya.
Kyuh…PIKUNh, Gyuh…BIKUNh, GIRIh…BIKUBIKU, MISHIh…GAKUBURU <TL: Give up…onomatopeia kali ini benar-benar aneh…>
"Wa~! Hajime-san! Ini akan hancur! Tanganku akan hancur!"
MEKyah!
"Hii~! Maaf, aku benar-benar minta maaf! Aku barusan terlalu terbawa suasana! Karena itu lepaskan! Ini akan patah! Aku akan patah kalau kau melakukan lebih dari ini!"
"Apa yang sedang kau coba lakukan dengan santainya membuat suasana yang nyaman? Sejak awal, kamarmu ada di sebelah. Jadi kenapa kau ada di sini?"
Untuk tangannya yang sedang digenggam Hajime, Shia mencoba untuk entah bagaimana melepaskannya sambil gemetar, tapi dia tidak dapat melepaskannya karena genggaman yang seperti alat catok itu.
"I-itu, aku hanya berandai-andai~, kalau saja aku bisa berada di ranjang yang sama , sesuatu seperti itu. Malahan, hubungan kita sudah berada di tahap di mana kita berciuman. Tidak masalah kalau hanya sebanyak itu."
"Yang benar saja. Padahal sudah kubilang itu hanyalah tindakan menyelamatkan nyawa."
"Yah, berdasarkan intuisiku, Hajime-san sudah mulai menjadi dere! Dibandingkan dengan pertama kali, kau sudah menjadi sangat lembut! Karena itulah, maka… Guhehe "MEKHOBAKIh"Jangaaaan—! Ini akan patah—!"
Tidak tahan mendengar rencana kurang ajar Shia, Hajime tanpa sengaja mengerahkan lebih banyak tenaga ke dalam genggamannya. Shia yang tangannya dilepaskan, gemetar di tepi ranjang sambil meringkuk dan memegang tangannya untuk menaha rasa sakit. Mengabaikan Shia, Hajime mengalihkan tatapannya pada Yue. Yue dengan segera langsung menatap Hajime.
"Sebaliknya, Yue. Akhir-akhir ini, bukankah kau terlalu toleran? Apakah hatimu telah berubah?"
Yue memiringkan kepalanya dan memikirkan pertanyaan Hajime. Seperti yang Hajime katakan, setelah kembali dari Dungeon Besar Raisen, sikap Yue terhadap Shia menjadi lebih toleran. Sebelumnya, saat Shia mencoba untuk menempel pada Hajime, dia akan segera menghempaskannya menjauh tanpa basa-basi, tapi akhir-akhir ini dia tidak berkata apapun soal kontak kulit Shia. Meski begitu, kalau ada sesuatu yang berlebihan……contohnya saat Shia mencoba untuk mencium Hajime, Yue akan menjadi tidak senang…
"……Shia berjuang keras. Dia akan terus melakukannya mulai sekarang. Karena dia menyukai Hajime dan aku."
"Nn? Yah, itu sangat…"
"……Aku juga……tidak membencinya."
"Bagaimanapun juga, kalian ternyata berhubungan akrab. Aku bisa mengerti itut hanya dengan menyaksikannya. Nn~"
Inti pembicaraan yang Hajime terka dari kata-kata Yue yang sedikit, adalah Yue merasa senang dengan Shia, tapi tidak sampai pada tingkat memikirkan dia sebagai seseorang yang penting.
Itu adalah yang sebenarnya. Di dalam Dungeon Besar Raisen terdapat penghancur kekuatan sihir yang bahkan lebih kuat daripada di ngarai, jadi Yue tidak dapat memperlihatkan kekuatannya secara penuh. Hal tersebut juga berlaku bagi Hajime. Mereka hanya dapat menduga seberapa besar kesulitan yang akan mereka hadapi jika mereka hanya berdua. Tentu saja, Hajime sendirian akan dapat menyelesaikannya, sebagai gantinya, kemungkinan dia menggunakan satu atau dua Air Suci akan menjadi tinggi. Dapat menaklukkan dungeon itu tanpa mengkonsumsinya bisa dibilang semuanya berkat Shia.
Belum lama ini, Shia adalah sebuah keberadaan yang tidak memiliki hubungan dengan pertarungan. Daripada dibilang tidak berhubungan, lebih tepatnya dia tidak menyukainya. Gadis ini sudah pasti merasa takut dan cemas, tapi dia terus mengikuti Hajime dan Yue tanpa mengeluh. Mereka pergi ke Great Dungeon yang seperti neraka, dan sambil menggertakkan gigi, dia akhirnya berhasil mengalahkannya dengan hasil yang luar biasa.
Dia begitu saja melakukannya demi cintanya pada Hajime dan pertemanannya dengan Yue. Karena dia ingin bersama-sama dengan mereka, Shia telah mengubah dirinya dan bergerak maju dengan segenap kekuatannya.
Yue tentu saja merasa cemburu dan memiliki hasrat untuk memonopoli Hajime. Dengan demikian, perasaan Shia terhadap Hajime tidak bisa dengan mudah diterima. Karena itulah, awalnya, meskipun sulit untuk mendukungnya……terhadap Shia yang dapat langsung melompat meskipun diperlakukan dengan kejam, rasa persahabatan yang diberikannya berkali-kali, dan kemudian lebih jauh dibuktikan dengan bagaimana mereka menaklukkan Dungeon Besar……itu menjadi bukti yang tidak terbantahkan.
Kalau dia memikirkan itu, Yue tidak memiliki ingatan tentang siapa pun yang bisa dia panggil teman. Sebelum dia terkunci, dia sibuk mempelajari politik. Tidak ada seorang pun yang bisa dia panggil teman yang setara dengannya. Dengan kata lain, dia sendirian. Karena itulah, terhadap Shia yang berkata, "Kita adalah kawan~!", secara langsung tanpa kemunafikan, mengabaikan bagian tentang Hajime, sejak awal dia tidak dapat membencinya.
Karena itulah, mengenai Hajime akhir-akhir ini, "Yah, kalau itu Shia, maka hanya sedikit saja…", dia menunjukkan kemurahan hati.
"……Meski begitu."
"Nn?"
Yue menatap Hajime sambil melanjutkan perkataannya. Matanya mempesona dan dipenuhi dengan ketulusan, kepercayaan diri, dan tekad. Ditambah dengan senyum berseri-seri Yue yang juga mencerminkan semuanya itu, dia begitu cantik, begitu menawan, dan membuat Hajime secara naluriah menahan napas. Seakan dia memiliki gravitasi, Hajime tidak dapat memindahkan tatapannya dan hanya bisa melihatnya dengan terkagum-kagum. Hajime sekali lagi kembali melihat Yue.
"……hati Hajime sudah menjadi milikku."
"……"
Tidak peduli siapa yang mencintai Hajime, tidak peduli siapapun yang datang mendekat padanya, yang nomor satu, yang paling penting adalah……aku. Ada deklarasi semacam itu. Deklarasi perang dari Yue. Sebuah deklarasi perang terhadap mereka yang telah, dan akan mereka temui mulai dari sekarang.
Hajime kehilangan kata-kata. Dia terhisap oleh binar matanya. Yue sekali lagi seakan terpaut oleh Hajime, menangkap tatapan Hajime. Setelah itu, tangan Hajime menyentuh pipi Yue, sementara Yue menaruh tangannya di pipi Hajime. Cahaya bulan merefleksikan bayangan mereka di dinding, bayangan mereka perlahan mendekat. Kemudian, saat mereka hampir bertemu…
"Hiks, bisakah kalian berhenti melupakan keberadaanku? Rasanya hampa dan kesepian……hiks."
Shia sedang duduk sambil memeluk lututnya di sudut tempat tidur; sambil menangis dan menyeka air matanya, dia menyaksikan Hajime dan Yue menciptakan sebuah dunia untuk mereka berdua saja.
Itu benar-benar penampilan yang menyedihkan, Hajime cukup merasa  buruk, dan Yue mengatakan pada Shia untuk mendekat. "Yue-zaa~n", sambil berseru begitu, Shia menghempaskan diri ke dada Yue dan terisak-isak. Kepala Shia dielus dengan lembut, dan itu terasa menyenangkan sehingga dia memejamkan mata, dan kemudian mulai tertidur seperti itu.
Hajime yang melihat penampilan mereka berdua hanya bisa tersenyum simpul dan berkata,
"Daripada seorang teman, bukannya kau lebih seperti seorang ibu?"
"……Aku lebih suka anak Hajime."
"……"
"……Apakah kau akan lebih lembut pada Shia?"
"……Soal itu, aku akan mengusahakannya."
"Nn…..Aku mencintaimu."
"……Ou."
Pada akhirnya, dengan Shia di sebelah kirinya dan Yue di sebelah kanannya, mereka bertiga tertidur. Setelah hari ini, Shia yang diperbolehkan untuk berada di kamar yang sama akan menari-nari kegirangan, dan terbawa suasana dengan berulang kali mencoba untuk menyerang Hajime setiap malam, hanya untuk dihukum berat olehnya.
Ngomong-ngomong, pada saat Shia menjerit ketika tangannya dicengkeram, Souna yang mendengar itu, semakin meningkat kesalahpahaman, keingintahuan, dan delusinya. Kemudian dia menjadi seorang gadis penginapan yang memiliki kemampuan menyelinap tingkat tinggi……tapi ini adalah kisah yang lain.
* * *
TENG, TENG
Diiringi suara bel, pintu guild petualang: cabang Brook dibuka. Tiga siluet masuk, mereka adalah Hajime, Yue, dan Shia yang sudah sepenuhnya menjadi selebritis setelah beberapa hari. Di dalam café guild, beberapa petualang menghabiskan waktunya dengan santai seperti biasa, tapi ada beberapa yang menyapa Hajime dan kelompojnya dengan mengangkat sebelah tangan saat mereka menyadari ketiga orang itu. Sedangkan untuk para lelaki, mereka melihat Yue dan Shia seperti biasa, kemudian mengalihkan tatapan mereka yang berisi perasaan iri pada Hajime, tapi bukan yang berniat jahat.
Mereka telah tinggal di kota Brook selama seminggu, ada beberapa orang yang tidak belajar dan menyebabkan keributan dengan menantangnya duel untuk mendapatkan Yue atau Shia selama itu. Di masa lalu, mereka tidak dapat membujuk Yue yang dikenal sebagai "Penghancur Selangkangan" karena mereka ketakutan terhadap gadis itu, dan dengan demikian mereka mencoba menangkap Hajime dan menguburnya di parit luar.
Tentu saja, Hajime tidak akan melakukan sesuatu yang merepotkan seperti itu. Akhirnya, "Lawan aku!", saat kalimatnya baru "Lawan", Hajime sudah menembakkan pistol.  Yang ditembakkan adalah peluru karet tidak mematikan yang meledak saat mengenai kepala penantangnya, dan membuatnya berputar tiga kali, kemudian mencium tanah.
Karena hal tersebut, di dalam kota, kombinasi antara Yue si "Penghancur Selangkangan" dan orang yang dicintainya, yang dapat membunuh musuhnya dalam sekejap mata bahkan sebelum duel dimulai, Hajime si "Penghancur Duel" menjadi orang terkenal yang diakui. Bahkan meskipun mereka tidak mengajukan nama grup ke guild, nama "Pasangan Penghancur" sudah tersebar, dan Hajime yang mengetahui nama julukan mereka hanya dapat menatap menerawang ke kejauhan untuk sesaat, karena ingatan baru ini.
Ngomong-ngomong, sebagai catatan tambahan, Shia yang merasakan keberadaannya semakin menipis hanya bisa meneteskan air mata.
"Wah, kalian bersama-sama bertiga hari ini?"
Hajime dan grupnya mendekati konter, seperti biasa, bibi……Catherine berada di sana, dan dia adalah orang yang menyambut mereka saat ini. Suara Catherine dipenuhi dengan keterkejutan karena dalam seminggu ini yang biasanya datang entah Hajime sendirian atau Shia dan Yue berduaan.
"Aah. Kami akan meninggalkan kota besok, dan karena kami berhutang budi padamu, kami datang untuk menyapami. Terlebih lagi, kami berpikir untuk menerimanya kalau kau punya komisi apapun yang berkaitan dengan tujuan kami."
Apa yang dia maksud dengan berhutang budi, adalah saat Hajime meminjam kamar guild secara gratis. Karena dia akhirnya mendapatkan sihir Gravitasi, dia ingin bereksperimen: menggabungkannya dengan sihir Penciptaan, karena itulah dia membutuhkan sebuah ruangan yang luas. Catherine yang kebetulan mendengar tentang itu, menawarkan untuk menggunakan ruang guild secara gratis.
Perlu dicatat bahwa Yue dan Shia berlatih menggunakan sihir gravitasi di pinggiran kota.
"Aku mengerti. Jadi kalian akan pergi. Itu akan membuatku merasa kesepian. Di sini lebih ramai sejak kalian kembali padahal~"
"Yang benar saja. Ada seorang pengintip di penginapan, juga ada orang mesum di toko pakaian, juga ada para orang mesum yang mulai menelungkup saat Yue dan Shia berjalan di kota dan penguntit mesum yang memanggil mereka "Onee-sama," ada juga orang bodoh yang menantangku untuk berduel……tidak ada orang yang sopan sama sekali. Semua pria yang kutemui, 70% adalah orang mesum dan 20% adalah orang idiot……apa ada sebenarnya dengan  kota ini?"
Semua keluhan yang Hajime ucapkan sambil memberengut adalah yang sebenarnya. Kesampingkan Souna, setiap kali Hajime bertemu dengan Crystabel, orang itu selalu menjilati bibirnya sambil melihat Hajime seperti seekor karnivora. Hajime sudah lupa berapa kali dia merasa merinding.
Terlebih lagi, ada tiga kelompok besar tercipta di dalam kota Brook, mereka mencoba untuk berkompetisi satu sama lain tiap hari. Yang satu adalah "Kelompok kami ingin diinjak oleh Yue-chan", yang lain adalah "Kelompok kami ingin menjadi budak Shia-chan", dan yang terakhir adalah "Kelompok kami ingin menjadi saudara onee-sama". Berturut-turut, mereka secara literal mencantumkan hal itu sebagai keinginan mereka, dan sepertinya mereka berkompetisi tentang kelompok manakah yang terbesar.
Hajime dan grupnya hanya dapat menyemburkan minumannya karena nama-nama itu adalah pendapat dari orang banyak. Tiba-tiba, ada orang-orang di dalam kota yang menelungkup di depan Yue dan berkata "Tolong injaklah kami!" Itu membuat gadis itu merinding. Tidak diketaui betapa ekstrimnya proses berpikir mereka yang seperti itu bagi Shia. Ras demi-human seharusnya berada dalam situasi diskriminasi, jadi cara mereka ingin menjadi budaknya adalah kesempatan penuh untuk tsukkomi, tapi dia dengan segera menolaknya karena itu adalah hal yang tidak menyenangkan jika dipikirkan dengan baik-baik. Kelompok yang terakhir hanyalah para wanita, mungkin karena mereka melihat Hajime hanya sebagai penghalang bagi Yue dan Shia, mereka umumnya mencoba untuk mengenyahkan Hajime. Pernah terjadi, "Hama parasit yang membahayakan bagi Onee-sama! Aku akan menghilangkan bolanyaaaa—‼", seorang gadis berteriak begitu sambil menghunuskan pisau padanya dengan satu tangan.
Karena merepotkan untuk membunuh seorang gadis di dalam kota, Hajime hanya meninggalkan gadis itu telanjang dalam ikatan mirip tempurung kura-kura (karena Hajime tidak punya pengetahuan soal itu), setelah menggantungnya di bangunan tertinggi, dan setelah menempelkan sepotong kertas yang tertulis, "Aku akan membunuhmu saat berikutnya." Karena isi kertas yang berkesan acuh tak acuh yang dia tinggalkan, tindakan ekstrim para gadis menjadi lebih tersembunyi, dan itu adalah hal yang bagus.
Hajime yang mengingat kembali semua kejadian itu hanya bisa mengerutkan wajah, sementara Catherine menyunggingkan senyum getir.
"Wah, wah, bagian tentang ramai adalah hal yang benar."
"Ya, memang benar."
"Kalau begitu, ke mana kalian akan pergi?"
"Fhuren."
Meskipun mereka berbicara dengan cara seperti itu, Catherine bekerja dengan rajin. Dengan segera, dia mulai mencari apakah ada misi yang berkaitan dengan Fhuren.
Fhuren adalah kota perdagangan netral. Tujuan berikutnya Hajime dan grupnya adalah "Gurun Besar Guryuen", di mana salah satu dari Tujuh Dungeon Besar; "Gunung Berapi Guryu-en", berada. Karena itu, mereka harus pergi ke barat benua, dan di perjalanan ada "Kota Perdagangan Netral Fhuren", jadi mereka ingin mampir di kota perdagangan nomor satu di benua itu. Perlu dicatat bahwa setelah "Gunung Berapi Guryu-en", tujuan mereka berikutnya berada lebih jauh di sebelah barat Gurun Besar, Dungeon Besar yang tenggelam ke dasar laut; "Reruntuhan Dasar Laut Meljine".
"U~n, wah. Aku menemukan sesuatu yang bagus. Sebuah permintaan untuk mengawal perusahaan pedagang. Ada lowongan untuk satu orang……Bagaimana? Apa kalian akan menerimanya?"
Hajime memastikan isi dari komisi yang dia terima dari Catherine. Tentu saja, isinya adalah permintaan untuk mengawal sebuah perusahaan dagang. Itu adalah perusahaan dagang tingkat menengah, dan sepertinya meminta 15 orang sebagai pengawal. Karena Yue dan Shia bukanlah petualang, itu sempurna untuk Hajime.
"Apa tidak masalah membawa rekanku ikut?"
"Aa, tidak masalah. Meskipun akan ada keluhan kalau ada terlalu banyak orang, tapi ada orang-orang yang dipekerjakan untuk membawa barang bawaan, dan ada juga petualang yang membawa budak mereka bersama. Terlebih lagi, Yue-chan dan Shia-chan juga adalah orang yang berpengaruh. Memiliki dua petualang luar biasa lainnya sebagai tambahan mempekerjakan satu orang. Tidak ada alasan untuk menolak."
"Aku mengerti, nn~, apa yang sebaiknya kita lakukan?"
Hajime yang merasa sedikit ragu, melihat kembali pada Yue dan Shia untuk menanyakan pendapat mereka. Sejujurnya, dia berpikir untuk menerima permintaan itu jika itu ada hubungannya dengan mengirimkan barang. Kalau itu hanya Hajime dan grupnya, mereka dapat menggunakan kendaraan Magic-Vehicle dan tiba di Fhuren jauh lebih cepat daripada jika mereka menggunakan kereta. Akan terlalu merepotkan untuk menyamai kecepatan orang lain dalam misi pengawalan.
"……Tidak perlu terburu-buru berpergian."
"Itu benar~, terkadang ada bagusnya pergi bersama petualang lainnya. Kita mungkin bisa mempelajari beberapa hal dari petualang yang berpengalaman, ya 'kan?"
"……Itu benar. Karena kita tidak sedang terburu-buru, kadang-kadang itu bagus juga…"
Mendengar pendapat mereka, Hajime "Hmm", dan berkata pada Catherine bahwa dia menerima permintaan itu. Seperti yang Yue katakan, memerlukan banyak waktu untuk menaklukkan Tujuh Dungeon Besar. Tidak ada yang tahu kesalahan macam apa yang mungkin mereka lakukan kalau mereka mencoba tergesa-gesa. Karena itulah mengetahui beberapa hal khusus para petualang kemungkinan besar akan berguna di perjalanan mereka yang akan datang, seperti yang Shia katakan.
"Nah, ini dia. Aku akan memberitahukan klien, jadi silakan pergi ke gerbang depan besok, pagi-pagi sekali."
"Baik."
Setelah dia memastikan bahwa Hajime menerima formulir pendaftarannya, Catherine mengalihkan matanya ke arah Yue dan Shia yang berada di belakang Hajime.
"Kalian harus menjaga kesehatan kalian, oke? Kapan pun anak ini membuat kalian menangis, silakan kembali kemari. Aku akan menghajar dia untuk kalian."
"……Nn, kami berhutang budi padamu. Terima kasih."
"Ya, Catherine-san. Terima kasih banyak telah memperhatikan kami!"
Kata-kata penuh kebaikan Catherine membuat Yue dan Shia tersenyum. Shia begitu bahagia. Dia sepertinya telah lupa bahwa dia adalah ras demi-human, sejak dia tiba di kota ini. Tentu saja, ada tidak semuanya sama. Tidak semua dari mereka yang ramah terhadap Shia, tapi dengan Catherine yang paling dulu, ada Souna, Crystabel, dan beberapa orang seperti penggemarnya, yang tidak mendiskriminasikan dia, meskipun dia adalah seorang demi-human. Tidak diketahui apakah itu karena tempat ini atau sifat orang-orangnya atau kebiasan kota ini, tapi bagi Shia, ini adalah tempat yang hangat, hampir seperti kampung halamannya di Lautan Hutan.
"Kau juga, jangan sampai membiarkan kedua gadis baik ini menangis, oke? Aku akan menghukummu kalau kau tidak menghargai mereka sebagai orang yang paling penting, mengerti?"
"……Uhh, dasar orang yang suka ikut campur. Aku akan melakukannya tanpa kau perintahkan, kok."
Hajime membalas perkataan Catherine dengan senyum masam. Catherine mengulurkan secarik surat pada Hajime. Dengan ekspresi ragu-ragu, Hajime menerima surat itu.
"Ini?"
"Kau membawa berbagai masalah di pundakmu bagaimanapun juga. Ini adalah permintaan maaf untuk semua masalah yang disebabkan orang-orang di kota ini. Saat kau tiba di guild kota lain dan mendapat masalah, tunjukkan surat ini pada penanggung jawabnya. Ini mungkin akan berguna."
Catherine dengan sempurna menambahkan sebuah kedipan, dan pipi Hajime serta-merta mengejang. "Dengan sebuah surat dapat mempengaruhi penanggung jawabnya, siapa kau sebenarnya?", keraguannya dapat terlihat pada ekspresinya.
"Wah, apa perlu menyelidiki aku? Bagaimanapun juga, wanita yang baik adalah seseorang yang menyimpan rahasia."
"……Haa, mengerti. Aku akan menerimanya dengan senang hati."
"Baguslah kau menurut! Meskipun banyak hal yang mungkin akan terjadi, tolong jangan mati."
Catherine adalah seorang staff guild di kota daerah pedalaman yang terpencil, dan memiliki banyak misteri. Dia mengantar Hajime dan grupnya dengan seulas senyum menawan yang memikat.
Setelah itu, Hajime dan grupnya mendekat ke tempat Crystabel. Meksipun Hajime menolak untuk ikut, dia hanya bisa dengan enggan datang karena Yue dan Shia……tapi begitu dia mendengar bahwa mereka ingin meninggalkan kota, Crystabel menjadi sesosok monster besar, dan mencoba menyerang Hajime, karena ini adalah kesempatan terakhirnya (Crystabel). Hajime, yang begitu ketakutan, menggunakan getaran rekahan untuk menguburnya. Meskipun Yue dan Shia mati-matian dapat menghentikan peristiwa traumatis ini……Detailnya akan dihilangkan.
Saat dia mendengar bahwa ini adalah malam terakhir mereka, Souna akhirnya berhasil menyelinap ke dalam kamar mandi dengan sikap bermartabat. Tindakannya itu diikuti dengan menyerbu ke kamar mereka, kemudian orang tuanya, yang benar-benar marah karena dia, mengikatnya dengan ikatan tempurung kura-kura yang asli sepanjang malam. Kejadian di mana dia digantung di depang penginapan akan dihilangkan. Alasan kenapa orang tuanya tahu bagaimana membuat ikatan tempurung kura-kura juga akan dihilangkan.
Pagi berikutnya.
Dengan kenangan menyenangkan tentang penduduk kota Brook, Hajime dan grupnya tiba di depan gerbang, bergerak maju ke fasilitator perusahaan dagang dan petualang lain yang menerima permintaan pengawalan ini. Kelihatannya mereka bertiga adalah yang terakhir datang. Saat orang yang terlihat sebagai fasilitator dan keempat belas petualang melihat Hajime dan grupnya yang mendekat, mereka membuat keributan saat itu juga.
"O-oi, jangan bilang padaku bahwa tiga orang lainnya adalah "Pasangan Penghancur"!?"
"Itu benar! Meskipun ini membuatku senang dan takut di saat yang sama!"
"Lihat tanganku. Keduanya tidak berhenti gemetar sejak tadi, kau tahu?"
"Tunggu, bukannya itu karena kau mabuk?"
Ada beberapa yang senang dengan kemunculan Yue dan Shia, beberapa menyembunyikan area selangkangan mereka dengan kedua tangan sementara matanya berair, dan seorang dengan tangan gemetar yang mendapat tsukkomi dari rekannya, berbagai reaksi. Hajime mendekati mereka dengan ekspresi sangat tidak senang, kemudian orang yang sepertinya si fasilitator memanggilnya.
"Apakah kau pengawal yang terakhir?"
"Aa, ini formulir pendaftarannya."
Hajime menunjukkan form pendaftarannya yang dia keluarkan dari saku dadanya. Setelah memastikannya, si fasilitator itu mengangguk mengerti dan mulai memperkenalkan dirinya.
"Namaku adalah Mottou Junker. Aku adalah pemimpin dari perusahaan dagang ini. Meskipun tingkatanmu masih biru, kudengar kau adalah petualang hebat dari Catherine-san. Aku berharap kau mengawal kami sepanjang perjalanan ini."
"……Motto (lebih banyak) Yunker?......Pasti sulit menjadi seorang pemimpin dari sebuah perusahaan dagang……"
Yunker adalah sebuah nama yang mengingatkan Hajime dengan sebuah minuman kesehatan tertentu dari Jepang, dan mata Hajime dipenuhi dengan rasa simpati. Mottou, yang tidak mengerti kenapa Hajime melihatnya dengan mata seperti itu, hanya mencondongkan lehernya dan membalas dengan, "Yah, memang sulit tapi sudah terbiasa dengan ini," seakan dia sedang tersenyum simpul.
"Yah, aku tidak akan mengkhianati harapanmu. Aku Hajime. Mereka adalah Yue dan Shia."
"Itu menenangkan……Ngomong-ngomong, orang ini dari suku Manusia Kelinci……Maukah kau menjualnya? Aku hanya bisa membayar dengan harga rata-rata meski begitu."
Mottou melirik Shia sambil menaksir harganya. Dia adalah seorang gadis cantik dari suku Manusia Kelinci yang tidak berambut biru seperti anggota suku Manusia Kelinci umumnya, tapi memiliki rambut kelabu sebagai gantinya. Karena sifatnya sebagai seorang pedagang, dia mau tidak mau ingin mendapatkan komoditas selangka ini. Dia menilainya sebagai seorang budak dari kalung tanda perbudakannya, kemudian dengan segera menawarkan negoisasi dengan Hajime, si pemiliknya. Tentu saha dia pastilah seorang pedagang yang hebat.
Menerima tatapan seperti itu, Shia, "Ugh," mengerang tidak senang dan bersembunyi di belakang Hajime. Yue melihat Mottou dengan tatapan tajam. Tanggapan yang umum dari seorang Manusia Kelinci di luar Lautan Pohon adalah bahwa mereka seorang budak, karena itulah sudah menjadi hal yang lumrah untuk menawarkan negoisasi demi budak yang tidak biasa seperti ini. Tidak ada alasan untuk menyalahkan Mottou.
"Hoo, dia terlihat cukup lengket denganmu……entah bagaimana, dia juga terlihat dihargai. Kalau begitu, aku akan memberimu diskon, bagaimana?"
"Yah, karena kau sepertinya adalah seorang pedagang yang hebat……bukankah kau seharusnya sudah tahu jawabannya?"
Meskipun Mottou, yang telah melihat penampilan Shia, tertarik dan menawarkan lebih banyak penawaran yang menarik, jawaban Hajime mudah saja. Meski demikian, Mottou merasa dia sebaiknya tidak melepaskan kesempatan bernegoisasi dengan Hajime, karena ini sudah pasti akan membawa lebih banyak keuntungan yang meningkat hanya karena pesona Shia. Karena itulah, dia mencoba untuk memberi lebih banyak tawaran untuk memperpanjang percakapan mereka.
Akan tetapi, Hajime sudah membaca niatnya. Meskipun itu adalah kata-kata yang sederhana, dia menyampaikannya pada Mottou dengan tekad yang tidak goyah.
"Sekalipun itu adalah seorang dewa yang menginginkannya, aku masih tidak akan membiarkannya pergi…… Apakah kau tidak mengerti sejauh ini?"
"…………Ee, aku mengerti. Mau bagaimana lagi. Aku akan mundur sekarang. Tapi, kalau-kalau kau berubah pikiran, silakan kunjungi perusahaan Junker-ku. Kalau begitu, sudah hampir waktunya untuk berangkat. Untuk detail pengawalannya, silakan tanyakan pada pemimpinnya yang ada di situ."
Kata-kata Hajime termasuk berbahaya. Kalau dilakukan dengan tidak hati-hati, kata-katanya bisa membuatnya dianggap sebagai seorang penganut bida'ah oleh Gereja Para Kudus. Sebagai catatan tambahan, ras iblis percaya pada dewa yang berbeda. Mereka memuja dewa-dewa yang berbeda daripada dewa terkuat dalam sejarah; "Ehito", tapi mereka tidak secara langsung mencoba untuk bertarung melawan Gereja Para Kudus. Karena Hajime tidak secara drastis mengganti kata-katanya, dengan demikian, Mottou mengerti bahwa Hajime, dari dalam lubuk hatinya, menolak membiarkan Shia pergi.
Hajime memperhatikan saat Mottou dengan sedih hati kembali ke perusahaan dagangnya, kemudian dia menyadari sekelilingnya kembali berisik.
"Wow……Demi seorang wanita, dia bahkan sampai berkata begitu……Itu membuatku mati rasa!"
"Seperti yang diduga dari Pasangan Penghancur. Dia tidak akan memaafkan siapapun yang menyentuh wanitanya……fuh, pria hebat."
"Itu bagus~, aku juga ingin seseorang mengatakan sesuatu seperti itu padaku setidaknya sekali."
"Tunggu, bukannya kau laki-laki? Siapa yang akan, mengatakan hal—, maaf, aku minta maaf, jadi hent— Ah——‼"
Mendengarkan percakapan menyenangkan dari rekan pengawalnya yang menggelikan ini, Hajime hanya bisa memegangi kepalanya karena sakit kepala. Semua orang dari kota Brook adalah orang bodoh sepertinya yang dikiranya. Sambil berpikir begitu, 'Munyuu', dia dapat merasakan sesuatu yang lembut di punggungnya, lebih jauh lagi Hajime dipeluk erat lengan-lengan yang muncul dari belakangnya.
Hajime menolehkan kepalanya melewati pundak, dan melihat secara dekat wajah Shia saat gadis itu  menaruh dagunya di pundak Hajime. Wajahnya begitu merah, dan karena Shia benar-benar senang, ekspresinya mengendur.
"……Dengar, tidak ada arti khusus di dalamnya, jadi jangan salah paham, ya?"
"Ufufufu, aku tahu~, ufufufu~"
Meskipun Hajime menjelaskannya, pada akhirnya itu sama saja dengan tidak membuang seorang saudara, dan bukan karena "dia adalah wanitaku", seperti yang orang-orang sekitarnya bayangkan dengan ributnya. Penjelasannya tidak tersampaikan pada Shia. Itu karena pria yang dia cintai berkata bahwa "Bahkan sekalipun itu adalah seorang dewa, aku tidak akan membiarkan dia pergi." Tidak peduli apakah niat Hajime yang sebenarnya dengan menyatakan hal itu, hal yang menyenangkan tetap saja menyenangkan.
Meskipun kata-kata tersebut dengan cepat memutuskan negoisasi, dalam banyak cara itu adalah sebuah  "overkill", dan Hajime hanya dapat merasa menyesal. Yue melangkah taptaptap,pergi ke sebelah Hajime, kemudian, sretsret, dia menarik lengan baju Hajime.
"? Ada apa, Yue?"
"Nn……Jangan khawatir soal itu, karena barusan itu keren."
"……Terima kasih atas penghiburannya."
Bersimpati dengan perasaan Hajime, Yue mencoba untuk menghiburnya, dan Hajime dengan lembut mengelus pipi Yue sambil mengucapkan kata terima kasih. Yue memejamkan mata seakan dia senang karena hal itu.
Di depan gerbang depan saat pagi-pagi sekali, di dalam kerumunan orang-orang, dengan seorang gadis cantik bertelinga kelinci yang terlihat begitu senang menempel di punggungnya, dan seorang gadis cantik lain berambut pirang dan bermata merah menyala di tangan kanannya, dialah Nagumo Hajime.
Para wanita dari perusahaan dagang melihat mereka dengan ekspresi hangat, sementara para pria melihat pemandangan itu dengan mata kosong seperti ikan mati. Terhadap tatapan-tatapan menyebalkan ini dan kata-kata yang menusuk Hajime, sudah jelas dia telah menuai apa yang dia tabur.