6 NOVEMBER 2095 / RUMAH UTAMA YOTSUBA – RUANG LUKIS
(Translater : Fulcrum)
                                 
Sudah satu minggu setelah mereka terakhir bertemu di Pangkalan Tsushima.
Pada hari itu, Tatsuya dibubarkan lebih awal, tidak ada informasi lebih lanjut, selain yang sudah diketahui oleh publik. Berkesempatan untuk bertemu dengan Kazama, dia mencoba untuk menanyakan beberapa pertanyaan, tapi seperti ada banyak juga yang tidak diketahui Kazama.
Tatsuya saat ini sedang bertukar informasi dengan Kazama, walaupun apa yang bisa dikatakan Tatsuya tidaklah lebih dari ‘rumor’ belaka. Tatsuya, menoleh ke arah pintu ruangan itu, saat sedang berpikir keras.
Ketegangan merayap sepanjang tulang belakang Miyuki.
Dari ekspresi kakakknya, dia sudah dapat mengetahuinya.
Setidaknya,
“Permisi.”
Setelah terdengar ketukan itu, pintu itu pun terbuka tanpa menunggu jawaban dari dalam.
Kali ini adalah seorang kepala pelayan tua. Terlihat sangat berbeda ketimbang anak muda itu tadi, tapi pelayan ini kelihatan seperti memiliki jabatan yang tinggi.
Namun, dia tidak mengatakan apa-apa.
Meskipun tugas membukakan pintu bukan sebatas pekerjaan orang itu.
Tapi berdua Tatsuya dan Miyuki, maupun Kazama tidak merasa curiga sama sekali.
Sebaliknya, mereka memikirkan hal yang sama, kalau yang cocok melakukan tugas seperti ini adalah orang tua.
“Terima kasih sudah menunggu.”
Dari belakang pria tua itu, sosok Kepala Rumah itu muncul.
“Saya benar-benar minta maaf. Tamu kami sebelumnya belum pulang….. sebenarnya dia sudah melewati batas waktu yang ditentukan, tapi kami tidak bisa mengusirnya begitu saja……”
“Tolong jangan dipikirkan. Kami mengerti kalau anda sangat sibuk.”
Kazama membalas tundukan Maya, lalu mereka berdua kembali duduk.
“Miyuki-san, aku juga minta maaf.”
Mendengarnya, Miyuki juga kembali duduk perlahan-lahan.
Tapi, dia tidak mengatakan sepatah katapun kepada Tatsuya.
Tatsuya hanya tetap berdiri disamping sofa yang diduduki Miyuki.
Tampaknya, dia melakukan seperti apa yang dilakukan kepala pelayan itu yang sekarang sedang berdiri disamping Maya.
Tiga buah cangkir putih porselen berisi teh disajikan untuk mereka bertiga.
Maksudnya bertiga adalah Maya, Kazama, dan Miyuki.
Maya menyodorkan teh itu kepada mereka berdua, dan setelah meminumnya sedikit, dia langsung masuk ke inti pembicaraan.
“Alasan saya memanggil anda hari ini adalah karena ada masalah tentang insiden militer di Yokohama yang ingin saya bicarakan dengan anda.”
“Dengan saya?”
Maya yang merupakan seorang warga sipil mengatakan kalau dia ingin membicarakan sesuatu, bukan menanyakan sesuatu, tentang masalah militer kepada Kazama. Tentu saja dia agak kaget mendengarnya.
“Ya, Tatsuya-san dan Miyuki-san juga.”
Sambil berkata seperti itu, Maya memberikan senyuman yang hangat.
Tanpa harus menunjukkannya di wajahnya, ekspresinya dengan jelas menunjukkan kalau hal yang ingin disampaikannya itu sebenarnya ditujukan kepada Tatsuya dan Miyuki.
“Seminggu yang lalu, Asosisasi Sihir Internasional menyimpulkan bahwa ledakan yang ditujukan kepada Armada Zhenhai tidak menyalahi aturan penggunaan ‘sejata penghasil radiasi’.”
‘Senjata penghasil radiasi’ adalah singkatan dari ‘senjata yang mencemarkan lingkungan dengan limbah radioaktif’, itu adalah sebutan yang digunakan oleh Asosiasi Sihir Internasional, yang tujuannya adalah mencegah adanya penggunaan senjata yang menghasilkan dan meninggalkan limbah radioaktif dalam penggunaannya. Penggunaan sebutan itu jarang sekali digunakan diluar Asosiasi, meski begitu karena Kazama merupakan seorang penyihir, Kazama tentu saja tahu akan istilah itu.
“Hasilnya adalah, sanksi yang diberikan kepada Asosiasi dibatalkan.”
Ketegangan Miyuki yang sempat naik untuk sesaat, mulai tenang kembali.
“Saya tidak tahu sama sekali kalau ada pengajuan sanksi yang dilakukan.”
Kazama menjawab dengan nada yang datar. Miyuki tahu kalau tidak mungkin Kazama tidak mengetahuinya, tapi dia tidak mengatakannya.
“Kelihatannya anda terlihat tenang. Apa anda tidak mempertimbangkan akibatnya?”
Berbanding terbalik dengan Kazama, Maya menghantamnya langsung dengan pertanyaan balik.
Penyihir adalah aset negara, senjata negara, dan semacamnya milik negara.
Bahkan seorang penyihir pribadi dilarang untuk melakukan aksi yang melawan tujuan nasional. Dalam hal ini, secara global, hak para penyihir jauh lebih terbatas jika dibandingkan dengan para non-penyihir.
Karena itu, Asosiasi Sihir Internasional tidak memilki kekuatan militernya sendiri. Para penyihir dalam Asosiasi Sihir Internasional tidak memiliki kompetensi yang setara dengan seorang tentara biasa.
Sebaliknya, Asosiasi Sihir Internasional akan membentuk kerja sama dari semua negara anggota untuk menciptakan tim multinasional dalam menyelesaikan suatu masalah. Kalau ‘bom misterius’ itu sampai mengundang perhatian dari negara-negara lain untuk mengajukan sanksi, maka kemungkinan besar negara-negara yang tidak senang dengan militer Jepang akan mengirimkan penyihir-penyihir terkuatnya juga. Sebagai orang yang terlibat dalam militer, hal itu bukanlah sesuatu yang dapat diabaikan begitu saja.
“Saya sadar sepenuhnya akan hal itu dan saya yakin kalau hal itu tidak meninggalkan adanya limbah radiasi sama sekali.”
Kazama tidak mengatakan kalau dia seharusnya sudah mengetahuinya juga. Jelas sekali hal itu sudah tidak perlu dikatakan.
Tentunya, Maya langsung mengganti topik.
“Kalau begitu apa anda sadar kalau ‘Jenderal Surgawi’ juga ikut terkena dampak serangan itu bersama dengan kapal-kapal lainnya?”
“Liu Yunde?”
Mendengar berita dari Maya, ekspresi datar Kazama langsung hilang seketika.
“Tepat sekali, salah satu dari 13 penyihir Kelas Strategis yang diakui secara internasional. Namun, Great Asian Alliance mencoba untuk menutup-nutupi informasi ini.”
Walaupun tidak ada yang namanya privasi saat berbicara tentang penyihir Kelas Strategis, Maya tertawa.
Seperti yang dikatakannya, seorang penyihir Kelas Strategis, seorang individu yang memiliki kekuatan yang setara dengan senjata pemusnah massal, mereka memiliki daya tarik tersendiri bagi para penguasa dan para penyihir lain. Selain Antinite, musuh dari seorang penyihir adalah penyihir lain, dan karena itu, memantau pergerakan penyihir Kelas Strategis negara lain adalah pekerjaan utama dari suatu pihak militer.
Telah ada 13 penyihir Kelas Strategis yang dikonfirmasi oleh negaranya dalam rangka meningkatkan prestis negara tersebut, dan diantara mereka bertigabelas yang disebut ’Thirteen Apostles’ satu-satunya yang bisa menjaga kerahasiaannya hanyalah Angie Sirius dari USNA.
Tentu saja Jepang juga menjaga kerahasiaan Sepuluh Master Clan serta anggota ‘Thirteen Apostles’nya, tapi hal itu masih kalah jika dibandingkan dengan Angie Sirius, yang hanya menggunakan kode nama saja, bahkan wajah aslinya pun tidak ada yang tahu.
“Yah karena itu, aku rasa ‘Thirteen Apostles’ sekarang sudah berubah nama menjadi ‘Twelve Apostles’.”
Maya dengan mudahnya menyimpulkan masalah besar skala internasional itu dengan satu kalimat sederhana.
Informasi itu adalah informasi rahasia yang bahkan Kazama sendiri tidak mengetahuinya.
“Tampaknya pemerintah bermaksud untuk menggunakan informasi ini untuk memeras Great Asian Alliance sebisa mungkin. Kepala Staf sudah mengerahkan Itsuwa. Dan saat ini Mio-san sedang menemani mereka menuju Sasebo.”
“Apa dia naik kapal perang?”
Sampai sekarang, Miyuki hanya menjaga sikapnya sebagai pendengar saja, tapi pembicaraan ini tiba-tiba membuatnya ikut berbicara.
“Ya.”
Tapi, Maya tidak menegurnya. Berita ini memang sangat mengejutkan hingga dapat membuat seseorang membuat reaksi seperti itu.
Itsuwa Mio adalah satu-satunya penyihir Kelas Strategis dari pemerintah Jepang yang sudah dikonfirmasi, salah satu dari ’Thisteen Apostles’.
Sejauh ini, kecuali Tatsuya, dia adalah satu-satunya penyihir Kelas Strategis milik Jepang.
Kartu as militer Jepang.
Sihirnya ‘Abyss’ mampu menciptakan bola energi yang dapat membesar dari ukuran puluhan meter hingga beberapa kilometer. Diantara sihir-sihir Pergerakan Sistematis sihirnya memiliki kategori tersendiri, yaitu Fluid Control. Kapal yang ada didalam radius sihirnya akan terjatuh dari permukaan laut yang terbelah hingga kedasar laut, setelah terjatuh, sihirnya akan menutup kembali laut itu seperti semula. Sihirnya tersebut bisa digunakan hingga radius satu kilometer, dengan itu dia dapat dengan mudah menjatuhkan kapal dan kapal selam milik musuh.
Sihir Kelas Strategis itu secara teori bisa menghabisi berkapal-kapal musuh hanya dalam sekali serangan, tapi;
Selain di laut ‘Abyss’ juga bisa digunakan pada air tanah didalam tanah, dan hal itu juga dapat membuat tanah diatasnya runtuh.
“…..Tapi tetap saja, bukankah penggunaan sihir tersebut dapat membebani tubuhnya?”
“Berdua Kepala Staf dan Itsuwa pasti sudah memikirkannya. Mereka mungkin menganggap kesempatan ini terlalu besar untuk dilewatkan.”
Maya memberikan jawaban mengambang seperti itu, dalam merespon pertanyaan Miyuki.
Berbanding terbalik dengan sihir kuat Itsuwa Mio, tubuh Itsuwa sangatlah lemah.
Hal itu belum tampak sampai ia menginjak pertengahan masa remajanya, tapi saat ia berumur 20 tahun dia terpaksa harus menggunakan kursi roda untuk berjalan kemana-mana. Hal itu dilakukannya bukan karena kakinya tidak bisa digunakan untuk berjalan, tapi karena walau sedikit bergerak saja sudah melelahkan bagi tubuhnya. Setelah lulus kuliah, katanya dia jarang sekali keluar dari rumah.
Keluarga Itsuwa saat ini adalah salah satu anggota dari Sepuluh Master Clan, tapi faktanya alasan mereka bisa menjadi anggota hanya karena mereka memiliki penyihir Kelas Strategis di keluarganya, Mio. Baginya sampai naik kapal perang yang kemungkinan akan berperang, tidak peduli berapa lama, bisa dikatakan kalau ini hanyalah pertaruhan belaka.
“Segera setelah anda mendengar berita tentang Liu Yunde, tampaknya pengerahan Mio-san terjadi juga tanpa sepengetahuan anda. Sekali lagi hal ini masih belum terkonfirmasi, tapi kami juga sudah menerima laporan kalau Doktor Bezobrazov hari ini mendarat di Vladivostok.”
Mendengar nama itu, ekspresi Kazama berubah lagi.
“Igor Andreevich Bezobrazov sang ‘Pemantik’?”
“Ya, si Doktor Bezobrazov yang terkenal itu. Dia menjadi salah satu saksi mata dari kejadian Semenanjung Korea Selatan minggu lalu, kepemimpinan militer mereka tampaknya mempertimbangkan kembali keefektifan sihir skala besar.”
Selagi diam, Tatsuya sangat terkejut mendengarnya.
Igor Andreevich Bezobrazov adalah seorang ilmuwan di Akademi Ilmu Pengetahuan Soviet, tapi disaat yang sama, dia juga adalah seorang penyihir Kelas Strategis dari Uni Soviet Baru.
Dia bukanlah penyihir kelas Strategis seperti Tatsuya, tapi lebih seperti Mio yang menjadi anggota Thirteen Apostles yang diakui negaranya. Sihir Kelas Strategisnya ‘Tuman Bomba’, setingkat dibawah ‘Heavy Metal Burst’ milik Angie Sirius dari USNA dalam segi kekuatan, dikatakan merupakan sihir dengan radius paling destruktif diantara para Thirteen Apostles.
Sampai sekarang, negara-negara hanya pernah mendemonstrasikan sihir Kelas Strategis mereka tanpa pernah menggunakannya dalam pertarungan sesungguhnya, tapi pada konflik terakhir ini empat penyihir Kelas Strategis, termasuk Tatsuya, telah dikerahkan.
“Kemungkinan besar Great Asian Alliance juga menerima intel yang sama.”
“Jadi tidak lama lagi akan tercipta kedamaian?”
“Saya yakin seperti itu.”
Dalam jeda itu, Maya melihat Kazama dengan senyuman. Meskipun dia sudah pertengahan 40an, senyuman itu masih bercampur dengan kemanisan anak muda dan daya tarik seks yang membuatnya terlihat seperti masih 30an.
Tapi hal seperti itu tidak berguna pada Kazama, dia hanya diam saja menunggu perkataan Maya selanjutnya.
“……Sejarah kita sejak tiga tahun lalu, akan ditentukan saat ini.”
Rasa frustasi yang muncul di wajah Maya saat dia melanjutkan kalimatnya bukan hanya imajinasi Tatsuya saja.
“Tapi perbedaannya hilangnya Armada Zhenhai telah menarik perhatian banyak negara. Penyebab dari insiden ini tidak salah lagi disebabkan oleh sihir Kelas Strategis, dan tidak sedikit dari mereka yang sedang mencoba mencari pelakunya. Kemungkinan besar sebagian dari mereka akan mengkaitkan kejadian ini dengan pemusnahan armada Great Asian Alliance tiga tahun lalu. Akan sangat tidak diinginkan jika identitas Tatsuya sampai terbongkar.”
“Saya setuju.”
Melihat sikap Kazama, Maya memberikan senyuman lebarnya yang entah asli atau palsu.
Tidak, kelihatannya senyuman kali ini memang asli.
“Saya senang anda mengerti. Jadi untuk berjaga-jaga, saya ingin anda untuk tidak berhubungan dengan Tatsuya-san untuk beberapa saat.”
Negosiasi Maya dengan Kazama berubah menjadi ajang untuk menguntungkan Yotsuba.
Permintaan itu memang terlalu besar, tapi perkataan Maya memanglah benar mengenai Tatsuya yang tidak diizinkan untuk berhubungan dengan militer untuk sementara.
Lalu kalimat seperti ‘apa anda akan setuju dengan kontrak verbal ini’ dan ‘apa anda akan tunduk dengan semua aspek dari kontrak verbal ini’ biasanya akan diakhirnya dengan tanda tanya.
Sekarang Maya sedang sendirian bersama Tatsuya diruang lukis. Setelah menyelesaikan urusannya Kazama langsung pergi, lagipula dia juga sesibuk Maya, dan Miyuki juga sudah keluar dari ruangan itu sesuai perintah Maya.
Walaupun sudah meminta Miyuki untuk keluar, Maya tidak langsung masuk ke inti pembicaraannya.
Dia hanya duduk sambil meminum teh dari cangkirnya dengan wajah tidak puas, saat Tatsuya hanya duduk diam melihatnya.
Tanpa berkata-kata, dengan kata lain, tanpa bertanya atau meminta izin terlebih dahulu.
Dia menyandarkan dirinya di kursi sambil menunggu Maya tanpa merasa takut sedikit pun.
Melihatnya begitu, Maya menaruh kembali cangkirnya.
“Terakhir kali kita bertatap muka seperti ini tiga tahun lalu ya.”
Tidak ada kesombongan dari suara dan ekspresinya.
“Ini pertama kalinya saya dipanggil seperti ini, Oba-ue.”
“Apa begitu.”
Maya juga makin menggunakan sikap yang tidak formal, membalas sikap sinis Tatsuya.
“Ngomong-ngomong, ini pertama kalinya kita berbicara sendirian.”
“Betul sekali.”
Pembicaraan seperti itu tidak menandakan kalau mereka ‘akrab’.
Hubungan mereka terlalu jauh dari makna kata itu.
“Jadi apa yang ingin anda bicarakan?”
“Jangan terburu-buru. Apa kau mau minum teh?”
“Kalau anda akan memberikan saya teh, itu berarti anda akan membicarakan hal yang menyebalkan.”
Mendengar jawaban Tatsuya yang terlalu terus terang, Maya angkat bicara.
“Kau tahu tidak, jujur tidaklah selalu baik.”
“Melupakan kepentingan sendiri demi hal lain selalu menyakitkan untuk didengar.”
Pembicaraan mereka terasa seperti debat.
Maya tidak marah, tapi sebaliknya dia memberikan anggukan yang menandakan dia setuju.
“Sesekali orang yang tidak berhubungan juga dapat berguna.”
“Apa kau tidak setuju dengan itu?”
“Hubungan kita hanya sebatas bibi dan keponakan. Tidak perlu pemikiran seperti itu.”
Setelah jawaban itu disampaikannya dengan nada tidak bisa dibedakan asli atau palsu, Maya membunyikan bel yang ada di meja.
Bel kecil itu berbunyi, tapi pintu dan tembok di rumah ini tidaklah tipis.
Walaupun tidak sampai semenit setelahnya terdengar sebuah ketukan kecil di pintu, hal itu menandakan kalau ruangan ini pasti sedang dipantau entah darimana; walau begitu, Tatsuya tidak cepat-cepat berdiri.
“Apa anda memanggil saya?”
Sosok pelayan tua itu muncul kembali. Walaupun melihat sikap duduk Tatsuya seperti itu, dia tidak mempermasalahkannya sama sekali.
“Hayama-san, tolong tambah tehnya. Dan untuk Tatsuya juga.”
“Baik.”
Kalau saja itu Aoki, dia pasti akan pucat dan mulai berteriak pada Tatsuya. Walaupun ada Maya dihadapannya.
Tapi tidak mungkin ada satu pelayan pun yang diperbolehkan ‘menguping’ pembicaraan majikannya, tidak peduli atas alasan apapun, pasti hal itu akan menyebabkan kemarahan yang besar dari majikannya.
Hal itu juga menjadi alasan mengapa Tatsuya sangat santai.
Belum lagi tidak mungkin hal ini bisa ‘diselesaikan dengan halus’.
Karena hal itu bisa dilihat dari sikap Tatsuya yang tidak tunduk pada Maya.
Selagi menunggu teh, Maya tidak mengatakan sepatah katapun.
Tatsuya juga sama sepertinya.
‘Apa kau mau minum teh’ maksud sebenarnya adalah ‘kita lanjutkan pembicaraan kita setelah minum teh’. Tidaklah aneh mendengar hal seperti itu, dan hanya seorang anak kecil saja yang akan mempeributkan hal ini.
Setelah meminum tehnya yang dituang Hayama, Maya akhirnya melanjutkan pembicaraannya.
“Terima kasih atas semua usahamu, Tatsuya-san.”
Dari nadanya, tidak akan ada orang yang akan menganggap perkataannya itu dengan serius.
“Tidak, aku tidak melakukan apa-apa.”
Tatsuya sadar kalau dirinya sedang dipuji.
“Namun, apa yang kau lakukan secara tidak langsung menganggu Yotsuba.”
“Saya minta maaf.”
Tentu saja, saat dia menyampaikan komplainnya, Tatsuya meminta maaf kepadanya. Bukan berarti dia melakukan sesuatu yang layak dipuji sampai-sampai harus sujud ke tanah atau menempelkan kening ke meja atau semacamnya.
“…….Ya, aku tahu kalau kau hanya mengikuti perintah saja. Walau aku sebenarnya ingin bertanya kepada Mayor Kazama apa memang harus sampai seperti itu. Yah mau bagaimana lagi, tidak ada gunanya mempermasalahkan masa lalu.”
“Saya minta maaf atas masalah tersebut.”
Permintaan maaf Tatsuya kali ini terasa lebih tulus daripada sebelumnya. Dilihat dari sisi moral, Tatsuya pribadi juga merasa kalau apa yang dilakukannya saat itu agak berlebihan. Sebenarnya bukan ‘agak’ tapi insiden itu sudah hampir mendekati ‘sangat’.
“Yang lebih penting sekarang masalahnya ada disini.”
“Apa sudah ada masalah yang muncul sampai sekarang?”
Maya tidak segera menjawab pertanyaan Tatsuya itu.
Sebaliknya dia hanya menutup matanya, kembali meminum tehnya, lalu perlahan-lahan kembali melihat Tatsuya.
Langsung tertuju pada mata Tatsuya.
Tatsuya tidak menatap kembali matanya, sebaliknya dia mengangkat cangkir tehnya menuju mulutnya sama seperti yang dilakukan bibinya.
“Stars sudah mulai bergerak.”
Perkataan yang disampaikannya saat itu dapat membuat Tatsuya terdiam dengan seketika.
“Itu berarti Amerika juga sudah mulai bergerak, huh.”
Setelah mencapai titik ini, Maya dan Tatsuya akhirnya memulai perselisihan mereka.
Mustahil untuk membandingkan jumlah pendukung mereka masing-masing.
Disatu sisi Maya memiliki dukungan dari seluruh Yotsuba, sementara Tatsuya hanya memiliki Miyuki yang mendukungnya.
Tapi tatapan Tatsuya tidak melemah sedikitpun untuk menekan Maya.
“Untuk sekarang, Stars baru saja memulai penyelidikan mereka. Tapi mereka sudah tahu kalau ledakan itu disebabkan oleh sihir yang dapat merubah massa menjadi energi. Dengan informasi itu mereka dapat mempersempit kemungkinan identitas pelaku serangan itu. Spesifiknya, informasi itu sudah cukup untuk menempatkanmu dan Miyuki-san sebagai salah satu kemungkinan pelakunya.”
Tatsuya hanya bisa menggelengkan kepalanya, mendengar informasi dari Maya.
“….Kemampuan mereka cukup hebat dalam mengumpulkan informasi.”
“Reputasi mereka sebagai pasukan penyihir terkuat di dunia bukan hanya nama saja.”
“Tidak, maksudku adalah anda Oba-ue.”
Tidak ada jawaban sama sekali mengenai pernyataan itu.
Maya hanya diam sambil memikirkan perkataan Tatsuya.
“Walau begitu aku tetap mengakui mereka memanglah kekuatan penyihir terkuat diluar sana, tapi para intel USNA Stars itu berhasil mendapatkan informasi seperti itu dalam waktu yang singkat. Apa ada kemungkinan adanya mata-mata diantara kita?”
“…….Sayangnya. Aku juga tidak tahu.”
“Tentu saja.”
Seolah-olah dia sudah memprediksi respon Maya, Tatsuya hanya mengangguk dengan ekspresi datarnya.
Untuk sesaat Maya terlihat agak marah, tapi seperti biasa dia segera dapat mengembalikan senyumannya.
“…..Apapun yang terjadi, kau harus berhati-hati dengan sekitarmu. Stars tidak seperti musuh-musuhmu selama ini. Kalau mereka sudah menganggapmu sebagai ancaman terhadap hegemoni Amerika, mereka tidak akan segan-segan untuk menghabisimu.”
“Itu berarti kalau kemungkinan keterlibatan Yotsuba meningkat terlalu tinggi, saya akan bisa mengharapkan munculnya pembunuh dari arah yang berbeda. Akan kuingat-ingat tentang ini.”
Sang bibi dan keponakan ini saling memandang satu sama lain.
Tidak ada lagi sedikitpun tanda-tanda senyuman dari wajah mereka berdua.
“Terlalu cepat untuk berpikir sejauh itu.”
“Anda yakin saya pasti akan menemukan jawabannya ditempat ini, itulah mengapa anda meminta Miyuki untuk keluar bukan?”
Pilihan kata Tatsuya sedikit berubah.
Maya tidak menjawab tantangan itu secara langsung.
Sebaliknya, jawabannya bisa ditemukan melalui tatapannya.
“Tatsuya, keluarlah dari sekolah.”
Saat dia mengatakan itu, itu bukanlah jawaban pada tantangan Tatsuya tapi sebaliknya itu adalah sebuah perintah kepadanya.
“Keluar dari sekolah, mengapa?”
“Untuk berdiam di rumah ini untuk sementara. Pengawalan Miyuki-san akan dilimpahkan kepada orang lain.”
“Saya yakin kalau Guardian dipilih oleh orang yang akan dikawalnya.”
“Semua hal punya pengecualian.”
“Yah, itu memang benar……. Tapi saya menolak.”
Kalau saja ada orang lain di ruangan itu, mereka pasti akan merasakan penurunan suhu secara tiba-tiba.
Bukan turun secara fisik, tapi secara ketegangan.
“Kalau saya tiba-tiba keluar sekolah saat ini juga, saya yakin itu pasti akan menjadi jawaban yang jelas jika saya adalah penyihir yang menghancurkan armada Great Asian Alliance.”
“Alasan seperti itu tidak masuk akal.”
“Aku setuju.”
Tidak ada lagi tanda ekspresi sedikitpun diwajah mereka berdua.
“Kau tidak mengikuti perintah langsungku?”
“Satu-satunya yang berhak untuk memerintahku adalah Miyuki.”
Ketegangan diruangan ini sudah mencapai puncaknya.
Dalam waktu sesingkat itu, waktu terasa seolah-olah berhenti.
Dunia ini tiba-tiba diselubungi ‘Night’.
Bukan hanya diselimuti kegelapan biasa.
Muncul dari dalam kegelapan tersebut, bersinar lautan bintang-bintang.
Langit-langit ruang lukis itu tampak tak berbulan, seperti langit berbintang.
Bintang-bintang dilangit itu, berubah menjadi sebuah cahaya.
Dan tiba-tiba aroma darah memenuhi seluruh ruangan itu.
Selanjutnya.
Tanpa bersuara,
‘Night’ itu berakhir.
Memperlihatkan sang bibi dan keponakannya di meja, sambil masih saling menatap satu sama lain.
Namun ketegangan diantara mereka sudah sedikit menurun, ikut bersama hilangnya ‘Night’.
“Sepertinya anda terlalu baik pada saya.”
“Tentu saja. Lagipula kau adalah keponakanku yang manis.”
Maya tersenyum kepada Tatsuya.
Tidak ada luka diantara mereka berdua, dan aroma darah itu sudah menghilang.
“Tetap saja, bahkan kau sampai berani seperti itu, kau memang luar biasa. Dan karena itu, kali ini akan kukabulkan keegoisanmu.”
“Terima kasih banyak.”
“Bukan apa-apa. Anggap saja itu hadiah karena berhasil menghancurkan sihirku.”
Tatsuya berdiri, tanpa berkata-kata setelahnya.
Maya melambai-lambaikan tangannya kepada Tatsuya yang sedang menunduk didepannya.
Tatsuya pergi meninggalkan ruangan.
Tidak ada seorangpun yang dapat menghentikannya kemanapun.
◊ ◊ ◊

Setelah Tatsuya meninggalkan ruang lukis itu Maya tenggelam dalam pemikirannya sendiri untuk sesaat, tapi setelah itu dia menarik nafas dalam dan membunyikan belnya sekali lagi.
“Apa anda memanggil?”
“Aku ingin pindah tempat. Tolong siapkan teh di ruang berjemur, dan antarkan juga Miyuki-san dan Tatsuya-san kesana.”
Hayama segera muncul setelah dipanggil, dan Maya juga langsung mengatakan perintahnya.
“Baik.”
Hayama menunduk, lalu tanpa membuat kontak mata sama sekali dia segera merapikan cangkir-cangkir teh di meja itu.
Setelah dia selesai merapikannya, dia lalu bersiap untuk meninggalkan ruangan itu,
“Tunggu sebentar.”
Maya menghentikannya.
“Hayama-san, apa ada sesuatu yang ingin kau tanyakan kepadaku?”
Sekali lagi dia melihat ke arah majikannya, Hayama menunduk dengan penuh hormat.
“Ya memang ada. Kalau anda mengizinkan……”
Hayama telah melayani kepala keluarga Yotsuba sebelumnya dan sekarang masih melakukan pekerjaannya sebagai pelayan Maya. Walaupun dia terlihat separuh baya, dia sebenarnya sudah berumur 70 tahun.
Ada banyak hal di rumah ini yang berani dia katakan selagi yang lain akan ketakutan.
“Apa tidak apa-apa membiarkan Tatsuya-dono seperti itu?”
Juga, tidak seperti yang lain, dia tidak melihat Tatsuya sebagai penyihir ‘gagal’. Kemampuan sihirnya sendiri tidaklah hebat, tapi setelah melihat begitu banyak penyihir selama hidupnya, dia menilai Tatsuya sangat tinggi.
Sebagai seorang penyihir yang harus ditakuti orang lain.
“Tidak apa-apa. Ah, aku tahu apa yang kau khawatirkan. Tentu saja, anak itu bisa mengkhianati Yotsuba kapan saja.”
“……..Maafkan saya.”
“Seperti yang sudah kukatakan tadi, sihirku tidaklah cocok jika dihadapkan dengan kemampuan unik anak itu. Kalau kami bertarung serius, kemungkinan besar aku akan kalah.”
Sihir Maya disebut ‘Meteor Stream’. Nama jepangnya menggambarkan wujud dari sihir itu sendiri, tapi nama inggrisnya ‘Meteor Line’ lebih menggambarkan cara kerja sihir itu.
Sihir ini telah membuat Maya menjadi salah satu penyihir terkuat di dunia, memberikannya julukan ‘Iblis dari Timur Jauh’ dan ‘Ratu Malam’. Sihir itu adalah Sihir Sistematik tipe Konvergensi yang dapat mengendalikan penyebaran cahaya di area yang terkena efeknya. Kekuatannya akan lebih unggul dalam ruang sempit seperti ruangan atau terowongan.
Wujud dari proses sihir itu, pertama membentuk bola-bola kecil cahaya tak terhitung yang mengambang di udara, lalu bola-bola cahaya itu akan ditembakkan ke arah musuh.
Serangan itu terlihat seperti hujan laser, tapi kekuatan dari Meteor Line tidak ada hubungannya sama sekali dengan cahaya. Bahkan jumlah cahayanya saja tidak masuk akal.
Kunci utama dari sihir itu terletak pada penyebaran cahayanya sendiri, dimana cahaya tersebut diletakkan mengitari posisi musuh.
Apapun yang ada dihadapan jalan cahaya itu dimodifikasi saat cahaya itu ditransmisikan: cahaya itu akan menembus benda yang ada didepannya, tidak peduli faktor kekerasan benda, tahan panas, plastisitas, atau ketahanan benda. Bahkan kaca transparan yang memiliki transparansi optik 100% pun tidak bisa lari dari efek ‘cahaya’ itu dan karena itu sihir ini bisa menghasilkan ‘lubang’.
Melihat logika sihir ini, daripada fenomenanya sendiri, bisa disimpulkan kalau sihir ini merubah struktur informasi suatu objek melalui penyebaran cahaya, langsung menguapkan padatan dan cairan suatu benda yang ditujunya tanpa mempengaruhi panas atau tekanan benda tersebut; dengan kata lain sihir ini sejenis Sihir Dekomposisi yang mendekomposisi suatu benda menjadi gas. Karena sihir itu disebut sebagai ‘sinar cahaya’, sihir itu tidak bisa dihindari dengan cara seperti dihalangi, dipantulkan, atau dibiaskan. Karena sinar itu datang dari arah yang tidak pasti, maka sihir itu juga tidak bisa dihalangi dengan pelindung sihir. Walaupun orang tersebut melindungi dirinya dengan pelindung berbentuk kubah, tetap saja pelindung itu tidak dapat mengubah pergerakan dari foton dan fenomena terbentuknya ‘sinar’ tersebut, dan tetap akan menghasilkan lubang disekujur benda atau tubuh orang tersebut.
Sama mustahilnya seperti menggunakan pelindung sihir untuk belindung dari fenomena fisika, hampir tidak mungkin untuk bertahan melawan Meteor Line dengan anti sihir. Karena sihir ini dibentuk melalui fenomena fisika yang disebut cahaya, sangatlah sulit untuk menghalanginya hanya dengan menggunakan kemampuan pengendalian cahaya. Jika kemampuan seseorang mengendalikan cahaya tidak sehebat Maya, maka tidak ada yang bisa menghentikan ‘Meteor Line’. Karena bentuk sihir Maya adalah ‘sebaran cahaya’, sangatlah sulit untuk menghalanginya. Dan sekali sihir itu diaktifkan, walaupun ada seseorang yang mencoba untuk mengendalikannya, sihir itu tetap tidak akan bisa dihentikan.
Bahkan Phalanx milik Keluarga Juumonji yang mengkombinasikan pertahanan melawan serangan fisik dan sihir pun tidak akan bisa menahannya. Karena itu Maya menjadi tak terkalahkan dalam pertarungan dengan penyihir, dan termasuk sebagai salah satu ‘penyihir terkuat di dunia’.
Namun, karena cara kerja ‘Meteor Line’ merubah struktur informasi korban secara tidak langsung, sihir itu tentu saja tidak bisa menandingi kemampuan Tatsuya yang merubah struktur informasi secara langsung. Pelindung sihir yang dilintasi cahaya itu dibentuk oleh ‘Night’ yang cara kerjanya dengan merubah struktur informasi, karena itu sihir itu bisa dengan mudah dihancurkan dengan perubahan struktur informasi yang dilakukan secara langsung.
“Aku sendiri tidak tahu apa aku akan mati ditangannya. Tapi tidak peduli seberapa besar kemungkinan Tatsuya dapat mengkhianati Yotsuba, dia tidak akan bisa mengkhianati Miyuki. Dan Miyuki tidak akan pernah melawan Yotsuba.”
“Miyuki-sama sangat bergantung pada Tatsuya-dono. Jika saatnya tiba bagi Tatsuya untuk melawan Yotsuba, saya rasa Miyuki-sama akan mengikutinya.”
Hayama mengerutkan alisnya atas kekhawatirannya, Hayama membantah perkataan majikannya.
Tapi Maya tidak terlihat terganggu dengan perkataannya.
“Tidak apa-apa. Bahkan tanpa cuci otak sekalipun, tidaklah sulit untuk mempengaruhi pemikiran seseorang sesuai keinginan kita. Kau tidak perlu penjelasannya bukan, Hayama-san?”
Ada rasa kasihan dalam senyuman Maya barusan.
“Miyuki tidak akan bisa melarikan diri dari tanggung jawab yang dipercayakan kepadanya. Lagipula dia dibesarkan oleh kakakku. Dan Tatsuya tidak akan pernah bisa melakukan itu karena itu akan menyakiti hati Miyuki.”
“……Tapi, jika sampai itu terjadi.”
“Ya. Akan sangat disayangkan bagi kandidat-kandidat lain, tapi tidak ada siapapun yang boleh kecuali Miyuki. Jadi Tatsuya, monster itu, tidak akan mengkhianati kita.”
“Miyuki-sama harus mendapatkan posisi itu tidak peduli bagaimanapun caranya.”
“Tidak perlu khawatir, Hayama-san. Aku sudah merencanakan semuanya.”
Maya tersenyum lebar.
Dengan tundukan yang dalam, Hayama meninggalkan ruangan itu.
Sudah bukan rahasia umum kalau Insiden Yokohama tahun 2095 adalah kelanjutan dari Invasi Okinawa tahun 2092, dan insiden ini adalah usaha mereka untuk menebus kekalahan telak mereka tiga tahun lalu (dengan kata lain, ‘kegagalan operasi militer’ mereka).
Namun, Insiden Yokohama berakhir dengan cara yang sama seperti Invasi Okinawa yang dapat disebut sebagai ironi sejarah.