INTERLUDE 5

Bagian 1
---[Underwood], Di hilir dari sungai, Di Kaki Pohon Besar.
Hari berikutnya, Izayoi dan yang lainnya berkumpul di plaza yang berada di kaki dari Pohon Besar.
Setelah pengumuman dibuat untuk mengumpulkan para Pemain untuk game,  mereka telah berhasil menarik perhatian berbagai pemain dari komunitas yang bukan merupakan bagian dari aliansi. Dan izayoi sedang dalam mood yang bagus ketika dia melihat ‘Elang dan humanoid lain yang terbang’ Eudemon juga berkumpul di plaza dengan raut muka yang sedih.
“Benar – Benar deh ... Kenapa Kasukabe memilih waktu sekarang untuk menghilang ? ini sebuah kesempatan emas untuk bertemu dengan Eudemons lainnya.”
“Biarkan saja... Lagipula, seperti kata pepatah, orang hanya akan bertemu jika mereka ditakdirkan. Yō –san pasti akan bertemu salah satunya jika ditakdirkan dan mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan kekuatannya.”
Izayoi hanya berkata “Nn” sebagai respon untuk itu, tidak ingin berkomentar lebih lanjut. Meskipun dia tidak membenci teori romantis semacam itu, ia masih merasa bahwa [Pertemuan yang bagus harus diperoleh dari kerja keras kita sendiri].
Menunggu takdir untuk mengatur hal – hal dalam hidup tidak jauh berbeda seperti menunggu kematian tiba.
Tidak mengambil inisiatif untuk mengamankan masa depan-mu tetapi hanya menunggu datangnya keberuntungan kepadamu, bukankah itu definisi dari menjadi  malas?
“Aku hanya memberi kesempatan kepada dia karena gara – gara headphone. Sepertinya aku harus komplain sedikit ketika dia mengembalikannya .....”
“.....eh?”
“Hm?”
Izayoi berbalik untuk melihat kearah Kuro Usagi, Asuka dan Jin.
Tetapi pandangannya tertarik kepada Eudemon yang langka dan topik sebelumnya segera dibuang dari pikirannya.
“Itu adalah Kepala Elang dan tubuhnya yang panjang ..... seekor Gryphon? Bukan, tubuhnya memang ditutupi bulu tapi bagian bawah tubuhnya adalah Kuda? Berarti itu Hippogriff-kan?”
“Y ..... YES! Itu pemimpin dari [Two Wings], seekor Eudemon silang antara Kuda dengan Burung Elang!”
“Iz...Iz...Izayoi-san, jika kau tertarik, maukah...maukah kau pergi untuk menyapanya .....?!”
“Ok, tentu. Karena pemimpin dari [Two Wings] juga ada di sini, maka itu juga merupakan kesempatan yang bagus untuk kita. Ochibi-sama juga harus mengambil kesempatan ini untuk mempromosikan dirinya.”
“Erm... Yes, Aku mengerti! Jika kalian bertemu Gry-san,  tolong panggil kami!”
“Ku...Kuro Usagi mengerti!”
Kuro Usagi membungkuk secara tidak wajar ketika melihat mereka pergi. Izayoi juga melakukan hal yang sama sebelum dia bergembira berjalan bersama Jin menuju ke Hippogriff.
Sedangkan Kuro Usagi dan Asuka yang tetap berdiri di tempat merasakan keringat dingin di punggung mereka ketika bertukar pandang.
“.....Kuro Usagi, bukankah kau bilang bahwa Izayoi tidak memperdulikan-nya lagi?”
“Itu...Itu karena...Se, Sebenarnya, Kuro,  Kuro Usagi lupa memberitahu-nya bahwa headphone-nya sudah rusak.....!”
“Dasar...Dasar Baka Usagi! Jika kau tidak memberitahunya, bukankah akan tambah parah?! Melihat dari reaksinya sebelumnya, ia percaya bahwa headphone-nya akan dikembalikan! Apa yang terjadi jika dia tahu setelah bertemu dengan Kasukabe-san.....!”
*Uwa* Telinga kelinci Kuro Usagi terlihat sedih. Selain itu, ketika dia sedang mencari informasi tentang keberadaan Yō sebelumnya, dia mendengar tentang headphone nekomimi yang ada di sekitar leher Yō.Dan itu tidak menyembunyikan fakta ketika mereka berdua bertemu. Jika terus seperti ini, itu akan menyebabkan kedua belah pihak untuk bertemu dalam situasi yang terburuk.
Keduanya menyeka keringat dingin mereka sambil menelan ludah dengan gugup.
“.....Pertama mencurinya, selanjutnya dibungkus, lalu dihancurkan dan kemudian berharap untuk diganti? Tidak, bahkan jika itu aku, Aku tidak akan memaafkannya.”
“Ku.....Kuro Usagi juga mengira itu tak akan termaafkan.”
“Nn, Walaupun kupikir itu aneh bahkan untuk Izayoi-san.....Tidak, justru karena itu Izayoi-san aku percaya dia tidak akan memaafkan jenis pengkhianatan ini.”
“Terus... Terus apa yang bisa kita lakukan.....?!”
Kuro Usagi yang terlihat panik hampir menangis karena itu.
Asuka yang juga menggigit kuku jarinya karena jengkel mencoba untuk memikirkannya tetapi pada akhirnya juga dia tampaknya menyerah.
“.....Ah baiklah, kita biarkan saja dan lihat bagimana nantinya.  Lagipula, ini masalah antar mereka. Jika kita ikut campur lebih lanjut juga tidak akan membantu keduanya.”
“Tapi...Tapi, Gimana kalau hubungan mereka jadi buruk karena ini, apa yang harus Kuro Usagi.....!”
“Jika saat itu tiba, Aku akan membantu. Dan masih ada Jin dan Kelompok Senior.....tak perlu dikatakan, kita juga harus ingat agar menarik Leticia ke sisi kita untuk membantu.”
Asuka tersenyum sedikit sambil mengedipkan mata.
Kuro Usagi yang sudah terlihat sedikit lebih tenang juga telah memutuskan pikirannya ketika dia mengepalkan tinjunya sambil menganggukkan kepalanya.
“Aku mengerti! Karena sudah diputuskan, kita harus segera menyelesaikan Game-nya!”
“Nn.  Jadi, pertama lindungi [Underwood]  sebagai rencana kita.”



Bagian 2
---*Pui!* Izayoi meludah ke tanah sambil menendang tumpukan lumpur yang ada di area Plaza.
“.....Ada apa, dengan Eudemon menjijikan yang bau itu. Sepertinya dia tidak menganggap kita dengan serius! Dan kenapa pada saat bertemu pertama kali kita dihina dengan ‘Monyet yang bahkan tidak bisa terbang di udara’, ‘Anak nakal tidak berguna yang tidak punya gigi tajam dan cakar’ dan sebagainya? Mungkinkah penerjemah itu mempermainkan kita? Dibandingkan dengan itu, aku lebih suka dipanggil [No Names].”
“Yah.....Biarkan saja.....Lagi pula, Hippogriff merupakan generasi ketiga dari binatang mitos dan mungkin mereka memiliki tingkat kebanggan yang berbeda.....”
Jin berusaha untuk menenangkan Izayoi yang marah tentang hal itu.
---Sebagai catatan, Hippogriff merupakan persilangan antara Gryphon dan Kuda yang menimbulkan bentuk kehidupan yang lebih tinggi. Dan karena Gen dari manusia atau hewan adalah bentuk kehidupan yang paling dasar, Eudemons atau spesies Tuhan yang memiliki dua jenis Gen diklasifikasikan sebagai mahluk yang lebih tinggi.
Spesies yang mempunyai lebih dari satu evolusi itu yang akan dipanggil Generasi Ketiga spesies Mitos.
“Selain itu, dikabarkan bahwa ada anak tidak sah dari Draco Grief di wailayah ini yang ditunjuk sebagai salah satu kandidat posisi Floor Master. Sekarang dia telah tinggal di sini dan punya pengaruh yang cukup kuat dalam Aliansi. Karena kebanggannya yang besar itu, sikap-nya .....”
“Hah? Itu tidak masuk akal. Apa yang kita lihat tadi adalah keangkuhan. Ini sama sekali tidak terkait dengan rasa bangga akan dirinya sendiri, tetapi itu jelas merupakan tindakan memandang rendah spesies lain. Mengenai mereka yang memakai bahasa yang berbeda atau dalam penampilan, ia mengambil sikap penghinaan terhadap mereka, dan itu adalah salah satu tipe kepribadian yang paling buruk. Itu tidak lagi dapat dijelaskan bahwa ia memiliki [Kebanggan yang tinggi dalam dirinya].”
Izayoi belum pernah marah seperti ini kepada orang sebelumnya dan karenanya Jin terkejut dengan sikap-nya. Biasanya Izayoi akan mengatasinya dengan bersikap dingin sejauh ini, itu jelas berarti bahwa dia benar – benar marah.
Izayoi yang marah dan Jin kembali ke tempat di mana Kuro Usagi dan yang lainnya berada.
Saat itu juga,  Sala dan Gry(?) berjalan ke arah mereka dari arah yang berlawanan.
“.....Ochibi-sama, apakah orang ini yang dipanggil Gry?”
“Ye... Yes.”
Izayoi berbisik kepada Jin untuk mengkonfirmasi. Mungkin penghinaan sebelumnya benar – benar mengganggunya ia tampaknya berhati – hati dalam pertemuan kali ini.
Melihat Izayoi dan Jin kembali,, Kuro Usagi melambaikan tangan kepada mereka.
“Izayoi-san! Ini adalah Gry-sama yang telah kita beritahu sebelumnya!”
“Nn, Aku tahu. Tetapi adakah alasan kenapa Perwakilan dari Aliansi  harus berada di sini juga?”
“Nah, itu bukan masalah. Tetapi aku hanya ingin memberikan Gift ini kepadamu.”
Dengan berkata hal tersebut, Sala mengeluarkan gelang dari anyaman rumput yang telah terukir bendera [DracoGrief] di atasnya. Ketika dia memakainya di tangan, Izayoi memiringkan kepalanya kebingungan karena tidak merasakan perubahan khusus.
“.....Hm, Tuan Perwakilan?”
“Tolong tunggu sebentar.....Jadi Gry, apa yang kau pikirkan?”
“Bahkan jika kau bertanya kepadaku..... Aku sudah mengerti Bahasa Manusia sebelumnya.”
Izayoi melebarkan matanya keheranan. Sangat langka melihat Izayoi terkejut karenanya Grup [No Name] saling memandang sambil kebingungan.
Seketika, Izayoi tidak mempercayai telinganya  dan berbicara sekali lagi :
“..... Kau Gry-kan? Mungkinkah gelang rumput ini.....”
“Nn. Tampaknya ini dibuat oleh salah satu penyair terkenal untuk menerjemahkan kata – kata Draco Grief menjadi Bahasa Manusia.”
“Ap...Apa?! Ini adalah Gift yang bisa menerjemahkan bahasa.”
Telinga Kelinci Kuro Usagi bergetar karena terkejut tapi Asuka dan Jin yang tidak memahami jalannya percakapan hanya bisa memiringkan kepala sambil terlihat kebingungan.
Izayoi mengecek Gelang rumput itu dengan jarinya sambil mengagumi keterampilan untuk membuatnya.
“Sepertinya para Penyair di Little Garden cukup mahir huh..... Oh, maafkan ketidaksopananku, Aku belum memperkenalkan diri-kan ? Aku Sakamaki Izayoi dari [No Name].”
“Dan aku Gry sang Gryphon dari [Thosand Eyes]. Aku telah berlindung kepadamu sebelumnya ketika Titan menyerang, tapi hari ini mari lakukan yang terbaik dan bekerja sama sebagai rekan yang menempatkan hidupnya di tangan masing – masing .”
Melihat bagaimana Gry mamakai nada untuk memotivasi dan sikapnya, mata Izayoi yang melebar kurang dari satu kedipan sebelum akhirnya mengangguk dengan mood yang bagus.
“Yep. Aku akan meminjam punggungmu hari ini, jadi mari saling melindungi punggung.”
Izayoi tertawa lebar. Melihat Izayoi sudah tidak dalam mood yang buruk lagi, Jin merasa lega. Tapi pada saat itu, Izayoi tiba – tiba berbalik---
“Oi, Ochibi-sama”
“Ye... Yes!”
“Ketika aku tak ada, Aku akan meninggalkan kekuasaan kepadamu.”
“.....Aye?” Jin seketika membeku ditempat. Tapi ekspresi Izayoi tidak terlihat sedang bercanda---
“Lagi pula, kau selalu melihat cara kami bertarung dari pinggir sampai sekarang dan seharusnya mengerti akan kekuatan kami-kan?”
“Um...itu...”
“Selain itu, lawan saat ini adalah suku Titan yang mana Percher sangat cocok dalam menghadapi mereka. Ini kesempatan yang sangat bagus bagimu setelah pengalaman yang kau dapat dari pertempuran sebelumnya..... Atau mungkinkah bahwa kau takut dan ingin mundur sekarang?” Izayoi bertanya dengan ekspresi mencengangkan.
Jin segera menggelengkan kepalanya untuk membantahnya.
“Tidak, Tidak masalah. Serahkan daerah ini pada kami.”
“Oke, maka aku serahkan kepadamu. Tapi jangan memaksakan dirimu terlalu berlebihan. Jika Ochibi-sama meninggal, semua usaha kami hingga saat ini akan sia – sia..... dan aku harus berterima kasih kepada Tuan Perwakilan. Untuk perbedaan antara bisa berkomunikasi langsung dan sebaliknya mirip antara Surga dengan Bumi.”
“Oh itu bukan apa – apa. Item itu awalnya diciptakan hanya untuk Ras Elang, Singa dan Gryphon. Jika itu bukan situasi seperti saat ini, barang peninggalan seperti itu hanya akan tertumpuk debu di pojokan. Jadi gunakan sesuai keinginan anda..... Oh ya, masih ada item yang lain untuk Asuka.”
“Untuk-ku?”
“Aku dengar dari Kuro Usagi bahwa Asuka, kau tidak mempunyai armor atau peralatan untuk bertahan, 'kan? Bagaimana aku bisa mengizinkanmu untuk melindungi [Underwood] tanpa sesuatu untuk perlindungan, 'kan?.....Jadi, aku menemukan item  tua ini yang dibuat olehku sendiri, dari koleksiku untukmu.”
“Item buatan sendiri?” Asuka terlihat kebingungan. Patuh mengulurkan tangannya karena Isyarat Sala untuk melakukan itu, Sala mengeluarkan Kartu Gift yang berwarna merah gelap. Dan dengan cahaya merah yang redup dari kartu, sepasang askesoris logam buatan mulai menunjukkan wujudnya di sekitar tangan Asuka.
“Ini adalah..... Sarung Tangan yang telah ditanam oleh permata merah dan biru didalamnya?”
“Yes. Pertama kali terlihat, itu seperti tipe aksesoris sarung tangan biasa jadi  aku pikir itu sangat cocok dengan gaun yang kau pakai. Sarung Tangan yang Merah namanya [Hand of Ruby] sedangkan yang Biru namanya [Hand of Amber] dan permata yang ditanam kedalamnya berasal dari Gift yang berbeda – beda.”
Dengan penjelasan dari Sala,  Asuka mulai mempelajari berbagai permata kecil yang tertanam di Sarung Tangan-nya.
“Yang Ruby mengandung potongan Tanduk Naga sedangkan yang Amber mengandung bibit dari Pohon Air. Tanduk Naga dan bibit dari Pohon Suci adalah bagian yang paling suci dari kekuatan spiritual. Jadi dengan itu, Aku menciptakan Gift simpel yang bisa mengeluarkan api dan air..... Aku kira memiliki sesuatu lebih baik daripada tidak, 'kan?”
“Ten...Tentu saja! Tapi bagaimana bisa aku menerima Gift seperti ini tanpa...”
“Tidak, itu tidak gratis. Kami masih membutuhkan semua [No Name] dan Asuka untuk melindungi [Underwood] jadi itu wajar untuk menerima Gift seperti itu dari kami untuk membantu kalian.” Sala tersenyum lebar.
Melihat senyum yang jauh lebih lembut daripada pertemuan mereka sebelumnya, Asuka merasa lupa dengan sekelilingnya untuk sesaat tapi dia cukup bijaksana untuk menyadari bahwa itu akan tidak sopan untuk terus menolak kebaikan itu, jadi dia tersenyum dan membungkuk cepat sebagai balasan.
“.....Baiklah. Serahkan perlindungan [Underwood] kepada kami.”
“Nn dan aku akan mencari Teman Asuka sampai akhir.”
Ketika mereka bertukar pandang dan mengangguk satu sama lain, Bell untuk mengumpulkan juga telah berbunyi dan itu membuat Sala tiba – tiba berteriak panik :
“OH...OH TIDAK! Ini sudah waktunya?!”
“Ara ara? Seorang Perwakilan juga bisa terlambat?”
“Da~Dasar anak bermasalah!”
“Tidak, Kuro Usagi berpikir bahwa orang yang punya hak paling sedikit untuk mengatakan itu adalah kau, Izayoi-san.”
Kuro Usagi diam – diam melakukan Boke dan Tsukomi.
Sala tidak menghiraukan komentar mereka ketika dia mulai berlari ke lokasi tempat Perwakilan seharusnya berada sebelum memulai operasi.

Bagian 3
---Di langit di atas [Underwood]. Benteng Vampir Kuno, Tahta yang berbentuk Elips.
Perempuan berjubah hitam---Perempuan yang dipanggil Aura telah mengklaim ruang diantara sudut tangga ketika dia mengamati gerakan musuhnya dari bola kristal sebelum ia berkata :
“.....Yang Mulia, [Underwood] telah bergerak.”
“Benarkah? Lalu ini sudah hampir waktunya. Sudahkah kau menyelesaikan persiapan untuk serangan mereka?”
“Tentu saja. Aku telah menyebar tōchūkasōes bagi para mayat vampir yang berada di dinding paling luar. Melihat bagaimana mayat adalah makanan yang terbaik bagi mereka, aku bertaruh seluruh dinding paling luar pasti penuh dengan mereka sekarang.
Aura menutup mulutnya ketika tertawa. Yang mulia juga menganggukan kepalanya bertindak setuju. Sedangkan Rin yang berdiri di belakangnya, dia melanjutkan mengusap – usap rambut putih Yang Mulia sambil berkata dengan nada terkejut:
“Benarkah~ Kupikir para Peserta membutuhkan lebih banyak waktu~”
“Hm? Kenapa?”
“Bukankah waktu untuk gencatan senjata selama satu minggu? Ini baru tiga hari dan mereka seharusnya tidak perlu terburu – buru dengan tindakan mereka. Lagi pula, mereka tampaknya hanya mangalami korban sedikit bagi para Eudemon bersayap. Jika aku jadi mereka, Aku akan fokus untuk pemulihan dan menyimpan kekuatan sampai saat terakhir.....Hm dan mungkin sekitar hari kelima, Aku akan bersiap mengumpulkan pasukan utama untuk menyerang benteng musuh.”
Kata – kata Rin menyebabkan Yang Mullia dan Aura berpikir secara mendalam.
Mereka seharusnya berpikir bahwa itu memiliki nilai yang sedikit walaupun ini juga tidak bisa dipakai sebagai sumber yang jelas.
“.....Sepertinya dugaan Rin mungkin ada benarnya juga. Menurut laporan Shikigami,  pasukan utama mereka bahkan tidak mencapai angka 50.”
“Bahkan jika kita menambah yang bukan petarung, itu seharusnya masih menjadi tambahan dari yang 5%..... Dengan jumlah seperti itu untuk menghadapi suku Titan, masih terlalu kecil.”
“Mungkinkah mereka menyimpan kekuatan mereka yang sebenarnya atau meminta bantuan?”
“Tidak, itu bukan rencana yang realistis. Dalam situasi saat ini di mana [Floor Master] sedang tertekan, hanya orang – orang seperti Bull Demon King dimana bersedia membantu Komunitas yang telah diserang oleh  Raja Iblis. Dan Bull Demon King telah pergi untuk membantu Aliansi [Onihime]. Jadi tinggal dua kemungkinannya yang saat ini bisa kupikirkan!”
Rin mengangkat tangan kanannya ke udara sambil menunjuk ke atas dengan jarinya membentuk angka ‘dua’.
“Yang pertama adalah para peserta jatuh ke dalam situasi di mana mereka menemukan masalah dalam memecahkan teka – teki dan mereka tidak bisa mengontrol potongan – potongan dari game lagi sesuka mereka. Karenanya mereka menjadi ceroboh sampai di mana mereka bersedia mengorbankan diri sendiri untuk mencoba menginvasi daerah Komunitas musuh bahkan jika itu hanya umpan untuk mereka agar masuk ke dalam jebakan.”
Berkata seperti itu, Rin menurunkan jari tengahnya.
Saat itu, tawa yang penuh dengan ejakan datang dari bayangan pliar biara.
“.....Sangat membosankan. Tapi ngomong – ngomong,  orang – orang itu hanya sekumpulan Komunitas lemah yang berkumpul bersama.”
Suara yang bengis dan tak menyenangkan itu penuh dengan kesombongan.
Tapi Rin yang meletakkan tangannya di pinggul menegur dengan nada yang gelisah :
“Gra-Oji-san! Jangan seperti itu~! Aku merasa itu tidak akan membawa sesuatu yang baik jika Oji-san bersikap angkuh seperti itu! Hanya Pemain tingkat tiga yang terlalu bangga dan kalah karena meremehkan musuhnya!”
“.....Hmph!”
Ditegur oleh seorang anak kecil, Graiya ber-ekspresi tidak puas.
Tapi Rin melanjutkan penjelasannya dengan wajah yang tenang.
“Kemungkinan yang pertama tidak mungkin. Sejak Garol-dono juga mengikuti Festival Panen dan itu hanya masalah waktu sebelum teka – tekinya dipecahkan. Sedangkan untuk Komunitas yang mengalahkan Percher.....Tidak, sang [Black Death Demon Lord], mereka juga di sini dan seharusnya mereka belum jatuh ke dalam situasi yang merepotkan saat ini. Jika mereka bisa menyelesaikan teka – teki dari [The Pied Paper of Hamelin], game ini seharusnya tidak terlalu masalah buat mereka.”
“Tapi itu hanya dari pandanganmu-kan, Rin? Jadi sudahkah kau menyelesaikan teka – teki tentang [The Pied Piper of Hamelin]?”
“Nn. Untuk sesuatu yang mengikuti format standar tanpa Hukuman, Aku hanya butuh  sekitar lima hari untuk menyelesaikannya. Teka – teki itu memerlukan banyak sudut pandang yang berbeda dari berbagai dunia dan era untuk menjelaskan [Piper of Hamelin] jadi itu sedikit menantang.....Gra-Oji-san sudah memecahkannya?”
Graiya tetap diam setelah berdengus dua kali.
Merasakan dia telah selesai berdebat dengan yang lain, Rin mengankat jarinya sekali lagi untuk menjelaskan:
“Tapi, untuk kemungkinan yang  pertama untuk terjadi, itu berarti bahwa perbedaan level kita terlalu hebat dan tidak perlu ditakuti. Jika harus menangani musuh yang tidak sabaran dan frustasi---jadi masalahnya terletak pada kemungkinan yang kedua.”
Pada titik ini, wajah Rin menjadi serius, jejak ekpresi darinya telah terhapus dari wajahnya dan dia menyipitkan matanya untuk menyelidiki sekelilingnya.
“---Dan ini adalah salah satu kemungkinan terburuk. Para Peserta yang ada di bawah telah menyelesaikan teka – tekinya dan situasi saat ini memaksa mereka untuk menyerang lebih awal. Sebagai contoh--- seorang yang penting secara kebetulan telah di bawa ke benteng musuh atau sesuatu seperti itu.”
“.....!”
Dalam sekejap, semua orang di grup telah meningkatkan level kewaspadaannya.
Keempatnya juga mengeluarkan hawa membunuh yang kuat di dalam kastil untuk mengintimidasi setiap penyusup yang masuk.
Kastil kuno yang dibuat dari batu mengeluarkan suara retakan tapi sepertinya tidak ada tanda – tanda keberadaaan musuh.
Setidaknya, tidak ada orang lain lagi di dalam kastil kecuali yang ada di sini. Karena tidak ada yang bisa tetap menjaga ketenangannya atau tidak bereaksi terhadap nafsu membunuh ini.
Rin mengecilkan suaranya ketika berbicara kepada Yang Mulia :
“.....Jika seseorang tahu tentang aku, Aura-san atau Gra-Oji-san, itu bukan masalah besar karena masih dalam perhitungan kami. Tapi jika Yang Mulia ketahuan oleh musuh, itu akan merepotkan bagi anda, Yang Mulia, sebagai kartu truf kami. Kita tidak bisa membiarkan identitas Yang Mulia terungkap pada game kali ini jadi sebagai jaga – jaga, aku berharap Yang Mulia akan turun ke bawah dan bersembunyi.”
Yang Mulia mengangguk setuju ketika ia berbalik ke Aura yang mempertahankan level kewaspadaannya ketika dia menghela nafas.
“Aura, Kau tahu situasi tōchūkasōes saat ini?”
“tōchūkasōes bukan shikigami.....Jadi walaupun mereka dikalahkan, aku tidak tahu kapan atau siapa mereka.”
“Bagaimana kalau menggunakan shikigami sebagai pengawasan?”
“Um, mohon maaf untuk itu. Aku telah mengirim mereka semua ke bawah sebelumnya. Kupikir untuk mengumpulkan sebanyak mungkin informasi dari tempat yang mungkin ramai dengan aktivitas.
Yang Mulia menghela nafas sebelum menggaruk kepalanya. Tapi ini bisa dikatakan masih dalam pengawasan mereka. Membulatkan pikirannya, Yang Mulia memerintahkan Rin dan Aura :
“Aku mengerti kekhawatiranmu, Rin. Jika para Peserta ingin menyusup ke sini, ini juga akan menjadi masalah. Aku akan menyerahkan yang di sini kepada Gra-Oji-chan sedangkan kalian berdua harus bertemu dengan suku Titan untuk segera mempersiapkan serangan ke [Underwood].”
“Ya Tuan!”
“Mhn. Tolong jaga diri anda,  Yang Mulia. Jangan biarkan siapapun mengetahui identitas anda.
“Siapa yang kau pikir meresahkan? Bahkan jika kau tak mengatakannya, aku akan menikmati pertunjukkan ini sebelum game berakhir..... tapi di lain pihak, Rin, kau lebih baik tidak mengacaukan rencana karena kelalaianmu.”
Rin dan Aura melambaikan tangan mereka untuk perpisahan ketika mereka menghilang ke dalam kegelapan biara.
Terlihat lelah, Yang Mulia duduk di tangga sambil bibirnya tersenyum kecut.
‘..... Kemampuan dia dalam menciptakan Game berkembang semakin kuat.
“Yeah. Dan sebagai tambahan atas Gift yang dia miliki, Rin tentu akan menjadi Pencipta Game yang dapat diandalkan. Hari di mana aku akan turun dari posisiku sebagai Strategist akan segera tiba.”
“Kenapa kau berpikir seperti itu.....Tapi, biarlah, itu bukannya tidak mungkin juga. Gift Rin bisa dipanggil sebagai Gift yang paling hebat dalam berbagai cara jadi tidak mungkin bisa menyerang balik walaupun sudah di ketahui oleh lawan.”
“Yep. Mengutus mereka untuk ke bawah sudah cukup. Kastil ini tetap akan dijaga olehku jadi Yang Mulia bisa pergi bersembunyi.”
“Aku mengerti.....Oh, benar juga”
Seakan memikirkan sesuatu, Yang Mulia berbalik untuk tersenyum kepada Graiya.
“Tentang orang yang mempunyai [Genome Tree] itu, mungkinkah orang itu telah diam – diam menyusup ke dalam Kastil Kuno ini.”
“.....Bagaimana itu  bisa terjadi?”
“Dugaanku hanya alasan yang tidak jelas tapi bukankah itu akan menjadi menarik jika betul terjadi.....Bukankah kau berpikir begitu juga? Graiya Grief.”
Yang Mulia berjalan mengitari belakang pilar. Dan yang muncul dari bayangan adalah---Seekor Gryphon hitam pekat yang mempunyai satu tanduk di kepalanya mirip seperti [Genome Tree] yang terukir di dadanya menggambarkan seperti Pohon Filogenetik.
“Jadi bagaimana rasanya? Orang yang mengalahkan saudaramu Draco Grief dan orang yang mempunyai Gift yang sama sekarang menjadi lawanmu.....Apa yang kau pikir tentang itu?”
“Itu tidak mungkin. Pohon Filogenetik yang telah dia buat telah terukir di dadaku. Bahkan jika lawan menggunakan Gift yang mirip, ia atau dia tidak akan bisa menyamai-ku.”
Graiya dengan bangga menampilkan [Genome Tree] yang telah terukir di dada-nya seperti yang dia nyatakan dengan terus terang. Mendengar itu, Yang Mulia tampaknya telah kehilangan minat  dan menunjukkan ekspresi bosan tapi dia bisa menunjukkan senyum tanpa kenal rasa takut.
“Ah lupakan itu. Lagian, aku telah bilang ke Aura dan Rin, jika pemilik [Genome Tree] yang sekarang muncul, Aku akan mengizinkan kalian untuk menggunakan segala cara yang ada untuk memperoleh Gift yang menjadi prioritas terbesar.
“Ya, Yang Mulia.”
Dan dengan itu, Yang Mulia diam – diam menyatu ke dalam bayangan sedangkan Graiya membentangkan sayap hitam pekatnya, yang sepertinya tidak tampak seperti sayap dari Gryphoon, ketika dia terbang menjauh dari biara menuju ke ruang takhta.

Bagian 4
--- Beberapa ribu meter di atas [Underwood]
Izayoi merasakan angin kencang yang melewati pipinya ketika mereka sedang bepergian.
Sebelum itu, ketika grup yang berkumpul sebelum akhirnya berangkat ke Kastil Kuno, Izayoi telah berteriak kegirangan karena perasaan gembira yang tidak bisa diungkapkan dengan kata – kata ketika naik dipunggung Gry :
“Haha, INI SANGAT HEBAT.....! Dengan ini aku bisa mengerti perasaan Kusakabe! Perasaan menggembirakan diikuti dengan kecepatan dalam setiap langkahnya, ini bisa di deskripsikan sebagai [Berlari dia atas udara]!”
“Hey, ini masih tidak seberapa. Jika aku pergi dengan kecepatan penuh segala hal pasti menjadi berbeda. Jika tidak apa – apa untuk keluar dari formasi, lima kali dari kecepatan ini juga masih menjadi tugas yang mudah.”
“Baiklah! Apa lagi yang kita tunggu? Ayo!”
“Jangan pernah berpikir untuk melakukan itu. Dan jangan bersandar terlalu sering. Kau juga, Gry, tolong jangan memecah formasi dengan tindakan yang gegabah.”
Sala yang terbang di samping mereka membentak mereka karena mendengar apa yang mereka bicarakan.
 “Baiklah! Apa lagi yang kita tunggu? Ayo!”
“Bukankah sudah kubilang untuk tidak melakukan tindakan yang sembrono?”
......Tapi perkataan Sala tidak berpengaruh banyak. Dan itu membuat Sala sakit kepala saat dia mengomeli mereka untuk bersikap lebih serius. Tetapi ketika mereka melanjutkan terbang menuju Kastil Kuno, sepertinya keduanya[?] terdiam, saat di tengah – tengah perjalanan.
Alasannya karena Izayoi anak yang paling bermasalah telah takjub akan pemandangan di atas Little Garden.
Melihat ke bawah pada pemandangan Little Garden dari ketinggian yang luar biasa membuat Izayoi bergumam dengan suara yang pelan:
“..... Ini suatu pemandangan yang menakjubkan. Untuk cakrawala jadi bisa terlihat seperti ini meskipun dunia ini tertutup dalam sebuah kotak.”
“Benarkah seperti itu ?”
“Ya. Bagi orang luar sepertiku, Little Garden seperti harta karun yang terbaik.”
Izayoi menyipitkan matanya ketika sedang menatap cakrawala yang sangat jauh.
Cakrawala merupakan kombinasi dari dataran hijau dan lahan yang berwarna kuning bisa terlihat meskipun  tertutup dalam Kekkai.
“Dengan tambahan langit yang biru di atasnya, maka akan membentuk sebuah harmoni tiga warna dan menyajikan pemandangan yang indah.”
“Ketika berbicara mengenai perjalanan di udara, Aku selalu berkesan bahwa itu seperti tertekan ke dalam ruang yang sangat sempit yang membuatmu tidak nyaman..... tapi jika itu menjadi bebas dan santai seperti ini, perjalanan dengan udara tidaklah begitu buruk.”
“Benarkah?” Gry  menanggapi dengan sebuah kata.
Era di mana Izayoi berada telah cukup maju dalam teknologi penerbangan tapi itu tidak terlalu realistis untuk terbang sendirian di udara. Bahkan jika seseorang bisa menerbangkan mesinnya, ia masih akan menghadapi masalah perbatasan nasional dan dibatasi lokasi penerbangannya.
Pasukan utama terus mempertahankan formasinya ketika mereka naik ke atas secara perlahan – lahan.
Izayoi terus memandangi pemandang cakrawala yang megah, terpesona oleh keindahannya.
---Dan karena itu, ia tidak menyadari lebih awal.
Ancaman bayangan hitam pekat yang tiba – tiba muncul di formasi pasukan depan.
“.....?” Yang pertama menyadari adanya perubahan adalah Sala.
Sebuah bayangan hitam yang tiba – tiba muncul dari Benteng Vampir Kuno dan itu merupakan sensasi yang tidak biasa tentang itu, merasa bahwa itu sepertinya akan menyedot semua cahaya yang ada di sekitarnya.
Untuk penjelasan lebih simpelnya--- itu seperti pusaran yang bulat dan hitam. Tidak peduli bagaimana datar seperti kelihatannya dan wujudnya yang tampak seperti itu, itu tidak mengubah fakta bahwa itu kelihatan melingkar secara aneh dari segala sudut.
“Ah.....”
Titik fokus aneh yang tiba – tiba menggumpal karena mulai terdistorsi dan berubah – ubah.
---Mengkerut, Berubah, Melebar. Diikuti dengan tangisan yang menyedihkan dan niat membunuh yang keluar dari kedalaman---
Raut wajah yang ada di setiap kelompok berubah pucat, seperti di sentuh di leher oleh tangan dingin dari Dewa Kematian.
“Semua....Semuanya! Lari sekarang JUUUUUUUUUUUUUGGGGGGGAAAAAA!”
Perintah untuk mundur telah diteriakkan dari belakang yang sepertinya menjerit kesakitan, karena sudah terlambat.
Dari langit di mana gemuruh guntur berasal,  pusaran yang abnormal tadi mulai menunjukkan bentuk asli-nya. Sebuah figur yang menutupi punggungnya dari bahu dengan jubah layaknya seorang raja sedang berdiri dengan bangga ketika punggungnya menghadap ke petir dan guntur yang bergemuruh secara terus –menerus.
Dan dengan sekejap cahaya menerangi seluruh wilayah, rambut emas yang mencerminkan cahaya dengan intensitas cahaya yang lebih besar.
---Raja Iblis Leticia Draculea.
Dia memandang mereka tanpa ekspresi sedangkan dada Sala telah berwarna merah oleh darah.