HADIAH EVENT DAN METODE PEMANFAATANNYA
Musim panas telah berlalu. Meskipun aku telah melanjutkan kehidupanku sebagai seorang siswa di dunia nyata, aku tidak menjauhkan diriku dari dunia OSO.
Banyak hal telah terjadi, dan aku telah berkenalan dengan beberapa orang dan berhasil mendapatkan tokoku sendiri sebagai seorang pengrajin. Juga, di atas semuanya, ada si 'penyembuh' di sini.
"Hmmm. Isi dari Making Box adalah herba lagi, ya. Sudah seminggu berlalu dan hanya itu yang muncul. Apakah mereka mengurangi kemungkinan untuk mendapatkan material berbeda yang berkaitan?"
Aku sedang mengeluh di bagian bengkel kerja AtelierMaking Box adalah salah satu dari banyak hadiah event musim panas. Meskipun itu adalah kotak misterius yang mengirimkanku beberapa jenis item setiap harinya dan memastikan materialnya telah menjadi sebuah rutinitas harian, aku merasa sedikit kecewa dengan material yang kudapatkan sampai saat ini.
"Kyuu~?"
"Maaf, Zakuro. Suasana hatiku tidak benar-benar buruk, kok."
Itu adalah suara yang dikeluarkan oleh monster yang kujinakkan, si anak rubah Zakuro, yang sedang kupegangi di dadaku. Dia melihat Making Box dan memiringkan kepalanya saat sedang digendong.
Sambil merasa disembuhkan oleh penampilannya, aku menstimulasinya dengan garukan di tengkuk dan belakang telinganya.
Dia setengah memejamkan matanya dengan nyaman. Melihat sosoknya yang dengan nyaman bergelung di lenganku, sebuah senyum kecil muncul di wajahku. Berinteraksi dengan monster-monster hewan kecil ini menjadi salah satu kesenanganku saat liburan. Bermain OSO, hewan ini menjadi salah satu hal yang menyembuhkanku.
"Nah sekarang, ayo kembali ke konter."
Merespon terhadap suaraku, Zakuro mengayunkan kedua ekornya yang hitam. Dia benar-benar apa yang disebut orang sebagai sebuah fantasi. Zakuro adalah seekor rubah muda dengan dua ekor.
Lalu, ada satu hewan lagi. Seekor monster jinak yang sedang berbaring pada sebuah tempat bagus yang disinari matahari di Atelier juga merupakan partnerku yang penting.
Mungkin karena dia telah melihatku dan Zakuro kembali, kuda putih itu berdiri. Di tengah-tengah kepalanya terdapat sebuah tanduk kecil yang bertumbuh. Dia adalah seekor unicorn muda.
"Ada apa, Ryui? Oh itu…"
Dia berdiri, dan seakan mengarahkanku ke tempat yang terang, dia menekankan kepalanya ke daerah perutku. Aku dapat mengerti apa yang dia inginkan hanya dengan melihat dari caranya yang terampil menekankan tanduknya ke arahku.
"Aku mengerti. Hari ini juga tidak ada orang. Aku akan melakukannya."
Menanggapi diriku yang menyetujuinya, Ryui mengambil dua langkah mundur dan merendahkan dirinya dengan seulas senyuman simpul. Aku duduk di tempat yang terang tersebut. Saat aku duduk dengan kaki yang terlipat ke samping, Ryui menempatkan kepalanya di pahaku. Zakuro meninggalkan lengan kiriku dan duduk di sebelah Ryui, sehingga hanya ekornya yang berada di lenganku.
"Seperti biasa, kau benar-benar suka bantalan paha, ya."
Apakah itu buruk? Seakan berkata begitu, Ryui melihatku dengan mata mengantuk yang setengah terbuka. 'Bukan apa-apa' aku membalasnya dengan mengelus lehernya. Mungkin merasa nyaman karena hal tersebut, dia menutup matanya sekali lagi dan tertidur.
Aku menyisiri surai Ryui, menikmati sensasinya. Tidak seperti bulu Zakuro yang lembut dan megar, ada semacam kelembutan dan kehalusan yang seperti sutera saat melewati jari-jariku.
Setelah banyak bermain-main bersama Ryui dan Zakuro, pikiranku beralih ke pesta perjamuan minum teh yang direncanakan hari ini.
"Kalau dipikir-pikir, Magi-san juga memilih Making Box. Aku penasaran bagaimana hasilnya dengan dia."
Meskipun Magi-san memilih hadiah yang sama untuk event musim panas, aku berpikir untuk menanyakan bagaimana pengiriman materialnya.
Dan saat waktu yang ditentukan mendekat, aku meneruskan persiapanku.
"Zakuro, Ryu. Kita akan pergi keluar sebentar, jadi bangunlah."
Mendengar suaraku, Ryui berdiri dengan lesu. Zakuro yang sedang bersandar pada Ryui kehilangan sandarannya dan kemudian *twirl*, berguling dengan panik, bangkit dan menggelengkan kepalanya.
"Ayo, Zakuro. Kita akan pergi. ——«Dismissal»."
Merespon suaraku, Ryui dan Zakuro mengeluarkan pekikan kecil dan mereka masing-masing berubah menjadi batu-batu kecil yang pas muat di telapak tanganku.
Monster jinak dapat dipanggil dengan bebas selama seseorang memiliki Sense Taming dan summoning stone (batu pemanggil). Kali ini, aku mengembalikannya dari penampilan saat mereka dipanggil.
"Nah sekarang, ayo ke tempatnya Lyly."
Karena mereka tidak secara spesifik mengatakan apa yang harus dibawa, aku meninggalkan Atelierdengan tangan kosong dan menuju ke Lyly's Woodworking Shop.
Lyly's Woodworking Shop berada di sisi timur Kota Pertama, berseberangan dengannya adalah toko Cloude Commonest Café & Clothier.
Saat aku tiba dan mengintip ke dalam toko Lyly, NPC sedang mengatur senjata yang terbuat dari kayu. Kedatanganku diketahui Magi-san dan Cloude yang datang lebih dulu dariku dan melambai ringan.
"Halo, Yun-kun."
"Halo, Magi-san. Juga——Cloude."
"Yun, kenapa hanya saat menyapaku, kau memberi jeda waktu?"
"Tentang itu, bagaimana kalau kau menaruh tangan di dadamu dan tanyakan pada dirimu sendiri?"
Cloude adalah seorang pengrajin yang membuat armor dari kulit dan kain. Dia menelengkan kepalanya menanggapi perkataanku dan menaruh sebuah tangan di dadanya. Dan yang melihat Cloude mengikuti perkataanku seperti itu dan tertawa kering "ahahaha", adalah Magi-san yang membuat senjata dan armor dari logam.
"Selamat datang, Magicchi, Kurocchi, dan Yuncchi. Aku sudah menunggu."
Dan dari belakang konter muncullah si pemilik toko, Lyly, seorang anak laki-laki yang merupakan seorang pengrajin spesialisasi senjata berbahan kayu.
Kemudian Lyly memberi isyarat dan mengajak kami ke belakang toko; lebar 10 meter dan panjang 15 meter, itu adalah tempat di mana aku pernah membuat sebuah kenangan kegagalan yang memalukan. Aku penasaran apakah mereka ingin menyiapkan sebuah jamuan teh di tempat yang luas kali ini, tapi kaki Lyly membawanya lebih jauh lagi.
"Eh? Kita tidak akan mengadakan jamuan minum teh di sini?"
"Ada tempat yang lebih baik daripada di sini. Kemarilah."
Dia berkata demikian dan terus maju, semakin jauh ke belakang toko terdapat sebuah pintu hitam. Akan tetapi, membandingkan penampilan toko dan posisi pintu ini, seharusnya tidak ada ruangan lagi di situ, tetapi…
"Sekarang, aku akan membukanya. Ikuti aku."
Sambil berkata demikian, mengikuti Lyly yang membukakan pintu dan memasukinya adalah Magi-san dan Cloude. Kemudian, aku juga memasukinya tanpa ragu-ragu sedikit pun, dan setelah itu——
"Di mana ini?"
Ada sebuah padang luas dan hutan pepohonan muda sedikit jauh dari situ, juga kulihat ada sebuah bangunan yang terbuat dari kayu.


"Bagaimana? Mengagumkan bukan? Ini adalah Kepemilikan Lahan Pribadiku!"
"Ohh, hadiah dari event. Jadi sehebat ini, ya."
Di depan kami; yang sedang memandangi pemandangan menakjubkan tersebut, Lyly dengan senang membentangkan lengannya dan menuju ke arah bangunan yang tengah dibangun tersebut. Saat dia kami melihat ke belakang, yang dapat kami lihat hanyalah sebuah pintu hitam dan beberapa sentimeter dinding. Bahkan saat kami memutarinya, tidak ada apapun di sisi lainnya. Kami menggelengkan kepala pada pemandangan misterius sebuah pintu yang berada di situ begitu saja.
Kami mengikuti Lyly yang sedang tersenyum miris saat kami melakukan itu. Di dalam bangunan yang kami datangi, berada di pintu masuk yang menuju sebuah gunungan besar gelondongan kayu, kami dapat melihat sebuah meja kecil.
"Hari ini, kita akan mengadakan jamuan minum teh di sini! Kurocchi, keluarkan tehnya!"
"Ya, serahkan saja padaku. Aku ingin kalian memberikan kesan kalian tentang produk yang akan kutawarkan di Commonest Café & Clothier."
Cloude, diikuti Lyly, mengeluarkan satu set peralata minum teh dan sepotong kue dari inventory-nya. Karena ini hanyalah sebuah sampel yang dibuat untuk mendapatkan pendapat mengenai rasanya, maka kue ini dibentuk menjadi sebuah cake ukuran mini.
"Ini semua adalah cake yang disiapkan oleh seorang ahli kue. Aku ingin kalian mengatakan padaku kombinasi mana yang dapat ditawarkan tanpa masalah di tokoku. Juga, kalau kalian ada ide lain, katakan saja."
Magi-san mengeluarkan suara kekaguman saat dia melihat kue-kue berwarna-warni yang disiapkan dengan indah itu.
Isi dari beberapa teko teh itu berbeda satu sama lain dan sepertinya kami akan menuangkannya untuk kami sendiri.
Saat aku akan mendekati meja, Magi-san sepertinya teringat sesuatu dan menarik lengan bajuku.
"Tunggu sebentar, Yun-kun. Hei, Lyly, karena di sini ada padang rumput, kalau begitu boleh aku memanggil Rickle?"
"Ah?! Kalau begitu, aku akan memanggil Shiacchi juga."
Setelah Magi-san berkata demikian, aku mengerti apa maksudnya dan segera mengeluarkan batu Ryui dan Zakuro untuk memanggil mereka.
Ini adalah tempat yang luas dan aman, tempat yang jauh dari penglihatan orang-orang adalah tempat bermain yang sangat bagus bagi para young beast.
Magi-san memiliki seekor serigala berwarna biru muda. Lyly mempunyai seekor burung cantik gabungan warna emas dan merah menyala. Cloude memiliki seekor anak kucing hitam yang hanya tapaknya yang berwarna putih.
Dan aku memanggil unicorn, Ryui dan anak rubah berekor dua, Zakuro.
"Tempat ini aman, jadi kalian bermain sesuka kalian, hanya jangan terlalu jauh."
Semua hewan muda itu mendengarkan suara Magi, dan mengerti apa yang dia maksud. Kelimanya saling menyapa dengan menggosokkan hidung mereka dan melewati pintu masuk ke padang rumput di luar.
Kemudian, mereka semua memanjat ke atas punggung dan kepala Ryui. Hei, tidak bisakah kalian menggerakkan kaki-kaki kalian sendiri? Aku merasa ingin menukas begitu, tapi setelah bergerak lebih jauh, mereka sepertinya mulai bermain kejar-kejaran. Merasa lega, aku duduk di meja tersebut.
"Nah sekarang, ayo mulai pesta jamuan minum tehnya. Silakan makan dan katakan kesan kalian."
Dikatakan begitu, aku segera mengambil sepotong kue di tanganku. Biasanya wanita seperti Magi dan anak-anak seperti Lyly suka makanan manis. Juga, karena aku tidak membenci makanan manis, aku memakannya satu demi satu dan mereviewnya.
"Kombinasi ortodoksnya sangat lezat. Selama bukan sesuatu seperti shortcake atau millefeuille, aku dapat meminum minuman apapun ditemani makanan tersebut."
"Begitukah? Aku lebih suka yang seimbang. Yun-kun lebih suka yang coklat ya. Aku lebih suka cake dengan buah yang berasa manis dan asam. Krim dan coklat terlalu manis, jadi aku memilih ini yang terasa lebih asam."
"Mm. Jadi keseimbangan adalah intinya, ya. Itu akan menjadi referensi yang bagus."
Meskipun Cloude bergumam demikian, kelihatannya dia sudah tahu jawabannya. Dia mungkin hanya ingin memastikan bahwa pilihannya bukanlah sebuah kesalahan.
"Juga, sangat sulit untuk membawa kue-kue ini. Bukankah akan lebih bagus mempunyai makanan manis seperti biskuit yang dapat bertahan lama dan dapat dibeli untuk dibawa pulang? Juga, baumkuchen dan waffle, atau chiffon cake."
Karena roti lapis Atelierku adalah tipe makanan yang dapat dibawa pulang, aku membuatnya seperti itu untuk kemudahan dan kepraktisan saat dibawa ke mana-mana. Biskuit juga termasuk dalam kategori tersebut.
"Aku akan mengambil ide tersebut."
Dengan senang hati, jawabku dan melihat ke sekitar.
Padang rumput dengan permukaa berwarna hijau membentang luas. Angin berhembus melewati rerumputan dan menghasilkan pola-pola gelombang. Itu adalah pemandangan yang menakjubkan.
Setelah selesai mengatakan pada Cloude tentang pendapat kami, aku bertanya kepada Lyly secara implisit.
"Walau begitu, ini menakjubkan. Dapat memanfaatkan lahan sampai seluas ini. Apakah sudah sejak awal seperti ini?"
"Tidak, malahan, sangat sulit untuk mengaturnya sampai seperti ini. Awalnya aku hanya memilih beberapa pola lahan, dan aku tidak tahu apa yang harus dilakukan setelah itu. Membuatnya sampai seperti ini adalah hal yang sulit."
Dia berkata demikian, menyeruput tehnya dan mulai mengeluh. Akan tetapi, dia tidak terlihat frustrasi. Melihatnya tersenyum membuatku berpikir bahwa dia pasti menikmati hal tersebut.
"Aku berpikir untuk mengatur lahan ini lebih banyak lagi, tapi tidak ada yang muncul di pikiranku karena aku sudah membuat galangan kapal yang sudah lama ingin kubuat. Untuk membuat sebuah bangunan, aku tidak memiliki cukup kayu, jadi aku mengaturnya supaya dapat mengumpulkannya dari hutan di situ, tapi memerlukan waktu sebelum aku bisa menebangnya."
"Tidak, hanya menciptakan hutan dari awal saja sudah memakan banyak waktu. Memang dari mana kau memindahkan pohon-pohon ini?"
"Hm? Ini semua dari benih. Memang benar, memerlukan waktu seminggu penuh supaya ini semua menjadi mereka yang sekarang ini. Juga, pohon-pohon itu terbatas jumlahnya tergantung dari yang sudah ditanam dan tidak akan berlipat ganda lebih dari segitu. Dibuat seperti itu supaya tidak meningkat tak terkendali ke lahan atau semacamnya."
Itu benar-benar terasa seperti fantasi bagaimanapun juga. Herba yang dibudidayakan juga siap dikumpulkan setelah sehari, jadi dapat mengumpulkan kayu setelah seminggu setelah ditanam juga adalah hal yang mungkin…
"Aku penasaran tentang bagaimana Making Box Yuncchi dan Magicchi? Aku mendengar sedikit tentang dungeon Kurocchi dari rumor."
Lyly telah mengatakan padaku tentang apa yang kutanyakan. Karena itulah aku mengatakan padanya tentang seperti apa kondisiku tanpa menyembunyikan apapun.
"Aku sudah mendapatkan herba obat-obatan selama seminggu penuh. Juga, dapat mereplika beberapa material yang kurang jumlahnya adalah hal yang praktis, tapi kegunaannya tidak begitu bagus."
"Aku mendapat Mithril Ore pada hari pertama, tapi…"
Sejujurnya, aku merasa sedikit iri setelah mendengar kata-kata tersebut dari Magi-san yang seorang pandai besi. Berbicara tentang mithril, itu adalah sebuah logam magis dalam fantasi. Mithril = langka. Dan sat aku sedang berpikir begitu, Magi-san terus berbicara tanpa ragu dan rasa iriku menghilang bersamaan dengan kata-kata berikutnya.
"Untuk membuatnya menjadi logam batangan, diperlukan lima buah ore. Meskipun aku menduplikasinya selama seminggu, itu terus-terusan gagal dan jumlahnya tidak meningkat."
Dia berkata begitu dan tersenyum miris. Mendengar hasil yang kompleks tersebut dari seseorang yang mengambil hadian yang sama, aku juga tersenyum miris.
"Aku penasaran apakah lahan pribadi adalah akan jadi hal yang bagus juga untukku? Lahan yang luas dapat digunakan untuk mengamankan material tipe herba sebagai contohnya."
"Mengubah lahan luas ini untuk memanen sejumlah besar material akan membutuhkan banyak usaha untuk sesuatu yang seharusnya adalah sebuah game, 'kan?"
Cloude menjawab dengan tenang. Dia benar, pikirku. Sampai ke tingkat di mana aku dapat mempercayakan pada Kyouko-san si NPC untuk menanganinya adalah hal yang terbaik. Lebih daripada yang ada saat ini akan membutuhkanku  mempekerjakan personil NPC tambahan.
"Itu kedengarannya…sulit."
"Sejak awal hadiah seperti Making Box dan Lahan Pribadi hanyalah bonus event. Jika kegunaan mereka bagus, itu akan meningkatkan  perbedaan antara kita dengan player lainnya, bukan."
"Yah, kurasa begitu. Aku sebaiknya tidak berharap terlalu tinggi."
Saat aku menggeram kesal pada jawaban tenang Cloude,  Magi-san cemberut, menunjukkan dengan imut perasaannya.
"Ngomong-ngomong, bagaimana dengan Cloude? Itu adalah Hak untuk membuat dungonmu sendiri 'kan?"
"Yah. Saat ini, aku sedang meneliti bagaimana caranya mendapatkan hasil secara efisien dengan hal tersebut."
"Mendapatkan hasil secara efisien?"
"Level dungeon dan material yang dimilikinya, sekaligus meningkatkan levelku sendiri. Kebanyakan bekerja menghasilkan uang. Yah, ayo bicarakan tentang itu nanti. Alasan aku memanggil Yun adalah untuk membicarakan tentang guild pengrajin."
"Guild pengrajin?"
Berbicara tentang guild pengrajin; aku pernah mendengarnya sebelumnya, tapi aku tidak tertarik dan menolaknya jadi mereka tidak mengungkit tentang topik ini lagi. Tetap saja, aku merasa sedikit tertarik."
"Ohh?! Yun-kun, kau tertarik dengan ini? Kalau begitu, ayo bicarakan tentang hal tersebut sebelum membicarakan dungeon Cloude."
"Aku akan menjelaskannya sendiri."
Berkata demikian, dia dengan bangga menyambar jubah hitamnya dan dengan bersemangat membelitkannya ke tubuhnya.
Dalam waktu singkat, equipment Cloude berubah.
Sehelai kemeja putih dan rompi abu-abu. Celana panjang dengan suspender yang menguatkan menonjolkan kakinya yang panjang dan ramping.
Sebagai tambahan, dia menggunakan jari telunjuknya untuk mendorong kacamata berbingkai kotaknya. Sebelum aku menyadarinya, dia mengeluarkan sebuah papan tulis putih dan memukulkannya dua kali dengan sebuah spidol. Penampilannya seperti seorang asisten detektif atau gambaran seorang sarjana abad 19. Seperti itulah.
Sementara tindak-tanduknya sehari-hari memberi kesan yang patut disayangkan, selama dia tetap diam, sosoknya sangat sopan. Akan tetapi, bukan di situ letak masalahnya——
"Kenapa kau berganti baju secepat itu! Apa maksudnya itu!"
"Tidak ada maksudnya! Ini hanya pemuasan diri sendiri!"
Dia menegaskan itu?! Dan terus seperti itu, Cloude mulai menjelaskan.
"Dengarkan baik-baik, guild seperti apa yang kami rencanakan!"
Di papan tulis itu dia menulis Apaaa itu guild pengrajin~? dengan tulisan kekanak-kananan yang sedikit membuatku kesal. Lyly bersuara 'waaa' dan bertepuk tangan sedangkan Magi-san menghela nafas.
"Pada dasarnya, konsep guild pengrajin adalah untuk membuat sebuah sistem yang mempromosikan konsep kami tentang harga yang pantas sekaligus mempromosikan peningkatan tekhnis di antara sesama player pengrajin."
Memulai dengan perkenalan tersebut, konsep guild itu sendiri telah dijelaskan.
Guild pengrajin berpusat pada Magi-san dan yang lainnya, dan ada untuk mendukung para pengrajin.
Jumlah pertengkaran memperebutkan tempat untuk membuka stan di pasar telah meningkat, semangat untuk menjual kembali dan memborong semua item material, dan sebagainya. Agar para petarung dan pengrajin dapat berpikiran tenang dan menghilangkan stress merereka, sebuah guild hall akan dibuat dan berbagai sistem ditempatkan di situ. Sepertinya begitu.
Memusatkan pada transaksi material dan penyederhanaan yang akan mengurangi biaya mereka. Juga sekaligus menstabilkan biaya pembuatan itemnya.
Mendukung para pengrajin baru, membuka beragam fasilitas pembuatan barang di dalam guild hall yang bebas biaya, menawarkan tempat untuk menaikkan level dan memiliki experienceawal Sense pembuatan barang.
Memberikan sebuah tempat bagi para petarung dan pengrajin untuk memamerkan dan menjual item yang didapat dan dibuat dengan mengadakan pelelangan. Selain itu bertindak sebagai agensi yang menjual item pada player yang tidak memiliki toko.
"Yah, secara sederhana, kami membuat sebuah sistem dukungan bagi para pengrajin yang tidak memiliki tokonya sendiri sehingga mereka dapat dengan bebas menikmati kegiatan membuat barang?"
"Aku bisa mengerti itu. Tapi yang tidak dapat ku mengerti dari cerita itu adalah di mana permasalahannya."
"Seperti yang kuduga. Kau bisa memperkirakannya bahkan dengan penjelasan samar seperti itu?"
"Haa, begitulah."
Rencana besar seperti tu seharusnya memiliki hambatan. Karena itulah mereka mulai menjelaskannya padaku. Kupikir pastilah ada semacam masalah di sini.
"Yah, hanya ada satu masalah—kami tidak punya uang. Kami kehabisan."
"Ehh? Bahkan dengan gabungan kalian bertiga sebagai pengrajin kelas tinggi ?"
Saat aku bergumam demikian, mereka bertiga tersenyum miris. "Kau terlalu memandang tinggi kami~" Lyly menanggapi dengan sebuah nada lesu, dan Cloude menjelaskan alasannya.
"Tidak peduli berapa banyak yang kami hasilkan, hanya ada kami bertiga. Tiga dari banyak orang. Kalau kami melakukannya dengan buruk, kami tidak akan dapat membentuk organisasi yang mampu mendukung beberapa ratus petarung."
Cloude merentangkan bahunya sekali. Sudah jelas, pastinya begitu, pikirku.
"Item untuk mendirikan guildGuild Emblem, dan markas guildequipment dan fasilitasn yang dibutuhkan guild. Selanjutnya mempekerjakan NPC untuk menjalankan berbagai fasilitas, biaya barang dagangan awal. Tidak ada jaminan kami bisa mendapatkannya, tapi kebanyakan dari mereka adalah masalah yang dapat diselesaikan dengan uang."
Sekalipun aku tidak mengerti setengah dari yang dia jelaskan, aku dapat memahami bagian akhir tentang membutuhkan lebih banyak uang.
"Dan karena itu, kau ingin aku menjadi salah satu anggota dan turut membantu?"
"Tidak, tidak! Kami tidak akan mendesak soal itu, kami tahu Yun-kun bermain solo. Kami memintamu untuk bekerja sama dalam hal lain."
Terburu-buru, Magi-san mati-matian menyangkal pemikiran tersebut. Mungkin aku telah menggunakan nada bicara yang terlalu rendah. Aku menyentuh tenggorokanku dan mendengarkan apa yang Magi-san katakan.
"Kami ingin meminta bantuan dana darimu, sehingga kami dapat mendirikan sebuah guild bagi sesama pengrajin. Bahkan dalam jumlah kecil pun tidak masalah. Tentu saja, kalau kami berhasil membentuk guild tersebut, itu akan menjadi perwakilan yang bertanggung jawab dalam penjualan, jadi waktu yang dihabiskan di stan pasar akan berkurang dan akan ada lebih banyak waktu untuk aktivitas lainnya. Juga, kami akan membeli material dengan harga lebih tinggi daripada yang NPC lakukan dan saat kami menjualnya, itu akan menjadi lebih murah juga. Kalau materialnya lebih murah, maka akan lebih mudah untuk menaikkan level membuat barang. Ada keuntungan seperti itu."
"Dalam kasus Yun, itu akan mempublikasikan Atelier dan kau akan mendapat prioritas untuk material produksi yang dibutuhkan, atau semacam itulah. Yah, ini akan menjadi keuntunganmu."
Proposal Magi-san dan Cloude terdengar menarik, tapi apa artinya bagi guild pengrajin itu?
"Bagaimana dengan guild pengrajin? Bisakah kaian tetap menjual material dengan keuntungan sekecil itu?"
"Bukan. Daripada mendapat penghasilan dengan melakukan transaksi item, kami berniat untuk menghasilkan uang dengan memanfaatkan event hiburan seperti pelelangan. Biaya masuk, kau tahu. Juga, peran utama dari pelelangan adalah untuk menentukan nilai dari item baru dan quest item."
"Prinsip utama kami adalah Menjual dengan harga yang sepantasnya bagaimanapun juga. Untuk item pelelangan yang tidak memiliki keseimbangan antara suplai dan permintaan, kita bisa meminta para pengrajin untuk mendistribusikannya secara bertahap dari situ, mengurangi harganya. Karena itulah, untuk menghindari situasi di mana para player yang kekurangan akal sehat seperti Yun mulai mensuplai item dengan bebas biaya karena ketidaktahuan mereka. Kami akan mempertahankan integritas kegiatan para pengrajin sebagai salah satu tujuan kami."
Entah kenapa, aku merasa telah dikomentari sesuatu yang sangat tidak sopan tapi karena itu kenyataannya aku akan tetap diam. Aku berpikir selama beberapa detik dan menanyakan sesuatu.
"Kalau begitu, apakah ada keuntungan apapun bagi para player yang memberi dana bagi guild atau orang-orang seperti anggota guild yang memiliki kaitan dengannya?"
"Sayangnya, guild pengrajin bukanlah sebuah perusahaan. Tidak ada pembagian keuntungan penjualan dan tidak ada diskon barang dagangan. Bisa dikatakan lebih tepat sebagai guildpenjual ulang."
Cloude menyatakan dengan pasti dan kemudian Magi-san menambahkan.
"Ini murni maksud baik… mungkin tidak sampai sejauh itu, tapi lebih memudahkan berada di dalam guild dengan para pengrajin lainnya 'kan? Kurasa akan ada banyak pemberi dana yang berpikir seperti itu. Guild ini tidak hanya untuk para pengrajin tapi terbuka juga untuk semua player."
Dikatakan begitu, aku mengulas ulang keseluruhan cerita.
"Tidak masalah. Kalau hanya dana——walau begitu, aku tidak punya uang saat ini, jadi bisakah aku memberikannya besok-besok?"
Mendengar perkataanku, Magi-san mengelus dadanya dengan lega, "tidak apa-apa" kata Lyly dan "sepertinya dia sudah teryakinkan" kata Cloude mengikuti.
"Untuk jumlahnya, tidak apa-apa hanya menyiapkan sampai tingkat yang bisa diterima?"
"Yup. Terima kasih, Yun-kun. Saat ini kami terus mengumpulkan uang jadi itu adalah beban berat bagi kami. Tapi kalau kita bisa menggunakan material dungeon Cloude, akan menjadi mudah untuk mendanainya."
"Hei, Cloude. Kau bisa mendapatkan sebanyak itu dengan sebuah dungeon?"
"Sama halnya dengan Lyly, untuk mempersiapkan operasi yang berjalan stabil, sejumlah persiapan diperlukan. Sekarang waktu yang pas, mau melihatnya?"
Dia berkata demikian dan menggerakkan jarinya di tengah udara dan memvisualisasikan menu untuk kami lihat.
Menu yang semi-transparan melebar seukuran TV dan terpasang pada posisi yang mudah untuk dilihat.
"Ini adalah pemandangan penuh dari dungeon saat ini."
Apa yang muncul saat dia berkata demikian adalah peta-peta yang dibenuhi dengan massa berwarna hitam dan coklat. Terdapat beberapa peta dan pada setiap peta tersebut terdapat sebuah angka yang menunjukkan tingkatannya.
Titik-titik putih di peta menandakan kehadiran para player yang bergerak di sekitar situ dalam kondisi real-time
"Sekalipun kau menunjukkannya padaku seperti itu, aku tidak memahaminya."
Setelah berkata begitu, peta tersebut terbagi menjadi persegi-persegi dan mengatur tampilan dalam bentuk 3D. Akan tetapi, karena terdapat sejumlah besar informasi di setiap persegi, hanya lapisan pertama yang ditampilkan.
"Nah sekarang, untuk dungeonnya, aku akan mulai menjelaskan konsepnya. Konsepnya adalah Mengeluarkan material sebagai intinya. Bertahan hidup dan kembali ."
"Eh? Akhir-akhir ini, bukankah ada seorang player yang mengatur dungeon sama seperti Kurocchi? Kudengar keseimbangannya buruk dan orang-orang tidak mendekatinya…"
Saat Lyly berbicara, Cloude merespon dengan "pertanyaan bagus".
"Untuk membuat sebuah dungeon, DP (Dungeon Points) diperlukan. Kau bisa mengumpulkan DP dari pemulihan secara spontan, kekalahan player dan dari pemulihan MP player di dalam dungeon. Metode lainnya, ada sebuah tindakan darurat dengan menukar 10kG (10 ribu gold) untuk 1 DP yang nantinya malah bukannya menghasilkan tapi membuatmu rugi."
"Hee, 1 DP berubah menjadi 10kG, ya. Sepertinya sangat menguntungkan."
"Sayangnya, itu bukanlah sistem yang bagus. Limit tertinggi pemulihan alamiahnya adalah 10k DP pada level awal dungeon. Jika levelnya meningkat, maka naik 1000 dan pemulihan alamiahnya 100 DP per jam. Tindakan darurat hanya berpengaruh sedikit dan ada batasan pada kurs DP, sedangkan menukar DP menjadi uang, pemulihan alamiahnya menjadi sepersepuluh dari jumlah total yang mungkin. Terlebih lagi ada kurs 100 poin menjadi 10kG. Itu sama sekali tidak sepadan."
Cloude berkata demikian, dan menghela nafas menyelesaikan penjelasannya di sini.
"Ayo kembali ke topik awal. Dungeon yang Lyly bicarakan adalah jenis yang diciptakan dengan niat mengalahkan player untuk mendapatkan DP."
"Aku mengerti. Dengan tingkat kesulitan yang tinggi untuk dapat mengalahkan player, itu tidak akan menarik minat siapapun. Tidak akan ada yang mencoba untuk menaikkan level di tempat beresiko tinggi mendapatkan penalti kematian."
"Itu benar."
"Kalau begitu, bagaimana caranya kau mendapatkan DP, Cloude?"
Magi-san yang setuju meyakinkan, Cloude memastikannya dan kemudian aku menayakan sebuah pertanyaan yang baru saja terlintas.
"Dalam kasusku, aku mempunyai sebuah dungeon berbiaya rendah di bawah rentang pemulihan alamiah DP. Juga, aku menggunakan pemulihan MP pada player sebagai pusatnya. Karena itulah, dungeon tersebut tidak seaman itu."
Dia berkata demikian, dan menunjukkan pada kami beberapa gambar 3D dari instalasi yang dipasang di dungeon.
Pada dasarnya, ini adalah dungeon tipe gua. Item tipe material pembuatan barang ditempatkan sebagai item drop dan collection point di dalam. Terlebih lagi, dia tidak lupa untuk menaruh beberapa peti secara acak untuk menyediakan beberapa 'rasa' untuk para player
"Hei, Cloude? Aku penasaran, kenapa kebanyakan material pembuatan barang menyimpang menjadi bahan untuk Tailoring?"
"Tentu saja,  itu demi diriku. Aku menyediakan informasi untuk para player tentang dungeonku sendiri, dan secara aktif membeli material yang mereka dapatkan. Tidakkah kau pikir itu sepadan?"
"Itu tidak adil, Kurocchi! Tambahkan beberapa material Woodworking juga!"
"Ini adalah dungeon tipe gua, jadi pastikan untuk menambah beberapa lokasi, kau dapat menambang bijih logam. Sekarang setelah kita meringkas konsep guild, kau tidak bisa begitu saja tiba lebih dulu dari siapapun!"
"Itu tidak adil!" "Dengan segera menentang monopoli collection point dengan material pembuatan barang!" Dengan setengah bercanda, Magi-san dan Lyly mengeluarkan suara mereka.
Cloude mengabaikan protes Magi-san dan Lyly dan terus menjalankan menu. Dengan sebuah cengiran tanpa takut di wajahnya, dia memperbesar sebuah jendela untuk menunjukkan satu lokasi.
"Hoo, kau mencoba untuk mengabaikan kami, Cloude?"
"Sebelum itu, ada sesuatu yang menarik untuk dilihat. Baru saja, ada beberapa player yang masuk ke dalam."
Aku berjanji untuk mendanai pendirian guild, dan dengan Cloude yang berkata demikian, topik pembicaraan selesai. Dia menunjuk pada layar semi-transparan dan melebarkan satu bagian.
Yang berjalan maju adalah sebuah grup yang terdiri hampir dari player tipe warrior. Untuk senjatanya, mereka memiliki pedang dan tombak. Ada juga seorang player dengan sebuahhatchet untuk serangan besar. Kelihatannya ini adalah sebuah party yang dibentuk secara terburu-buru dan tidak seimbang, tanpa siapapun yang bertindak sebagai pengintai, dan mereka terus berjalan maju.
"——3, 2, 1."
Cloude mulai menghitung. Saat hitungannya mencapai 0, sesuatu yang seperti sebuah lingkaran sihir ungu bersinar di bawah kaki party dan aktif.
"Sebuah jebakan?!"
"Tepat. Juga, inilah efeknya."
"Apa? Apa yang terjadi?" "Hati-hati! Ini adalah jebakan!" "Akan berbahaya jika monster muncul! Siapkan diri kalian!"
Sebelum cahayanya menghilang, mereka telah mempersiapkan peralatan untuk bertempur dan mengisi titik-titik buta dengan berdiri saling memunggungi. Tapi——
Tidak ada yang terjadi.
"Apa? Tidak ada apa-apa. Apakah ini hanya tipuan?" "Membuatku takut saja. Itu buruk untuk jantung." "Walau begitu, kita tadi mungkin sudah terlalu santai. Kita harus fokus."
"Terima kasih untuk hadiahnya. Aku bisa menghasilkan uang dengan menggunakan jebakan-jebakan seperti ini juga."
Meskipun para player di sisi lain layar menghela nafas lega, merasa bersyukur bahwa tidak ada yang terjadi, Cloude bergumam tenang dan mengawasi sisa jumlah DP  berada di akhirmenu yang sekarang bertambah.
"Apakah itu meningkat, Kurocchi? Tapi player-player itu tidak dikalahkan, dan mereka tidak menggunakan skill ataupun art."
"Aaah?! Aku mengerti, Cloude. Ini semacam jebakan yang menggunakan MP Absorption."
"Oh, aku paham. Jadi jebakan itu menguras MP mereka."
Aku menaikkan suara saat Cloude mengangguk. MP terkuras di dalam dungeon dan diubah menjadi DP. Ini cocok dengan konsep Cloude untuk mendapatkan DP tanpa mengalahkanplayer. Tetapi——
"Jadi kau memasangnya di lorong sempit, dan tempat-tempat yang hanya memiliki satu jalur seperti jalan besar."
"Sayangnya, lokasi-lokasi jebakan ini berubah secara acak pada jeda waktu yang tetap dan terbatas untuk terpasang pada lokasi yang cukup besar sehingga memungkinkan para playerdapat menghindarinya dengan pasti. Tetapi, karena tidak ada cedera yang diakibatkan oleh jebakan ini, hal tersebut kadang-kadang menjadi pemasukan yang bagus karena biaya yang dibutuhkannya rendah."
"Begitukah… hm?"
Player yang telah meninggalkan area MP Absorption, dalam sekejap menghilang di sudut menu yang merupakan batasan dari jangkauan pandangan kami.
Tidak, lebih tepatya mereka terjatuh ke dalam lubang perangkap.
"Wah, cara jatuh yang bagus."
"Tapi, bukankah lubang itu sangat dangkal? Itu dipenuhi dengan air, tapi tidak seperti perangkap untuk menenggelamkan. Itu bukan jebakan yang menyebabkan ketidaknyamanan dengan membuat orang basah karenanya, 'kan?"
"Tentu saja bukan begitu. Lihat baik-baik, Yun."
Sambil berkata begitu, Cloude menggerakkan sudut di mana pemandangan itu ditampilkan, memudahkan kami untuk melihatnya. Dan, saat kami melihat ke bagian tengah dari posisi tersebut, kedalaman lubang tersebut seperti cukup dangkal untuk seorang pria dewasa melompat keluar dari sana. Juga, mengambang di bagian bawah lubang itu, ada begitu banyak tubuh berbentuk bulat yang mengapung. Aku merasa lega bahwa itu bukanlah sesuatu yang tidak diketahui dan akrab denganku pada saat yang bersamaan.
"Oh, lubang perangkap itu diisi dengan sejumlah besar Blue Slime, ya."
Tepat saat aku bertanya-tanya apa maksudnya itu, dan jebakan kejam jenis apa yang Cloude ciptakan, dia hanya melemparkan beberapa Slime lemah dan murah ke dalam lubang. Merasa lega, aku menyeruput teh sedikit.
Karena aku keasyikan dengan diskusi, aku dengan cepat meminum teh yang telah dingin itu dan menuangkan untuk diriku sendiri secangkir teh lagi yang masih mengepul panas.
"Lihat, sudah dimulai."
*plup, plup*, *shish, shish*, mereka dikepung oleh slime yang menggeliat-geliut? Yang ada, itu hanya terlihat bagiku seakan monster-monster tersebut mempermainkan party tersebut saat HP mereka berkurang perlahan… eh, berkurang?
Aku mengawasi sambil minum teh dari cangkirku. Dimulai dengan hanya satu milimeter, HP bar mereka mulai berkurang, lalu terkuras banyak dan sebelum mereka dapat bereaksi, paraplayer tersebut terbenam dalam slime­-slime itu.
"Bfuu?! Khkh, khu…"
"Uwaa?! Lyly tersedak!"
Lyly mulai tersedak saat teh yang dia minum memasuki saluran pernafasannya. Aku mengelus punggungnya, dan melihat kembali ke kolam slime.
Magi-san terkejut dan tidak memberi reaksi apapun.
"Ini adalah jebakan yang memanfaatkan secara penuh monster tipe slime yang lemah. Namanya adalah Slime Hell."
"Kami telah melihatnya, tapi…"
"Konsep ini memprioritaskan pemulihan DP dengan biaya rendah. Pertama-tama, lubang perangkapnya ditetapkan pada ukuran di mana orang dapat meloloskan diri dari situ, sehingga perangkap tersebut dapat dibuat dengan sedikit biaya. Slime diatur supaya muncul kembali di bagian bawah lubang dan keluar pada jeda waktu yang tetap, dan para player jatuh ke dalam kolam slime yang terbentuk. Akhirnya, ada bonus chain attack dari serangan kejenuhan sekumpulan besar slime, menghancurkan player sampai mati! Sebagai tambahan, kalau entah bagaimana perangkap itu diketahui, memusnahkan slime sebanyak ini akan membutuhkan skill dan art. Bahkan tindakan mereka akan memastikan peningkatan DP, kemudian, seiring dengan berjalannya waktu, mereka akan pulih kembali! Ini adalah sebuah perangkap dengan combo terbaik dalam hal rasio biaya dan hasil!"
Cloude berdiri dari kursinya dan sangat menegaskannya. Melihat hal tersebut, kami melihat dan membuka mulut tercengang saat menatap dia.
Tidak, bahkan sekalipun kau menekankan seperti itu… Malahan, karena jumlah waktu sejak player terkena serangan kecil tersebut, peningkatan kecepatan chain damage yang mengarah pada kekalahan mereka itu terlalu besar. Aku punya perasaan aneh, merasa tidak yakin. Dikalahkan oleh monster lemah seperti slime… setidaknya buatlah monster itu bos slime sebagai hadiahnya, pikirku.
"Cloude, apakah semudah itu terkena jebakan? Bukankah tidak ada gunanya hanya mengunakan perangkap?"
"Fufufu, untuk mengimbanginya, ada ini."
Dia menggesek menu dengan jarinya, *snap*, pemandangannya berubah dan suara muncul. Sebuah jalur berbentuk lorong yang kemudian bercabang. Dan, sebuah situasi dimainkan saat ada tangga yang menuju tingkatan lebih rendah.
"Ah, tangga menuju ke bawah." "Baiklah, ayo maju lebih jauh ke dalam sana." "Kelihatannya akan ada material bagus untuk armor di sana, ayo kumpulkan itu lalu kembali.""Ya, ayo semangat dan berangkat!"
Teralihkan oleh tangga yang ada di depan mata mereka yang menuju ke lantai lebih rendah, begitu mereka menjejakkan kaki di persimpangan——
『『『"UWAaAa?! AAaAaaaa——"』』』
Permukaan tanah di persimpangan itu naik ke atas, miring ke satu sisi melemparkan player ke pinggir. Begitu mereka terjatuh dalam kegelapan, sebuah suara air terdengar.
" " "……………" " "
"Dan begitulah, untuk memancing orang-orang seperti ini, jebakan seperti lantai-terbalik sangat berguna ketika digabungkan dengan Slime Hell."
Kemudian, reaksi para player yang terjatuh ke samping jalan Slime Hell menghilang.
"Setan."
"Iblis."
"Kejam."
Secara berurutan, Lyly, aku, dan Magi-san masing-masing mengucapkan sepatah kata terhadap Cloude.
"Apa yang kalian katakan? Menggunakan jebakan murah untuk menghimpun serangan. Bukankah ini mengagumkan?"
Kalian seharusnya lebih memujiku, kata Cloude dan memandang rendah kami dengan ekspresi puas. Tidak, itu bukanlah sebuah pujian, balasku ketus dalam hati.
Tidak peduli bagaimana melihatnya, bukannya sejenis dungeon yang membunuh orang dengan monster, ini adalah dungeon yang menggunkan jebakan untuk membunuh orang. Diperhatikan baik-baik, jebakan-jebakan ini dibangun sedemikian rupa sehingga mungkin untuk dihindari, tapi tidak seorang pun yang cukup waspada untuk melakukannya. Walaupun tidak sulit bagi player yang maju dengan hati-hati dan memiliki pengetahuan yang sesuai levelnya, jika mereka merasa tenang dan menurunkan kewaspadaan mereka, menganggapnya sebagai dungeon normal, mereka akan segera dilahap konsep itu.
Seandainya ada player mana pun yang kukenal mengunjungi dungeon ini, kuharap itu berakhir dengan tidak terjadi apapun. Tentu saja, aku mengkhawatirkan baik player maupundungeon.  
 " Ohhh, jadi ini dungeon buatan player. Ada apa di dalamnya?"
"Sebagian besar adalah bahan-bahan Tailoring. Aku penasaran, apakah kita akan bisa mendapatkan material untuk armor Rirei-san dan Kohaku-san?"
Di pintu masuk dungeon yang suram, melihat ke kedalaman dungeon terdapat seorang gadis berambut putih dalam balutan equipment berwarna keperakan. Benar, party adik perempuanku yang hebat telah menjejakkan kakinya ke dalam dungeon——

"Gehh, Myu. Kenapa dia di situ?"
"Aku membuat pintu masuknya dekat dengan kota. Melihatnya datang bukanlah hal yang mengejutkan."
Jadi dia membuat pintu masuknya di tempat seperti itu. Aku tidak tahu soal itu. Menempatkan sebuah dungeon tepat di sebelah kota melipat gandakan kemungkinan kedatangan Myu.
"Kalau begitu, Tobi-san di depan untuk memperingatkan kita soal jebakan. Hino-san dan aku akan ada di bagian depan. Di tengah, Rirei-san dan Kohaku-san sebagai mage. Yang berada di belakang waspada terhadap serangan kejutan adalah Myu-san yang dapat menangani baik serangan jarak dekat maupun menggunakan sihir."
"Hmm. Secara teori ini adalah formasi yang sempurna. Dengan begini, mereka seharusnya dapat dengan mudah mencapai lantai kedua. Yah, ini akan bagus kalau mereka mendapatkan materialnya sampai titik tersebut dan kemudian kembali. Maju lebih jauh daripada itu dan… khukhukhu…"
"Hei, Cloude, tidak peduli bagaimana aku melihatnya, kau terlihat seperti seorang penjahat. Tahanlah dirimu sedikit."
Aku menekan pelipisku dan menghela nafas sedikit. Saat aku menatap mata Cloude, dia hanya mengangkat bahu seakan dia adalah seorang produser film. Maaf soal itu, leluconku tidak berhasil.
Kemudian, aku dengan diam mengalihkan pandangan dari dungeon, melirik Magi-san dan Lyly. Mereka sedang menatap dengan penasaran, bertanya-tanya bagaimana Myu dan yang lainnya menyelesaikan dungeon ini dan kadang-kadang, mereka menaikkan suara kekaguman.
Kalau menggambarkan bagaimana rasanya, ini seperti sedang menonton sebuah reality show di TV. Para penantang melangkah maju dengan gesit melewati jalur dengan tingkat kesulitan tinggi dalam event tipe serangan-waktu. Tidak seperti individu lainnya pada jalur yang sama, terdapat drama yang sepenuhnya menampilkan perbedaan kualitas manusia.
Tentunya, membuat penantang menghadapi kesulitan yang begitu banyak dan selalu berubah-ubah telah menjadi sesuatu yang biasa dalam program TV semacam itu. Berpikir seperti itu, aku menjadi yakin dan memutuskan untuk mengamati Myu dan yang lainnya untuk menyelesaikan dungeon.
"Sebenarnya, aku tidak tahu bagaimana Myu dan yang lainnya bertindak di saat seperti ini."
Ini adalah sebuah kesempatan yang bagus, dan dengan begitu aku mulai melihat dengan cerma. Berpikir seperti itu, aku menuangkan teh lagi saat mengamati mereka.
Mereka melangkah maju melewati tingkat pertama dengan mulus. Mereka mengumpulkan bahan-bahan dan mengalahkan monster-monster. Kemajuan mereka sepertinya stabil dan damai. Perangkap-perangkap pada titik ini masih masuk akal dan kebanyakan pada level gangguan semata.
Kadang-kadang, mereka melewati bagian pinggi perangkap MP Absorption. Mereka pada level di mana Toutobi sebagai pengintai dapat menemukan jalan lain untuk perangkap tersebut.
Tingkat jebakan-jebakan ini juga adalah lubang-lubang perangkap dengan kedalaman yang mencapai setidaknya semata kaki dengan lumpur di dalamnya yang memiliki sifat menghambat sebagai tujuan mereka. Ada banyak perangkap pembuat-tawa dari jebakan yang mudah untuk meloloskan diri.
Selama mereka memiliki Sense yang tepat, mereka dapat menghindar atau menggagalkan jebakan-jebakan tersebut. Itu bukanlah masalah besar. Namun, yang membuatku terganggu adalah——
"Dan kemudian, kau tahu, beberapa waktu yang lalu Sei-oneechan telah…"
"Wah, kau benar-benar menyayangi kakak-kakak perempuanmu ya, Myu."
"Ini adalah cinta antar keluarga!"
"Fufufu… cinta antar keluarga yang indah. Membuatku ingin menambahkan bunga-bunga sebagai latar belakangnya. Sebagian besar adalah bunga lili (TL Note : yuri…ehem…)."
"Rireei, sadaaar! Gawat, dia kelewat batas."
Entah kenapa, yang paling tenang adalah Myu si petarung tiada bandingan. Bukannya sibuk dengan pertempuran, dia melanjutkan obrolan.
Apa yang aku dan Sei-nee lakukan, apa yang terjadi pada kami… Myu terus berbicara dengan senangnya tentang hal-hal tersebut. Lucato terus mendengarkan dengan seulas senyuman di wajahnya,Toutobi dan Hino juga, tanpa menurunkan kewaspadaan, mereka menghadapi monster yang mereka temui dan bergabung dengan percakapan tersebut dengan senyumn di bibir mereka.
Sedangkan Rirei…dia sudah melanglang-buana sendirian ke dunia ilusi. Wajahnya memerah dan ekspresinya terangsang. Dia mulai bernapas kasar yang kesannya seksi. Meskipun Kohaku berjuang untuk membuatnya kembali waras, dia menyerah tidak lama kemudian.
Dan, daripada itu——
"S-Sangat memalukaaaaaaaaan‼"
Seruan dengan nada tak berdayaku pada Myu tidak mencapainya.
Melihat hal itu, Magi-san dan Cloude menatapku sambil menyengir dan Lyly berekspresi yang berkata 'kau punya hobi yang bagus'.
"Awal-awal liburan, meskipun ada banyak persediaan makanan kecil di rumah, kau malah membeli puding dan memakan bahkan sebelum lima menit berlalu, dan sebagainya. Ada banyak hal imut di sini."
"Lyly!"
"Bukankah itu tidak masalah? Membeli dan memakan puding. Kau pasti ingin memakannya satu, 'kan?"
"…saat itu, ada makanan kecil yang berbeda di rumah. Entah kenapa, rasanya, atau tepatnya aku memiliki keinginan selintas untuk memakan yang lain. Meskipun aku merasa bahwa tidak ada gunanya membeli apa yang tidak benar-benar dibutuhkan, tapi…"
"Kau terlalu serius ya, kupikir. Mempertimbangkan apakah tidak apa-apa membeli sesuatu yang sudah ada di rumah, menimbang-nimbang budget dan kebutuhanmu sendiri… jadi, apa hasilnya?"
"Aku memaksa Myu untuk membelinya. 'Tidak ada yang benar-benar ingin kumakan, jadi pergi dan belilah'. Umm… puding dari toko khusus itu benar-benar enak."
Meskipun itu benar-benar puding yang mahal, makanan tersebut memiliki jumlah karamel dan rasa pahit yang pas, karena pada dasarnya aku tidak puas dengan makanan yang terlalu manis, hasil dari belanja itu sangatlah bagus.
Memprioritaskan puding daripada makanan kecil lain yang tanggal kadaluwarsanya masih jauh bukanlah sebuah masalah sama sekali. Memikirkan lagi hal tersebut sekarang, hal bodoh apa yang sedang kukhawatirkan, pikirku.
"Dengan kata lain, biasanya kau menahan keinginanmu sendiri, bukan begitu? Walau begitu, kalian benar-benar akrab, kalian tiga bersaudari. Ini adalah misteri kenapa kalian tidak membuat party bersama."
"Mmh… ada banyak hal bagi kami juga. Selain itu, bukan tiga bersaudari, aku ini laki-laki."
Sekalipun kami akrab, bukan berarti kami selalu bersama-sama di dunia nyata, terlebih lagi cara kami bermain game sangatlah berbeda.
Daripada melibatkan diriku dengan mereka secara terpaksa sejak awal, yang terbaik adalah kadang-kadang berhubungan dengan mereka untuk waktu yang terbatas.
Kami minum teh dan makan cemilan kami saat mengobrol dengan ramainya, sementara itu, Myu dan yang lainnya telah maju semakin jauh.
"Nah sekarang, mereka telah melewati tingkat pertama, dan memasuki tingkat kedua. Lawan-lawannya tidaklah kuat, tapi apakah mereka dapat menangani jebakan-jebakannya?"
"Hei, Cloude. Berapa banyak tingkat yang dimiliki dungeon ini?"
"Empat tingkat sederhana. Sekalipun aku berkata begitu, yang terakhir pada dasarnya adalah sebuah jalur lurus menuju ke ruang bos, jadi bisa kau katakan tiga tingkat. Memerlukan waktu untuk sampai ke sana, tapi kalau mengambil rute terpendek di bagian belakang, mereka dapat pergi dalam waktu 10 menit."
Mendengar respon tersebut, aku mengalihkan tatapanku pada Myu dan yang lainnya lagi. Mereka dapat menangani musuh dengan mudah dan pada layar tersebut mereka hampir mencapai titik di mana Slime Hell tersebut berada sebelumnya.
"…permisi. Ada sebuah perangkap besar di sini. Sebuah perangkap sensitif-tekanan."
"Semuanya, berhenti!"
Toutobi menginformasikan mereka tentang keberadaan perangkap tersebut dan Lucato menghentikan semua orang dengan memberikan tanda untuk berhenti dengan sebuah suara memerintah yang jelas. Dia berpikir untuk beberapa detik dan setelah berhasil membuat kesimpulan, dia menanyakan pendapat anggota party-nya.
"Mungkin level kesulitannya bertambah di setiap tingkat. Kurasa sebaiknya mengaktifkan salah satunya supaya mendapatkan pemahaman yang lebih baik, bagaimana?"
Terhadap saran Lucato, dipimpin Myu, semuanya setuju. Sedangkan orang yang memicunya, Hino-lah yang terpilih.
"Hino-san, bisa tolong lakukan itu?"
"Okayy, Lucato. Tidak masalah 'kan kalau aku hanya memukul tempat ini dengan paluku?"
Dia berkata demikian dan menghantam jebakan tersebut dengan sledgehammer yang besar. Lubang jebakan itu terbuka.
Meskipun Slime Hell yang dia bangga-banggakan itu ditemukan mudah, Cloude sedang mengamati situasinya tanpa ekspresi tertentu apapun.
"Uwaa, lubang ini dipenuhi dengan slime. Sepertinya, mereka semua menggeliat-geliut."
"Rasanya seperti sebuah penyambutan secara fisiologis. Hei, Myu, Rirei. Apa yang akan kita lakukan?"
"Hmm. Situasi dengan lendir itu bisa sangat berkesan maniak ya 'kan."
"Woi! Ngomong apaan sih!"
"Fufufu, yah, ayo tinggalkan dan bakar habis —— «Flame Burn»!"
"Oohh! Seperti biasa, Rirei melakukannya dengan mencolok."
"Terima kasih banyak untuk pujiannya, Myu-san."
"Tidak, berundinglah dengan kami sebelum kau melakukan sesuatu. Dasar, Rirei…"
Myu memandangi api yang meluap dari lubang perangkap dan mencapai langit-langit. Rirei memperlihat perasaan bangga luar biasa. Kebalikannya, Kohaku yang bertindak sebagaistopper Rirei, menghela napas letih, Lucato dan Hino tersenyum simpul. Toutobi ekspresinya sulit untuk dibaca, tapi sepertinya dia menikmati suasana tersebut.
Kalau begini, tingkat kedua juga tidak akan menjadi masalah. Dan saat aku berpikir demikian, pria di sampingku ekspresinya begitu serius.
"Sampai saat ini, itu adalah pertama kalinya mereka menggunakan baik skill maupun art. Juga, meskipun mereka menggunakan sihir untuk menghancukan perangkap, meskipun serangannya kuat, jumlah DP yang diberikan juga rendah. Dia pasti memiliki SenseMP Consumption Reduction dan Magic Attack Power Increase. Ini adalah sebuah kerugian karena DP digunakan untuk mengisi kembali monster yang dikalahkan. Aku perlu menyerang langsung dari sini."
Cloude mulai menggumamkan sesuatu yang suram.
Pada tingkat kedua, karena persembunyian yang lebih baik, Myu berada dalam bahaya dan hampir jatuh ke dalam lubang perangkap, tapi dengan menggunakan Sense Action Restriction Release, dia menendang dinding di dalam lubang saat hampir setengah tubuhnya jatuh ke dalam, dan dengan menggunakan jurus gerakan tiga-dimensi, dia kembali ke permukaan sebelum dia jatuh mencapai bagian bawahnya. Setelah tertarik dengan gerakan tersebut, Slime Hell tersebut dibakar habis oleh api Rirei.
Dan, pada tingkat ketiga. Ini adalah area yang Cloude katakan pada dasarnya adalah tingkat terakhir. Saat mereka memasukinya, Cloude memberikan perintah pada dungeon.
"——Emergency Command Order. 40 Undead dan 30 Cursed Flame dari lantai tiga untuk mengusir penyusup. Spirit yang muncul di tingkat ketiga dipindahkan ke tingkat keempat. Lakukan segera!"
Menanggapi perintah Cloude, mumi tipe undead yang membawa tombak dan dibalut armor, juga roh-roh api hitam yang perlahan bergerak seperti yang diperintahkan. Kekuatan monster-monster tersebut lebih hebat daripada dari area-area sebelumnya, tapi mereka tidak cukup kuat untuk menghentikan Myu dan yang lainnya. Dan selain itu——
"…Aku senang ini bukannya tipe horor."
Karena dia berkata undead, aku membayangkan mereka seperti yang berasal dari cerita horor. Tapi jika ada cara untuk menggambarkan mereka, maka itu adalah sosok seperti boneka kayu dan lentera bercorak gelap yang hanya sedikit menakutkan. Akan tetapi, kegelapan yang ada pada mata dan mulut mereka terasa sedikit mengerikan.
Dalam sebuah gang sempit, satu peleton monster-monster tersebut berkumpul dan mempersiapkan diri mereka untuk memblokade party itu dengan tombak yang terhunus.
"…sepertinya sulit untukku karena jangkaun belatiku sangat pendek."
"Itu adalah penghalang yang lumayan, kita dapat menahan mereka dengan serangan AOE Rirei dan Kohaku-san."
Toutobi bergumam bahwa jangkauannya terlalu pendek, Lucato sedikit kesulitan dengan bastard sword yang dia banggakan dan menggunakannya sebagai pelindung untuk menangkis dengan sisi pedang tersebut.
Hino juga, telah berganti dari sledgehammer ke tombak panjang, sama-sama menahan musuh dan menunggu serangan sihir yang datang dari belakang, tapi——
"Oh, yang benar saja! Sesuatu muncul dari dinding!"
"Cihh! Api hitam itu, dia tidak memiliki banyak kekuatan serangan, tapi menyebabkan status abnormal Curse!"
"Fufufu, itu merepotkan. Jika menyerang, terkena Curse ——tapi yah, kali ini, aku tidak bisa mengabaikannya, jadi ayo hujani dengan sihir. ——«Flame Wall»!"
"Kayaknya itu bagus. ——«Aero Bash»!"
"Berusaha sampai batas maksimal, ya. Bagus! ——«Light Wave»!"
Sihir dari tiga orang di bagian belakang pergi melayang ke arah para prajurit mumi dan menghancurkan sosok mereka untuk sesaat.
Cloude melihat dari sisi kami di layar, senyuman riang terlihat di wajahnya. Tidak peduli bagaimana kau melihatnya, ini adalah situasi yang tidak menguntungkan baginya. Juga, karena dia memanggil monster-monster untuk keadaan darurat, DP-nya telah menurun drastis. Akan tetapi…
"Khukhukhu, selesai tepat waktu."
"Cloude? Bagaimana kalau berhenti bersikap keras kepala dan biarkan mereka menyelesaikan dungeonnya?"
Magi-san menyipit sedikit senang dan bergumam. Namun, sepertinya dia merasa senang karena melihat Cloude begitu memperjuangkannya.
"Sudah kubilang, ini adalah combo dungeon berbiaya rendah. Begitu banyak elemen dikerahkan untuk mendapatkan kombinasi yang sempurna. Ini, tidak langi pertarungan demi DP. Ini telah menjadi pertempuran untuk menghasilkan situasi yang kubayangkan untuk dungeonku! Aku tidak lagi peduli tentang dampaknya!"
"Dampak apanya, Kurocchi. Jumlah monster yang kau kerahkan dengan panggilanmu telah berkurang, hanya itu."
"Tidak, ada yang aneh."
Saat Lyly menunjukkan, aku menemukan sebuah perubahan.
Apa yang Cloude perintahkan sebelumnya? Itu adalah instruksi untuk menarik kembali dua jenis monster. Akan tetapi, monster yang seharusnya ada di lantai ketiga, sejak awal tidak ada di situ. Dan mereka, yang telah meloloskan diri dari dalam kerumunan tubuh para prajurit mumi.
Ada roh-roh berwarna hijau kebiruan yang mencurigakan. Mereka melewati dinding secara bersamaan, melarikan diri.
"Sesuatu muncul! ——«Light Wave»! Grr, mereka melarikan diri."
Myu menyadari Spirit berwarna hijau kebiruan tersebut dan merubuhkan salah satunya dengan sihir, tapi sejumlah mereka yang lain telah menghilang ke dalam dinding. Setelah itu, prajurit mumi bergegas masuk dan mengisi kekosongan yang tercipta.
Kemudian Myu melakukan kontak dengan bola api hitam yang muncul dari dinding dan menebasnya dengan sebilah pedang, membuyarkannya.
"Nah sekarang, ayo manfaatkan tingkat ketiga ini untuk memperkenalkan konsep bos."
Bangkit dari kursinya, Cloude beraksi.
"Pertama, aku akan menjelaskan peran dari setiap monster. Sementara undead memperlambat player, saat mereka dikalahkan, sejumlah besar roh akan dilepaskan. Dan Cursed Flameyang menyelinap melewati tembok adalah monster yang tidak memiliki tubuh dan melancarkan status buruk Curse."
"K-kenapa Spirit? Kenapa harus membuat sejumlah besar monster?"
"Itu adalah batu penjuru bos. Akan tetapi——yah, kau akan mengerti begitu kau melihatnya. Aku akan mengesampingkannya untuk kau nikmati nanti."
Cloude berkata demikian dan, "khukhukhu", sebuah tawa terdengar dari tenggorokkannya sebelum dia melanjutkan penjelasannya.
"Nah, inilah pertanyaannya. Menurutmu, kenapa aku membuat Cursed Flame menggunakan Curse?"
Mendengar pertanyaan ini, aku menaruh salah satu tanganku di mulut dan memikirkannya. Kalau aku tidak salah, Curse menyusutkan 1% MP per detik dan efek negatif secara acak, jadi pengurangan MP adalah…
"Aku mengerti. Maksdumu Cloude, adalah kau memastikan untuk mendapatkan DP dengan menggunakan Curse."
"Juga, jika Curse tetap ada pada player, DP akan terus meningkat, dan seandainya sihir pemulihan digunakan untuk melepaskannya, DP akan tetap bertambah.
Puas dengan jawaban Magi-san dan Lyly, Cloude mengangguk. Kenyataannya, saat sebuah kesempatan untuk Myu melancarkan sihir pemulihan, DispelCursed Flame mulai menyebarkan Curse lagi. Namun, tingkat keberhasilan untuk kali kedua dan ketiga telah menurun. Pada akhirnya, semua Undead dan Cursed Flame tersapu bersih. Sejumlah roh telah dilepaskan dan tingkat ketiga dibersihkan.
"Kita akhirnya menghentikan aliran musuh. Tidak ada pasukan di depan."
"Kalau begitu, ayo beristirahat sebentar di sini. Art dan skill kita, begitu pula dengan MP dalam keadaan rendah karena Curse. Aku capek~"
"Itu karena kau melindungi, menyerang dan menyembuhkan, Myu. Kaulah yang bekerja paling keras."
Wuahh, anggota party melihat Myu dengan seulas senyuman saat dia dengan lemah bersandar pada dinding gang. Mereka beristirahat waktu yang ditetapkan, memulihkan sisa MP dengan MP Potion dan bergegas ke bagian terdalam.
"Sekarang, bagian yang terakhir! Batu penjuru tingkat ketiga dan bos dari tingkat keempat— Si Anjing Setan—Hellhound."
Hanya ada satu ruangan berbentuk mangkuk dan seekor anjing di dalamnya. Besarnya sekitar monster berukuran sedang dan sedikit lebih kecil untuk ukuran seekor bos. Mengambang di sekelilingnya, adalah lusinan roh yang terbentuk tadi.
"Hanya itu bosnya? Juga, lilin kematian yang tadi."
Hino bergumam. Hellhound bereaksi terhadap itu dan berdiri, dia menyalak ke arah langit-langit.
Mengikuti suara yang bergema, roh-roh itu melayang terserap ke dalam Hellhound secara bersamaan. Tubuhnya membesar dengan setiap roh yang memasukinya dan menjadi begitu besar. Dia akhirnya memiliki ukuran yang tepat untuk seekor bos monster.
Melihat pemandangan itu, tidak hanya aku, tapi juga Magi-san dan Lyly yang terperangah.
"Spirit adalah monster-monster yang tidak memiliki kemampuan untuk menyerang. Dan satu-satunya Sense yang mereka miliki adalah Possession. Target yang dirasuki meningkat statusnya seiring dengan level Sense Possession. Dan ada 32 spirit. Meskipun beberapa dari mereka telah ditaklukkan saat pertempuran, Hellhound menyerap semua yang tersisa. Kekuatannya tidak dapat dibandingkan."
Lolongan anjing itu menjadi semakin kuat dengan setiap roh yang diserap dan suara tersebut semakin kuat sehingga cukup untuk disebut sebuah raungan. Myu serta yang lainnya yang menghadapinya diserang dengan perasaan menekan yang datang dari monster itu.
Dan perang melawan Hellhound itu pun dimulai.
Meskipun dia adalah bos monster yang berukuran menengah, dia berlari di permukaan tanah dengan kecepatan Hellhound asli. Menyerang dengan kuat, dia telah membubarkan formasiparty.
"Ha, naif —— «Shock Impact»!"
Dengan itu, Lucato melepaskan sebuah tebasan diagonal dengan bastard swordnya, mendorongnya menjauh.
"…… «Neck Hunt»."
Hellhound memperbaiki kembali postur tubuhnya dengan berputar balik di tengah udara, tepat sebelum kakinya menyentuh tanah kembali. Toutobi bergerak dengan kecepatan tinggi dan melompat tepat di atas Hellhound. Menggunakan Art dengan kedua belati yang dia selipkan di tangannya, dia menyerang musuh dalam sekejap.
Menanggapi serangan tebasan Art yang sepertinya dapat menghancurkan leher monster tersebut dari atas, Hellhound terjatuh.
Pada selang waktu sesaat itu, sebelum monster tersebut bangkit, Myu dan Hino mendekat dan mengayunkan senjata mereka.
"——Fifth Breaker!"
"——Grand Hammer!"
Myu bercahaya biru pucat dan melepaskan lima serangan berturut-turut dalam sekejap ke sisi samping Hellhound. Setelah jeda sesaat, ketika tubuh Hellhound bangkit, Hino mengayunkan sledgehammer pada monster itu.
Sekali lagi menghantam tanah, Hellhound berguling dan membangun kembali posisi tubuhnya. Dan yang terakhir adalah——
"Fufufu, ayo musnahkan dia dengan temperatur maksimal."
"Persiapan untuk serangan besar sudah selesai!"

Rirei dan Kohaku bergerak ke posisi di mana staff dan wand mereka yang terulur membuat sudut 90o, dan membuat Hellhound sebagai titik di mana sihir mereka bertemu.
"—— Flame Circle!"
"—— Little Tornado!
Sebuah lingkaran api dilepaskan Rirei mengelilingi Hellhound dan memagarinya untuk menutupi jalur meloloskan diri.
Lingkaran itu memampat sampai ke batasnya, menyelimuti Hellhound dan menimbulkan ledakan.
Sebuah angin tornado kecil dilepaskan ke arah tubuh Hellhound yang telah dilahap api dan mengobarkan apinya, semakin meningkatkan temperaturnya.
Melihat sebuah tornado api tiba-tiba tercipta di dalam dungeon dan tampil memenuhi layar, membuat semua orang terpana.
"Kesalahan perhitungan Kurocchi adalah memberikan Myu-chan dan yang lainnya tempat luas untuk bertindak.
"Tidak mungkin, bos Cloude yang telah membuat begitu banyak persiapan bisa begitu dilampaui, mereka memiliki kombinasi yang mengagumkan."
Terhadap analisis Lyly dan gumaman Magi-san, aku sekali lagi menyaksikan kekuatan dari party Myu.
Meskipun menghabiskan sejumlah besar DP untuk meningkatkan level Hellhound dan kemampuannya, monster itu ditangani dengan semudah ini, itu sedikit disayangkan, pikirku.
Dan setelah melihat dampak serangan terhadap Hellhound, MVP pertempuran ini adalah Rirei dan Kohaku.
Kekuatan api terkuat Rirei dan penentuan waktu dan pelepasan sihir angin Kohaku. Karena gabungan efeknya, bahkan serangan yang lebih besar telah dilepaskan.
Lucato telah menghadapi Hellhound dari depan dan menyerangnya dari samping, kemudian Toutobi menggunakan sebuah serangan kejutan yang cepat dan akurat, Myu dan Hino meningkatkannya dengan menyamakan waktunya. Di depan kombinasi sempurna mereka, Hellhound ditaklukkan.
Hellhound terperangkap dalam tornado api dan terus mengalami cedera, tapi masih ada 30% HP yang tersisa. Kemudian serangan Myu menyelesaikannya.
"Dia masih belum jatuh juga, keras kepala. ——Sol Ray!"
Melepaskan sebuah sinar laser sihir cahaya dari ujung jarinya yang terarah pada Hellhound yang terperangkap dalam angin puyuh itu dan membuatnya semakin terbakar. Kemudian, kesunyian total muncul. Setelah melihat musuh dipermainkan secara sepihak seperti itu, aku mulai merasa bersimpati padanya.
"Mencoba menggunakan mobilitas untuk melawan Myu dan yang lainnya adalah langkah yang salah. Meskipun upaya serangan tiga-dimensi mereka terkunci di gang dungeon yang sempit, serangan tersebuth dilepaskan sekaligus saat pertarungan dengan bos."
Yang ada, ini adalah pertunjukkan mereka yang terbaik hari.
Begitu terkejut atas kekalahannya, bahu Cloude gemetar.
"Kau seharusnya membiarkan mereka bertarung secara normal dan kembali."
"Khukhukhu, tentu saja, aku telah kalah sebagai seorang dungeon master. Akan tetapi, keinginanku tidak berakhir di sini."
"Haa? Apa yang kau…"
Sesaat berikutnya, Hellhound sepenuhnya menghilang. Dan, melihat peti harta tertinggal oleh Hellhound sebuah rasa risau yang tak dapat dijelaskan menyerangku.
"Nah sekarang, apa hartanya? Eh, uh?"
"…dungeon ini sangat dalam jadi seharusnya hadiahnya sepadan, hei, Myu?"
"Wah, wah…"
Myu menjadi orang pertama yang membuka peti. Dia mengeluarkan apa yang ada di dalamnya dan melihatnya. Matanya terlihat bertanya-tanya kebingungan, melihatnya seperti itu, kawan-kawannya tersenyum miris.
Dan, di sisi sini——
"Hahahahaha, memang aku telah kalah dalam pertarungan ini, walau begitu, tujuanku adalah hal yang lain."
"Memang begitulah dirimu, Kurocchi."
"Membuatnya seperti ini, cara yang payah untuk mengakhirinya."
Sebagai tanggapan terhadap kalimat yang diucapkan Cloude, Magi-san dan Lyly melihat ke layar dengan terpukau. Apa yang keluar dari peti harta, ada enam kostum yang berbeda.
Kebanyakan dari benda tersebut modelnya sudah dibentuk ulang, seperti pakaian renang dengan jumlah kain yang sedikit, gaun pengantin, kostum yang jelas-jelas menyimpang dengan bagian atas dadanya dibuat terbuka dan sebuah bando dengan tanduk, sampai yang normal yaitu yukata dengan pola ikan mas dan bunga yang lucu seperti yang biasa dikenakan pada saat menonton kembang api. Termasuk beberapa aksesoris kecil, ada beragam bagian kostum cosplay yang banyaknya lebih dari dua puluh buah.
Setelah melihat semuanya itu satu demi satu, mengamati Myu dan yang lainnya saat mengeluarkannya, aku mencengkeram kerah Cloude yang secara sengaja memanipulasi item drop.
"Apa yang kau kirimkan pada adik perempuan seseorang dan temannya!"
"Tapi bukankah itu kedengarannya menyenangkan!"
"Pikirkan perasaanku saat aku dipaksa memakai kostum semacam itu!"
Aku mengguncang kerah Cloude kuat-kuat dengan satu tangan dan menggebrak meja berkali-kali dengan tangan yang satunya. Magi-san dan Lyly dengan cepat memperkirakan dampak dari meja tersebut dan mengangkat cangkir-cangkir teh begitu pula dengan makanan berupa roti lapis dan biskuit.
Untuk sesaat, aku terus menyuarakan protesku, tapi Myu yang telah memeriksa kostum cosplay itu bersuara.
"Terima kasiiiih!"
"…hei, barusan, bukankah Myu berseru sambil menghadap kemari?"
"Memang benar, tapi tidak ada hal yang terlihat seperti kamera pengawas di relay point itu."
Terkejut dengan fakta bahwa Myu dapat menentukan lokasi kami dengan tepat seperti itu, gerakan kami terhenti.
"Myu-san, apa yang sedang kau lakukan?"
"Hm? Entah kenapa, aku merasa seakan sedang diperhatikan seseorang…tidak, bukan begitu. Sepertinya, aku merasa bahwa peti ini diatur dengan sengaja, jadi aku hanya menghadap ke sana dan melambai."­
Myu menelengkan kepalanya, terkejut dengan tindakannya sendiri yang dilakukan tanpa ada alasan tertentu. Melihat hal itu, Lucato tersenyum simpul.
Tapi, semua orang setuju bahwa isi dari peti harta itu sepertinya diatur dengan sengaja, dan kemudian, semuanya teringat kenyataan bahwa ini adalah sebuah dungeon buatan player.
"Kalau begitu, kami sudah mendapat banyak kesenangan hari ini, terima kasih banyak! Kalau dungeonnya berkembang lebih jauh lagi, kami akan datang lagi!"
Karena intuisinya yang bagus, Myu melihat tepat ke arah relay point meskipun itu tidak terlihat dan membuat pernyataan bahwa mereka akan datang secara berkala untuk mengurangi DP Cloude. Dengan pandangan menerawang, Cloude tertawa hambar.