ONLY SENSE ONLINE
JILID 2 BAB 8
THE GREAT EATER OF MYTHICAL BEAST DAN SUPPORT

Apa yang menyambut kami saat kami bergegas kembali ke perkemahan adalah para player yang berlarian di sekitar seperti para lebah dari sebuah sarang yang diganggu.
Kupikir para player yang hilir-mudik di sekitar perkemahan sama tegangnya sepertiku, tapi——
"Hei! Ayo segera pergi berburu. Ayo temukan Eater of Mythical Beast dan mengalahkannya."
"Tunggu sebentar! Bagaimana kalau kita memancingnya kemari dan kita buat orang-orang menyaksikannya?"
"Itu ide bagus?‼ Ayo buat para party dan individual berkompetisi waktu serangan."
"Aku juga ikut!"
"Tunggu sebentar! Apa itu? Itu menjijikkan! Aku tidak mau mendekati itu?!"
"Woaah?! Dia sudah datang kemari! Ayo hadapi dia, sialan!"
" " "YEAHH‼" " "
"…………"
Apa ini? Ada apa dengan perbedaan temperatur antara keteganganku dan motivasi mereka…
Saat aku kembali ke perkemahan kami dari area berbatu di utara, aku melihat monster Eater of Mythical Beast hanya sekali. Dia menggunakan mulut tak beraturannya dengan barisan gigi tajam di dalamnya untuk mencabik-cabik pepohonan. Elemen-elemen yang menyusunnya dapat dikatakan mengerikan. Bagian torsonya memiliki tekstur berdaging dengan campuran warna coklat dan hitam lembut. Tentakel yang tak terhitung jumlahnya memanjang keluar darinya. Ada tempat-tempat di mana sepertinya jari-jari manusia mencuat keluar. Dari daging yang berwarna gelap, putih dan merah muda pucat, serat-serat otot mengintip keluar, warnanya merah untuk menonjolkan warnanya.
Di tempat yang terlihat di mana kepalanya berada; jatuh ke dalam, rongga matanya kosong dan dipenuhi kegelapan. Dengan bunyi melengking parau, jiwaku terguncang dan aku mengernyit merasa tidak senang.
Hanya saat ini, aku membenci Hawk Eyes karena dapat melihat sosok tersebut dengan jelas. Akan tetapi, aku telah melihat sosok yang mirip belum lama ini.
"…Yu……-kun, Yun-kun!"
"——Eh?‼ Ada apa?!"
"Aku tahu apa yang Yun-kun ingin katakan. Yah, inilah realita game."
Karena aku mulai berpikir secara mendalam, aku tidak menyadarinya, tapi sepertinya Magi-san memanggil-manggilku beberapa kali. Kemudian aku mengingatnya dan menanyakan Magi-san serta Sei-nee tentang perbedaan 'temperatur' yang kupikirkan sebelumnya.
"Sei-nee…seharusnya, bukankah orang akan panik saat mereka melihat monster mengerikan semacam itu?"
"Yah, ini adalah game. Tapi dipikir secara logika, kalau player dibunuh dalam sekejap, mereka tidak akan dapat menaikkan level mereka. Aku penasaran apakah mereka merasa terlalu aman."
"Tapi, desain monster itu memperhitungan sisi psikologis rasa jijik dan intimidasi. Kurasa itu menarik."
Setelah mendengar apa yang Magi-san dan Sei-nee katakan, aku merasa yakin. Yang ada, para player dengan senang mengumpulkan informasi dalam situasi ini, tempat untuk menyerang dan kelemahannya, lokasi di mana serangannya dapat berdampak dan yang tidak… itu memacu kebutuhan bertukar pendapat untuk memastikannya.
Saat aku mengerutkan alisku ketika situasinya berubah, Cloude menemukanku dan mendekati.
"Pas sekali, Yun. Bantu kami."
"Haa? Dengan apa?"
"Mempersiapkan item konsumsi untuk pertarungan penentuan dengan bos monster."
Aku mulai berjalan menuju lokasi yang ditentukan Cloude. Sepertinya terdapat sekumpulan bahan-bahan yang sedang menunggu di situ.
Dan menghadap punggungku, dia berujar padaku sebelum pergi.
"Oh, iya. Screenshot yang kau buat dari dasar danau akan menjadi petunjuk untuk mengalahkan musuh. Kami sedang mempelajari berbagai petunjuk selain ini, jadi kita akan dapat menemukan titik kelemahan lawan dengan lebih cepat."
"Hm? Begitukah? Mengerti."
Aku menanggapi perkataannya, jadi itu berguna ya. Dengan seulas senyum kecil, aku mulai membuat potion.
Dan kemudian, saat pertukaran hebat antara player yang masuk dan keluar safety area terjadi, sistem crafting telah terbentuk di dalam safety area yang terlibat dalam tarian liar ini.
"Hei! Banyak Beast Eater yang mendekati perkemahan ini! Halangi mereka secepatnya!"
Bereaksi terhadap suara orang yang sedang mengawasi tersebut, para player yang sedang beristirahat segera mengambil tindakan. Dan——
"…pemakan mitos, apakah dia mengincar para Young Beast?"
Aku menghentikan gerakan tanganku saat bekerja untuk memastikan ketika situasinya berubah. Aku melihat para young beast datang ke safety area untuk mencari perlindungan.
Melihat Mythical Beast Eater yang segera dikalahkan oleh player, young beast itu saling memeluk ketakutan.
"Umm…apa yang harus dilakukan terhadap si kecil ini?"
Seorang wanita membawa beberapa young beast yang sedang berangkulan dan menanyaiku.
"Eh, kenapa bertanya padaku?"
"Tidak…itu karena kau adalah Young Beast's Nanny."
"Hentikan nama julukan itu. Aku membencinya."
Sekalipun aku adalah laki-laki, dipanggil sebagai seorang 'nanny', aku sangat membencinya. Aku mungkin akan digoda oleh Taku karena hal itu. Sepertinya masa depanku kelam. Tapi yah, aku tidak bisa membiarkan mereka begitu saja.
"Kenapa kau tidak menanyakan ke sekitar, mungkin saja ada seseorang yang mau mengurusi mereka? Mungkin ada yang dapat membuat kontrak dengan mereka."
Sepertinya ada banyak orang yang mencari Young Beast tapi tidak menemukan seekor pun. Ini adalah sebuah kesempatan yang bagus supaya orang-orang ini mengurusi mereka.
"Apa tidak masalah?"
"Masalah ataupun tidak, aku sudah memiliki dua dari mereka…dan aku tidak punya hak untuk menentukan apa yang orang lain lakukan. Tapi, kalau ada orang-orang yang mau untuk mengurus mereka, bukankah tidak masalah untuk bekerjasama dengan mereka?"
Saat aku berkata demikian, perwakilan tersebut terdiam. Setelah dia kembali sadar, dia merendahkan kepalanya dalam-dalam.
"Te-terima kasih banyak!"
"Jangan terlalu merendah, kau malah membuatku merasa bersalah."
Diandalkan oleh orang rendah hati seperti itu membuatku merasa sedikit gatal. Setelah itu, ekspresi serius wanita tersebut mengendur dalam sekejap dan aku menyadari bahwa dia sudah tertarik dengan monster-monster kecil itu.
Setelah itu, tanpa sedikit pun masalah, young beast pelarian tersebut dapat menemukan perlindungan. Para pria sepertinya memilih yang sepertinya akan menjadi kuat nantinya, berfokus pada young beast keren. Para wanita kelihatannya menekankan pada tampang imut young beast.
Mencoba memberi makan mereka, bertanya apa yang lebih baik untuk mereka, mereka membuat sebuah keributan dengan berbicara pada para young beast itu, juga sekaligus menemukan perasaan jaga jarak dengan takut-takut menepuk young beast tersebut.
Melihat situasinya secara objektif, ini terlihat seperti sebuah alun-alun untuk mengelus hewan biasa, itu terlihat menenangkan. Akan tetapi…
"Kenapa aku harus menyiapkan makanan bagi para young beast?"
"Pada dasarnya, tidak ada seorang pun dari kami yang bisa menggunakan Cooking, jadi tolonglah."
"Tidak, aku malah seharusnya membuat potion…"
"Tidak apa-apa. Kau dapat membuatnya secara masal dengan skill sampai MP-mu habis, dan memanfaatkan waktu yang diperlukan untuk memulihkan MP untuk menggunakan Cooking."
Orang yang datang berbicara padaku pertama kali, adalah wanita yang kupikir rendah hati tadinya, tapi itulah yang dia katakan padaku.
Akan tetapi, meskipun beberapa orang mengambil Sense Cooking dan meneruskannya sambil mendengarkan pengajaranku, itu tidak mengurangi bebannya.
Dan begitulah, hari tersebut mendekati kesudahannya, dan setelah akhirnya mengamankan suplai konstan item konsumsi, aku memutuskan untuk beristirahat sedikit.
Karena ini adalah sebuah virtual reality, aku tidak merasa kelelahan secara fisik, tapi secara mental aku merasa letih. Meski demikian, saat aku menggerakkan bahuku atau mataku, tubuhku sepertinya beroperasi seakan aku lelah seperti biasa.
"Kau kelihatannya sangat capek, Yun."
"Apa, Cloude, ya. Aku membantumu seperti yang kau inginkan. Akan lebih baik kalau aku diberi hadiah yang lebih baik seharusnya."
"Sebelum kita membicarakan hadiah, ada hal lain yang ingin kuminta darimu…"
"Hei, kuharap itu bukan lebih banyak pekerjaan lagi. Aku sama sekali tidak akan melakukannya."
"Yun, maukah kau berpatisipasi dalam penaklukan bos monster?"
"Haa? Itu adalah hal lain yang sepertinya akan merepotkan."
Haa, meskipun aku menghela nafas, Cloude bertanya padaku apakah aku mau melakukannya dan tidak memaksaku. Aku mendengarkan apa yang harus dia katakan sebelum aku membuat keputusan.
"Kami memastikan ada total enam bos monster Mythical Beast Eater, Great Eaters of Mythical Beast. Sedangkan untuk kelemahan mereka, meskipun pupil mata mereka sama saja dengan Beast Eater biasa, mereka memiliki banyak dari benda tersebut pada tubuh mereka yang besar. Terlebih lagi, mereka memiliki sebuah kemampuan untuk menciptakan Beast Eater di sekeliling mereka terus menerus."
"Jadi…kenapa kau mengundangku? Aku tidak sekuat itu."
Cloude seharusnya tahu itu. Aku tidak cukup kuat sampai bisa berguna.
"Yang mengundangmu sekarang tidak sedang mencari kekuatan tempur. Mereka membutuhkan support yang disediakan enchantmu sekaligus kemajuan dalam hal penyembuhan di garis belakang. Dengan begitu, mereka yang berada di garis depan tidak akan harus menghabiskan waktu dan kekuatan ekstra. Kau bisa bilang sebagai pasukan cadangan."
"Aku mengerti, peranku adalah sebagai kotak obat."
Itulah yang kukatakan pada diriku sendiri, tapi anehnya, aku merasa teryakinkan.
"Yang direkrut adalah pasukan pertahanan belakang dan tipe sihir yang relatif aman saat pertempuran. Kalau kau merasa cemas, kami akan membiarkanmu ke tempat di mana para kenalanmu berada sekarang… Apa yang akan kau lakukan?"
Aku merasa sedikit cemas, tapi——aku memiliki earth magic, serangan jarak jauh, aku dapat bertindak sebagai pseudo-healer dengan menggunakan potion, aku bisa menggunakan Enchant Arts untuk bertindak sebagai seorang buffer, aku bisa mengisi berbagai peran sambil mempertahankan margin aman sekaligus sebagai pertahanan garis belakang. Meskipun, posisi aman paling nomor satu adalah melakukan crafting di perkemahan…
"Baiklah, aku akan ikut sebagai support. Kalau aku bersama dengan Taku dan Myu, maka aku akan merasa sangat aman dan kalau keadaan berubah buruk, aku bisa lari kapan saja."
"Fuu, bagus sekali."
"Tapi aku tidak mau membawa Ryui ataupun Zakuro untuk ikut denganku dalam pertempuran dengan bos."
"Kau sebaiknya bertanya pada Lyly dan Magi kalau begitu. Aku tidak meminta mereka berdua untuk pergi ke garis depan. Aku sendiri, diundang untuk bertugas di operasi dan strategi garis depan."
Aku akan merasa aman kalau Ryui dan Zakuro berada dengan Magi-san.
"Kalau begitu, ayo menempatkanmu dengan salah satu kenalanmu. Kakakmu seharusnya tidak masalah, 'kan?"
"Kenapa kau tiba-tiba memikirkan ide tentang Sei-nee?"
"Penempatan yang terbaik adalah menempatkanmu dekat dengan mage yang memiliki skill tinggi yang akan memastikan keamananmu, dengan catatan kau akan mengganti MP mage yang terpakai dengan MP Potion."
"MEMANGNYA AKU INI TANGKI MP!?"
Saat aku meninggikan suaraku, Cloude menanggapi dengan "hahaha". Dia tertawa tenang, tapi aku tidak sedang bercanda di sini. Itu terasa seperti sebuah kebenaran bagiku.
"Baiklah kalau begitu, aku akan kembali menyelesaikan persiapanku sendiri pertama-tama."
"Yun. Apa kau berniat menghadapi bos seperti itu? Kau melupakan sesuatu."
Saat berkata demikian, Cloude menyerahkan armor yang kuberikan padanya untuk diperbaiki, Ochre Creator. Ngomong-ngomong, aku jadi terbiasa dengan gaun putih ini dan lupa dengan itu, aku mengangkat keliman gaun itu dengan ringan.
"Aku telah berusaha keras untuk menaikkan gradenya. Dengan begini, defensenya meningkat dan kau bisa merasa sedikit tenang, 'kan?"
"Terima kasih. Sampai ketemu nanti."
Aku berpisah dari Cloude dan pergi ke tempat kami tinggal untuk mengambil bahan-bahan. Selama waktu dan MP memungkinkan, aku memproses permata dan terus memasukkan sihir ke dalamnya menggunakan Skill Enchant.
Aku menyiapkan dua jenis Magic Gem dan equipment, item konsumsi, dan memastikan susunan Sense-ku.
Dan setelah aku menyelesaikan persiapanku, aku menuju ke tempat di Lyly berada untuk meninggalkan partnerku, Ryui dan Zakuro dengannya. Di sana aku menemukan——
"Magi-san?! Kenapa kau di sini?!"
"Yun-kun. Kau tidak adil, kau akan bergabung dalam hal menarik seperti penaklukan boss sementara meninggalkan Onee-san-mu begitu saja."
"Tidak, aku baru saja diminta oleh Cloude…malahan, aku hanya diminta untuk membantu garis belakang…"
"Itu——jadi kau telah dilibatkan oleh Cloude? Jadi dia memaksamu untuk melakukannya, ya."
Wow, ini adalah pemaksaan persetujuan yang agresif. Aku terkejut, tapi aku tidak yakin aku merasa bersimpati untuk Cloude atau tidak.
Sei-nee sedang menungguku di depan. Dia setuju Magi-san ikut bersama kami tanpa merasa keberatan dan kami menggabungkan kekuatan.
Enam bos dikalahkan secara bersamaan. Yang akan kami kalahkan adalah yang muncul di dekat danau di selatan.


Possessed SP19
Bow Lv24】【Hawk Eyes Lv36 Speed Increase Lv20 Discovery Lv21 Magic Talent Lv39】【Magic Power Lv41 Enchant Arts Lv12 Alchemy Lv27 Dosing Lv17 Cooking Lv16
Unequipped:
Taming Lv1 Synthesis Lv24 Earth Element Talent Lv9 Craftsmanship Lv27 Swimming Lv13】【Crafting Knowledge Lv27


Saat kami berbaris menuju danau, aku telah diajari tentang posisi party dan grup tempur, tugas yang diberikan dan pergantian giliran, bertukar suara dan metode lainnya, dan lain sebagainya oleh Magi-san dan Sei-nee. Karena itulah, berhubung pada dasarnya aku bermain solo, aku tidak benar-benar mengerti hal tersebut dan merasa cemas, tapi sepertinya itu adalah trik supaya memiliki tujuan jelas dalam pikiran.
Karena itulah aku memutuskan untuk berkutat dengan tujuanku dan bertindak sesuai hal tersebut.
Sedangkan untuk tujuannya, aku tidak punya pilihan selain melihat situasi saat ini dan menilai apa yang perlu dilakukan nantinya, sekalipun mudah untuk memilih menjadi fleksibel. Kalau aku salah dalam masalah timing, itu akan jadi sama saja dengan tidak melakukan apapun sama sekali.
Dan setelah kami tiba di lokasi tersebut sebelum fajar menyingsing, aku memaksa keluar suara penuh rasa jijik dari tenggorokkanku.
Sekumpulan daging berwarna hitam, aku melihat sesuatu yang mirip dengan Mythical Beast Eater, tapi ukurannya berbeda.
Gunungan kumpulan daging ditutupi dengan wajah-wajah manusia yang berekspresi menderita. Seperti seekor hewan berkaki empat, monster itu merangkak di atas kaki-kakinya sendiri sambil menggerek lubang di tanah dan melepaskan sebuah raungan yang tidak harmonis.
Terlebih lagi, pupil-pupil mata yang merupakan kelemahan dari Mythical Beast Eater ada di mana-mana. Di kaki-kakinya, di punggungnya, di seluruh torso dan kepalanya. Semua mata-mata ini mengeluarkan air mata darah. Dengan rasa benci, mereka melihat ke sekeliling dengan tatapan kosong dan gelap pada mata-mata itu.
Hanya dengan melihat tentakel-tentakel gelap dan suram yang berayun-ayun liar membuat merasa tidak nyaman. Melihat sosok itu, aku melangkah mundur, dan bahuku ditepuk ringan.
"Tidak apa-apa, Yun-chan. Jangan khawatir."
"Yupyup. Sei-san dan aku ada di sini bersamamu."
Mendengar bahwa Sei-san bersamaku dan dorongan semangat dari Magi, aku merasa senang dan memberikan seulas senyum tegas.
"Aku tahu itu adalah buatan, tapi…"
Melihat makhluk ini yang seharusnya memiliki batasan umur, suasana hatiku berubah menjadi buruk. Rasanya tidak menyenangkan dan aku cemas. Aku tidak dapat muntah karena ini adalah game, dan saat aku berdiri di situ, rasa ngeri menghancurkan semangatku.
Pertunjukkan yang terbentang di depan mataku. Ada sebuh tubuh besar dengan jumlah mata yang tak terhitung banyaknya dan Mythical Beast Eater bawahannya yang mengelilinginya. Di belakangnya, danau dapat terlihat——mata The Great Eater of Mythical Beast semuanya melihat ke arah depan, dan daging dari tubuhnya berjatuhan ke tanah. Dengan pupil mata pada daging yang jatuh ke tanah sebagai intinya, dia terus menumbuhkan daging segar, membentuk sebuah tubuh. Mata-mata yang berjatuhan ke dalam danau berubah menjadi sosok-sosok yang perlahan merangkak keluar dari air. Dibarengi dengan warna tubuhnya yang hitam dan merah, dia membuat suara percikan yang menakutkan.
"Tidak mungkin… dia menciptakan Beast Eater."
Pupil-pupil mata yang tertinggal di belakang, menumbuhkan daging dan membentuk tubuh-tubuh. Para predator muncul secara bersamaan. Kemudian, Mythical Beast Eater itu berpencar ke seluruh hutan, dan mulai bertempur melawan player yang menunggu mereka. Selain itu, monster-monster yang baru tercipta, tetap diam di dekat bos dan melindunginya.
Pengeluaran paksa monster lama dan penciptaan monster baru. Siklus ini berulang dan Mythical Beast Eater bermunculan di berbagai tempat. Kalau ini menjadi perang yang panjang, kami akan dirugikan.
Dan kembali lagi, pupil mata baru jatuh dari daging hitam tersebut dan mulai bergerak.
"Dilihat dari dekat, dia sangat berdampak ya."
"Yah, ukurannya besar, ya. Permukaan luarnya bersinar dan teksturnya, itu…yah, mari tidak mengatakannya."
Sepertinya untuk para wanita, pemandangan dari Mythical Beast Eater baru yang diciptakan juga sama menjijikkannya. Magi-san menggosok-gosok lengannya dan Sei-nee menyunggingkan senyuman miris yang mengatakan 'Aku juga tidak tahan dengan hal itu'.
Great Eater of Mythical Beast perlahan-lahan menaruh setengah dari tubuhnya ke pesisir danau dan terus merayap keluar ke tepi danau.
Sementara ekspresi kami sulit diterka saat melihat pemandangan menjijikkan ini, adik kami si pecandu game yang hebat——
"Karena ada danau di belakangnya, kita hanya dapat menyerang secara serius dari depan… jangan terlalu berkerumun!"
"Begitu matanya mendarat, bawahannya terbentuk, itu adalah timing terburuk! Oh, ya ampun!"
Taku bergumam, dan Myu berteriak-teriak marah. Kalian ini… gumamku tenang saat menatap mereka.
Akan tetapi, itu adalah sebuah kenyataan. Dengan sejumlah kecil area daratan di sekitarnya, mengepung dan mengalahkannya adalah hal yang mustahil. Bos dan bawahannya harus dikalahkan dari depan. Dalam situasi ini, para player tidak dapat menghadapi lawan dengan leluasa.
Aku memegang sebuah busur di tangan, tapi peranku tidaklah besar.
Karena aku tidak punya pengalaman bertempur dalam grup dan tidak dapat membaca pola kebiasaan lawan, aku tidak dapat segera mulai menembaki dari luar jangkauan atau meloloskan diri dengan gesit.
"Nah sekarang, kami akan ke garis depan. Yun dan yang lainnya berusahalah sebaik mungkin."
"Jangan terlalu memaksakan dirimu, Onee-chan."
Setelah berkata begitu, setiap orang mulai menjalankan peran mereka masing-masing.
Apa yang bisa kulakukan, adalah menyembuhkan orang dan membantu mereka yang berada dalam jangkauanku, sekaligus menembak dari kejauhan. Itu adalah tugas yang kuberikan pada diriku sendiri.
"Nah sekarang, aku akan membidik tempat yang sulit untuk dicapai. Apa yang akan kalian lakukan, Sei-nee, Magi-san?"
Aku menarik busur dan bertanya kepada mereka berdua yang berbaris di sebelahku saat aku membidikkan anak panah.
Jarak antara aku dan bos tersebut, Great Eater of Mythical Beast berkisar tujuh puluh meter. Ada sebuah dinding monster di antara kami, tapi selama aku tidak membidik pupil mata di kaki monster-monster tersebut, maka tidak ada masalah.
Tempat yang kubidik, adalah pupil-pupil mata di area yang sulit dicapai.
Aku menembak ke udara pada sudut sekitar enam puluh derajat. Setelah menarik sebuah lengkungan besar dan membidik bagian punggungnya——anak panah tersebut jatuh ke dalam danau.
Sayang sekali. Suara-suara dari orang di sekelilingku yang menilai situasinya. Anak panah kedua muncul pada jangkauan penglihatan mereka.
"——Baiklah!"
Aku menyesuaikan kekuatan dan tenaga, anak panah yang kulepaskan dari tanganku terbang seperti yang kubidikkan dan tertancap pada bagian punggung monster itu. Akan tetapi, anak panah tersebut menancap pada daging hitam di antara pupil mata, bukannya di pupil mata itu sendiri. Sepertinya inti dari serangan anak panah sulit untuk dimanfaatkan pada saat seperti ini. Aku mengubah rencanaku.
"Ini seharusnya tidak masalah. Kalau menembakkannya secara tepat itu tidak bagus, maka aku harus menembakkannya dengan lebih cepat kalau begitu… berikutnya!"
Saat anak panah ketiga, keempat menerjang kepala monster itu——bentrokan pertama mulai di medan tersebut.
Sebatang anak panah tidak menghancurkan pupil matanya, tapi kumpulan dampak serangan dari lusinan serangan tersebut menyebabkan salah satunya hancur. Seranganku dengan busur tidak berfokus pada bidikan tepat, dan aku tidak tahu seberapa baik hasilnya mengingat serangan itu menyebar secara lebar pada mata-mata yang berlokasi di bagian atas.
"Yun-kun, tembakkan bagus. Bisakah kau memasangkan enchant serangan fisik padaku juga?"
"Mengerti. ——«Enchant» Attack."
"Yup. Terima kasih."
Setelah berkata demikian, di sekitar Magi-san yang melambaikan tangannya, beragam jenis senjata bermunculan. Dengan sebuah suara tumpul, semuanya itu terjatuh ke tanah. Sebuah broad axe, lembing, pisau lempar, bola besi kecil, battering hammer dan macam-macam senjata metal berbeda lainnya. Dari antara itu semua, Magi-san menarik keluar sebuah lembing ringan. Dia memposisikan bahunya dan ——
"Lemparan pertama! AYOOoooooo‼"
Setelah berlari pendek, lembing tersebut dilemparkan dengan sebuah momentum kuat yang mengingatkan pada sebuah meriam. Benda itu menggores torso Great Eater.
"——GYAAaaaaaa‼"
Great Eater mengeluarkan suara pekikan melengking. Sebuah serangan terbang melintasi kepala-kepala pemain barisan depan dan mencungkil daging tersebut dengan cara yang mencolok. Pipiku mulai berkedut saat aku melihat serangan itu menebas satu dari banyak tentakel di dekatnya.
"Hmm. Bidikannya sepertinya sedikit melenceng? Kali ini aku akan membidik bagian tengah."
"Tidak, tidak, itu sudah lebih dari cukup!"
"Tapi, lihat! Karena aku tidak mengenai matanya, tentakel dan bagian yang tercungkil beregenerasi."
Tempat yang ditunjuk dengan jarinya mengeluarkan asap merah gelap dan lewat pembelahan sel, daging tersebut beregenerasi dan lukanya menutup. Pemandangan itu membuat semangatku runtuh. Terlebih lagi, monster di sekitarnya meningkatkan serangan untuk memberinya waktu beregenerasi.
Serangan yang diterima berada jauh di atas dan regenerasinya sama sekali terpisah dari apa yang terjadi di bawah. Setelah melihat ke bawah, baik penyerang garis depan yang beranggotakan empat sampai enam orang, mengepung Beast Eater dan mereka terus menyapu habis monster-monster tersebut.
Satu party bertanggung jawab atas satu monster. Secara kasar, dua puluh party secara efisien membantai musuh dalam selang waktu yang teratur dan menekan ke depan.
"Luka-chan, tahan dia! Aku akan melakukannya!"
"Baik! Hino-san, Tobi-san, tahan bagian situ! Aku akan maju ke depan! Myu dari belakang! Kohaku-san dan Rirei-san, support!"
"Ya, ya…ini diaaaa!"
…yah, salah satu dari banyak party tersebut langsung menghadapi dua monster dalam satu waktu. Seperti yang diperkirakan, meminta party lain untuk melakukan hal yang sama adalah hal yang kejam.
Tapi sederhananya, kami tidak memiliki jumlah yang memadai.
Party yang lebih baik berhasil bertindak secara bersama-sama untuk membedakan pergerakan luapan musuh dan mengurangi waktu yang dihabiskan mereka, yang terbesar adalah hasil dari pihak player
Semua party bergerak sambil menekankan pada keamanan supaya tidak dilumpuhkan. Tidak ada celah yang terlihat untuk saat ini.
Walau begitu, menekan mundur mereka semua adalah hal yang mustahil. Pasukan garis depan sedang bertempur dalam posisi bertahan dan para anak buah mendesak mundur mereka.
Melenyapkan mereka, adalah peran dari para mage yang berada di garis belakang.
"Sei-nee, sekarang giliranmu. Kau tidak apa-apa?"
"Aku baik-baik saja. Aku sudah melakukan persiapanku."
Saat dia berkata demikian, Sei-nee mengangkat tongkat panjangnya dan lima tombak es yang sedang menunggu di belakangnya naik lebih tinggi.

"Majulah. ——«Ice Lance»."
Pada dasarnya, tombak-tombak es tersebut dilepaskan satu per satu. Sei-nee mengubah waktunya pemicunya dengan menggunakan Delay, dan kelima tombak es tersebut dilepaskan pada saat itu juga.
Hasil dari struktur Sense-nya yang menekankan pada kekuatan daripada kecepatan tembakan, kaki-kaki dari Mythical Beast Eater yang sedang mendekat tercongkel keluar. Tombak itu juga menghunjam begitu dalam ke kepala dan dadanya, melumatkan pupil matanya sekaligus yang ada di belakangnya.
Sebagai tambahan dua monster yang terbunuh saat itu juga, tiga lainnya beruntung karena pupil matanya berada di belakang sehingga selamat dari serangan tersebut. Tapi player lain dengan gesit datang dan dengan mudah menghancurkan mata yang berada di punggung, menembus monster tersebut.
Akhir dari pemandangan menghancurkan ini tiba.
"10% MP tersisa. Perlu dipulihkan."
"Baik. Aku akan menggunakan MP Potion."
"Simpan saja untuk keadaan darurat. Akan kuganti saja susunan Sense-ku untuk mempercepat pemulihannya."
Sei-nee menolak secara halus MP Potion tersebut dan setelah merendahkan dirinya sedikit, dia mengawasi situasi dengan mata yang terbuka lebar.
Aku juga memegang busurku dan setelah mengunci posisi anak panah, aku membidik mata tersebut dan menembakkannya. Dan saat aku melakukan itu——
"Hahahaha! Kau terlalu manis, kau lebih manis daripada gula yang dicampur dengan madu dan sirup maple yang telah dididihkan selama dua jam! Fuhahaha! Beast eater yang baik adalah beast eater yang mati!"
"Hei, hei, tenanglah sedikit! Kau terlalu banyak menarik perhatian! Ah, Minute. Tolong sembuhkan~"
"Tentuu."
Sedangkan untuk party Taku, Taku sendirian menahan satu monster dan anggota party yang lain menghadapi monster lainnya.
Taku yang bersemangat terlihat menarik perhatian, terus mengulur waktu dengan menghindari serangan-serangan dan memberikan yang lainnya waktu untuk mengalahkan satu monster.
"Di situ kelihatan mengagumkan."
"Yup. Taku melompat-lompat ke semua arah."
"Bukan begitu, kerjasama anggota party Taku-kun sangat bagus."
Yang Sei-nee puji, adalah Kei dan yang lain yang sedang menghadapi monster kedua. Kei menahan serangan musuh dari depan sedangkan Gantz menyerang titik kelemahan musuh dari belakang menggunakan ilmu beladirinya. Juga, ada kerja sama antara dua mage, Mami-san dan Minute yang membantu dalam penyembuhan dan penyerangan secara bergantian.
Taku sedang berlarian sendirian. Mungkin terinspirasi olehnya, Gantz melambung, menghambur dan mengeluarkan suara melengking tinggi saat dia bergerak cepat di udara, membuat gerakan akrobatik  kemudian menyerang pupil mata yang merupakan kelemahan monster itu. Melihat player lain terus menghabisi musuh dengan kecepatan ini, membuatku khawatir dalam cara yang berbeda.
"Ya ampun… Taku dan yang lainnya kelihatan sangat bersemangat."
Aku melihat ke sekitar medan pertempuran dan mengenyahkan pikiran tak berguna tersebut. Aku memposisikan busurku sekali lagi. Mungkin karena dampak serangan yang besar dilancarkan pada Great Eater, aku dapat menentukan titik kelemahan pada kumpulan daging tersebut. Setelah mengaktifkan sebuah skill bantuan, aku terus melepaskan anak panah secara begitu saja.
——Skill itu adalah «Ingredient Knowledge»
Meskipun itu adalah sebuah skill dari Sense Cooking, skill tersebut membuatku dapat menemukan titik kelemahan musuh dalam pertempuran. Saat aku mencoba menggunakannya seperti itu, ternyata sangat berguna. Cahaya tetap berada di beberapa tempat pada tubuhnya, tapi cahaya tersebut menghilang dari bagian punggungnya.
Awalnya aku menggunakan serangan secara meluas, tapi perlahan aku menggantinya menjadi bidikan tepat. Aku menghancurkan mata-mata tersebut satu demi satu. Aku melumatkan sekitar sepuluh pupil mata di tempat yang tersulit untuk dijangkau di bagian punggungnya, sampai tinggal tersisa setengahnya.
Dan saat dinding dari monster-monster yang lebih kecil di bagian depan lenyap, semua orang dengan agresif melihat kesempatan untuk menyerang Great Eater. Saat itulah aku mengamati sebuah jenis gerakan baru.
"Mundur‼ Serangan datang!"
Salah satu player di bagian belakang yang merupakan komandan tinggi berteriak.
Segera setelah itu, cahaya menyala pada ujung-ujung tentakel yang bertumbuh keluar dari Great Eater.
Aku tidak dapat melihatnya dari posisi tempatku, tapi aku penasaran apakah ada tanda-tanda apapun tentang terjadinya hal tersebut sebelumnya. Mengarah ke hutan dan langit, cahaya dipancarkan termasuk ke tanah. Serangan cahaya tersebut dihalangi oleh pertahanan yang dilakukan para mage. Ada beragam mantera pertahanan. Semua orang merapal mantera dan menciptakan sebuah dinding berwarna-warni antara mereka sendiri dan Great Eater di baliknya, di mana para player bersembunyi dan bersiap-siap untuk buncahan cahaya yang akan datang.
"——Clay Shield."
Aku bukanlah pengecualian. Aku menghantamkan sebuah Magic Gem ke tanah dan mengaktifkannya dengan menyebutkan sebuah kata kunci.
"Lari kemari!"
"Terima kasih!"
Saat aku mengintip dari balik dinding tanah itu, aku melihat boss yang matanya bergerak kesana-kemari dengan ganas, seakan dia mencari sebuah target. Barisan depan terdorong mundur sekali lagi dan monster-monster kecil membanjiri tempat yang kosong.
Meskipun serangan spesial itu tertahan, adalah hal yang merepotkan untuk mempertahankan garis depan setelah itu. Begitu banyak sihir jenis pertahanan membuat bentuk setengah lingkaran di sekitar Great Eater yang punggungnya berada di danau.
Menghindari dinding-dinding, monster-monster kecil berkumpul menuju tempat yang pertahanannya lemah. Di sini dan di sana situasinya berubah menjadi berbahaya.
"Oh, monster yang kecil-kecil itu berkumpul di tempat Eight Million Gods berada."
"Itu benar. Mikadzuchi ada di sana. Apakah tempat itu baik-baik saja?"
"Kurasa mereka seharusnya baik-baik saja…tapi bukankah mereka kekurangan dinding di sebelah sana? Karena Yun-chan dapat membuat dinding juga, ikutlah denganku."
"Eh?! Tidak apa-apa bergerak kesana-kemari seenaknya?!"
"Tidak apa-apa. Kita pada dasarnya adalah pasukan yang dapat bergerak dengan bebas. Daripada begitu, kita mungkin tidak akan dapat sampai tepat waktu, jadi pasangkan enchant pada kita."
"Baik. «Enchant» ——Speed."
Aku berkata begitu dan memasangkan speed enchant pada Sei-nee dan diriku sendiri. Magi-san dibiarkan di tempatnya, terlindung oleh dinding tanah yang kubuat. Aku melompat dari belakang dinding bersama dengan Sei-nee dan pergi ke tempat di mana hutannya menipis.
Dengan satu tangan, aku menyiapkan Magic Gem dan segera berlari ke tempat di mana Sei-nee memintaku pergi.
Saat aku berlari, aku melihat sorotan cahaya yang dibidikkan pada tempat-tempat di mana pertahanannya lemah. Untuk mengenyahkan hal tersebut, aku menempatkan dinding tanah di tempat-tempat tersebut.
Dan untuk tempat di mana lubang-lubang ditembusi monster-monster lebih kecil yang merangsek masuk, mereka menggertakkan gigi-gigi mereka saat aku memenuhi lubang-lubang yang terbuka oleh sorotan cahaya itu.
Saat aku melihat sekitar berpikir apa yang harus dilakukan, aku melihat semua orang yang mengenalku membuat ekspresi terkejut yang sama. Dari antara mereka, aku menemukan seseorang yang dapat diajak berkonsultasi dan berbicara dengannya.
"Hei, Mikadzuchi. Bisakah kau membantu memperkuat dinding—dindingnya?"
"Kau…kenapa kau di sini? Bukannya kau di garis belakang?"
"Aku datang bersama Sei-nee untuk memperkuat pertahanan. Dia ada di belakang."
Di tempat yang kutunjukkan, ada Sei-nee yang menyebarkan cahaya kuning enchant di belakangnya saat dia menciptakan dinding-dinding es dalam jeda waktu yang beraturan.
"Sepertinya Sei baik-baik saja. Baiklah, kami akan membantumu Nona! Kami mulai mendapatkan lebih banyak cedera, kami harus menahan mereka di sisi lain dinding."
"Kubilang, jangan panggil aku 'nona'!"
Meskipun menaikkan suara memprotes perkataan Mikadzuchi, semua orang dari Eight Million Gods yang sedang bersembunyi sampai serangan cahaya berakhir dan melompat dari belakang dinding tanah, mereka bertarung melawan Mythical Beast Eater yang masuk melalui celah-celah.
Aku memanfaatkan kesempatan itu untuk lari berkeliling dan menutup celah dengan memasangkan satu permata di setiap tempat di mana terdapat lubang pada pertahanannya. Aku juga menempatkan permata di tempat di mana pertahanannya lemah.
Di medan pertempuran dengan serangan yang berseliweran kesana-kemari, aku menggunakan Sense Discovery dan mengabaikan medan perang itu untuk mengantisipasi gerakan. Karena aku memiliki jangkauan pandangan yang melebar dan dapat melihat serangan-serangan itu, aku dapat dengan mudah mengetahui serangan mana yang datang ke arahku, itu tidak sulit.
Yah, aku masih bergantung pada peningkatan kecepatan enchant untuk meloloskan diri. Ini bukanlah yang terbaik. Meskipun seharusnya aku masih batas-batas keselamatan, ada beberapa serangan yang hampir-hampir tidak dapat kuhindari.
"Nona! Sudah selesai!"
"Baik kalau begitu. ——Clay Shield!"
Semua Magic Gem yang kupegang bereaksi terhadap suaraku dan dinding tanah lima lapis pun terbentuk.
Melihat hal itu, Mikadzuchi membuka matanya lebar-lebar karena terkejut. Meskipun Sei-nee dapat secara serempak mengaktifkan banyak mantera dengan menggunakan Sense Delay, ini adalah sebuah pendekatan alternatif lain untuk itu.
Aku mendapatkan kembali ketenanganku saat arus masuknya musuh terhenti.
"Untuk sementara ini, kita bisa bilang ini sukses?"
"Ini berjalan dengan baik. Yang tersisa adalah tugas kami sebagai pasukan garis depan. Tapi sebelum itu, kami perlu memulihkan orang-orang ini."
Saat aku kembali, Mikadzuchi tersenyum dan menyatakan apresiasinya.
Aku memeriksa apa berkas cahaya dari Great Eater tersebut telah berhenti. Memastikan bagaimana dinding-dinding sihir tersebut yang terbentuk sampai saat ini berguna dalam pertempuran, dan paham bahwa ini bukanlah sesuatu di mana aku seharusnya bergabung. Saat itulah Sei-nee datang untuk menjemputku.
"Yun-chan, aku datang untuk menjemputmu. Ayo kembali ke tempat asal kita. Juga, Mikadzuchi, kuserahkan sisanya padamu."
"Tentu. Waktunya untuk menyerang balik! Berpencar dan hadapi musuh-musuh itu!"
Setelah mengotori senjata yang mirip tongkatnya itu dengan darah mangsanya, dia berteriak.
Sambil mengawasinya dari belakang dan sekelilingnya, kami telah kembali ke tempat Magi-san berada.
Sisi kanan kami telah didominasi, bagian tengah sedang menahan musuh dan sisi kiri sedang menggunakan dinding-dinding untuk membentuk kembali bagian depan. Serangan balik berjalan dengan bagus. Dengan begini, kami akan mendorong maju. Jika kami dapat menghabisi para anak buat sebelum serangan spesial berikutnya, kami akan membuka jalan menuju monster utamanya.
Kami sampai sejauh ini dalam waktu tiga puluh menit.
Bisa dikatakan bahwa peranku sudah selesai pada saat ini.
Aku telah menggunakan semua Magic Gem Clay Shield saat aku membuat tembok tanah sebelumnya. Yang tersisa adalah Magic Gem Bomb yang tidak dapat kugunakan kecuali aku berada cukup dekat. Benda ini tidak dapat digunakan sekarang.
Sedangkan untuk High Potion dan MP Potion, sepertinya aku berhasil menyelesaikan sebuah pertempuran  dengan tetap menyisakan beberapa dari mereka.
Bersama dengan Magi-san, kami menggunakan anak panahku dan senjatanya untuk menumbangkan mata-mata yang berada di bagian atas tubuh besar monster itu, tapi——
"…Aku kehabisan anak panah."
Kalau aku terus menembakkan anak panahku, maka akan mungkin untuk menghancurkan semua pupil mata itu.
Sekalipun ada kemampuan pemulihan otomatis dan aku membawa banyak anak panah, kekuatan serang busur lebih rendah daripada serangan dari jarak dekat. Setelah menembak lusinan anak panah, aku akhirnya berhasil menghancurkan sebuah pupil mata. Jika anak panahnya meleset, maka hal itu terhitung tidak memberi dampak serangan dan anak panahnya terbuang sia-sia. Aku tidak tahu berapa banyak pupil mata yang kuhancurkan dengan hujan serangan jarak jauh.
"Dengan begini, peranku selesai, 'kan?"
Sudah lima puluh menit sejak pertempuran dimulai. Monster-monster biasa sudah hampir dilibas habis. Semua orang mengepung bos dan terus menyerangnya. Kalau kita sampai ke tahap ini, bisa dikatakan bahwa ini tanda kemenangan.
"Laporan——Bos di utara, juga yang ada di timur laut serta para bos di daerah barat telah hampir ditaklukkan! Sebuah pola serangan yang diketahui muncul! Ratusan mata telah lebih banyak lagi ditemukan!"
Saat semua orang mendengarkan suara komunikasi petugas, semuanya berkata 'ayo cepat dan kalahkan yang satu ini juga'. Moral meningkat dan sebagian besar pupil mata telah dihancurkan. Great Eater of Mythical Beast telah mengalami luka-luka di sekujur tubuhnya dan dia memulai serangannya yang terakhir.
Kaki-kaki belakangnya yang tebal menembus tanah, dia setengah mengubur dirinya sendiri. Daging dari kaki-kaki depannya meleleh dan tentakel-tentakelnya menancapkan dirinya pada tanah seperti sebuah tanaman.
Sekalipun dia terlihat seperti makhluk buas, dia belum membuka mulutnya sampai saat ini. Dia melepaskan sebuah raungan.
"GUURURUUU——GYAAaaAaa!"
Saat rauangan dan gelombang kejut menggetarkan udara, semua orang berhenti bergerak.
Dalam mulutnya yang terbuka, jelas terlihat terdapat mata besar yang tergantung.
Mempertimbangkan dari sudut pandang biologis, mata tersebut tumbuh di mana lidah seharusnya berada. Setelah memastikan penglihatan, sebuah cahaya biru pucat pun muncul.
Itu terlihat mirip dengan cahaya putih dari yang sebelumnya. Mata-mata yang tersisa bersinar dengan cahaya ini juga dan memancarkan berkas-berkas cahaya. Laser pendek. Seperti itulah cahaya-cahaya ini terlihat.
Sekalipun jarak dan serangannya sendiri sangat rendah dibandingkan serangan spesial sebelumnya, tingkat penembakan dan akurasinya lebih tinggi. Dia mencegat setiap player dan sihir yang mendekat tidak peduli apa tipenya, membuatnya sulit bagi siapapun untuk mendekatinya.
Sebuah badai sinar laser yang akurat kelihatannya terus-menerus menolak apapun yang mendekat. Laser yang untuk sesaat menjangkau secara akurat membidik titik-titik vital. Itu adalah sesuatu yang mustahil untuk dilewati dengan kecepatan konstan.
"Jadi bos ini memilikinya juga. Enraged Mode."
"Enraged Mode?"
Saat Sei-nee bergumam, aku memiringkan kepalaku dan bertanya. Magi-san segera menjawab.
"Itu adalah mode yang muncul setelah HP Boss turun sampai ke tingkat tertentu. Dia mendapat status dan serangan spesial, Yun-kun."
"Itu berarti… bukankah ini buruk?!"
Aku merasa panik sedikit dan melihat para player di garis depan.
"YEAHHHHH! Ayo kalahkan!"
"Uohhhh! Akan kuambil kehormatan untuk memberikan serangan terakhir!"
"""UOOOOOO‼‼"""
"Aku akan senang kalau ada item drop-nya!"
"""Bola mata yang terakhir untuk yang pertama kali mendapatkannya‼‼"""
Ada antusiasme para maniak game yang tidak takut dengan serangan laser bertubi-tubi ataupun tentakel yang ada di situ.
Sinar laser bergerak dari kanan ke kiri. Saat ledakan-ledakan di bawah kaki mereka membuat para player melayang, Magi-san dan Sei-nee memperlihatkan ekspresi kebingungan.
"Yah, Enraged Mode adalah semacam mekanisme. Monster secara relatif menjadi semakin kuat, tapi sebagai ganti untuk peningkatakan kapasitasnya, dia mengabaikan semua pertahanannya untuk berubah ke status puncak."
"Juga, hal merepotkan lainnya adalah saat monster berada dalam Enraged Mode, saat persentase HP-nya berkurang, dia menggunakan serangan-serangan spesial."
"Oh, begitu."
Sei-nee dan Magi-san mengajariku tentang game. Pada dasarnya, aku tidak datang kemari untuk belajar tentang game. Aku melihat ke arah Great Eater sekali lagi.
"Apa yang terjadi?"
Dia dalam posisi bertahan, dan caranya menyerang tidak dapat diduga. Dia seakan sedang mengulur waktu, pikiran itu melintas di benakku.
Kelemahan yang tersisa adalah lima tempat di dalam mulutnya di mana pupil-pupil mata yang baru muncul.
Tiga di sebelah kanan dan satu di sebelah kiri, salah satunya berada di tempat yang sulit dicapai. Dan satu lagi berada di tengah.
Aku menatapinya, dan memahami dari pengamatan tersebut, bahwa setiap pupil membidik dengan menggunakan penglihatannya sendiri dan melepaskan sinar laser. Kadang-kadang dia menyerang bayangan seseorang dengan fisik yang besar atau orang-orang yang berlindung di balik pertahanan sihir sebelum mereka mendekatinya. Itu mungkin adalah sebuah kebetulan atau kebiasaannya, pikirku.
Walau begitu, itu adalah pendapatku yang adalah seorang pemain amatir. Kenyatannya, ada seseorang yang bergegas maju sambil membawa sebuah tower shield dan saat dia bersembunyi di baliknya, dia tidak ditargetkan oleh pupil-pupil tersebut.
Tentakel-tentakel yang telah meleleh dan terbenam ke dalam tanah, bereaksi dan melesat keluar begitu dia memasuki jangkauannya. Dia melompat keluar seperti sebuah tombak dan menembus tubuh orang tersebut tanpa ampun. Ada sinar-sinar laser dari depan, dan jika seseorang mencapai area tersebut, ada sebuah serangan dari bawah kaki. Adalah masalah lain kalau itu hanya sebuah tentakel, tapi kau bisa mendapat banyak tentakel bermunculan sekaligus. Satu langkah salah dan kau akan berubah menjadi sarang lebah (ed: aq sndiri bingung :v ).
Serangan sihir jarak jauh juga dihalangi oleh sinar-sinar laser tersebut dan dihilangkan sepenuhnya sebelum serangan-serangan itu mencapai tubuhnya.
Aku berpikir bahwa jika semua mage melancarkan sihir mereka secara serempak, mereka mungkin dapat menembusnya, tapi aku tidak akan merekomendasikan sesuatu yang beresiko seperti itu pada pengguna sihir yang memiliki pertahanan lemah. Itu akan menjadi aksi bunuh diri.
"Yah, aku hanya akan menyaksikannya sampai ini berakhir."
"Apa tidak masalah? Masih ada ruang untuk berpatisipasi."
"Hm? Ah, Taku. Yah, sebagai penyerang jarak jauh yang kehabisan amunisinya, aku sama sekali tidak bisa menyerang, jadi aku tidak punya pilihan selain bertindak sebagai tenaga medis sekarang."
Saat aku mengangkat bahuku dan berkata secara berlebihan, "Dasar pembohong" ujarnya dan menertawakannya.
"Aku melihatnya tadi. Kau melompat ke garis depan bersama Sei-san dan terus membuat dinding-dinding."
"Kau sendiri bertindak ceroboh juga. Menghadapi seekor Mythical Beast Eater sendirian…"
"Kalau begitu, bagaimana kalau kau bergabung dengan party kami. Kau akan melindungiku dari belakang sebagai anggota keenam."
"Aku ini seorang solo crafter. Yah, kadang-kadang aku berburu sendirian untuk menaikkan levelku, tapi…"
"Kalau kau mau bergabung dengan kami untuk berburu secara efisien dan bersenang-senang sekaligus menjalin relasi di mana kita mendapatkan hubungan saling menguntungkan, maka kami akan dengan senang hati menerimamu kalau kau mau bergabung dengan party kami. Dengan begitu, kau akan menjadi anggota pengganti kami."
"Aku tidak akan menjadi pengganti apapun."
Sekalipun aku menyahutinya dengan ketus, Taku berekspresi cerah dan senang. Tahu bahwa aku bersenang-senang menikmati bermain game ini, dia tidak mengeluh lagi.
"Ya ampun, melihatmu termotivasi dalam cara yang berbeda, membuatku kesulitan juga."
Saat aku menghela nafas, respon yang kudapat adalah tawa. Aku juga sudah sepenuhnya mencurahkan diriku pada game yang disebut OSO.
"Fuu, walau begitu, sepertinya mereka sudah kehilangan minat untuk menyerang, Yun."
"Benar."
Tentunya, ada beberapa dari mereka yang melompat kapanpun kesempatan datang, tapi mereka tidak dapat mendaratkan sebuah serangan yang layak sama sekali dan mereka harus kembali. Sudah waktunya kita menyelesaikan ini, tapi apakah itu adalah sesuatu yang seharusnya kau katakan di depanku? Dia menghunus keluar pedang di sarung pedangnya, mengerahkan lebih banyak kekuatan pada genggamannya——
"Mau pergi bersama?"
"Kedengarannya seakan kau menanyaiku apakah aku akan pergi denganku ke toko serba ada, padahal kau mengundangku ke area berbahaya. Aku tidak ikut."
"Walau kau berkata begitu, kau sudah sangat terlambat. Ini adalah keikutsertaan secara paksa."
Ahhh… orang-orang yang kukenal di kejauhan menatapku lekat-lekat. Saudari-saudariku, Mikadzuchi, begitu pula anggota-anggota party Myu dan Taku.
"Sebaiknya siapkan dirimu."
"Tidak mau. Aku ingin kembali sekarang juga…"
"Kau sudah termasuk dalam strategi."
Percakapan ini pasti harus sudah direncanakan untuk membuatku tetap di sini. Tentunya, kami berbicara biasa saja, tapi sementara itu, dia pasti telah menerima instruksi lewat friend chat untuk menahanku.
Saat aku memegangi kepalaku, aku mendengar detail alur rencana dari mulut Taku.
"Pertama-tama, Sei-san akan membuat pijakan dengan sihir es."
"Apakah itu benar-benar diperlukan?"
"Kita akan menyerang dari langit untuk menghindari tentakel-tentakel di tanah. Pengalih perhatian akan melompat dari tumpuan penahan dan pergi ke atas kepala bos untuk menarik perhatian dari semua pupil mata tersebut. Kalau bisa, butakan mereka."
"Dan sementara itu, serangan akan datang dari udara dan menumbangkannya, ya."
Yap. Dan posisiku adalah——
"Jadi, berjuanglah sebaik mungkin, umpan."
"Tepaaaaat."
Pada saat seperti ini, aku selalu mendapat peran yang menyusahkan.
"Daripada itu, dengar——apakah mungkin mencapai kepala bos dengan lompatan biasa?"
"Yah, harusnya itu mustahil. Akan tetapi, kau bisa melakukannya! Tidak, hanya kau yang bisa melakukannya!"
Sepertinya aku menyinggung topik yang sulit, tapi arti di balik perkataannya adalah 'kalau kau tidak menjadi umpan, maka akan ada lebih banyak korban'. Aku merasa seakan aku sedang diancam dengan hal itu.
"Ngomong-ngomong, aku ingin tahu apa meto——"
"Kau akan melakukan lompatan ganda dengan menaiki gelombang ledakan sihir."
"Eh?‼"
"Seperti yang kukatakan tadi, kau akan melompat di tengah udara. Kau akan memanfaatkan reaksi balik dari sihirimu sendiri untuk mendorong dirimu sendiri dan mendapatkan momentum."
Tidak, itu mustahil. Jelas mustahil.
"Sebuah gerakan menggunakan efek balik, itu adalah trik kecil. Kau tidak akan mendapatkan cedera apapun selama kau melaju dengan gelombang ledakan sihir. Ada sebuah style PVP yang memanfaatkan skill tersebut dan ternyata kau tidak mendapat luka apapun."
"…janga memaksaku melakukan trik yang tidak kuketahui. Bukankah hal semacam tu adalah sesuatu yang baik kau atau Myu akan lakukan?"
"Melakukan gerakan itu dengan armor yang terpasang adalah hal yang tidak mungkin. Juga, kau dapat mengaktifkan banyak mantera pada saat bersamaan dengan item tersebut, 'kan? Kami tidak tahu cara menggunakannya. Pada saat ini, hanya kaulah yang dapat menanganinya."
"Aku punya itemnya, tapi semua orang dapat menggunakannya asalkan aku mengajari caranya. Aku tidak mau melakukannya."
"Masalahnya bukanlah cara menggunakannya. Kau benar-benar dibutuhkan supaya dapat dengan lancar menjalankan peran sebagai umpan. Kalau itu kau, pasti akan sukses. Aku yakin soal itu! Ayolah!"
Dia berkata demikian, lalu merendahkan kepalanya dan berkata "ayolah" sekali lagi. Di sekitar kami, beberapa orang mengamati percakapan kami dengan ekspresi prihatin.
"Ba-baiklah, naikkan kepalamu. Sorot mata mereka…"
"Thank you. Aku berhutang padamu."
"Ya ampun, aku lemah saat berhadapan dengan orang yang menundukkan kepala mereka."
Saat aku termenung, yang sampai di telingaku dari sekitar adalah "tsundere", "dia jadi dere", "tsundere yang hebat" dalam suara rendah. HEI! Maju sini siapapun yang mengatakan itu! Kau akan menjadi umpan bersamaku!
Saat aku melihat ke sekitar dengan tatapan penuh kemarahan, semuanya mengalihkan pandangan.
"Berhenti bersantai-santai dan mulai bersiap!"
Saat semua orang berdiri dengan gelisah, Mikadzuchi membuat semuanya mendapatkan kembali ketenangannya dengan satu kalimat saja. Di depan Great Eater ada sebuah seluncuran es yang disiapkan Sei-nee. Seluncuran tersebut mencapai bos sejauh yang bisa dicapainya.
"Yun-chan, kami siap kapan saja. Tujuanmu adalah memusatkan penglihatan pupil-pupil tersebut padamu. Juga, butakan mereka. Berjuanglah."
"Baiklah. Biarkan aku bersiap-siap sebentar."
Aku memeriksa statusku sendiri. Aku memiliki jumlah Magic Gem Bomb yang cukup. Karena aku tidak bertujuan untuk menyerang pupil secara langsung, aku pergi dengan kedua tangan yang kosong. Karena aku tidak punya Sense yang berkaitan, aku tidak menggunakan senjata.
Aku berkonsentrasi dan melakukan simulasi di dalam kepalaku. Kapan seharusnya aku meledakkan bom, dan mengkalkulasikan ulang untuk mempelajari kapan aku menyebutkan kata kuncinya.
"«Enchant» ——Defence, Mind, Speed."
Hal terakhir yang bisa kulakukan, adalah trik mudah yang meningkatkan kemampuanku sendiri.
Magi-san mendekatiku. Dia melemparkan sejumlah senjata, dan yang tersisa hanyalah kapak besar kesukaannya.
"Yun-kun, kau tidak apa-apa?"
"Ya, aku baik-baik saja."
Walaupun aku berkata begitu, aku tidak ingin menjadi umpan. Itu berbahaya… sebuah pemikiran kalkulatif muncul di kepalaku, tapi aku segera mengenyahkannya dan memantapkan diriku sekali lagi.
"Kalau begitu, aku akan pergi duluan dan bertindak sebagai perisai Yun-kun. Karena itu, tenanglah dan butakan mereka——"
"Ya. Terima kasih mengkha…watir…kanku?"
Eh? Bukankah Magi-sa tadi mengatakan sesuatu yang aneh?
Saat aku berpikir begitu, Magi-san berlari pada seluncuran yang dibuat Sei-nee.
"Yun! Pergilah bersama Magi-san!"
Aku juga segera berlari mengejar Magi-san. Aku menggenggam sebuah Magic Gem di setiap tanganku dan berlari pada seluncuran es dengan sekuat tenaga. Tanpa tergelincir, aku menelusuri dengan mantap jalan es dan terus mempercepat. Aku berlari naik ke posisi yang sedikit berada di atas Great Eater ig Mythical Beast.
"——«Bomb» ‼"
Tepat sebelum ujung jalan, aku menyebutkan kata kuncinya dan melepaskan permata  yang ada di tanganku. Lima detik sampai sihirnya aktif. Di kepalaku, aku membayangkan fenomena yang akan terjadi.
Aku lompat melewati tepian dan kepalaku terasa sedikit ringan saat aku terbang maju karena gaya kelembamannya.
Dengan bantuan enchant, aku menyusul Magi-san yang sudah mendahului. Magi-san yang berada sejajar di sebelahku, memposisikan kapak besarnya seperti sebuah perisai di depanku. Semua pupil mata terarah padaku dan sebuah cahaya biru di dekat mereka.
Sebelum cahaya tersebut dapat dipancarkan, ledakan sihir mendorong punggungku. Aku melaju bersama dengan Magi-san.
Keringat dingin membanjir saat laser-laser tersebut lewat tepat di mana tadi aku berada sebelum melaju, namun kemudian aku merasa lega saat melihat tidak ada dampak apapun saat aku berada jauh dari efeknya.
Tapi itu tidak akan menjadi suatu yang biasa bagiku. Aku memprediksikan lokasi di mana aku akan mendarat bersama dengan Magi-san. Jarak terbang kami tidaklah cukup, kalau begitu kami akan jatuh pada kaki Great Eater. Aku dapat memprediksikan yang akan datang di mana aku akan jatuh ke tanah bersama dengan dia.
"Tidak apa-apa. Aku di sini untukmu, Yun-kun——AYOOOoooooo!"
Sambil berkata begitu, dia meraih tanganku di tengah udara tanpa pijakan sama sekali dan——dia melemparku?!
"——Magi-san?!"
Jarak yang kulintasi di udara menjadi meningkat setelah dilempar, sebagai gantinya, jarak lintasan Magi-san berkurang.
Tapi apa yang menungguku berikutnya, adalah sebuah kesalahan. Laser berikutnya siap untuk dilepaskan dan diarahkan padaku. Saat aku merasa bahwa akhirnya tamat ketika cahaya tersebut dipancarkan, aku mendengar suara angin muncul dari belakang, menghalangi laser tersebut.
Melihat sebuah tombak es hanur dan berubah menjadi debu setelah terkena laser, aku paham bahwa Sei-nee melindungiku.
Karena benda yang hampir menghalangiku telah menghilang, aku mengambil seraup penuh magic gem dengan kedua tanganku saat sementara masih berada di tengah udara.
Tempatku berada sekarang, di atas kepala Great Eater, aku menyebarkan magic gem. Dari tempat ini, aku dapat dengan mudah melihat pupil-pupil mata yang telah kuhancurkan dengan busurku, pikirku tidak pada waktunya.
Mata-mata di bawahku mencoba untuk menangkapku di tengah udara, tentakel-tentakel terjulur sejauh mungkin dari tubuhnya tapi tidak sampai, mereka kewalahan. Sejumlah player menyerbu dan menebasnya kemudian mempersiapkan jalan ke tubuh bos itu.

"Makan ini, brengsek! ——Bomb"
Saat aku mengatakan kata kuncinya, permata yang kusebarkan di atas keenam pupil mata tersebut mulai bercahaya dengan terangnya. Aku mempertahankan momentumnya saat aku terbang melintasi udara dan melompat ke belakang Great Eater lalu melihat hasilnya.
Permata-permata yang kutumpahkan ke atas bos itu meledak pada saat bersamaan. Kekuatannya meningkat saat banyak ledakan saling bertumpukkan membentuk rangkaian.
Ledakan berwarna kuning menutupi pandangan dan bergegas menuju pupil-pupil tersebut.
Sekalipun sinar laser pencegat mencoba membuka lubang di tengah ledakan, namun kekuatan tersebut melampauinya.
"Cih…pengaruhnya akan mencapaiku juga!? Aku harus cepat-cepat dan melarikan diri!"
Kekuatannya meningkat karena rentetan serangan, tapi sepertinya jangkauan dan kekuatan dari ledakan itu juga telah meningkat pula. Aku terkejut karena aku merasakan dampaknya tapi tidak menerima cedera apapun.
Sisa dari ledakan itu menyebar seperti tabir asap berwarna kuning. Aku bisa melihat bahwa serbuan player akhirnya mencapai pupil-pupil tersebut. Itu terjadi saat aku memutuskan untuk membiarkan sisanya pada mereka berdiri.
"Eh…"
Dari belakang, sebuah cahaya biru pucat menembus dadaku dan tubuhku melayang di udara.
Di telingaku, aku mendengar sebuah suara *prang* seakan sesuatu retak dan tubuhku terhempas oleh ledakan. Aku terbawa oleh arus yang tidak dapat kukendalikan.
Saat aku aku terhempas, pupil-pupil tersebut terfokus pada posisiku di udara, tapi segera setelah itu mereka dihancurkan oleh tombak-tombak es Sei-nee. Aku terus melayang jauh, kalau begini aku akan jatuh ke dalam danau.
(…Aku mati. Tapi rasanya tidak begitu, tidak ada luka.)
Tak terduga, saat punggungku mengenai permukaan danau dan saat aku terus terbenam ke dalamnya, jariku yang terlihat dalam jangkauan pandanganku menyelesaikan pertanyaanku.
——Substitute Gem's Ring… tidak ada permatanya?
Dengan kata lain, permata tersebut menerima serangan menggantikanku. Benda itu mengambil alih semua serangannya. Ternyata begitu.
Dengan pertanyaan yang telah terjawab, tidak perlu lagi untuk terus terbenam di dalam air. Aku segera menggunakan Sense Swimming dan muncul ke permukaan.
"Fuhaa!"
Pada saat yang sama ketika aku muncul dari air, organisme hitam yang mirip gunung itu berubah menjadi pasir dan semua player menerima sebuah pesan secara bersamaan.
——Kekalahan Great Eater of Mythical Beast telah dikonfirmasi. Tinggal lima lagi.
Sorakan membahan terdengar saat itu juga, dan setelah penundaan singkat, ada sebuah laporan bahwa yang kedua telah dikalahkan. Semua orang menggila.
Dan saat itu terus berlangsung, aku keluar ke pesisir danau dan perlahan-lahan mendekati ke tempat semua orang berada.
"Yun-chan! Kau baik-baik saja?!"
Sei-nee yang berlari ke arahku menangkapku. Kekuatan meninggalkan tubuhku dan aku hampir ambruk.
Kehebohan dan semangat tempur yang melampaui perkiraanku telah menurun setelah aku terjatuh ke dalam air. Kelelahan mental menyerangku seketika itu juga.
"Aku kembali dan rasanya lelah. Berpartisipasi dalam pertempuran setelah mengisi ulang persediaan potion membuatku ingin tidur. Aku capek."
"Kau bisa beristirahat setelah kita kembali. Bertahanlah sampai saat itu!"
Setelah menunda sedikit, dimulai dengan Taku dan Myu, kenalanku berdatangan mengkhawatirkanku yang jatuh ke dalam danau.
"Aku tahu, tapi… mungkin itu mustahil."
Sisa dari tenagaku meninggalkan tubuhku dan aku terjatuh ke arah Sei-nee. Setelah aku benar-benar bersandar padanya, Sei-nee yang merupakan mage dengan ATK rendah, tidak dapat menahanku sepenuhnya. Magi-san menjangkau dari samping dan menahan tubuhku.
"Yun-kun, terima kasih untuk kerja kerasnya. Beristirahatlah."
Tubuku basah kuyup. Saat suara tenangnya mencapai telingaku, aku mengangguk ringan dan jatuh tertidur.
Matahari telah terbit dan aku tertidur saat pagi yang baru datang. Saat berikutnya aku terbangun, semuanya telah selesai.