RAKUDAI KISHI NO EIYUU-TAN
JILID 1 BAB 4 BAGIAN 3
PERTARUNGAN PERTAMA

BAGIAN 3
"Stella, selamat."
Ikki menyapa Stella ketika dia kembali ke kamar asrama setelah hari pertama babak penyisihan berakhir. Balasannya datar, tetapi dari  kedutan di hidungnya, dia tidak benar-benar mengabaikan sapaan Ikki.
"Hahhh. Ya, kalau aku harus bertarung di kompetisi seperti ini, minimal seharusnya aku menang."
"Kurasa begitu, bagaimana pun aku tidak sempat melihat pertandinganmu."
"Aku hanya membakar sesuatu yang tidak berguna, seperti biasa."
"Tetapi aku kecewa tidak bisa menyaksikannya."
"…Aku yang kecewa."
"Eh? Apa yang kamu bilang?"
"Ti-Tidak ada! Apa boleh buat pertandingan Shizuku dijadwalkan di waktu yang sama, tetapi lain kali datang dan saksikan pertandinganku sebagaimana semestinya!"
"Ya, tentu saja. Bagaimana pun, bukankah kamu pulang agak terlambat?"
"Pertandingannya mengecewakan dan aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan dengan tenagaku, jadi aku pergi ke ruang olahraga untuk latihan."
"Begitu. Tetapi benar-benar luar biasa kamu dan Shizuku, dan Alice juga, kalian semua menang."
Pertandingan Arisuin diadakan di arena latihan 15 setelah Shizuku, dan dia mengalahkan lawan kelas 2 Rank E dalam sepuluh detik. Walaupun Arisuin mengatakan sendiri dirinya lemah dalam pertarungan langsung, penampilannya menunjukkan dia pantas terpilih sebagai teman sekamar murid nomor dua kelas satu.
"Aku juga melihat kekuatan Alice di pertarungan melawan Rebellion, tetapi dia merasa berada di posisi menyerang tidak menyenangkan dan menyimpan kemampuan serangannya sebagai rahasia. Kecerdikan semacam itu mungkin kurang cocok untukmu."
"Aku tidak akan kalah tidak peduli siapa lawanku. Maksudku… kamu tidak perlu mencemaskan orang lain."
"Ah, haha. aku rasa begitu."
Ikki mengembalikan perhatiannya ke pertandingan yang sedang dia saksikan di TV sebelum Stella masuk. Dalam pertandingan itu adalah lawan Ikki berikutnya, Shizuya Kirihara.
"Lagi-lagi menonton rekaman orang itu? Kamu sudah menyaksikan itu berulang-ulang sejak kemaren, bukan?"
"Ya. Aku pikir aku harus memahami gerakannya sebaik mungkin."
Rekaman tersebut adalah bagian data yang setelah memohon, dia dapatkan dari presiden klub surat kabar, Kagami Kusakabe. Itu adalah rekaman dari pertandingan putaran pertama di Swort-Art Festival tahun lalu. Di dalamnya, Kirihara mengitari lawannya dan terus menerus menembakkan panah. Lawannya hanya mampu mencari Kirihara dalam kebingungan sampai dia pingsan karena kekurangan darah, tak mampu melawan walaupun Kirihara berdiri di sana. Mengapa? Karena lawanya tidak mampu melihatnya.
"Kamuflase sempurna yang menutupi keberadaan penggunanya, Area Invisible[1]. Itu kekuatan dari Device-nya, Oborotsuki[2]."
"Berapa kali pun kamu menyaksikan taktik orang itu tidak akan membantumu."
Stella menatap rekaman itu dengan pandangan menghina, dan Ikki memahami perasaannya. Isi rekaman tersebut mengesalkan; daripada dibilang dua petarung yang sedang bertanding, lebih terlihat seperti pertunjukkan menembak seorang petarung.
"Bagaimana pun, cara itu jelas efektif. Dia tidak terluka sama sekali di pertarungan-pertarungannya selama setahun. Kirihara-kun kuat."
"...Tetapi bukankah itu aneh? Orang itu seharusnya bertarung di Sword-Art Festival tahun lalu, tetapi dia tidak mampu menjadi Seven Stars Sword King. Kalau begitu dia pasti pernah kalah, bukan?"
"Di pertarungan kedua. Tetapi kalah karena ketidakhadiran."
"Ketidakhadiran?"
"Kirihara-kun tidak bertarung melawan orang yang mampu mengalahkan Area Invisible. Kemampuannya kuat, tetapi serangan dengan area yang luas bekerja dengan baik melawannya. Kirihara-kun tidak bisa melawan orang yang mempunyai cara untuk menyerang seluruh ring. Contohnya, kamu bisa mengubah seluruh arena menjadi lautan api, bukan?"
"Aku mengerti. Menghilang tidak berguna bagi serangan yang menutupi seluruh area pertarungan."
"Yap, jadi tidak diragukan dia akan mundur dari pertarungan kalau dia menghadapi orang seperti dirimu. Karena dia mempunyai gaya bertarung yang tidak cocok bagi seorang ksatria, dia diberi nama panggilan ‘Pemburu’."
"…Hmph. Dia hanya akan melawan lawan yang pasti bisa dikalahkannya. Ditambah lagi, dia akan menyakiti lawannya dengan sangat kejam.... Orang yang seperti itu lebih baik disebut pengecut."
Kirihara hanya kuat selama dia aman. Terlebih lagi gaya bertarungnya menimbulkan siksaan yang tidak perlu ke lawannya dengan sengaja menghindari serangan fatal. Hal itu membuat Stella yang menyaksikannya muak.
"Tetapi… aku paham mengapa kamu bilang ini lawanmu yang terburuk."
"Benar, ‘kan? Dia lawan alamiku."
Ikki butuh teknik serangan area besar untuk mengalahkan Area Invisible, tetapi dia tidak memilikinya. Dia memang memiliki teknik pedang yang luar biasa, tubuh yang kuat, dan kemampuan tangan kosong, tetapi semua jarak serangannya pendek, dan lingkup serangannya terbatas pada pertarungan jarak dekat. Device milik Kirihara, Oborotsuki, adalah sebuah busur, senjata jarak jauh, jadi Kirihara bisa selalu melakukan gerakan pertama. Dan lebih dari pada apa pun, senjata andalan Ikki, Ittou Shura, hanya dapat digunakan sekali sehari, dengan durasi yang ketat selama satu menit. Kemampuannya sangat tidak menguntungkan melawan kemampuan yang dikhususkan untuk melarikan diri.
Di layar, lawan Kirihara dibawa dengan tandu. Stella, yang matanya mungkin melihat kejadian tragis yang sama terhadap Ikki sendiri besok, dengan gugup berbicara.
"Tidak apa-apa, Ikki."
"Jangan-jangan kamu cemas, ya?"
Terhadap responnya yang acuh tak acuh, muka Stella dengan cepat memerah.
"Aku tidak benar-benar mencemaskanmu! Aku cemas kalau kamu tidak menang, aku harus menjadi pacar orang itu! Menjadi pelayanmu itu hal yang terburuk, tetapi menjadi pacar orang sombong itu bahkan lebih buruk dari itu!"
"Kamu menerima taruhannya sendiri, ‘kan? Akan merepotkan kalau kamu membuatku bertanggung jawab untuk itu. Bahkan setelah aku memintamu untuk berhenti."
"Uh… tetapi… waktu itu kamu idiot, mengesalkan sekali."
"Eh? Tetapi… apa?"
"Bu-Bukan apa-apa!"
Stella mendadak mengalihkan pandangannya dari Ikki, tetapi meskipun kata-katanya terlalu kekanak-kanakan, dia paham Stella menginginkan dia menang.
"Yah, aku tidak perlu permohonan maaf Kirihara, tetapi aku juga tidak mau kamu melihatku kalah."
"Apakah kamu mempunyai rencana?"
"Ya."
Ikki menjawab tanpa ragu.
"Aku sudah menemukan cara untuk mengalahkannya."
Kirihara adalah mantan pendatang baru nomor satu di generasi Ikki.
Lawan tangguh dengan kemampuan sangat kuat yang membuat dia menjadi perwakilan Festival bagi sekolah meskipun masih kelas satu. Tetapi meskipun begitu, Kirihara tidak berhasil melewati putaran kedua; bagaimana mungkin Ikki mencapai puncak kalau dia kalah dari lawan seperti itu? Selain itu, Sword-Art Festival mengirimkan enam petarung terbaik di sekolah. Wali kelasnya Oreki sudah mengatakan bahwa rata-rata tiap ksatria bertarung sepuluh pertandingan atau lebih, yang berarti orang yang tidak terkalahkan dan tidak mundur harus bertarung sekitar dua puluh pertandingan. Kalau dia dikalahkan di sini, mungkin dia memang tidak pernah memiliki kesempatan.
Tetapi kalau dia dikalahkan di sini, semua yang dia lewati akan berakhir sia-sia. Dia tidak bisa membiarkan itu.
"Aku pasti akan menang."
Meski Ikki terdengar sedikit berbeda dari biasanya, kata-katanya yang kuat membuat Stella puas. Sebenarnya, sebelum Stella kembali ke kamar, Nagi Arisuin memanggilnya setelah pertandingannya selesai. Arisuin menyampaikan ke Stella kekhawatiran mengenai apakah Ikki gugup mengenai pertandingan pertamanya, tetapi sikap semangat seperti ini mungkin baik-baik saja. Stella paling memahami kekuatan Ikki.
"Jadi tidak apa-apa. Kamu pasti mengalahkan orang itu. Kamu sudah menjatuhkan sendoknya[3]."
"Tidak, tidak, menjatuhkan sendok kebalikan dari apa yang aku lakukan."
Stella berbahasa Jepang dengan lancar, tetapi pengetahuan mengenai peribahasa dan sikap masih diragukan, seperti pembicaraan mengenai seppuku.
"Bagaimana pun, bukankah sekarang waktunya makan malam? Aku lapar."
"Ya, aku sudah banyak menonton video itu, mari pergi."
"Orang Jepang makan kari dengan potongan daging babi di saat seperti ini, ‘kan?"
"…Err, tidak, kami tidak benar-benar punya kebiasaan seperti itu. Mie seperti biasa sudah cukup."
Dua orang meninggalkan kamar asrama ke kantin bersama-sama, dan hari pertandingan pertama berakhir seperti hari Senin biasa.



  1. Jump up↑ Area Invisible: This uses the kanji 狩人の森, Kariudo no Mori ("Hunter's Forest").
  2. Jump up↑ Oborotsuki, 朧月: "Misty Moon"
  3. Jump up↑ Menjatuhkan sendok: Peribahasa Jepang, berarti mengakui kekalahan—dalam arti sesungguhnya, seorang dokter menjatuhkan sendok pengobatannya karena dia tidak bisa merawat pasien yang tidak bisa disembuhkan.