RAKUDAI KISHI NO EIYUU-TAN
JILID 1 BAB 4 BAGIAN 4
PERTARUNGAN PERTAMA

BAGIAN 4

Maaf, Kurogane. Aku tidak bisa berteman denganmu lagi.

Ikki terbangun dengan terkejut dari mimpi buruk. Tanpa disadari kedua tangannya tergenggam erat, dan telapak tangannya berkeringat.
Mengapa aku melihat mimpi tahun lalu?
Kata-kata penyesalan bergema di kepalanya. Dia tidak mengantuk lagi, jadi untuk mendinginkan kepalanya sedikit, Ikki turun dari kasurnya di atas dan meninggalkan kamar, berhati-hati agar tidak membangunkan Stella yang bernapas pelan.
Terlalu pagi untuk berlari….
Udara dini hari dingin, tetapi karena ini awal April, udara dingin itu nyaman untuk tubuh yang berkeringat.
"Aku penasaran mengapa aku mengingat hal seperti itu setelah sekian lama?"
Meskipun tidak ada orang di sekitarnya yang menjawab, Ikki tetap mengeluarkan pertanyaan itu.
Direktur terlihat curiga dengan siapa pun yang dekat dengan orang itu.
Sudah berapa lama kabar ini dimulai?
Kapan aku menjadi satu-satunya murid yang tidak bisa ikut kelas bertarung, dengan alasan palsu “dia tidak memiliki kemampuan, jadi berbahaya mengizinkan dia berlatih”? Aku tidak diberikan pilihan lain, dan bahkan kalau beberapa orang tahu sikap para staff dengan pasti, semua orang mencurigaiku.
Berhubungan dengan Ikki akan membawa masalah.
Kalau kabar seperti itu tersebar, tentu orang-orang akan menjaga jaraknya.
"Aku jadi ingat, kejadian itu di sana."
Ikki melihat ke bawah melalui jendela koridor asrama ke arah halaman, taman terbuka dengan rumput yang tumbuh subur. Dulu ketika semua orang percaya semua kabar itu, ketika semua orang kecuali teman sekamarnya menjauhi Ikki, orang yang tidak biasa, memanggil Ikki ketika jam makan siang. Orang tersebut adalah Shizuya Kirihara, murid nomor satu dan superstar yang tampil di Seven Stars Sword-Art Festival meskipun masih kelas satu.
Sebenarnya, Ikki punya pandangan buruk tentang Kirihara. Tidak seperti murid biasa yang menjauhi Ikki dan tidak mencari masalah, Kirihara—tanpa menghakimi Ikki secara langsung—dengan suara keras yang disengaja akan memfitnahnya di kelas, menyebarkan gosip yang tidak menyenangkan tentangnya ke teman sekelas mereka, dan mengganggu dia dengan berbagai cara lain.
Mengapa? Ikki tidak ingat menarik rasa permusuhan Kirihara. Mereka mungkin tidak mempunyai dendam sungguhan. Tanpa seorang pun yang melindungi Ikki saat itu, Kirihara menyebarkan ide bahwa mengganggu Ikki aman-aman saja karena Ikki adalah orang yang tidak diperlukan yang bisa ditemui di mana pun. Kirihara mungkin berpikir mengganggu Ikki adalah hal normal untuk dilakukan.
Ikki menduga mereka tidak punya urusan penting satu sama lain, dan memang itu pembicaraan yang tidak penting.
Berapa lama kamu akan menerima cibiran para guru seperti ini, kalau mereka tidak mengakui kemampuanmu yang sesungguhnya, bukankah kamu akan sengsara seumur hidupmu? Sekarang waktunya kamu berduel denganku, ‘kan?
Kalau Ikki bertanding secara adil dengan Kirihara yang tampil di Sword-Art Festival, para guru tentu tidak bisa menyangkal kemampuan Ikki, ‘kan? Itu adalah tawaran yang seharusnya sangat menarik baginya… tetapi Ikki tidak bisa menerimanya. Walaupun mereka di sekolah, bertarung tanpa izin guru akan membuat mereka dihukum. Kalau Ikki dinodai skandal sedikit pun, direktur yang berhubungan dengan keluarga Kurogane akan mengeluarkannya dengan senang hati. Dan itu adalah tujuan Kirihara. Dulu, ada tanda-tanda banyak guru di plaza, mereka semua kroni-kroni dari direktur yang selalu memperlakukan Ikki dengan buruk. Mungkin mereka dalang di balik tindakan Kirihara. Memahami itu, Ikki menolak tawaran tersebut dan mulai pergi. Tetapi kemudian―
Jangan begitu. Aku khawatir denganmu sebagai teman sekelas.
―Kirihara bersiap menembak dengan Device-nya, Oborotsuki, ke arah punggung Ikki. Ikki mengabaikan tantangannya, dan tidak memanggil senjatanya sendiri.
"Aku benar-benar terkejut pada saat itu ya…."
Dia terkejut bahwa meskipun Kirihara melakukan itu, tidak ada yang menegur Kirihara, dari murid sampai guru-guru yang menunggu untuk melihat apa yang terjadi. Pada saat itu, Ikki belum sadar posisinya, belum tahu separah apa dia dikucilkan.
Para guru terlihat berharap Ikki terpancing provokasi Kirihara, karena dikeluarkan dari sekolah tentu hasil yang terbaik dari permintaan keluarga Kurogane di mana Ikki tidak menjadi ksatria-sihir profesional. Ikki tahu tentu saja, dan dia menerima banyak serangan tanpa memanggil Intetsu. Kalau dia mengindarinya, seseorang mungkin menganggap tindakan tersebut sebagai niat bertarung, jadi dia tidak berusaha menghindar.
Ikki mengizinkan panah Kirihara mengenainya, dan pingsan… jadi bukti dia menolak bertarung terekam di kamera keamanan sekolah, dan dia tidak disalahkan untuk kejadian itu. Tetapi hukuman Kirihara hanya peringatan keras dan dipaksa meminta maaf. Sudah jelas pihak dewan direktur sudah mempunyai kesepakatan rahasia dengan Kirihara sebelumnya.
"Dipikir-pikir lagi, setahun yang sia-sia, ya?"
Gangguannya tidak berhenti setelah itu, tetapi semakin menjadi-jadi. Ada banyak murid yang membuat kehidupan Ikki penuh penderitaan, dan sedikit demi sedikit suasana yang mereka, para guru dan grup Kirihara, buat menumpuk―tak lama, bahkan orang terakhir yang menjadi teman Ikki, anak laki-laki teman sekamar Ikki, berpaling dengan ekspresi tersiksa. Ikki tidak marah sama sekali, tetapi dengan jelas mengingat penyesalan yang hampir keluar dari mulutnya. Setelah itu, mereka berhenti berbicara satu sama lain. Kalau anak laki-laki itu memulai pembicaraan, Ikki mungkin tidak bisa mengabaikannya. Karena dia tidak berbicara, Ikki mengabaikannya dengan tekun. Anak laki-laki itu naik kelas, jadi Ikki yang mengulang setahun tidak melihatnya lagi, tetapi―
"Tetapi aku penasaran mengapa aku mendapat mimpi ini setelah sekian lama?"
Kejadian itu sudah selesai dan berlalu, dan Ikki tidak cukup peduli mengenai itu sampai mengingatnya di dalam mimpi. Ini pasti disebabkan pembicaraan dengan Kirihara.
Yah, tidak perlu memikirkan hal itu, bukan?
Hal itu tidak ada hubungannya dengan saat ini. Direktur itu sudah pergi, dan tidak ada orang yang menghindari Ikki. Hanya usahanya yang memutuskan masa depan dari sekarang.
Tiba-tiba, cahaya hangat menyinari sisi muka Ikki. Cahaya emas terang menyinari dari jendela asrama dan siluet pemandangan kota di baliknya. Menyipitkan mata karena sinar yang menandai pagi hari, Ikki dengan jelas merasakannya.
Ini adalah awal dari pertandingan blok H. Hari ini, semua hal dari Ikki Kurogane akan diuji.