Oke, info. Di sini akan ada penjelasan mengenai nama Michaela yang agak rumit. Semoga saja terjemahanku bisa membantu kalian memahaminya. Aku juga sudah kasih link (-tulisan link akan berwarna biru-baik yang bahasa Jepang, ataupun bahasa Inggris (karena tidak ada yang bahasa Indonesia) bagi kalian yang membutuhkan keterangan tambahan. Aku juga sertakan penulisan romaji (tulisan Jepangnya) untuk memudahkan kalian dalam membedakan Michaela, Mikhael dll. Nama Michaela sebenarnya ditulis Michaela dalam bahasa Inggris, yang merujuk ke Malaikat Mikhael. Lagipula di bukunya tulisannya ‘Story of Vampire Michaela’ Tapi untuk sebutan Mika tetap kutulis Mika bukan Micha, ya~~ Dan kalau nama itu berderet dengan tulisn jepang, akan kutulis Mikaela. Masukkan selalu welcome in the comment ya :v (Ups, snail bisa marah kalau tahu inggrisku kacau) J
=====================================================================================
OWARI NO SERAPH: KYUUKETSUKI MIKAELA NO MONOGATARI
JILID 1
BAB 1
YUU DAN MIKA

Di dalam kota para vampir, hari ini pun kami adalah hewan ternak.
Hari-hari yang dilalui dengan penghisapan darah kami.



Hyakuya Michaela melihat mesin yang digunakan untuk menghisap darah, yang menusuk lehernya, kemudian wajahnya meringis. Jarum yang menusuknya, seraya memberikan sedikit rasa sakit, mulai menghisap darahnya sedikit demi sedikit.
“U ...waaah”
Ada perasaan, seperti sumber nyawa dalam dirinya, serasa sedang ditarik. Kepalanya terasa kosong, badannya terasa sedikit lemas. Sambil menahan rasa lemas itu, Mika memanggil keluarganya yang ada di sampingnya, yang secara terpaksa mendonorkan darahnya.
“Hei, Yuu-chan
“..........”
“Yuu-chan
“Hem?”
Kemudian Yuu-chan pun melihat ke arahnya.
Yang duduk di sebelahnya, adalah anak laki-laki yang berusia sama dengannya------anak laki-laki yang masih berusia 12 tahun.
Anak laki-laki berambut hitam dengan potongan yang tak beraturan, dan bola mata hitam yang dipenuhi dengan kemauan keras.
 Yuuichirou---itulah nama anak itu. Dan kalau dipikir-pikir, Michaela tidak tahu nama keluarganya.
Empat tahun yang lalu, begitu dia datang ke panti asuhan yang sama dengannya, virus yang tidak diketahui menyebar dan dunia pun berakhir dengan cepatnya.
Kemudian, anak-anak panti asuhan yang bisa bertahan hidup, diserang oleh para vampir yang mengatas namakan sebagai perlindungan,  dan lalu di tangkap. Mereka kemudian dikendalikan di kota ini bagaikan hewan ternak begitu saja.
Sejak saat itu, mereka dikendalikan dengan nomor registrasi, dan mereka hanyalah ternak tanpa nama.
Yuu-chan melihat ke arahnya, dan berkata.
“Ada apa, sih, Mika?”
Mika pun lalu menjawab.
“Yuu-chan  pernah minum air susu ibu?”
“Eh?”
“Air susu ibu itu, tadinya adalah darah. Apa kamu tahu?”
“Hah? Kau ini tiba-tiba bicara apa, sih?”
“Karena itu, bayi meminum darah ibunya lalu kemudian menjadi bertumbuh besar. Kemarin, aku membaca soal itu di perpustakaan”
“Makanya aku tanya, ini tuh, pembicaraan soal apa?”
Yuu-chan memberikan ekspresi yang menunjukkan bahwa dia tidak memahaminya. Mika tersenyum, lalu melanjutkan.
“Ah, tidak. Aku hanya merasa bahwa rasanya ... ini adalah pembicaraan yang menarik. Kalau begitu, itu artinya semua bayi adalah vampir------manusia itu, sebenarnya sejak lahir semuanya adalah vampir, dan itu artinya, semua ibu yang ada di dunia ini adalah hewan ternak, kan-----begitulah pikirku. Seperti kita ini”
Ujar Mika yang menunjuk alat yang digunakan untuk menghisap darah yang menusuk lehernya.
Kemudian Yuu-chan menunjukkan wajah yang benar-benar terlihat tidak suka.
“Kita ini bukan ternak, tahu”
“Dan yang bersikeras mengatakan itu, hanya Yuu-chan saja, sih. Kita diberi makanan yang seperti makanan sisaan, dan setiap harinya darah kita dicuri. Bagaimana pun juga, kalau dipikir-pikir, ini adalah hewan ternak, kan?”
“Kita bukan hewan ternak! Suatu saat, aku pasti akan mengalahkan para vampir itu dan—“
“keluar dari sini?”
Ditanya seperti itu, kata-kata Yuu-chan  terhenti. Wajahnya terlihat sedikit menderita. Karena dia sendiri juga tahu, bahwa mereka sudah tidak bisa keluar dari tempat ini.
Virus menyebar di atas pemukaan tanah.
Virus itu adalah virus yang membunuh semua orang dewasa yang berusia lebih dari 13 tahun. Lalu, diri mereka saat ini sudah berusia 12 tahun. Meskipun mereka keluar, mereka hanya bisa bertahan hidup setahun lagi.
Kalau begitu, mereka hanya bisa hidup di sini, menjadi ternak seperti sekarang ini.
Selamanya, di sini ......
Tetapi, seraya darah dihisap dari lehernya, Yuu-chan berkata.
“Karena itu aku akan menjadi kuat, dan aku hanya perlu menghajar para vampir itu, kan!”
“Itu tidak mungkin, kan. Aku sudah bilang berapa kali, vampir itu tujuh kali lebih kuat dari manusia—“
“Itu tidak ada hubungannya! Akan kulakukan! Pasti! Kalau tidak .......”
Ujar Yuu-chan.
Lalu, apakah kelanjutan dari perkataan itu, Mika pun mengetahuinya.
Kalau tidak, kehidupan dari anak-anak panti asuhan yang datang bersamanya, pasti tidak akan dihargai, bukan. 
Yuu-chan itu baik hatinya. Mungkin, lebih baik hati dari siapa pun juga. Karena itu, dia selalu hanya memikirkan tentang teman-temannya, ataupun anak-anak. Padahal dirinya masihlah anak-anak, namun dia berusaha agar anak-anak yang lain tidak kehilangan harapannya.  Agar mereka tidak patah semangat di lingkungan yang buruk ini, maka, mati-matian, dan mati-matian, dia selalu menceritakan bahwa, suatu saat dia pasti akan bisa menghajar para vampir itu.
Karena itulah, Mika berkata.
“ Haha, lalu, setelah membunuh semua para vampir,  Yuu-chan akan membuat kekaisaran di sini, kan?”
“ Ya. Kau pasti menganggapku bodoh, kan?”
Mika tertawa mendengar perkataan itu, kemudian dia mengulurkan tangannya, dan menyentuh tangan Yuu-chan dengan lembut, dan berkata.
“ Tidak ...... Aku percaya, kok”
Yuu-chan melihat ke arahnya. Kemudian, dia mengerutkan wajahnya dengan sedikit terlihat malu-malu,
“...........”
Dia sudah tidak mengatakan apapun lagi.
Tetapi keduanya sudah memahami, bahwa mereka punya perasaan yang sama. Karena mereka sudah bersama di tempat ini selama empat tahun.
Empat tahun, setelah dunia hancur.
Karena di antara para anak-anak panti asuhan pun, mereka berdua yang usianya paling tua, selama empat tahun ini berjuang mati-matian berjalan dengan menanggung hidup dari anak-anak yang bertahan hidup.
Oleh karena itulah, tanpa mengatakan apapun, mereka berdua sudahlah mengetahui apa yang saling mereka pikirkan.
Bagaimana caranya bisa membuka  jalan keluar dari kondisi ini?
Bagaimana caranya agar bisa sekali lagi, memperlihatkan masa depan kepada anak-anak?
Bagaimana caranya?
Bagaimana caranya?
“..........”
Belakangan ini, Mika selalu saja memikirkan hal itu.
Dia berusaha berpikir cara untuk membuka keadaan di mana Yuu-chan  bisa membunuh para vampir, tetapi menurutnya itu tidaklah mungkin.
Di sini adalah dunia vampir. Mereka adalah ternak, dan secara kekuatan, vampir lebih kuat dari mereka. Karena itulah, jika mereka benar-benar serius berpikir ingin membuka jalan dari kondisi ini, Mika merasa bahwa mereka harus tahu lebih banyak mengenai vampir. Jika dibutuhkan, dia harus mencari cara agar bisa memasuki dunia vampir, itulah yang dipikirkannya.
Dan akhirnya baru-baru ini, dia menemukan celah pembuka untuk hal itu.
“ .......Ferid Bathory”.
Dia menggumamkan nama seorang vampir dengan suara kecil.
Sang leluhur ke-7.
Seorang bangsawan, yang bahkan diantara para vampir dikenal memiliki kekuasaan yang besar.
Kemudian di dalam mansion-nya, Mika mendapat gosip yang katanya sering terlihat anak manusia keluar masuk ke sana.
Berbeda dengan para vampir lainnya, vampir yang satu ini memiliki rasa tertarik kepada manusia. Dan dari kelompok anak lainnya, ada laporan bahwa terkadang dia memberi bantuan untuk mempermudah hidup anak-anak.
Kalau begitu, dirinya juga .......


Waktu penghisapan darah berakhir, Mika dan yang lainnya pun keluar dari ruang fasilitas itu.
Di kota para vampir yang ada di bawah tanah ini, tidak ada langit. Yang ada hanyalah langit-langit yang sangat tinggi. Selama 4 tahun ini, mereka selalu menatap langit-langit itu, dengan nafas yang bagaikan tercekik.
“..........”
Mika mendongak ke arah langit-langit itu, dan apa yang tadi dipikirkannya, kembali berputar di pikirannya.
“Oi, Mika”
“...........”
“Mika!”
“Aah, ada apa?”
“Kau ini kenapa, kok, melamun?”
Di sampingnya, Yuu-chan bertanya demikian. Dia pun lalu tersenyum kecil, dan menjawab.
“Aku kelelahan karena darahku dihisap”
“Yang benar saja! Karena itu kita harus segera menghancurkan para vampir itu!”
Jika Mika menunjukkan wajah kelelahan, Yuu-chan pasti akan langsung berkata bahwa dia akan menghancurkan para vampir atau semacamnya.
Kemudian,
“Dan lagi, kau bohong soal kelelahan itu, kan? Rasanya wajahmu menunjukkan kau sedang kesusahan memikirkan sesuatu. Kau ini, kalau ada yang mengganjal pikiranmu, kau harus katakan padaku, lo. Jangan kau pikirkan sendirian, lo”
Ujarnya mengatakan perkataan dengan perasaan yang tajam.
Tetapi, apa rencana yang dipikirkannya saat ini, tidaklah boleh melibatkan Yuu-chan. Karena salah satu langkah saja, ada kemungkinan mereka akan dibunuh. Ditambah lagi, jika saat ini, baik Yuu-chan dan dirinya sama-sama terbunuh, maka orang yang melindungi anak-anak tidak ada lagi.
Karena itulah, Mika tersenyum, dan mengubah topik pembicarannya.
“Ah, tidak, sih. Ini bukan hal yang sampai menganjal pikiranku”
“Apa, sih?”
“Em, rasanya, kalau dipikir-pikir .... sepertinya aku belum pernah mendengar nama keluarga dari Yuu-chan, ya”
“Eh?”
“Aku tiba-tiba saja terpikir hal itu saat tadi sedang dihisap darahnya. Sepertinya, aku ini, kok tidak tahu nama keluargamu, ya, Yuu-chan?”
“Nama keluarga?”
“Ya. Begitu Yuu-chan tiba di panti asuhan, dunia langsung berakhir, kan?”
“Aaah, betul juga, ya”
“Karena itulah, aku rasa aku belum pernah bertanya soal nama keluarga. Yuu-chan,  apa nama keluargamu?”
Meskipun begitu, jika ditanya saat ini pun sudah tidak akan bisa berpengaruh apapun. Orang tuanya mati. Para orang dewasa, semuanya terserang virus, dan akhirnya mati. Lalu, datanglah dunia di mana yang namanya nama keluarga sudahlah tidak lagi diperlukan.
Ditambah lagi, Yuu-chan merasa orang tuanya, memanggilnya ‘setan’ dan berusaha membunuhnya, lalu pada akhirnya melakukan bunuh diri.
Karena itu, dia merasa mungkin sedikit tidak suka saat ditanya soal nama keluarga yang berhubungan dengan ingatan tentang orang tuanya yang seperti itu. Dia ingat, beberapa tahun yang lalu, saat dia ditanya mengenai hal yang berkaitan dengan orang tuanya, suasana hatinya akan menjadi sangat jelek.
Dirinya dipanggil ‘monster’, dan dia hampir dibunuh oleh orang tua yang memanggilnya ‘setan’! Dia adalah orang yang tidak dibutuhkan di dunia ini! Karena itulah untuk beberapa saat, mulutnya terkunci.
Namun saat ini,
“.....nama keluarga, nama keluarga, ya?”
Setelah bersama selalu selama empat tahun ini. Yuu-chan sudah tidak lagi marah akan hal itu. Setelah menunjukkan wajah yang seakan sedikit mengingatnya, dia pun berkata.
“Sebenarnya, aku tidak begitu mengingatnya. Tapi, aku ingat, sih, kalau aku ini dipanggil ‘monster’ oleh orang tuaku”
“Kamu tidak ingat nama keluargamu?”
“Ya. Lagian, kau sendiri?”
“Hm?”
“Kau ini, jelas-jelas bukan orang Jepang, kan? Habisnya rambutmu berwarna pirang”
“Aaah, iya, juga, ya”
“Apa kau ini orang luar negeri?”
“Ibuku orang Jepang, kok”
“Kalau begitu, Ayahmu yang orang luar, dong?”
“Yuup~ Aku rasa, mungkin orang Rusia atau sejenisnya, sih”
“Wah, kau orang Rusia, hah
“Kan tadi kubilang ibuku itu orang Jepang. Yah, tapi mereka sudah mati, sih”
Mika pun tertawa.
Dengan wajah yang khawatir, Yuu-chan melihat wajah Mika.
“Apa itu kenangan yang tidak menyenangkan?”
“Bagaimana, ya ....”
“Apa kau ingat nama keluargamu?”
“Kalau tidak salah, kurasa namanya Shindou”  
“Aah, nama keluargamu bahasa Jepang, ya. Kalau begitu, kenapa kau pakai nama Hyakuya Michaela? Padahal kau punya nama keluarga”
Mendengar pertanyaan itu, Mika tertawa dan berkata.
“Makanya, bukankah aku dan Akane sudah beberapa kali berkata bahwa—“
Kemudian Yuu-chan kembali menunjukkan wajah yang tidak senang dan berkata,
“Aaa--, iya, iya, semua orang yang ada di panti asuhan Hyakuya adalah keluarga, kan?”
“Be—nar—sekali. Karena itu, nama Yuu-chan jadi Hyakuya Yuuichiro, kan”
“Kenapa namaku jadi Hyakuya”
“Karena Yuu-chan keluarga kami, kan”
“Kubilang, aku ini tidak punya keluarga, kan ....”
“Tidak, tidak. Itu sudah tidak mungkin. Karena kita sudah jadi keluarga. Lagian Yuu-chan sendiri, kan, sudah menganggap kita seperti keluarga, tuh


“Aku tidak beranggapan begitu, tahu”
“Menganggap begitu, kok”
“Kubilang tidak menganggapnya begitu, kan”
“Kamu menganggapnya begitu, kok
“Ah, sudahlah. Kau ini berisik sekali, sih. Lagipula aku ini, hanya sehari saja berada di panti asuhan Hyakuya, kan. Karena itu, aku ini berbeda. Karena aku------“
Lalu, seperti biasa, dilanjutkan dengan pembicaraan seperti, dia dipanggil setan dan hampir dibunuh oleh orang tuanya, juga dia tidaklah dibutuhkan di dunia ini.
Tapi, hal seperti itu juga sama dengan dirinya.
Dia dilempar dari mobil.
Alasannya,
Karena dia menyandang nama Michaela. Karena dia anak yang terpilih
Namun hingga saat ini, apakah arti dari hal itu, dia sama sekali tidak tahu. Setelah dia mencari tahu kemudian, sepertinya Michaela adalah nama yang diberikan kepada anak perempuan.
Nama bagi anak perempuan, yang berasal dari nama malaikat Mikhael.
Tapi yang dia pahami hanya itu saja. Dia tidak mengetahui, apa sebenarnya arti yang dimiliki oleh nama itu.
Ah, tidak. Mungkin saja sebenarnya justru tidak memiliki arti apapun juga. Mungkin saja, karena ibunya menjadi aneh, akhirnya dia terasuki oleh igauan yang aneh-aneh, dan mengatakan hal semacam itu.
Namun ibunya sudah tidak lagi ada. Dia tewas dalam ledakan. Tidak, dirinya tidak meyakini hal ini, tetapi jika secara ajaib ibunya bisa bertahan hidup setelah kejadian itu, dia pasti akan tewas karena virus, kan?
Karena itu sekarang ini, keluarga yang ada baginya, hanyalah orang-orang dari panti asuhan Hyakuya.
“Hei, Yuu-chan. Tidak peduli apa yang kau katakan, kita ini adalah keluarga, lo”
“..........”
Mendengar itu, Yuu-chan terlihat malu-malu, dan menunjukkan wajah tidak senang, dan mengalihkan wajahnya. Namun, Mika tahu bahwa Yuu-chan adalah orang yang baik hati. Karena dia mau repot-repot mengurus keperluan anak-anak, dan akhirnya semua pun bergantung padanya.
Karena itu pula, Mika berpikir, yang melakukan kontak langsung dengan bangsawan vampir haruslah dirinya seorang.
Dia menghentikan langkah kakinya. Dari sekitar sini, seharusnya dia bisa melihat tempat kediaman bagi orang –orang terhormat yang ditinggali oleh Ferid Bathory.
Mika melihat ke arah sana,
“Anu, maaf, Yuu-chan
“Hem?”
“Anu, aku ada urusan sebentar”
“Urusan? Urusan apa?”
“Em, sepertinya kelompok Sakuma-kun membagi-bagi makanan. Aku akan mengambilnya”
Yang disebut dengan kelompok Sakuma, adalah kelompok anak-anak yang berusia lebih tua daripada mereka. Dan pemimpinnya kelompok itu adalah Sakuma. Karena anak-anak dari panti asuhan Hyakuya masih kecil, dulu mereka sepertinya hendak merebut jatah pembagian makan, sehingga Yuu-chan berkelahi dengan mereka.
Lalu Mika menengahi mereka, sehingga saat ini bisa dijamin mereka memiliki hubungan yang baik.
“Kalau begitu aku juga—“
Mika menyela perkataan Yuu-chan.
“Yuu-chan, baru-baru ini kamu, kan, baru saja bertengkar dengan Sakuma-kun
“Iya, sih, memang ..... Tapi itu, kan, karena dia yang salah”
“Tuh, kan, kamu mau berkelahi lagi dengannya. Pokoknya, aku pasti akan mengambilnya tanpa masalah, karena itu Yuu-chan pulang saja. Anak-anak menunggu kamu”
“Tapi apa benar kau tidak masalah pergi sendirian? Mereka, kan .....”
“Tidak apa, tidak apa. Karena aku, kan, bukan Yuu-chan
“Hah? Apa maksudnya itu?”
“Ahaha. Nah, Yuu-chan, tolong urus anak-anak, ya. Aku akan pergi sebentar”
Ujar Mika berbohong.
Sebenarnya dia tidaklah hendak pergi menuju ke tempat Sakuma.
Dia hendak menemui langsung Ferid Bathory ----sang bangsawan vampir.
Sekali lagi, Mika mendongakkan kepalanya, melihat ke arah bangunan di mana Ferid tinggal.

Dunia para vampir, benar-benar dunia yang membosankan.
Mau seratus tahun, ataupun seribu tahun berlalu, tidak ada satu pun hal yang berubah.
Vampir yang sama, di tempat yang sama, melakukan hal yang sama, hanya dan hanya hidup begitu saja.
“..........”
Di tempat yang sangat membosankan itu, Ferid Bathory, hari ini pun dengan tenangnya membaca buku.
Tempat itu adalah perpustakaan yang dibuka untuk anak-anak. Dan yang mengontrol agar perpustakaan itu terbuka bagi anak-anak adalah dirinya.
Melihat anak-anak manusia itu, menyenangkan. Mereka jauh lebih lemah daripada vampir, dan mungkin karena umur hidup mereka yang pendek, di dalam diri mereka bersemayam cahaya kehidupan yang berkilauan.
Di tambah lagi, jika mereka membaca buku, mereka akan menjadi pintar, dan dia melihat, mereka seakan menemukan harapan dan berusaha untuk melangkah maju. Dan entah kenapa, dia merasa punggungnya bergetar secara aneh.
Karena itulah, Ferid memutuskan untuk membuka perpustakaan bagi anak-anak di tempat ini.
Dia merasa itu adalah hal yang benar.
Management peminjaman dan pengembalian buku pun, diserahkan kepada anak-anak. Tetapi, ada saat di mana dia akan memerintah untuk mengontrol anak mana yang membaca apa.
Dia juga tertarik, buku seperti apa yang bicara oleh anak-anak.
Mereka masih muda, dan dia merasa tertarik akan menuju ke arah mana harapan yang dimiliki oleh anak-anak ini.
Contohnya, sepertinya ada seorang anak yang hanya mencari tahu mengenai sifat dari wanita.
Mereka benar-benar sangat jujur dengan keinginan manusiawi mereka.
Atau, sepertinya ada anak yang mencari tahu mengenai cara untuk menjadi kuat. Apa mungkin itu agar dia bisa menang saat pertarungan antar sesama anak-anak? Apa mungkin itu agar suatu saat dia bisa menjadi kuat, lalu keluar dari dunia ini? Kemungkinan besar adalah pilihan yang pertama. Yang dicari oleh anak itu, bukan tentang hal seperti bagaimana melawan para vampir. Dia bahkan mendapatkan informasi bahwa anak itu memukul hingga mati anak lain. Namun, bukan berarti anak itu akan dihukum. Perkelahian antar hewan ternak, bagi para vampir adalah persoalan yang masa bodoh.
Namun bagaimana pun juga, pengetahuan yang diinginkan oleh manusia, adalah hal yang selalu saja berdasarkan atas apa yang jadi hasratnya.
Hasrat untuk menjadi kuat, agar orang lain menundukkan kepalanya, juga hasrat seksual, nafsu makan, dan hasrat untuk diakui.
“...........”
Tetapi hal itu, adalah perasaan yang telah lama sekali hilang dari dirinya.
Vampir tidak terlalu memiliki harapan.
Sebagai ganti dari nyawa yang abadi, mereka jadi hanya memiliki hasrat yang sangat kuat terhadap darah.
“Rasanya~ punya hasrat terhadap perempuan dan kekuatan sampai seperti itu, membuatku ingin merasakannya juga, deh~”
Seraya tertawa ringan dia menggumamkan hal itu.
Jika dibandingkan di antara para vampir sekalipun, dia adalah seorang pria yang sangat cantik. Rambut berwarna perak yang panjang, dan kulit yang berwarna putih pucat. Gerakannya saat duduk maupun berdiri memperlihatkan gerakkan seorang bangsawan berkelas. Dia, dalam waktu yang sangat lama, dan benar-benar sangat lama, mungkin itu karena dia dengan bebasnya berinteraksi di dalam kelas bangsawan manusia yang mewah.
Dia membolak-balik buku yang dibaca oleh anak-anak yang diletakkan di atas meja perpustakaan.
Saat ini, tidak ada siapapun di perpustakaan.
Saat Ferid Bathory berada di sana, anak-anak tidak akan mendekat ke perpustakaan.
Terkecuali seseorang.
“Tuan Ferid”
Terdengar suara memanggilnya. Seorang pemuda. Saat dia melihat ke arah suara itu, terlihat laki-laki berusia 16 atau 17 tahun datang mendekat.
Dia memanggil nama pemuda itu.
“Ada apa~ Sakuma-kun?”
“Anu, saya datang untuk memberikan informasi. Katanya, kalau dia bisa menerima kebaikan hati Anda, dia akan memberikan pelayanan khusus kepada Anda”
“Anak yang mana?”
“Yang berambut pirang—“
“Aa, Michaela-kun, ya~  Akhirnya, ya. Lalu, bagaimana reaksinya?”
“Sepertinya hari ini dia akan menuju ke kediaman Tuan Ferid”
“Hmm, begitu, ya. Kalau begitu, aku akan sangat menantikannya”
Tanpa mengangkat kepala dari buku yang dibacanya, Ferid berkata demikian. Tepat sekali, buku yang dibacanya saat ini adalah buku yang dibaca oleh anak yang bernama Michaela tersebut. Itu adalah buku mengenai ‘nama’. Mengenai, bagaimana sejarah nama-nama yang ada sebenarnya di tiap negara, sehingga menjadi seperti itu. Sejarah apa yang membuat nama itu berubah suaranya dan penyebutannya.
Itu adalah buku yang bertuliskan hal-hal seperti itu.
Kemungkinan besar, itu adalah buku yang bukan diperuntukkan untuk anak-anak. Anak itu pastinya, adalah anak yang pintar. Dia suka dengan anak yang pintar.
Dia membuka bagian-------Michaela (ミカエラ: Mikaera). Di situ tertulis tentang asal mula nama Michaela (ミカエラ: Mikaera). Sepertinya, nama itu berasal dari agama kristen. Nama yang berasal dari Malaikat Michael (ミカエル: Mikaeru) dalam bahasa inggris, dan ditulis Michel (ミシェル: Mishieru) dalam bahasa Prancis,  Michele  (ミケレ: Mikeere) dalam bahasa Italia, dan Miguel  (ミゲル: Migeru) dalam bahasa Portugal.
Dan nama Michaela (ミカエラ: Mikaera) ada di sana.
“Hei Sakuma-kun
“Ya”
“Apa kau tahu Malaikat Mikhael?”
“Em anu, itu .....”
“Itu adalah nama Malaikat yang sangat terkenal dalam ajaran agama Kristen, kau tahu?”
“Ah, anu, maaf. Keluarga kami beragama Buddha”
“Hem. Buddha, ya. Kosong adalah isi,  kan?”
“Ko-kosong adalah isi  ... apakah maksudnya itu?”
“Apakah kamu benar-benar orang Buddha~?”
“Ah, itu anu ....”
Ferid tertawa, kemudian mengangkat tangannya, memberi isyarat sudah cukup.
Kemudian, dengan wajah yang panik Sakuma pun,
“Saya pemisi!”
Kemudian dia menarik diri.
Perpustakaan pun kembali tidak berisi seorang pun, kecuali Ferid. Itu karena selama Ferid ada di dalam perpustakaan, tidak ada seorang pun yang boleh masuk ke dalamnya, kecuali orang yang dipanggil olehnya.
Lagi pula yang namanya vampir, jarang sekali membaca buku.
Selama tidak didesak oleh keperluan, maka mereka semua tidak punya hasrat terhadap pengetahuan.
Mereka hanya punya hasrat terhadap darah, meskipun itu membosankan.
Karena itu, seharusnya tidak ada seorang vampir pun yang memasuki tempat ini. Tetapi di belakang punggung Ferid, dia merasakan hawa keberadaan yang tipis.
“Nng~ siapa, ya?”
Kemudian dia pun berbalik.
Di bagian dalam perpustakaan, berdiri seorang laki-laki bertubuh besar,  yang memaksa untuk mendongakkan kepala, saat menatapnya.
Dia berdiri, dengan sosoknya yang berambut merah, dan dengan wajah rupawan yang menggambarkan seorang pemuda yang menyenangkan dipandang mata.
Crowley Eusford.
Itu adalah namanya. Bangsawan vampir yang merupakan leluhur ke-13.
Crowley bertanya.
“Yang barusan tadi siapa?”
“Sakuma-kun
“Ya, iya, tapi dia itu siapa?”
“Katanya, sih, penganut agama Buddha”
“Apaan, tuh?”
“Kau tidak tahu agama Buddha?”
Crowley  mengangkat bahunya.
 “Isi adalah kosong?”
Ujarnya kemudian. Itu adalah kalimat kelanjutan dari ‘kosong adalah isi’. Sepertinya dia mencuri dengar perkataan Ferid dan Sakuma.
Ferid tertawa mendengar hal itu, kemudian,
“Oioi, Sakuma-kun. Kau tidak boleh kalah oleh penganut agama Kristen yang mengetahui ajaran Buddha, kan?”
Gumannya.
Crowley pun tertawa.
“Justru aku malah sudah lupa dengan ajaran Kristen, lo”
Ujarnya.
Saat dia masih manusia, dia adalah penganut agama Kristen yang sangat taat dengan Tuhan. Bahkan dia adalah Ksatria Templar yang terlibat dalam Perang Salib, dan juga pemburu orang yang kafir dari agama Kristen.
Namun dia kehilangan tuhannya.
Ditambah lagi, sekarang ini dia justru melafalkan ajaran seperti Kosong adalah Isi.
“Kalau kau melafalkan ajaran Buddha yang dianggap sesat, kau akan dihukum oleh Tuhan, bukan?”
Saat Ferid mengatakannya, Crowley hanya tersenyum kecut.
“Tidak ada Tuhan yang mengawasiku, kok, jadi tidak masalah”
“Oh, iya, ‘kah?”
“Ya, iya, ‘kan. Kalau tidak, kenapa aku jadi vampir?”
“Berbeda denganku, mungkin itu karena sikap sehari-harimu yang buruk, kan?”
“Hah?”
Dengan wajah terkejut Crowley melihat ke arah Ferid. Ia lantas tertawa.
“Memang, sih, aku tahu kalau aku menjawab panggilanmu, dan sengaja jauh-jauh datang dari Nagoya, maka itu akan membuat marah Tuhan”
Ujarnya mengatakan hal itu, seraya berjalan mendekat ke arah Ferid. Dan sekarang, dia melihat buku yang sedang dibaca oleh Ferid.
“Lalu, kau sedang baca apa?”
“Injil”
Crowley lantas mengintip sampul buku seakan tengah memastikan ucapan Ferid.
“Beda sekali, kan. Di bukunya tertulis ‘Sejarah Nama’, tuh”
“Ya, kalau begitu, itulah yang kubaca”
“Lantas, apa ada hal menarik yang tertulis di situ?”
Tetapi sebenarnya, di buku itu tidak ada hal menarik yang tertulis.
Kebenaran tentang nama terlaknat-----Michaela pun, bukan murni berasal dari Malaikat Agung Mikhael.
Crowley kembali bertanya.
“Hei, Ferid-kun
“Hmm?”
“Lalu, kenapa kau memanggilku?”
“Kenapa, ya~?”
“Mana kutahu. Lagian, ya, kalau kau memanggilku, kau selalu saja bilang begitu. Hentikan sikap jahilmu yang seperti itu, dong”
“Apa sesaat kau merasa terkejut karena kupanggil?”
“Terkejut, lah. Karena aku ini jauh-jauh datang dari Nagoya, kan? Tapi, karena itu kau, mungkin saja kau benar-benar lupa keperluanmu atau kau hanya mau jahil saja, kan?”
“Yup”
Yup apanya?! Lalu, kali ini apa kau benar-benar punya keperluan denganku?”
Ferid menjawab pertanyaan itu.
“Ada, kok. Hei, Crowley-kun
“Apa?”
“Apa kau ingat nama Michaela?”
“Michaela?”
“Yup”

Wajah Crowley kemudian menunjukkan seakan dia tengah memikirkan sesuatu, sebelum akhirnya berkata.
“Bagaimana, ya? Rasanya, sih, dulu-dulu sekali aku pernah dengar soal itu”
Ferid pun kemudian tertawa ringan dan menatap Crowley.
Wajah Crowley benar-benar menunjukkan ekspresi bahwa dia tidak mengingatnya. Kemungkinan besar, dia memang tidak mengingatnya. Dengan menganggap seperti itu, Ferid pun mulai bangkit berdiri.
Crowley lalu berkata.
“Lalu, apa itu ‘Michaela’? Apa itu alasanmu memanggilku kemari?”
Ferid menutup bukunya, dan meletakkan di atas meja.
Kemudian dia mengingat kejadian terbaru di mana dia mendengar nama Michaela itu.
Itulah saat------
“Hei, Crowley”
“Hm?”
“Ceritakan tentang saat-saat kau menjadi vampir, dong”
Crowley melihat ke arahnya, dengan wajah yang keheranan.
“Kenapa tiba-tiba membahas soal itu?”
“Sudahlah, tidak apa, kan?”
“Lagian kau sudah tahu, kan? Saat aku jadi vampir, kau ada di sampingku. Kau juga menertawaiku dan melihatku dengan tatapan membodohiku, kan?”
Mendengar itu Ferid pun tertawa.
“Iya. Itu benar-benar menyenangkan. Karena itu, ayo ceritakan lagi soal itu”
Wajah Crowley pun kemudian menunjukkan ekspresi seakan dia mengingat sesuatu.
Saat-saat itu.
Saat di mana dia masih sangat lugu, dan percaya Tuhan dengan begitu polosnya.
Mungkin, itu adalah kejadian yang sudah berlalu beberapa tahun yang lalu, kan?



Kalau tidak salah, itu adalah saat di mana abad ke-13M baru saja di mulai.