RAKUDAI KISHI NO EIYUU-TAN

JILID 1 BAB 2 BAGIAN 5
PENGUNJUNG DARI RUMAH LAMA

"Shizuku!"
Ikki bergegas menuju adiknya dan memegang tangannya.
"Wow, ini benaran kamu! Kamu sudah jauh lebih dewasa, aku tidak mengenalimu!"
"Tentu saja, karena kita tidak bertemu selama empat tahun. Malah lebih aneh kalau aku tidak berubah."
"Ahaha, benar. Tetapi tetap, aku bahagia sekali! Berpikir Shizuku mau menemuiku! Tadinya aku mau mencarimu sendiri, tetapi ada sedikit masalah di kelas dan―tidak, itu tidak penting, bukan? Maaf, aku terlalu bersemangat."
Dia mau mengatakan banyak hal, meminta maaf meninggalkan rumah tanpa pemberitahuan, membagikan kebahagiaannya di pertemuan ini. Tetapi semua hal ini mencoba keluar dari mulutnya bersamaan, jadi dia tidak berbicara dengan benar. Hal ini membuatnya bingung.
"Hey Ikki. Apakah dia adik yang kamu bicarakan pagi ini?"
Pertanyaan Stella menolongnya, memberi Ikki kesempatan untuk mengendalikan dirinya.
"Eh? Ah! Yes! Stella, akan aku kenalkan dia kepadamu―"
Tetapi ketika Ikki berbalik menghadap kelas, Shizuku menangkap lengan bajunya untuk menarik pandangannya kembali, dan menariknya lebih dekat.
"Onii-sama… aku sangat ingin bertemu denganmu…."

Memegang pipi Ikki, Shizuku menciumnya dengan bibirnya yang merah muda pucat.



Melihat ciuman yang tidak mempedulikan publik ini, seluruh kelas berteriak.
"APA-APAAN―!?"
"Tu-Tunggu sebentar! Ikki! Ka-Ka-Kamu! Apa yang kamu pikir kamu lakukan!?"
Tentu saja, Ikki adalah yang paling kebingungan mendapat ciuman dari adiknya. Dengan cepat dia melepaskan tangan Shizuku dari jaketnya.
"A-A-Aku juga tidak tahu apa yang terjadi! Shizuku! Barusan, apa yang kamu…!?"



"Shizuku! Barusan, apa yang kamu…!?"
"Apa? …Itu adalah sebuah ciuman, kamu tahu?"
"Apa? …Itu adalah sebuah ciuman, kamu tahu?"
"Aku tahu itu! Aku terkejut karena aku tahu dengan jelas soal itu! Tetapi mengapa kamu menciumku!?"
"Apa perlu ada alasan? Ciuman ada bukti dari cinta yang mendalam, sesuatu yang bahkan dilakukan oleh cinta romantis yang dangkal, sesaat, dan kasar, jadi bukankah normal bagi saudara sedarah berciuman? Malah, aneh kalau tidak. Selain itu, ciuman cuma sebuah salam di negara lain."
"Eh? Benarkah? Stella, apakah aku yang aneh di sini?"
"Tentu tidak! Mengapa kamu mengikutinya!? Pertama-tama, mulut-ke-mulut adalah salam yang tidak bisa diterima bahkan di negara lain! Apakah Jepang negara di mana saudara ciuman!?"
Teman-teman sekelas mereka terlonjak mendengar pertanyaan Stella dan mulai bergumam sendiri.
Tidak, itu salah.
Benar-benar mustahil.
I'd throw up just thinking about it.
"Oh, kalau begitu Shizuku, kamu lah yang aneh. Semua orang setuju."
Shizuku tertawa kecil mendengar itu.
"Tidak masalah, Onii-sama, karena mereka adalah mereka, dan kita adalah kita. Aku yakin ikatan persaudaraan semua yang ada di sini sedingin di kutub. Era modern kita sakit seperti itu. Tetapi kamu dan aku berbeda. Ciuman seperti itu bahkan tidak bisa menunjukkan cinta yang aku rasakan selamat empat tahun yang panjang. Bahkan kalau kita berhubungan sex sekarang, itu tidak lebih dari sebuah salam."
"TIDAK MUNGKIN!!!"
Jam pertama hari pertama sekolah, tetapi kelas 1-1 sudah bersatu dalam pikiran dan jiwa.
"Tidak, Shizuku, apa yang kamu katakan!? Bagi seorang gadis muda mengatakan s-sex semudah itu, bagaimana mungkin itu pantas!?"
"Bercanda. Kamu sangat lucu, tersipu seperti itu."
Si… siapa ini!? Senyum Shizuku yang menggoda membuat Ikki berkeringat dingin. Adik yang di ingatannya sangat pemalu dan takut kerumunan orang. Bagaimana mungkin dia berubah seperti ini?
"Nah kalau begitu, Onii-sama, mari kita kesampingkan hal-hal kecil itu. Tolong lebih rasakan diriku, dan biarkan aku merasakan dirimu juga."
Shizuku mengatakan itu, dan lengannya mengikat leher Ikki seperti ular putih. Mata zamrudnya, belum melihat orang lain sejak dia memasuki kelas, bersinar pada Ikki seperti burung pemangsa.
"Empat tahun ini, aku sangat kesepian…."
"Wa…ah!"
Bibir merah mudanya mendekat untuk ciuman kedua. Ini buruk. Lebih jauh dari ini buruk. Ini bukan hubungan sehat dari saudara. Tetapi meskipun Ikki mengetahui itu, dia tidak dapat bergerak. Adiknya sudah mengunci mata hijaunya kepada dia dan tidak akan membiarkan dia lolos, jadi mereka berdua sekali lagi―
"TIDAAAAAAAAAAAAAK!!!"
Tetapi Stella menarik Ikki keluar dari posisi berbahaya itu.
"Hey Ikki! Mengapa kamu tidak menghentikannya!? Kendalikan dirimu!"
"Ma-Maaf! Maksudku, terima kasih sudah menyelamatkanku Stella!"
Untuk pertama kalinya, Shizuku melihat orang selain Ikki, seperti dia baru saja menyadari keberadaannya.
"Apa yang kamu lakukan?"
"Itu kata-kataku! Apa yang mau kamu lakukan!? Mengapa kamu mendekati Ikki!?"
"Apa? Aku mau menciumnya."
"Be-Benar! Mengapa kamu mau melakukan itu!?"
"Mengapa? Kalau aku harus menjawabnya, maka―"
Shizuku menghela nafas terhadap pertanyaan Stella.
"―aku melakukan apapun yang aku mau dengan kakakku."
"Ikki! Adikmu aneh! Bagian mana dari dirinya 'saudara sedarah normal'!?"
"Tidak, aku juga terkejut!"
"Kamu sudah mengganggu kami lebih dari sekali sekarang. Kamu Putri Stella yang dibicarakan, bukan? Mengapa keluarga kerajaan ikut campur pembicaraan di antara rakyat jelata?"
"Apakah rakyat jelata diam saja di hadapan pembicaraan tidak senonoh!?"
"Seperti yang aku katakan, mereka adalah mereka dan kita adalah kita."
"Kamu cuma menutupi masalahnya! Berpikirlah dengan pikiran umum sebentar!"
"…Berisik. Baik bahkan kalau―mari kita pura-pura kalau―tidak  normal bagi seorang adik perempuan mencium kakak laki-lakinya, dan aku sudah melakukan sesuatu yang tidak umum… apa urusannya denganmu?"
"Eh…."
"Masalah ini antara dia dan aku. Putri yang berpikiran sempit yang tidak terlibat dengan hubungan kami seharusnya menyingkir."
Shizuku mengatakan itu dengan pandangan setengah tertutup, dan Stella terkejap. Ketetapan adik perempuan ini datang dari kerinduan akan kakaknya, Ikki, setelah empat tahun dipisahkan. Stella tentu tidak memiliki hubungan langsung, dan dia tidak seharusnya mengganggu pertemuan mereka, tetapi―
"Onii-sama, kelihatannya ada gangguan di sini, mari kita pergi ke tempat yang lebih sunyi dan mengembalikan tahun-tahun yang tidak kita dapatkan."
―tetapi perempuan ini tidak bertindak seperti adik perempuan. Dia berbicara kepada Ikki dengan sikap yang melewati batas hubungan saudara yang sehat, dan Stella tidak bisa membiarkan orang seperti itu sendiri dengan Ikki.
Jadi Stella menguatkan dirinya.
"…Kalau hubungan yang kamu perlu, maka ada satu."
Mukanya merah sambil mengatakan itu.
"Kita punya hubungan, jadi aku tidak bisa mengizinkan dia menciummu!"
"Eh!?"
Kata-kata itu mengejutkan Ikki, karena Stella mengatakan tidak baik baginya mencium gadis lain.
Apakah itu… mungkinkah… Stella bermaksud, kepadaku―
"Karena Ikki tuanku! Jika tuanku menjadi sis-con[1] mesum dan dikucilkan, tentu itu akan merepotkan aku!"
"Itu alasanmu―!?"
"Skandal super besar―! Akhirnya aku bisa melihat terbitan pertama, Menggeliat di dadaku! Putri dan Binatang Buas di Ruangan Terkunci Selama Hampir 72 Jam! Akan menjadi seperti itu!"
Kurogane terlihat dewasa, tetapi dia tertarik kepada?
Wow, mungkin dia menyembunyikan nafsu yang sangat kuat?
Membuat putri menjadi pelayan? Itu sebuah permainan degradasi tingkat tinggi.
I-Ini buruk. Stella baru saja mengubah semuanya menjadi semakin gila.
"Tu-Tunggu sebentar, Stella! Apa yang kamu katakan di depan semua orang ini!?"
"Te-Tetapi bukankah itu benar!? Kita bertarung dalam duel itu dengan mempertaruhkan segalanya, dan aku kalah darimu. Yang berarti, meskipun aku tidak mau,  jiwa dan ragaku menjadi milikmu! Kamu bisa bilang kita menjadi satu dalam jiwa dan raga. Tidak mungkin aku tidak terlibat dalam hubunganmu! Dan menjaga tuannya di jalan yang benar adalah salah satu kewajiban seorang pengikut!"
"Bukankah aku bilang kita lupakan saja janji itu!?"
"Tidak! Harga diri kerajaanku tidak mengizinkan itu, dan bukankah kamu sudah memberikan putri ini perintah untuk ‘Tinggal bersama denganku’!?"
"Aku tidak ingat terdengar semulus itu! Dan aku tidak bermaksud sesuatu yang tidak bermoral juga!"
"Tetapi yang kamu katakan tidak jauh berbeda!"
Ikki tidak bisa membalas, tetapi….

"Benarkah?"

Suara sedingin es menyentuh punggung Ikki, dan mengirimkan hawa dingin ke seluruh tubuh Ikki seperti air dituangkan ke pembuluh darahnya. Pesona Shizuku yang sejak tadi ditunjukkannya sudah tidak terlihat. Suara dinginnya terdengar lagi.
"Benarkah?"
Shizuku berdiri di sana memandang Ikki, mukanya kaku seperti mengenakan topeng Noh.
Mengerikan!
"Onii-sama. aku bertanya apakah itu benar."
Pertanyaan yang berat. Dia mau menyangkalnya. Kalau dia tidak menyangkalnya, sesuatu yang buruk akan terjadi. Ikki tahu itu, tetapi sayangnya semua hampir seperti yang dikatakan Stella, jadi―
"Y-Yah, aku pikir kesan yang tidak tepat bercampur, tetapi… itu seperti yang dia katakan."
Ikki yang memang jujur tidak bisa memberikan jawaban lain, walaupun orang jujur tidak memiliki umur panjang.
"Oh, jadi itu benar? Fu… fufufu… fufu―hii!"
"Shizuku…?"

"Pembohong."

Shizuku tersenyum dengan mata menyipit, dan ketakutan―seperti seseorang menyentuh saraf tulang belakangnya―menyerbu tubuh Ikki.
"Mengapa kamu berbohong, Onii-sama? Tidak mungkin kamu melakukan itu. Kamu tidak akan membuatku sedih, tidak akan mengatakan yang sesuatu yang mampu melukaiku. Itu sama sekali bukan―"
"E-Erm, Shizuku…-san?"
"―dirimu. Ah! Aku mengerti. Aku yakin perempuan ini mengancammu untuk berhubungan dengannya. Dan kamu menutupi fakta itu supaya kamu tidak membuatku khawatir, kan? Ya, apa lagi yang mungkin―"
"Tunggu, dengarkan aku sebentar―"
"―terjadi? Onii-sama yang malang. Perempuan yang mengerikan. Ini sebabnya aku tidak mau kamu meninggalkan rumah. Kamu sangat menakjubkan dan menarik, apa lagi alasan orang mesum dan bodoh―"
"Shizuku, aku mohon kamu tenang sedikit dan kita bisa membicarakan ini―"
"―yang hanya mempunya dada besar mendekatimu? Bukan salahmu. Kamu hanya memikat dan mengagumkan. Jadi ini salah perempuan itu. Karena itu aku akan membebaskanmu. Percikkan, Yoishigure[2]!"
"H-Hey Shizuku, itu buruk! Kamu tidak bisa melakukan itu! Letakkan benda berbahaya itu dan dengarkan aku! Aku tidak diancam―hey, apa kamu mendengarkan!?"
Ikki hanya bisa berdiri di sana dengan muka pucat karena Shizuku memanggil Device berbentuk Kodachi[3], Yoishigure.
"Oh tentu, Onii-sama. Aku mendengarkan. Bagaimana mungkin Shizuku tidak mendengar apa yang dikatakan Onii-sama? Itu lebih mustahil dari pada bumi berputar terbalik. Aku mungkin juara dua di antara murid kelas satu dan Rank B yang di bawah Stella-san, tetapi elemenku air, musuh alami dari apinya. Tetap, aku berterima kasih atas kecemasanmu. Aku mencintaimu, Onii-sama."
"Kamu jelas-jelas tidak mendengarkan sama sekali! Kamu sudah berbicara hal yang tidak masuk akal sejak awal!"
"Layani aku, Lævateinn."
"Apa!? Mengapa Stella menjadi agresif juga!?"
"Maaf, tetapi tidak seperti kamu, aku tidak selembut itu untuk menahan diri ketika seseorang menodongkan Device kepadaku. Kalau dia mau bertarung, maka aku siap dan mau.."
Ketika Ikki menyadarinya, Shizuku dan Stella tidak melihatnya lagi. Hanya musuhnya yang terlihat di mata zamrud dan rubi mereka. Dia tidak mampu lagi menghentikan mereka dengan kata-kata, sekarang mereka sudah siap untuk menghajar satu sama lain.
"Okeee! Semuanya, tolong keluar kelorong. Kalau kalian tetap di sini kalian akan mati, kalian tahu~!"
Kagami sudah memulai evakuasi, menunjukkan kemampuan beradaptasi yang luar biasa dari jurnalis. Segera, orang yang tersisa di kelas adalah dua perempuan yang memandang satu sama lain.
"Tetapi tetap, kamu mempunya Device yang sederhana… seperti dadamu."
"Dan kamu, senjata tanpa keanggunan sama sekali, seperti dadamu yang vulgar. Keduanya besar tak berguna. Mereka cocok denganmu."
"Seseorang yang begitu kekurangan hanya bisa mengatakan hal yang menurutnya benar, tetapi aku akan memaafkannya, karena aku orang yang memiliki hati sebesar dadanya."
"…Gendut."
*Snap*
Ikki mendengar suara yang tidak menyenangkan dari arah Stella.
Ahh, ini percuma.
Ikki meninggalkan ruangan dengan pundak turun, dan tragedi yang tak terhindarkan dimulai.

"Kubunuh kau!"

Dua Blazer itu mengubah ruang kelas 1-1 menjadi reruntuhan.

------------------------------------------------------------------

Catatan Kaki
1. Kembali ke atas ↑    Sis-con: Orang dengan "sister complex", orang yang terlalu menyayangi adik perempuannya.
2. Kembali ke atas ↑    Yoishigure, 宵時雨: "Evening Rain"/”Hujan Malam”

3. Kembali ke atas ↑    Kodachi: Pedang pendek jepang, bisa dibilang katana berukuran pendek